“Pelatihan dakwah transformatife : …… “ *(intine : kekompakan & penerapan dai untuk menuju
keharmonisan umat)
Semenjak berdirinya, Yayasan Kodama Yogyakarta berkedudukan di Jl. KH. Ali Maksum No.
04 Dusun Krapyak Desa Kulon Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Propinsi
DIY
Visi
Misi
Tujuan
Yayasan Kodama Yogyakarta didirikan dengan membekal tujuan untuk ikut serta dalam proses
pembangunan nasional, menuju terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Usaha
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan di atas, Yayasan Kodama Yogyakarta melakukan
beberapa usaha, yang terumuskan dalam gerakan dakwah, proses pendidikan, pelatihan dan
advokasi. Secara lebih terinci, usaha yang dilakukan adalah;
Gerakan dakwah
Majlis ta’lim dan pengajian
Konsultasi agama dan keluarga sakinah
Bakti social dan santunan fakir miskin
Proses pendidikan
Madrasah diniah
Taman baca masyarakat
Bimbingan privat agama dan umum
Upaya memberdayakan
keterampilan hidup
membangun keterampilan karakter
pembangunan kelembagaan
perkembangan social
pemberdayaan social
pemerintahan yang bagus
pembelaan
Sasaran
Secara umum, sasaran Yayasan Kodama Yogyakarta adalah masyarakat Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sekitarnya. Sedangkan secara khusus, Yayasan Kodama Yogyakarta melakukan
pendampingan secara intensif terhadap kelompokswadaya umat (KSU-Desa Binaan), yang saat
ini berjumlah 25 KSU, dengan kategori sasaran;
Anak-anak
Remaja
Dewasa
Orang Tua
Sumber Daya
Sumber daya Manusia yang dimiliki Yayasan Kodama Yogyakarta saat ini adalah sebanyak
75orang, yang terdiri dari;
5 Dewan Pembina
5 Dewan Penasihat
7 Dewan Pengawas
8 Dewan Pengurus
10 Devisi LDPM (Lembaga Dakwah dan Pengabdian Masyarakat)
9 Devisi LKJ (Lembaga Kajian dan Jaringan)
12 Devisi DAMAR (Penerbitan dan Media)
4 Devisi Pengembangan MADIN
10 Devisi Kodama Putri
4 Devisi Humasy
Pengalaman program
Dalam perjalannya, Yayasan Kodama Yogyakarta telah memiliki beberapa pengalaman program
atau kerja, baik secara langsung berhubungan dengan masyarakat maupun yang bersifat
pembinaan instituisional. Di antara pengalaman program dan kerja Yayasan Kodama Yogyakarta
adalah;
Program Kemasyarakatan
Kemah remaja “Forum Anak Desa” yang dilaksanakan di Desa Dlingo Bantul
pada tanggal 5 desember 2015 yang bekerjasama dengan kelurahan
Panggungharjo kecamatan Sewon Bantul DIY.
Pelatihan Kewirausahaan untuk pemuda pemudi Desa Panggungharjo yang
dilaksanakan pada tanggal25-27 desember 2015 di Dolan Dheso, kali Bawang,
Kulon Progo. Bekerjasama dengan kelurahan Panggungharjo.
Pekan kreatifitas anak sholeh.
Bermain dan bernyanyi bersama anak korban gempa. Acara ini diliput oleh Trans
TV dan sudah ditanyangkan dalam liputan khusu pada hari kamis, tanggal 20 juli
2006.
Pecan kreatifitas anak sholeh (PAKAIS)
Pelatihan ternak ulat sutra, kerjasama dengan Depag Pip. DIY
Pelatihan menjahit dan pemberian mesin jahit, bekerjasama dengan Departemen
Sosial Kabupaten Bantul.
Distribusi behan bacaan agama dan umum.
Berbagai kegiatan rutinan seperti TPA, Madrasah Diniyah, dll.
