1. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikodiagnostik, salah satunya untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan alat tes psikologi PAPI KOSTICK
b. Untuk melihat penyesuaian antara aplikasi dengan tes kepribadian
c. Untuk mengevaluasi perilaku dan cara kerja individu dalam kaitannya dengan
situasi kerja
2. Teori
Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi
Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick
pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian
(psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia
sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang
diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan
standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat
psikotest. PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report
inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam
situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam
7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas
kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat
temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership). PAPI
Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing
mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut
[7]:
a. Work Direction (Arah Kerja)
Need to finish task (N) – Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri
Hard intense worked (G) – Peran pekerja keras
Need to achieve (A) – Kebutuhan berprestasi
b. Leadership role (L) – Peran kepemimpinan
Need to control others (P) – Kebutuhan mengatur orang lain
Ease in decision making (I) – Peran membuat keputusan
c. Activity (Aktivitas kerja)
Pace (T) – Peran sibuk
Vigorous type (V) – Peran penuh semangat
d. Social Nature (Relasi sosial)
Need for closeness and affection (O) – Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang
Need to belong to groups (B) – Kebutuhan diterima dalam kelompok
Social extension (S) – Peran hubungan sosial
Need to be noticed (X) – Kebutuhan untuk diperhatikan
e. . Work Style (Gaya Kerja)
Organized type (C) – Peran mengatur
Interest in working with details (D) – Peran bekerja dengan hal – hal rinci
Theoretical type (R) – Peran orang yang teoritis
f. Temperament (Sifat temperamen)
Need for change (Z) – Kebutuhan untuk berubah
Emotional resistant (E) – Peran pengendalian emosi
Need to be forceful (K) – Kebutuhan untuk agresif
g. . Followership (Posisi atasan-bawahan)
Need to support authority (F) – Kebutuhan membantu atasan
Need for rules and supervision (W) – Kebutuhan mengikuti aturan dan
pengawasan
3. Metode
a. Subyek
Pengetahuan yang digunakan adalah pengetahuan seorang pakar di bidang
Psikologi Industri dan Organisasi Perusahaan, manual PAPI 157 Kostick
terbitan PA International, dan referensi pendukung lain (jurnal, dokumentasi
internet, dan buku yang relevan).
b. Cara pengambilan data
Mengakuisisi metode tes PAPI Kostick ke sistem pakar, proses akuisisi
pengetahuan melibatkan identifikasi pengetahuan, merepresentasikan
pengetahuan dalam format yang sesuai, menyusun pengetahuan, dan men-
transfer pengetahuan ke mesin. Metode akuisisi yang digunakan dalam
sistem pakar ini adalah wawancara tidak terstruktur dan analisis protokol.
Pada wawancara, pakar menginstruksikan knowledge engineer tentang
ketrampilan dan strategi yang diperlukan untuk melakukan koreksi dan
interpretasi tes kepribadian PAPI Kostick. Dalam pendekatan read-through,
pakar diminta mengajar knowledge engineer bagaimana membaca dan
menginterpretasikan hasil tes kepribadian. Pakar menyediakan lembar
jawaban yang telah terisi kemudian menjelaskan tentang proses skoring
hingga mendapatkan hasil. Pada lembar jawaban tes PAPI Kostick, terdapat
90 nomor soal dan kolom penilaian skor untuk setiap aspek kepribadian.
Aspek kepribadian berjumlah 20 dan hanya dituliskan dalam kode. Lembar
jawaban dibagi menjadi dua bagian oleh garis diagonal yang
menghubungkan kolom total pada pojok kiri atas dengan kolom total pada
pojok kanan bawah. Bagian atas garis diagonal digunakan untuk menghitung
skor aspekaspek peran. Bagian bawah garis diagonal digunakan untuk
menghitung aspek-aspek kebutuhan. Setiap nomor soal terikat oleh dua
aspek yang dirujuk oleh anak panah horizontal di atas nomor dan anak panah
diagonal di bawah nomor. Anak panah horizontal merujuk aspek yang
berbeda dengan anak panah diagonal. Setiap aspek kepribadian dirujuk oleh
anak panah dari 9 nomor. Skor tiap aspek diperoleh dari jumlah nomor yang
merujuk pada aspek tersebut dari 9 nomor yang terikat oleh aspek.
4. Hasil Analisis
5. Kesimpulan