Anda di halaman 1dari 10

Penugasan Terstruktur

“Karir Sebagai Mimbar Dakwah”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dakwah

Dosen Pengampu :
Drs. H. Suwatah, M.Si.

Disusun oleh :
Salsabila Mumtazmahal
(04020122061) KPI-A2

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023

0
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim..

Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah


Swt, yang mana telah memberikan kepada kita berkah, rahmat, taufik, nikmat
sehat dan nikmat iman yang tiada batas, dan atas segala nikmat yang berlimpah
sehingga saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan makalah yang merupakan
syarat dari tugas kuliah dengan lancar dan insyaAllah bermanfaat.

Shalawat besertakan salam tak lupa juga saya ucapkan kepada baginda
besar Rasulullah Saw, yang mana telah menjadi suri tauladan bagi umat islam,
dan telah berhasil membawa kejayaan islam yang terang benderang seperti saat
ini, dan yang mana dengan syafaat beliau kita mampu membedakan yang hak dan
yang batil.

Pada makalah yang singakat ini, saya akan menjelaskan sedikit banyak
tentang Sejarah Perkembangan Sosiologi, di mana kita akan belajar asal mula
sosiologi tersebut dari masa awal dikembangkannya hingga ke tahap modern
seperti saat ini secara padat dan jelas, InsyaAllah.

Saya berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat


yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan mampu menambah wawasan ilmu
pengetahuan kita semua. Amin. Dan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
atau bentuk apapun saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, karna saya
hanyalah manusia biasa dan masih jauh dari kata sempurna. Akhir kata saya
ucapkan

Tsumasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Pembahasan..................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Karir dan Mimbar Dakwah.................................................3
B. Cara Menjadikan Karir Sebagai Mimbar Dakwah..............................4
C. Contoh Karir Sebagai Mimbar Dakwah................................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Kritik dan Saran...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mimbar dakwah adalah sebuah profesi yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat. Profesi ini sangat
penting dalam menjaga keberlangsungan agama dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat. Seorang mimbar dakwah harus mampu menguasai berbagai
aspek agama, seperti hukum Islam, sejarah Islam, aqidah, dan lain
sebagainya.1 Selain itu, seorang mimbar dakwah juga harus mampu
menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami oleh
masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Karir sebagai mimbar dakwah dapat dilakukan oleh siapa saja yang
memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang agama Islam. Karir ini tidak
hanya terbuka untuk para ulama atau tokoh agama, namun juga terbuka untuk
siapa saja yang memiliki minat dan kemampuan untuk menyampaikan pesan-
pesan agama kepada masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, peran seorang
mimbar dakwah juga semakin luas. Saat ini, para mimbar dakwah tidak hanya
menyampaikan pesan-pesan agama melalui khutbah Jumat atau ceramah,
namun juga melalui media sosial dan platform digital lainnya. Dalam era
digital ini, seorang mimbar dakwah harus mampu menggunakan media sosial
dan teknologi untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat.
Dalam menjalankan karir sebagai mimbar dakwah, seorang individu
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan public
speaking, dan kemampuan menginspirasi orang lain. Selain itu, seorang

1
Andhika Ramadhani dan Ibrahim, Lanskap Dakwah Media Massa Lokal: Solopos dan Mimbar
Jum’at dalam Perspektif Manajemen Dakwah, Aufklarung: Jurnal Pendidikan, Sosial dan
Humaniora, Vol. 2 No. 2 (2022), hal. 102

1
mimbar dakwah juga harus terus belajar dan mengembangkan diri agar
mampu memberikan pesan-pesan agama yang relevan dengan zaman.
Untuk menjadikan karir sebagai mimbar dakwah sangat perlu
memahami apa itu karir menurut para ulama islam dan bagaimana cara
menerapkannya. Maka dari itu, pembahasan berikut akan menjelaskan sedikit
banyak tentang karir sebagai mimbar dakwah.
B. Rumusan Pembahasan

Dalam pembahasan ini, maka dirumuskanlah beberapa rumusan


masalah yang akan dibahas secara mendetai yakni:
1. Apa pengertian karir dan mimbar dakwah?
2. Bagaimana cara menjadikan karir sebagai mimbar dakwah?
3. Bagaimana contoh karir sebagai mimbar dakwah?

