Anda di halaman 1dari 15

LOGIKA BERPIKIR ORGANISASI PERSATUAN TARBIYAH

ISLAMIYAH

Abstrak

Banyak masalah yang timbul dan harus dihadapi oleh manusia dalam

menghadapi satu masalah. Kembalinya zaman pada masa jahiliyah dengan

menghalalkan berbagai macam perbuatan yang sudah dilarang oleh Allah SWT.

Timbulnya masalah ini diperlukan upaya dalam mengatasi permasalah yang ada

saat ini. Peran pemuda sangat penting dalam mengatasi permasalahan yang ada

yaitu dengan adanya logika berpikir dan pembentukan organisasi yang

berlandaskan islam. Dibuatnya program program yang ada di organisasi

persatuan tarbiyah Islamiyah diharapkan dapat menanggulangi dan mengatasi

permasalahan yang ada, dimana setiap program yang ada dirancang dan

memiliki tujuan yang bernilai positif.

I. PENDAHULUAN

Pada saat ini banyak sekali masalah yang timbul dan harus dihadapi oleh

manusia salah satunya yaitu dalam berfikir secara logika. Dengan timbulnya

masalah yang ada ini sehingga diperlukan adanya upaya dalam melakukan

pencegahan serta melakukan penyelesaian. Dengan adanya keberadaan pemuda

dapat membantu dalam menghadapi masalah dengan logika berpikir. Masalah yang
[1] Ma'zumi, Syihabudin and Najmudin, "Pendidikan Dalam Perspekif Al-Quran
dan Al-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta'dib dan
Tazkiyah," Tarbawy, p. 196, 2019.
paling sering timbul saat ini yaitu terjadinya degradasi akhlak. Logika berpikir

merupakan salah satu bagian yang dituntut dalam menetralisir banyak masalah yang

ada.

Langkah yang bisa dilakukan dalam mangatasi degradasi akhlak ini yaitu

dengan adanya logika berpikir yang bisa ditanamkan pada manusia terutama pada

pemuda masa kini. Dengan adanya pembentukan akhlak dengan menggunakan

logika berpikir akan memberi dampak pada lingkungan yang lebih menyadari akan

peranan agama.

Organisasi memiliki peran tersendiri dalam pembentukan akhlak dan karakter

manusia terutama pemuda. Indonesia sendiri memiliki banyak Organisasi yang

bergerak dalam ajaran islam, seperti yang kita ketahui bahwa organisasi islam

sendiri merupakan representasi dari umat islam sendiri. Dengan terbentuknya

organisasi islam sendiri membantu akses dalam memberikan kesadaran kepada

manusia dalam memperjuangkan nasib sendiri.

Tarbiyah halakha merupakan salah salah satu dari berbagai cara dalam

terbentuknya akhlak manusia. Tarbiyah sendiri merupakan proses pengembangan

dan bimbingan jasad, akal dan jiwa yang dilakukan secara berkelanjutan sehingga

mutarabbi (anak didik) bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di tengah masyarakat

(Ma'zumi, Syihabudin, & Najmudin, 2019).


[1] Ma'zumi, Syihabudin and Najmudin, "Pendidikan Dalam Perspekif Al-Quran
dan Al-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta'dib dan
Tazkiyah," Tarbawy, p. 196, 2019.
Semakin berkembangnya zaman pada masa kini, manusia seperti kembali lagi

pada zaman jahiliyah walaupun dalam bentuknya sendiri terasa lebih modern.

Banyaknya kemaksiatan yang terjadi pada masa kini dianggap lumrah oleh

beberapa kalangan terutama pemuda.

Dengan adanya organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah ini merupakan salah

satu organisasi massa islam nasioan yang berbasis di Sumatra Barat. Dengan adanya

organisasi ini membantu manusia dalam membentuk dan menubuhkan karakter

muslim yamng mutakamil dari segala sisi. Fokus utama dalam organisasi tarbiyah

Islamiyah ini yaitu memajukan sekolah, serta sebagai pemerstau ulama tradisional

di ranah minang.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan field

research. Field research merupakan bentuk penelitian yang memiliki tujuan yaitu

mengungkapkan makna yang diberikan oleh masyarakat pada perilakunya dan

kenyataan sekitar. (Martana, 2006). Penyajian data dilakukan dengan menggunakan

kualitatif dimana dari hasil penelitian ini menghasilkan data secara deskriptif yang

berisikan fakta yang ada.