Proposal kegiatan
I. Iftitah
Islam senantiasa mengajarkan pada nilai-nilai rahmat lil ‘alamin, yang merupakan
sumber inspirasi dan tuntunan hidup yang harus dipegangi oleh umat manusia, Islamjuga
mengajarkan manusia untuk selalu taat dan patuh pada ajaran agama.
Dakwah sebagai media strategis untuk mempengaruhi dan mengajak ummat manusia
pada kebaikan, dan menjauhi larangan, seyogyanya tidak hanya dilakukan secra
konvensional, namun juga harus dikembangkan model dakwah humanis-transformative, yaitu
suatu model dakwah yang lebih membebaskan manusia dari ketidakberdayaan baik secara
teologis (aqidah), sosial, ekonomi dan pendidikan.
Dakwah model humanis-transformative ini bias dilakukan melalui pendampingan dan
penguatan terhadap jamaah, melakukan proses penyadaran akan arti penting sebuah
perjuangan untuk membela hak-hak hidup, pengakuan akan eksistensi kemanusiaan dalam
hidup beragama, penanaman nilai-nilai moral religious merupakan bentuk dakwah yang
harus segera direalisasikan, ditengah-tengah masyarakat yang mendambakan perubahan yang
kongkrit dalam hidup melalui gerakan dakwah yang berpihak pada kaum lemah.
Islam, apabila dipahami sebagai ajaran yang hanya bersifat ritualitas dan simbolik,
tentu tidak akan menarik bagi orang-orang yang mendambakan keadilan, pengayoman, dan
perlindungan dari ajaran Islam itu sendiri. Kemiskinan, kebodohan, penggusuran,
ketidakadilan penguasa, merupakan contoh kongkrit dari ketidakberdayaan ummat, dalam
menghadapi kian kompleksnya persoalan hidup, di sinilah peran srategis Islam yang
membebaskan ummatnya dari ketodakberdayaan, dengan media dakwah humanis-
transformative Islam harus mampu dihadirkan sebagai pegangan hidup yang sesungguhnya,
sebagai ajaran agama yang membawa Rahmat lil ‘alamin bagi pemeluknya.
Yayasan Kodama sebagai lembaga yang masuk dalam bidang dakwah, dituntut untuk
dapat melakukan gerarakan dakwah cultural, sekaligus mengontekstualisasikan dakwah itu
sendiri, dengan melakukan langkah-langkah strategis dan kongkrit bagi pengembangan dan
pengutan jamaah. Melalui proses kaderisasi ini (kegiatan LKD2016), diharapkan muncul
kader-kader muda Kodama yang handal dan kreatif dalam melakukan pengelolaan dakwah
serta amanah dalam perjuangan ber-amar ma’ruf nahi munkar bagi kejayaan Islam.
Momentum tersebut dapat dijadikan sebagai langkah awal, perubahan dari orientasi dakwah
bil lisan (konvensional) maupun bil tulisan, menjadi dakwah bil hal dengan pendekatan
dakwah humanis-transformatif.
Kegiatan LKD2016 ini merupakan agenda dari pengurus Yayasan Kodama, dengan
tujuan untuk membentuk kader-kader muda yang kritis, dinamis dan progresif dalam
menegakkan ajaran Islam melalui media dakwah yang humanis-transformatif.
Adapun maksud dari penyelenggaraan kegitan LKD2016, adalah sebagai prosedur
kaderisasi bagi anggota baru Kodama, sebagai ikhtisar untuk mencetak kader-kader musa
Kodama yang berkualitas, secara lebih rinci kegitan ini dimaksudkan untuk;
Peserta yang dilibatkan dalam acara LKD2016 adalah meliputi; civitas dakwah di
Yogyakarta,, mitra dakwah Kodama, para santri, mahasiswa, jamaah pengajian, dan
masyarakat umum yang tertarik dengan aktifitas dakwah.
IX. Penutup
Demikian proposal ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan LKD2016, sebagai
pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait, hal-hal yang belum diatur dalam proposal ini
akan diatur ulang kemudian. Semoga Allah SWT selalu menyertai langkah perjuangan kita.
Amien.
Saeful Bakhri
Ketua