Dari penjabaran buku Memamhami Ideologi Muhammadiyah ini dapat dilihat bahwa
saat ini masih banyak kader-kader dan aktivis Muhammadiyah yang belum paham tentang
apa itu Muhammadiyah sendiri terkhusus ideologi yang dipakai oleh Muhammadiyah. Di
dalam buku ini akan dikupas lebih dalam mengenai Ideologi Muhammadiyah agar kader-
kader mampu memahami secara utuh dan menyeluruh.
Pada daftar isi buku Memahami Ideologi Muhammadiyah ini berisi 10 pokok
pembahasan yaitu :
1. Perkembangan Ideologi
2. Ideologi Muhammadiyah
3. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Penjelasannya
4. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dan Pedoman
memahaminya
5. Kepribadian Muhammadiyah dan Penjelasannya
6. Khittah Muhammadiyah
7. Kristalisasi Ideologi
8. Revitalisasi Ideologi
9. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua
10. Penutup
Pada bab ketiga berisi tentang Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Pada
bab ini membahas masalah pokok-pokok pikiran Muhamamdiyah. Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah ini pertama kali dicetuskan oleh Ki Bagus Hadikusuma pada tahun
1945 dan disahkan tahun 1951. Disini penulis menjelaskan secara terperinci tentang tujuh
pokok pikiran yang terdapat dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Pada bab keempat membahas tentang Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah (MKCH). Konsep ini pertama kali diputuskan pada Tanwir Muhammadiyah
di Ponorogo tahun 1969. Dalam MKCH membagi 5 poin yang dijadikan 3 kelompok yaitu:
Pada bab kelima mambahas tentang Kepribadian Muhammadiyah. Bab ini diawali
dengan sebuah pertanyaan “Apa itu Muhammadiyah?” Yang awalnya dilontarkan oleh K.H
Fakih Usman. Pertanyaan itulah yang menjadi sejarah munculnya Kepribadian
Muhammadiyah. Pada saat itu banyak dari pimpinan dan anggota Muhammadiyah aktif di
partai politik, sehingga cara mereka mengurus politik dibawa ke Muhammadiyah yang
menjadi pertentangan besar dikarenakan tidak sesuai dengan misi dakwah Muhammadiyah
yaitu “Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar”.
Garis perjuangan dakwah non politik praktis tersebut secara konsisten di pegang
oleh Muhammadiyah sejak kelahirannya hingga di rumuskannya Khittah Palembang 1956,
Khittah Ponorogo 1969, Khittah Ujung Pandang 1971, Khittah Surabaya 1978, dan Khittah
Denpasar 2002.
Secara keseluruhan buku ini sudang sangat baik karena telah menjelaskan secara
terstruktur mengenai Ideologi Muhammadiyah. Buku ini telah memaparkan dengan jelas
upaya apa saja yang harus dilakukan Muhammadiyah dalam menghadapi situasi dimana
banyak berkembangnya Ideologi-ideologi lain. Penulis mengemukakan setiap bab secara
terperinci serta mengemas tulisan yang mudah untuk dipahami. Walaupun buku ini tidak
terlepas dari sebuah kekurangan seperti adanya typo. Menurut saya kontribusi buku ini dapat
menjadi sebuah pembelajaran untuk anggota, kader, dan pimpinan di lingkungan
Muhammadiyah agar lebih memahami Ideologi Muhammadiyah itu sendiri. Buku ini
dihadirkan untuk berbagi wawasan yang mampu meneguhkan dan mencerahkan setiap
anggota, kader, dan pimpinan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah yang ingin tetap
cerdas dan istiqomah dalam pergerakan Muhammadiyah.
Kesimpulan
Buku dengan judul “Memahami Ideologi Muhammadiyah” ini terdiri dari 260
halaman. Buku ini mengupas tuntas tentang Ideologi Muhammadiyah. Ideologi
Muhammadiyah adalah sistem paham yang mengandung keyakinan cita-cita dan strategi
perjuangan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Buku ini terdiri dari sepuluh bab yang masing-masing bab dijelaskan secara
terperinci. Setiap buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula buku yang saya
review ini, terdapat kelebihan dan kekurangan. Semoga review ini bisa menjadi pembelajaran
untuk pembaca seperti saya dan pembaca lainnya. Tetapi untuk keseluruhan isi buku ini
bagus dan mudah untuk dipahami bagi siapapun yang ingin mengetahui lebih dalam tentang
Ideologi Muhammadiyah.