III. HASIL & PEMBAHASAN

A. Sejarah Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah


[1] Ma'zumi, Syihabudin and Najmudin, "Pendidikan Dalam Perspekif Al-Quran
dan Al-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta'dib dan
Tazkiyah," Tarbawy, p. 196, 2019.
Seperti yang diketahui bahwa kawasan Minangkabau merupakan salah satu

wilayah yang kuat dengen keterkaitan dalam adatnya. Daerah Minangkabau sendiri

mengalim proses islami yang cukup dalam. Sejak islam masuk ke dalam wilayang

minang terjadi berkali-kali pembaharuan. Pada awal abad ke 20 terjadinya

pembaharuan yang dipelopori oleh kaum pemuda dimana sering ketahui merupakan

gerakan pembaharuan islam di Minangkabau. Pembaharuan yang diakukan oleh

kaum muda ini cukup banyak dimana pembaharuan dilakukan dengan berbagai cara

salah satunya dengan pendidikan, dakwah, pendidikan danlain lain. Kaum muda

yang berada di daerah Minangkabau ini mendirikan beberapa lembaga pendidikan

seperti Thawalib. Sedangkan dalam hal pendidikan kaum tua memilih untuk

mengembangkan lembaga surau. Dengan adanya perkembangab itu, timbul niat

pada Syekh Sulaiman Ar-Rasuly dalam menyatukan ulama yang ada pada kaum tua

dalam satu wadah. Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang disingkat dengan PTI.

Ketika terbentuknya organisasi ini ada 7 Madrasah Tarbiyah Islamiyah kepunyaan

kaum Tua yang tergabung di dalamnya. Pada tahun 1930 PTI mendapatkan

pengakuan resmi dari pemerintah sebagai badan hukum, yang oleh karena itu tahun

1930 disebut juga sebagai tahun pertama bagi PTI. Jumlah ulama yang

menggabungkan diri dengan PTI cukup banyak.[3].

[1] Ma'zumi, Syihabudin and Najmudin, "Pendidikan Dalam Perspekif Al-Quran


dan Al-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta'dib dan
Tazkiyah," Tarbawy, p. 196, 2019.
Setelah dibentuknya PTI pada tahun 1930, dilakukan gerakan-gerakan yang

lebih ditingkatkan lagi dalam pengembangan dan mengurus madrasah. Dimana

artinya organisasi persatuan tarbiyah islamiah yang sebelumnya bergerak pada

bidang pendidikan dengan tujuan dalam pembentukan karakter dan logika berfikir

memustuskan untuk mengurusi juga masalah yang berada pada kemasyarakatan,

dimana pada organisasial ini dilakukan dakwah oleh syekh-syekh untuk berdakwah

di kampong. Dengan adanya itu mulai lah timbul organisasi organisasi persatuan

tarbiyah Islamiyah yang muncul di daerah sumatera barat.

Pada masa atau periode berikutnya utamanya pada masa Ekawibawa yaitu Bung

Karno, dengan mengikuti gagasan yang ada di NASAKOM menimbulkan suatu pro

dan kontra dalam organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah.

B. Program yang ada Pada Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Salah satu ciri yang paling utama dalam organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah

yaitu lengkap serta menyeruluh. Maksudnya yaitu dilakukan bimbingan dan

pembinaan secara pribadi agar menjadi muslim yang ideal. Maka dari itu terdapat

beberapa program yang ada pada organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah dalam

pembentukan karakter dengan logika berpikir yang ada di organisasi persatuan

tarbiyah Islamiyah.

[3] Ibid., 10
[4] Damanhuri, Akhlak : Perspektif Pemikiran Tasawuf Abdurrauf As-Singkili,
(Banda Aceh : ArRijal Publisher, 2011), 28.
[5] Thabary, 1988): 67.
[6] Ibid., 38
1. Sholat berjamaah

Sholat berjamaah merupakan salah satu program yang dilakukan di

organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah, dimana dengan sholat berjamaah

ini memiliki tujuan yaitu untuk menumbuhkan logika berfikir dengan

dilakukannya berjalaamah diiringan dengan motivasi yang diberikan di

awal atau di akhir shalat. Dengan adanya pembiasaan dalam melakukan

shalat lima waktu memberikan pembelajaran mengenai disiplin waktu

dengan adanya adzan di setiap waktu shalat.

2. Tahsinul Qira’ah

Kegiatan dalam memperbaiki kualitas baca Al-Quran. Dengan adanya

pembiasaan ini diharapkan akan menghasilkan karakter yang gemar dalam

membaca al-quran.