C. Tujuan Pembahasan

Setelah menentukan rumusan masalah, maka tujuan pembahasan dapat


ditentukan sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui pengertian karir dan mimbar dakwah
2. Ingin mengetahui cara menjadikan karir sebagai mimbar dakwah.
3. Ingin mengetahui contoh karir sebagai mimbar dakwah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karir dan Mimbar Dakwah

Karir biasanya melibatkan serangkaian tugas dan tanggung jawab


dalam bidang pekerjaan tertentu, yang dapat memungkinkan individu
untuk berkembang secara profesional dan meningkatkan kemampuan
dalam bidangnya. Karir dapat dijalani dalam berbagai bidang, mulai dari
bidang bisnis, kesehatan, teknologi, hingga bidang agama atau sosial.

Kata karir sebenarnya mempunyai dua pengertian, Pertama, karir


berarti perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan,
jabaran dan sebagainya. Kedua, karir juga berarti pekerjaan yang
memberikan harapan untuk maju.2 Sedangkan mimbar dakwah disini
berartian pergerakan dakwah dalam memberi motivasi kepada
sekelompok orang tertentu agar mendapat pesan keagamaan dengan baik
dan benar.3

B. Cara Menjadikan Karir Sebagai Mimbar Dakwah

Berdakwah sesuai dengan keahlian dan bidang yang kita geluti


memiliki nilai tambahan. Setidaknya antara karir dan dakwah akan terus
mengalir bersama dengan begitu dakwah Islam akan tetap menyala lewat
jalur karir yang digeluti. Di Indonesia, jalur karir dan jabaran yang
dikhidmatkan sebagai media dakwah maka tersebarlah nilai-nilai kesilaman
akan semakin luas. Sayangnya, kelemahan paling mendasar dari birokrasi
muslim adalah tidak dimanfaatkannya dengan benar jabatan yang diemban

2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. III, Jakarta,
1990, hal. 1007
3
Op.Cit, Lanskap Dakwah Media Massa Lokal: Solopos dan Mimbar Jum’at dalam Perspektif
Manajemen Dakwah, Aufklarung: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No. 2 (2022),
hal. 104

3
sebagai media dakwah. Bahkan ironisnya ada pejabat yang menyembunyikan
identitas. Padahal sebelum menjabat, mereka itu adalah aktivis dakwah.

Maka dari itu ada beberapa cara menjadikan karir sebagai media
dakwah, pertama, sadar akan spiritual dalam pencerahan akan menempatkan
dakwah seabagai jalan hidup. Misalnya, menjadi dai adalah sebuah panggilan.
Maka posisi apapun tetap sambilan untuk memiliki jalan dakwah sebagai
sikap istiqomah.

Kedua, memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media


dakwah, sebab dakwah sangat terbuka dan bias dilakukan oleh siapa saja,
kapan saja, dengan beragam metode yang muda dicerna oleh setiap orang
sehingga tugas dakwah seamkin bias diwujudkan oleh siapapun.

Ketiga, menjadikan tanggung jawab muslim atas keislaman di muka


bumi ini untuk menjadi seorang yang berprofesi sebagai dai, karena tugas
dakwah itu berlaku umum kepada seluruh umat islam.

Berdasarkan Al-Qur’an, ada lima tugas yang diemban oleh setiap


umat muslim. Tugas pertama, seorang muslim memiliki tanggung jawab
besar kepada dirinya sendiri agar terhindar dari neraka. Berdasarkan firman
Allah QS. At-Tahrim: 6

‫س ُك ْم َو َْأهلِي ُك ْم نَ ًارا‬ ۟
َ ‫قُ ٓوا َأن ُف‬
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

