Anda di halaman 1dari 7

Makalah Ilmu Dakwah

Tujuan Dan Dan Dakwah

Dosen Pengampu : Rahmadi Wibowo Suwardi, Lc., M.A., M.Hum.

Disusun Oleh :

1. Rini Rahmadani (1700013)


2. Inka Anggisari (1700013139)
3. Wahyu Anggraeni (1700013140)
4. Dalilia Sri Dwi L (1700013194)
5. Febby Melarenza (1700013202)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu
dakwah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kiritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Yogyakarta, 2 mei 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………....

Daftar Isi………………………………………………………………………………………

Pembahasan………………………………………………………………………………....

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN

TUJUAN DAKWAH (AL-AHDAFU AD-DAKWAH)

Sebelum menetapkan tujuan dakwah, ada dua hal penting yang menjadi
dasar pertimbangan untuk menetapkan tujuan dakwah, pertama: hakikat objek
dakwah adalah setiap persoalan hidup manusia, mencakup persoalan agama,
pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan budaya. Kedua, hakikat dakwah adalah
mengadakan perubahan yang bersifat normatif dan perubahan yang bersifat holistik,
apabila persoalan hidup manusia sudah bisa diselesaikan atau diatasi , maka
terjadilah perubahan. Dengan demikian dapat dipahmi bahwa hakikat tujuan dakwah
adalah terjadinya perubahan yang bersifat normatif.

Pada dasarnya tujuan dakwah sifatnya bertahap, dan sangat beragam, ini
terkait dengan heterogenitas objek dakwah, dan perbedaan-perbedaan problematik
yang dihadapi oleh objek dakwah. Dua faktor tersebutlah yang menjadi dasar
penerapan tujuan dakwah.

Dengan demikian tujuan dakwah pada garis besarnya dibagi menjadi tiga, yaitu

1. Tujuan Umum
Agar manusia memahami ajaran islam sesuai dengan Al-Qur’an As-Sunnah,
dan melaksanakan perintah sebagaimanaynag diperintahkan, dan menjauhi
larangan Allah SWT sebagaimana yang dilarang.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dakwah secara khusus adalah mengatasi atau
menyelesaikan aspek persoalan manusia khusus terkait dengan agama.
Karena problematik objek dakwah, bermacam-macam, maka bermacam-
macam pula tujuan dakwah yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi oleh maisng-masing objek dakwah.
3. Tujuan Akhir
Seluruh aktivitas dakwah pada akhirnya untuk menggapai cinta dan ridha
Allah SWT, dan keridaan Allah adalah apabila memahami islam dengan
benar, mengamalkan islam dengan cara mengikuti sunnah Nabi Muhammad
SAW dengan ikhlas (beribadah semata-mata mengharapkan cinta dan ridha
Allah), sehingga berhak mendapatkan cinta Allah.

DANA DAKWAH

Dana adalah salah satu faktor yang sangat menentukan kelancaran dan efektivitas
kegiatan dakwah, karena dana berkaitan langsung dengan sub-sub sistem dakwah
sistem dakwah yang lain, dan idealnya gerakan dakwah yang bersifat organisasi,
perlu diperlukan semacam bank dakwah. Perlu diingat jangan sampai kegiatan
dakwah dikomersialkan, jangan pula menzhalimi para da’i. Da’I bukan malaikat,
tidak butuh makan, memelihara kesehatan, dan lain-lain.

Setiap penyelenggaran dakwah secara kelembagaan, menginginkan d’i yang


profesional, menjadi da’i profesional perlu waktu belajar, fasilitas dan berbagai kitab
dan buku sebagai sumber belajar dan semua itu perlu dana.

Janagn lupa sejarah bahwa kesuksesan dan keberhasilan dakwah Nabi


Muhammad SAW periode makkah tidak bisa lepas dari dana, di belakang gerakan
dakwah Nabi ada wanita hartawan dan dermawan yang siap mengorbankan jiwa
dan hartanya, dia adalah khadijah istri Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Asshidiq,
Zubaer Bin Awwam, dll. Disinilah letak urgensinya pengadaan dana dakwah dan
apabila dakwah dilaksanakan secara organisasi, maka diperlakukan pendirian bank
da’i dengan proses:

1. Bank Da’i

sebagaimana diketahui secara umum bank adalah tempat penyimpanan. Sedangkan


Da’I adalah orang yang melakukan dakwah untuk menyebarkan agama islam. Bank
da’I merupakan sebagai wadah pengumpulan dan penyediaan para da’I yang
sewaktu-waktu diberdayakan maupun dibutuhkan oleh masyarakat. Yang dikelola,
dan dikembangkan secara syar’I pula, untuk kepentingan dana dakwah jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
2. Sumber Dana Bank Da’i
a. Mendata para muslin yang kaya raya (aghniya’ muslim), dan ekonomi
menengah.
Perlu pendekatan pada para agniya’, untuk memberi pengertian dan
pemahaman bahwa berdakwah adalah kewajiban yang harus
dilaksanakan dan bernilai jihad di jalan Allah SWT, bagi para aghniya’
yang tidak bisa berdakwah secara formal dan profesional seperti
ustadz, mereka bisa ikut berdakwah dengan cara memberikan
bantuan dana dakwah.
b. Zakat, Infaq, dan Shadaqoh.
Penggalangan dana dan dakwah bisa diproses dengan mendata para
muslim kaya raya (aghniya’ muslim) dan ekonomi menengah, dan
bersilaturrahmi dengan mendatangi mereka di rumah, untuk dimohon
kesanggupan dan keikhlasan mereka setiap bulan, dan akan diambil
oleh petugas yang diberi surat tugas. Proses ini kecil, sederhana,
praktis, sedikit akhirnya menjadi besar hasilnya, itulah yang akan
dimasukkan ke bank untuk dikelola dan dikembangkan secara syar’i.
c. Pemerintah Maupun Perusahaan Wiraswasta.
Perlu mengajak pemerintah maupun perusahaan swasta, bik dalam
negri maupun luar negri untuk bekerjasama dalam dakwahm, dengan
memohon bantuan dana dakwah, yang penting halal, tidak mengikat
secara politik.

DAFTAR PUSTAKA
Anhar, Anshori. 2018. Kuliah Ilmu Dakwah. Yogyakarta: UAD PRESS.

Anda mungkin juga menyukai