3. Taujihat Murabbi

Merupakan kegiatan dalam bentuk arahan kepada peserta tarbiyah. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar peserta tarbiyah dalam mengamalkan serta

menyebarkan dakwah islam secara terarah dan sesuai dengan sunnahnya.

C. Hakikat dan Dimensi Akhlak

[3] Ibid., 10
[4] Damanhuri, Akhlak : Perspektif Pemikiran Tasawuf Abdurrauf As-Singkili,
(Banda Aceh : ArRijal Publisher, 2011), 28.
[5] Thabary, 1988): 67.
[6] Ibid., 38
Pengertian secara etimologis akhlak memiliki kaitan yang erat dengan tuhan

yang menciptakan manusia. Sehingga dalam menjalani hidup manusia harus

memiliki akhlak yang baik sesuai dengan tuntunan yang sudah ditetapkan oleh

Allah [3]. Sejalan dengan pengertian yang sudah dipaparkan Inrahin Anis memilik

pendapat bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa, yang

melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan

pemikiran dan petimbangan [4].

Akhlak sendiri memiliki beberapa dimensi yang menjadi perhatian bagi

muslim. Dimensi akhlak yang dimaksud yaitu sebagai berikut :

1. Akhlak terhadap Allah

2. Akhlak terhadap sesama manusia

[3] Ibid., 10
[4] Damanhuri, Akhlak : Perspektif Pemikiran Tasawuf Abdurrauf As-Singkili,
(Banda Aceh : ArRijal Publisher, 2011), 28.
[5] Thabary, 1988): 67.
[6] Ibid., 38
Etika dan moral selalu diartikan sama dengan akhlak, begitu juga dengan ilmu

akhlak dengan ethics. Akhlak sendiri memiliki ukuran tersendiri. Menurut quraish

shihab, beliau menjelaskan bahwa akhlak dan etika sendiri merupakan sesuatu yang

tidak dapat disamakan, hal ini disebabkan karena etika sendiri dibatasi oleh sopan

santun yang seharusnya diterapkan oleh sesame manusia serta memiliki kaitan yang

sangat erat dengan suatu perbuatan yang bersifat lahiriah [6].

Akan tetapi ada pula yang memilik pendpaat bahwa etika dan akhlak itu bersifat

sama, hal ini disebabkan karena sama sama membahas mengenai baik serta

buruknya tingkah laku dari seorang manua. Dimana pada etika sendiri memeiliki

tujuan yaitu untuk memperoleh ide untuk semua manusia.

D. Macam-macam Akhlak

Akhlak terdiri dari beberapa macam dimana setiap macam ini memiliki

penjelasan masing-masing. Dalam organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah terdapat

beberapa macam macam akhlak yang digunakan dalam logika berfikir.

[5] Thabary, 1988): 67.


[6] Ibid., 38
[7] 2Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran, ( Banda Aceh : Lembaga Naskah
Aceh (NASA), 2012), 53
[8] Achmad Mubarok, Meraih Kebahagiaan dengan Bertasawuf : Pendakian
Menuju Allah…, 95
[9] Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran…,48
[10] Muhammad Fu‟ad Bin Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim :
Himpunan Hadtis Tersahih Yang Diriwayatkan Oleh Bukhari Dan Muslim, (Jawa
Barat : Fathan Prima Media, 2014), 730.
1. Akhlak Terhadap Allah

Akhlak yang baik kepada allah ini bisa dilakukan dengan cara yaitu bertingkah

dan berucap yang terpuji kepada Allah SWT, contohnya seperti menunaikan

shalat, puasa dan perintah-perintah yang sudah allah tetapkan. [7]. Dalam

berakhlak kepada allah ini merupak salah satu factor ilmu pengetahuan, dimana

yang artinya adalah seorang muslim tehadap sifat allah itu ditiru atau dilakukan

itu hanya salah satu factor dalam pembentukan akhlak saja. [8]

2. Akhlak terhadap sesama manusia

Al-quran merupakan petunuk bagi umat manusia, dimana pada al-quran

tercantum banyak sekali petunjuk yang memiliki kaitan erat dengan bagaimana

perlakuan yang harus dilakukan terhadap sesame manusia. Petunjuk yang

diberikan oleh alquran tidak hanya mengenai perlakuan yang buruk saja ada

juga petunjuk yang menyangkut dengan bagaimana perlakuan yang baik atau

pantas kita terapkan pada umat manusia yang lain. Karena seperti yang kita

ketahui bahwa kita hidup tidak hanya sebatas dengan Allah saja, akan tetapi

[5] Thabary, 1988): 67.


