Anda di halaman 1dari 3

1.

Surah al-Ahzab/33:59

Perintah berbusana muslim/muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang


pertama terdapat dalam firman Allah Swt. Q.S al-Ahzab ayat 59, sebagai berikut:
        
            
  

Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu


dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk
dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha Pengampun,
Maha Penyayang.”
            Q.S al-ahzab/33 ayat 59 memiliki kandungan ayat, bahwa Rasulullah
SAW. Diperintahkan untuk menyampaikan pada istri-istrinya serta kepada
seluruh wanita yang beriman dan termasuk pula di dalamnya anak-anak
perempuan Rasulullah SAW untuk mengulurkan jilbab mereka menutupi tubuh
mereka dengan maksud agar mudah kenali sebagai seorang mukminah yang
baik sehingga tidak akan diganggu.
 
            Ayat ini turun karena adanya gangguan dari kaum kafir Quraisy yang
mana menyamakan wanita muslim dengan budak yang mana pada masa itu
tidak mengenakan jilbab, dan hal ini dialami terutama oleh para wanita muslin
dan istr-istri Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu ayat ini diturunkan sebagai bentuk perlindungan akan kehormatan
wanita muslim serta kenyamanan bagi mereka. Islam sendiri begitu
memeprhatikan kenyaman dan kehormatan perempuan, dan salah satunya
adalah dengan perintah menutup aurat dan berbusana muslimah.
 

2. Surah an-Nur/24:31

Perintah berbusana muslim/muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang


kedua terdapat dalam Q.S. an-Nur ayat 31, sebagai berikut:

        


           
         
         
          
          
          
        

Artinya: “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka


menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah
menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-
putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau
para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka
miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada
Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
Q.S. an-Nur ayat 31 memiliki kandungan, di dalam ayat ini Allah Swt
memerintahkan kepada wanita-wanita muslim atau mukminah untuk menjaga diri
serta kehormatan mereka dengan cara menjaga pandangan, kemaluan, serta
menjaga aurat.
Seseorang yang menjaga pandangannya, maka ia menghargai kehormatannya
sendiri, dan orang yang menjaga pandangannya pasti akan menjaga
kemaluannya yang berlanjut pada dirinya yang akan kuat dan teguh dalam
menjaga batasan auratnya.
 

3. Hadis dari Ummu ‘Atiyyah

 Perintah berbusana muslim/muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang


ketiga dijelaskan dalam hadis Ummu ‘Atiyyah, sebagai berikut:

 
            Artinya: “Dari Umu ‘Atiyah, ia berkata, “Rasulullah SAW. Memerintahkan
kami untuk keluar pada Hari Fitri dan Adha, baik gadis yang menginjak akil balig,
wanita-wanita yang sedang haid, maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang
sedang haid tetap meninggalkan sholat, namun mereka dapat menyaksikan
kebaikan dan dakwah kaum Muslim.
Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW., salah seorang diantara kami ada yang
tidak memiliki jilbab?’ Rasulullah SAW. menjawab, ‘Hendaklah saudarinya
meminjamkan jilbabnya kepadanya.’” (H.R. Muslim).
 
            Dalam hadits tersebut terkandung perintah Allah Swt. tentang menghadiri
kegiatan sholat Idul Fitri dan Idul Adha bagi wanita dan dalam hadits tersebut
juga dijelaskan meskipun wanita tersebut dalam keadaan haid, dipingit atau tidak
memiliki jilbab.

Anda mungkin juga menyukai