Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AGAMA

NAMA KELOMPOK :

1. REZA SATRIA MANZANO


2. YOGA SULISTYO
3. MAULANA BIMANTARA
4. JAKANTARA

KELAS : 1 LA

JURUSAN : TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL MAKALAH :

1. ( LIMA )5 SURAT TENTANG KEESAAN ALLAH


2. ( LIMA ) 5 SURAT TENTANG KEIMANAN ALLAH
3. SURAT DALAM AL-QURAN TENTANG KISAH
MANUSIA YANG MEMBANGKANG AJARAN
ALLAH

NAMA/NIM : 1. REZA SATRIA MANZANO ( 061530310164 )


2. YOGA SULISTYO ( 061530310171 )
3. MAULANA BIMANTARA ( )
4. JAKANTARA ( )

KELAS : 1 LA

JURUSAN : TEKNIK ELECTRO

PRODI : TEKNIK LISTRIK

TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI :

DEWI INDASARI, S.a.g


NIP : 195711251989031001
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kahadirat Allah SWT , karna berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah bahan-bahan listrik ini dengan baik ,lancar , tepat
waktu , dan sesuai sebagaimana mestinya . saya menyusun makalah ini sesuai dengan
pedoman penyusunan makalah yang telah di jelaskan sebelumnya dan disusun dengan
sederhana agar pembaca mudah dalam memahaminya.

Adapun tujuan pembuatan mkalah ini adalah sebagai kewajiban pembahasan dalam
penyelesaian pada materi bahan-bahan listrik di semester 1 di Politeknik Negeri Sriwijaya
khususnya jurusan tehnik listrik, saya menyadari masih banyak kekurangan ataupun
kesalahan , baik yang materi, penyampaian materi maupun sistematik penulisan nya .
Untuk itu kritik dan saranya yang mendukung sangat saya harapkan demi perbaikan kerja
makalah maupun kesempurnaan laporan ini.

saya mengucapkan terimakasih kepada :


1. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberi doa dan dukunganya.
2. Kepada Bapak dosen/pembimbing yang telah mengajari saya dengan baik.
3. Kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Akhir kata saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada
umumnya
5 Surat Tentang Keesaan Allah

A. Firman Allah Subhanahu wa Taala:

/() ( )
( ) ( )

.- :[]

(Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (1) Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (2)Dia tiada beranak dan
tiada pula diperanakkan, (3) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia. (4) Q.S. Al-Ikhlash [112]: 1-4)

B. Kata Allah adalah isim alam (nama diri), khusus ditujukan kepada
yang wajib disembah secara benar. Nama ini tidak boleh digunakan untuk
selain Allah. Orang-orang Arab Jahiliyah jika ditanya mengenai siapakah
yang menciptakan langit dan bumi, mereka memberikan jawaban Allah.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:


] /

. :[

(Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang


menciptakan langit dan bumi? Tentu mereka akan menjawab: Allah.
Katakanlah: Segala puji bagi Allah; tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui. Q.S. Luqman [31]: 25).
Begitu juga, jika mereka ditanya siapa yang menciptakan diri mereka,
mereka menjawab Allah, Sebagaimana firman-Nya:


. :[] /

(Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: Siapakah yang


menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: Allah, maka
bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? Q.S.
Az-Zukhruf [43]: 87)

Ayat yang ketiga adalah untuk membantah kepercayaan orang bahwa Tuhan
beranak dan diperanakkan.

( ) ( )
) ( ) ( )

.- :[] /(

(Dan mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil


(mempunyai) anak (88) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu
perkara yang sangat mungkar, (89) Hampir-hampir langit pecah karena
ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, (90) Karena
mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (91)
Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai)
anak. (92) Q.S. Maryam [19]: 88-92)

Ayat kedua: Az-Zumar 67


: Terjemah Surat Az-Zumar ayat 67

: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang
semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha suci Allah dan
Maha tinggi Allah dari apa yg mereka persekutukan

Dalam ayat lain yang sama artinya Allah berfirman:



Artinya:
Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah) "Apakah untuk
Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki, atau apakah Kami
menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)?
Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar
mengatakan: "Allah beranak". Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang
berdusta. (Q.S. As Saffat: 149-152).
5 Surat Tentang Keimanan
Surah Luqman Ayat 22



Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.
Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.