[6] Ibid., 38
[7] 2Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran, ( Banda Aceh : Lembaga Naskah
Aceh (NASA), 2012), 53
[8] Achmad Mubarok, Meraih Kebahagiaan dengan Bertasawuf : Pendakian
Menuju Allah…, 95
[9] Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran…,48
[10] Muhammad Fu‟ad Bin Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim :
Himpunan Hadtis Tersahih Yang Diriwayatkan Oleh Bukhari Dan Muslim, (Jawa
Barat : Fathan Prima Media, 2014), 730.
pada islam sendiri mengatur dan memberi petunjuk yang jelas dalam mengatur

suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Kita sebagai

manusia tidak selayaknya memiliki prasangka yang buruk terhadap orang lain,

atau malah membicarakan keburukan mengenai orang lain kepada orang lain.

Setiap manusia harus memiliki logika berfikir yang baik dan tidak perlu atau

tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan diri dengan tetangga. Dalam pandangan

islam sendiri tetangga merupakan orang yang tidak hanya berdampingan rumah

saja akan tetapi memiliki makna lebih dari itu. [9]

[5] Thabary, 1988): 67.


[6] Ibid., 38
[7] 2Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran, ( Banda Aceh : Lembaga Naskah
Aceh (NASA), 2012), 53
[8] Achmad Mubarok, Meraih Kebahagiaan dengan Bertasawuf : Pendakian
Menuju Allah…, 95
[9] Abd. Gani Isa, Akhlak Perspektif Al-Quran…,48
[10] Muhammad Fu‟ad Bin Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim :
Himpunan Hadtis Tersahih Yang Diriwayatkan Oleh Bukhari Dan Muslim, (Jawa
Barat : Fathan Prima Media, 2014), 730.
3. Akhlak terhadap diri sendiri

Kewajiban sebagai manusia yaitu memelihara jasmani serta rohani yang ada

pada diri sendiri, islam mewajibkan manusia dalam berperilaku adil terhadap

diri kita sendiri. Kita sebagai manusia dilarang untuk merusak apa yang ada

pada tubuh kita, seperti melakukan penganiyaan terhadap diri sendiri. Hal

tersebut sudah diatur oleh Allah SWT dalam sebuah firmannya.dimana pada

firman tersebut dijelaskan bahwa “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan

Allah, janganlah kamu menjatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan, dan

berbuah baiklah, karena sesungguhny allah menyukai orang-orang yang

berbuat baik.”[10]

4. Akhlak terhadap Lingkungan

Kita sebagai manusia memandang alam sebagai sesuatu yang dimiliki oleh

allah dan ptut untuk kita syukuri. Cara bersyukur yang dapat dilakukan yaitu

dengan memanfaatkan kekayaan yang berada dari dari alam lalu mengelola nya

dengan baik agar kelestarian yang berada pada alam tetap terjaga dengan baik.

[11]. Dalam pandangan islam sendiri seseorang dilarang dalam mengekploitasi

alam dengan secara berlebihan. Setiap orang atau makhluk yang tinggal di muka

bumi ini dilarang dalam melakukan kerusakan karena ala mini sudah allah

ciptakan dan allah pelihara untuk kita sebagai umat manusia.

[5] Thabary, 1988): 67.


5. Akhlak terhadap waktu

Banyak ketarangan atau petunjuk yang berada pada al-quran yang menjelaskan

mengenai betapa pentingnya waktu dalam hidup seorang manusia. Banyak

ajaran yang memperhatikan mengenai waktu, contoh sederhana yang bisa di

paparkan yaitu mengenai sholat lima waktu. Kita sebagai umat manusia sangat

penting sekali mengamalkan akhlak terhadap waktu, waktu yang ada di bumi

ini sangat berharga sehingga sangat diperlukan pemanfaatan yang baik dalam

menggunakan waktu.