Tugas kedua, seorang muslim memiliki tanggung jawab besar kepada


keluarganya. Dalam kemasyarakatan, posisi sebuah keluarga yang baik
menjadi sangat penting. Hal itu tercermin dalam surat diatas. Tugas ketiga,
menjadi tanggung jawab atas keislamannya adalah kaum kerabat dan sahabat
terdekat. Kerabat dan sahabat merupakan lingkungan di mana tiap individu
itu beraktivitas dan bersosialisasi di lingkungannya, termasuk lingkungan
tempat kerja dan kegiatan social lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam
QS. Asy-Syuara ayat 214

4
‫ َن‬5ۙ ‫ك ا ۡلاَ ۡق َربِ ۡي‬
َ َ‫َواَ ۡن ِذ ۡر َع ِش ۡي َرت‬
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad)
yang terdekat”

Tugas keempat, tangggung jawab sesame muslim di daerahnya.


Cakupannya tidak lagi lingkungan pekerjaan akan tetapi satu kampung.
Dengan kata lain, karir sebagai dai tidak bias dilepaskan dari harir hidup
setiap muslim. Tugas kelima, memiliki tanggung jawab kepada seluruh
manusia. Ketika menyampaikan pesan dan nilai-nilai islam. Maka, tidak
peduli apa posisi kedudukannya.

C. Contoh Karir Sebagai Mimbar Dakwah

Menjadikan karir sebagai mimbar dakwah bisa diambil dari contoh


Rasulullah SAW, sebab Beliaulah contoh terbaik. Sebagai Nabi hidupnya
adalah dakwah. Beliau adalah seorang negarawan sekaligus utusan Allah.
Target dakwah Rasulullah SAW adalah immat manusia. Sebagai utusan
Allah, ajakan pada Islam dia mulai dari keluarganya sendiri, yaitu kaum
Quraisy dan Bani Hasyim. Tentu tidak mudah perjalanan Beliau, tapi tidak
ada kata berhenti bagi Beliau. Sebab dakwah adalah tulang punggung Islam.
Islam tidak hanya sebatas keyakinan tetapi juga petunjuk dan jalan hidup.
Beliau juga sebagai penguasaha, berdakwah melalui perilaku dan sikap yang
jujur dalam berdagangan. Tentu dalam menjadikan karir sebagai mimbar
dakwah, dakwah bil hal jauh lebih efektif bila kita menjadi bagian dari
kekuasaan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, karir sebagai
mimbar dakwah memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan
pesan-pesan agama kepada masyarakat. Sebagai seorang mimbar dakwah,
kita memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan agama
secara jujur, adil, dan benar, sehingga masyarakat dapat memahami ajaran
agama dengan baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menjalankan karir sebagai mimbar dakwah, kita harus selalu


mengedepankan akhlak yang baik, seperti kejujuran, amanah, dan
kesederhanaan, serta selalu meningkatkan kualitas diri melalui pembelajaran
dan pengembangan kemampuan. Dengan demikian, kita dapat menjadi
contoh yang baik bagi masyarakat dan dapat membantu meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat melalui pesan-pesan agama yang
disampaikan. Semoga kita dapat mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam
menjalankan karir sebagai mimbar dakwah dengan baik dan penuh
keberkahan.

B. Kritik dan Saran


Dengan adanya makalah ini, dapat dikritisi beberapa pendapat yang
mungkin sedikit berbeda karena ilmu itu luas dan bisa datang dari mana saja.
Dan jangan lupa saran juga merupakan hal yang penting untuk perbaikan
makalah ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan terima kasih banyak.

6
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, 2020. Membongkar Hadits Maudhu, Jurnal Keislaman, Vol. 3 No. 1

Abdullah, 2018. Sejarah Hadits Mawdu’ Dalam Mustalahul Hadits, Jurnal


Keislaman, Vol. 1 No. 1

Asiqah Sitti dan Usman Ali, 2019. Al-Ahaadis Al-Dha’ifah Wa Al-Maudhu’ah


Karya Nashir Al-Din Al-Albani, Jurnal Al-Asas, Vol. 3 No. 2

Alsofwa, "Contoh-Contoh Hadits Maudhu", 30 April 2023,


https://alsofwa.com/188-hadits-contoh-contoh-hadits-maudhu/

Anda mungkin juga menyukai