Surah Al-Hajj Ayat 78








Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al quran) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap
manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada
tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik
Penolong.
Surah Al-Fath Ayat 10



Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka
berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa
yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya
sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya
pahala yang besar.

Surah Ali Imran Ayat 83-85




Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-
lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.





Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan
apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak
membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami
menyerahkan diri".



Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Surah Thaha Ayat 39


Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya:` Tinggallah kamu (di sini),
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya
kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.
DAFTAR PUSTAKA

Surat Tentang Kisah Manusia Yang Membangkang


Ajaran Allah

Kisah Nabi Nuh AS dan Kaumnya Yang Durhaka

Sajadah Muslim - Nabi Nuh adalah Nabi keempat sesudah Nabi Adam. Ia keturunan
kesembilan dai Nabi Adam As. Nabi Nuh meneima wahyu kenabian dalam masa
kekosongan antara dua Rasul. Dalam masa kekosongan itu biasanya manusia secara
berangsur-angsur melupakan ajaran agama Allah. Mereka kembali menjadi musyrik,
meninggalkan kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
Nabi Nuh diutus ke tengah-tengah masyarakat yang sedang menyembah berhala. Berhala
itu sebenarnya adalah patung-patung buatan mereka sendiri. Menurut mereka berhala
mempunyai kekuatan ghaib di atas manusia. Dan mereka menamakannya sesuai dengan
selera mereka sendiri. Kadang-kadang mereka namakan Wadd dan Suwa kadang Yaguts
dan kadang Yauq dan Nasr.

Nabi Nuh adalah orang yang cerdas dan sabar. Ia mengajak kaumnya untuk berpikir. Ia
mengajak kaumnya melihat alam semesta ciptaan Allah. Langit dengan bulan, bintang
dan mataharinya. Bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa
hewan, tumbuhan dan air yang mengalir. Pergantian siang dan malam, semua itu menjadi
bukti dan tanda kekuasaan dan keesaan Allah.

Nabi Nuh juga memberikan kabar akan adanya ganjaran berupa surge dan kenikmatannya
bagi mereka yang beramal shaleh, dan balasan siksa neraka bagi mereka yang
membangkang atas perintah Allah, yaitu mereka yang mungkar dan bergemilang dalam
dosa dan kemaksiatan. Dakwah Nabi Nuh dilakukan dengan giat siang dan malam. Baik
secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Beliau termasuk orang yang cerdas,
fasih berbicara, tajam pemikirannya, pandai berdiskusi, bersifat sabar dan tenang. Nabi
Nuh diangkat menjadi Rasul ketika berusia 450 tahun dan wafat pada usia 950 tahun,
dengan demikian Nabi Nuh berdakwah kepada umatnya selama lima abad atau 500 tahun.
Meski demikian pengikut Nabi Nuh yang beriman hanya sedikit yaitu kurang dari seratus
orang.
Umat Nabi Nuh banyak yang ingkar, jika Nabi Nuh mengajak beribadah kepada Allah
dan menegakkan Tauhid umatnya malah selalu menentang dan mengejeknya.

Para pengikut Nabi Nuh kebanyakan hanya para fakir miskin atau golongan ekonomi
yang lemah. Para bangsawan, orang-orang kaya dan terpandang di masyarakat malah
memusuhinya. Pada suatu ketika orang-orang kafir hendak menipu Nabi Nuh. Mereka
mengatakan bersedia mengikuti Nabi Nuh asalkan Nabi Nuh mau mengusir para
pengikutnya yang terdiri dari orang-orang miskin. Namun nabi Nuh dengan tegas
menolak permintaan orang-orang kaya itu.

Kecerdasan dan kefasihan Nabi Nuh mengalahkan segala hujah orang-orang kafir.
Akhirnya orang-rang kafir itu jengkel dan menantang Nabi Nuh. Mereka berkata : Hai
Nuh ! Sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu tlah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami jika kamu
termasuk orang-orang yang benar.

Nabi Nuh menjawab : Hanya Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika
Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri. Tidaklah
bermanfaat nasihatku kepadamu jika Allah ternyata hendak menyesatkan kamu. Dia
adalah Tuhanmu, dan Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Demikian keterlaluannya Kaum Nabi Nuh itu mengingkari ajaran Tuhan. Mereka bahkan
mengejek dan menghina Nabi Nuh sebagai orang bodoh dan gila. Namun Nabi Nuh
sebagai utusan Allah tetap melaksanakan tugasnya. Dan orang-orang kafir makin keras
menentangnya. Mereka bahkan mengancam membunuh Nabi Nuh. Sesungguhnya jika
kamu tidak mau berhenti berdakwah, kata mereka : Maka kami akan merajammu
beramai-ramai.