E. Tarbiyyah

Tarbiyyah memiliki definisi suatu proses pengembangan dan bimbingan jasad,

akal dan jiwa yang dimana dilakuka dengan berkelanjutan sehingga anak yang di

didik bisa dewasa serta mandiri dalam hidup di tengah masyarakat.[5]. Pendidikan

merupakan salah satu cara dalam menjemput ilham yang berasal dari allah, dimana

pendidikan ini menuntun kita sebagai umat manusia dalam melakukan

pengembangan kreatifitas. Pengembangan ini dilakukan dengan berbagai cara bisa

dengan melakukan serangkaian kajian dan dan uji coba lagi membangun logika

berfikir yang lebih baik lagi. Bagi seorang muslim sangat penting sekali dalam

memahami konsep dari pendidikan itu apa dimana sudah di paparkan dalam al-

quran dan sunah. Dalam melakukan pemahaman mengenai pendidikan sendiri perlu

[5] Thabary, 1988): 67.


dilakukan pertama kali yaitu pengertian tarbiyah sendiri dari berbagai macam

konotasi.

IV. KESIMPULAN

Organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah ini memiliki logika berpikir yang

sudah baik yaitu dengan adanya program-program yang dilakukan dalam

pembentukan karakter dan dan keterbukaan dalam berifikir. Dimana pada setiap

program memiliki tujuan tersendiri dimana setiap tujuan itu memiliki nilai nilai

yang positif. Dibuatnya program program yang ada di organisasi persatuan tarbiyah

Islamiyah diharapkan dapat menanggulangi dan mengatasi permasalahan yang ada,

dimana setiap program yang ada dirancang dan memiliki tujuan yang bernilai

positif. Logika berfikir pada organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah ini

menerapkan bahwa akhlak merupakan suatu gejala yang di dalamnya berisikan jiwa

yang lagir akan bekasnya sikap, perbuatan serta perkataan. Berdasarkan sikap yang

ditunjukan oleh organisasi persatuan tarbiyah Islamiyah ini mencerminkan logika

berfikir mereka yang berdampingan dengan akhlak yang baik.

V. DAFTAR PUSTAKA

Martana, S. P. (2006). Problematika Penerapan Metode Field Research Untuk

Penelitian Arsitektur Vernakular di Indonesia. 59.

[5] Thabary, 1988): 67.


Ma'zumi, Syihabudin, & Najmudin. (2019). Pendidikan Dalam Perspekif Al-Quran

dan Al-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta'dib dan

Tazkiyah. Tarbawy, 196.

al-Aṡari, „Ali bin Hasan bin „Abdul Hamid Al-Halaby. Al-Taṣfiyyah Wa Al-

Tarbiyyah Wa Aṡāruhumā Fī Isti’nāfil Hayātil Islāmiyah. Terj. Musim al-

Aṡari, Ahmad Faiz, Tashfiyah dan Tarbiyah Upaya Meraih Kejayaan Umat.

Cet. I; Solo: Pustaka Imam Bukhari, 2002.

Damanhuri, Akhlak : Perspektif Pemikiran Tasawuf Abdurrauf As-Singkili, (Banda

Aceh : ArRijal Publisher, 2011), 28.

Irawam. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdaa Karya, 2000

Abd. Gani Isa. Akhlak Perspektif Al-Quran, Banda Aceh : Lembaga Naskah Aceh

(NASA), 2012.

Ali Maksum. Tasawuf sebagai Pembebasan Manusia Modern : Telaah Signifikan

Konsep Tradisinonalime Islam Sayyed Hussein Nasr, Surabaya : Pusat

Studi Agama, Politik dan Masyarakat, 2003.

Alwi ,B. Marjani, Pendidikan Karakter, Cet I; Makassar: Alauddin University

Press, 2014.

Damanhuri. Akhlak : Perspektif Pemikiran Tasawuf Abdurrauf As-Singkili, Banda

Aceh : ArRijal Publisher, 2011.

[5] Thabary, 1988): 67.


Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahan, Bandung : Syamil Qur’an,

2012.

Al-Zarnuji. Ta’lim al-Muta’alim al-Tariq al-Ta’alum , terj. Aliy As’ad Kudus :

Menara Kudus, 2007.

Ali Maksum. Tasawuf sebagai Pembebasan Manusia Modern : Telaah Signifikan

Konsep Tradisinonalime Islam Sayyed Hussein Nasr, Surabaya : Pusat

Studi Agama, Politik dan Masyarakat, 2003.

Abdullah, Abdurrahman Saleh, Educational Theory a Quranic Outlook, Terj. Teori-

teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an. Jakarta: PT Rineke Cipta, 2007.

al-Ashqalany, Al-Imam al-Hafidz Ibn Hajar, Fath al-Barr ‘ala Syarh Shahih al-

Bukhary, Penerjemah: Gazirah Abdi Ummah, Jakarta: Pustaka Azzam,

2010

[5] Thabary, 1988): 67.

Anda mungkin juga menyukai