Nabi Nuh Berputus Asa dari Kaumnya


Setelah dakwah yang disampaikan menemui jalan buntu. Dan pengikutnya tidak
bertambah maka Nabi Nuh mengadukan kaumnya itu kepada Tuhan : Berdoa Nabi Nuh :
Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun diantara oang-orang kafir itu
tinggal di atas permukaan bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal,
niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirka
selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.

Allah mengabulkan doa Nabi Nuh, Allah member petunjuk agar Nabi Nuh membuat
kapal yang sangat besar. Dengan kapal itu Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman akan
selamat. Sedang kaumnya yang ingkar akan dtenggelamkan dengan banjir yang sangat
besar, sehingga tak seorang pun dari mereka ada yang selamat. Semua akan binasa.

Selagi Nabi Nuh dan pengikutnya membuat kapal di atas bukit kaumnya yang ingkar
mengolok-ngolok dan mengejeknya. Lihat ! Nuh semakin gila saja, masak musim
kemarau panas begini membuat perahu, di atas bukit lagi. Sungguh dia sudah miring
otaknya.

Di antara mereka bahkan ada yang berani buang kotoran di dalam kapal yang belum
selesai dibuat itu. Tentu hal itu mereka lakukan ketika Nabi Nuh dan pengikutnya sedang
tidak ada di tempat pembuatan kapal. Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran
itu menjadi sakit. Tak seorang pun bias menyembuhkannya. Dengan merengek-rengek
mereka minta Nabi Nuh untuk mengobatinya. Nab Nuh hanya menyuruh mereka
membersihkan kapal yang mereka kotori itu. Sesudah itu mereka pun sembuh dari sakit
perutnya.
Banjir Besar Memusnahkan Orang-orang Kafir
Sesuai dengan Wahyu Allah, Nabi Nuh mengajak kaumnya memasuki kapal yang telah
selesai dibuat. Nabi Nuh juga membawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya itu.
Tidak berapa lama sesudah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki kapal
maka langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam pekat. Mendung tampak tebal
sekali diiringi angin kencang yang mulai berhembusan. Bersamaan dengan turunnya
hujan lebat, air dari dalam bumi memancar pula ke permukaan.

Hujan turun dengan lebatnya, belum pernah ada hujan turun selebat itu. Bagaikan
dicurahkan dari atas langit. Rumah-rumah mulai terendam air, angin kencang dan badai
menambah kepanikan semua orang. Dari kejauhan Nabi Nuh melihat salah satu seorang
putranya yaitu Kanan sedang berlari-lari menuju puncak gunung. Nabi Nuh memanggil
anaknya itu. Hai anakku, kemarilah, naiklah ke kapalku maka kau akan selamat !.
Tidak ! Aku akan berlari ke atas bukit sana, aku pasti akan selamat !. anakku ! Pada
hari ini tidak seorang pun dapat menyelamatkan diri dari azab Allah !.

Tapi Kanan dengan sombongnya terus berlari, ia tidak menghiraukan panggilan


ayahnya. Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang segera reda, maka ia terus
berlari mendaki puncak gunung. Memang Kanan tidak mau mengikuti ajaran Nabi
Nuh. Ia lebih suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itu ia tak mau menumpang
kapal Nabi Nuh !.

Nabi Nuh merasa sedih, bagaimana pun Kanan adalah putranya sendiri. Maka ia
berdoa kepada Allah agar Kanan diselamatkan. Namun Allah menolak permintaan
Nabi Nuh, sebab Kanan itu walaupun putra Nabi Nuh sendiri, ia anak yang durhaka
tidak mau beriman. Berdasarkan suatu riwayat kapal yang membawa Nabi Nuh dan para
pengikutnya itu berlayar selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda dan Nabi Nuh
diperintahkan turun dari kapalnya. Dengan demikian binasalah orang-orang kafir yang
menentang Nabi Nuh. Hanya para pengikut Nabi Nuh yang hdup dan menempati bumi
sebagai penghuninya.

Anda mungkin juga menyukai