Anda di halaman 1dari 8

Nama : Amelia Putri

NIM : 200612635354
Offering PAI : F8

A. SOAL DAN LATIHAN


1. Kasus yang mengilustrasikan fitrah manusia unuk beriman kepada Allah SWT
Kisah Nabi Nuh (berdakwah lebih dari 950 tahun)
Nabi Nuh selalu bersyukur kepada Allah tiap melakukan aktivitas nya sehari-hari.
Allah mengisahkan Nuh AS, sesungguhnya dia adalah hamba yang banyak bersyukur
(Al-Isra’ ayat 3). Allah memilih hambanya yang bersyukur dan mengutusnya sebagai
Nabi kepada kaumnya. Saat itu, kaum Nabi Nuh berada dalam kesesatan, menyembah
patung atau berhala.

Nabi Nuh menyerukan kepada kaumnya “Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
kali tiada tuhan bagimu selain Dia. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah
Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar.” (QS Al-A’raf: 59). Nabi
Nuh menjelaskan pada kaumnya bahwa mustahil ada Tuhan selain Allah. Nabi Nuh
juga memberi tahu kaumnya bahwa selama ini setan telah menipu mereka dan inilah
saatnya untuk menghentikan tipuan tersebut. Namun, ternyata dakwah Nabi Nuh tidak
diterima oleh kaumnya. Bahkan kaumnya mengolok-olok dan menghina bahwa Nabi
Nuh adalah seorang pembohong karena Nabi Nuh hanya manusia biasa (bukan dari
golongan bangsawan). Kaum Nabi Nuh terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu
kelompok lemah, orang fakir dan orang yang menderita. Satu lagi kelompok orang
kaya, orang-orang kuat dan bangsawan penguasa.

Nabi Nuh tidak putus asa dan tetap tabah menerima semua hinaan yang dilontarkan
oleh kaumnya. Nabi Nuh tetap berupaya meyakinkan kaumnya,  “Hai kaumku,
bagaimana pikiranmu, jika aku mempunyai bukti-bukti yang nyata dari Tuhanku, dan
diberinya aku ramat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu? Apa akan
kami paksakan kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?” (QS. Hud:
28).

Nabi Nuh tetap melanjutkan dakwahnya selama ratusan tahun. Akan tetapi, jumlah
kaum kafir terus meningkat, sedangkan kaum mukminin tidak bertambah. Nabi Nuh
sedih, tetapi tidak putus asa. Nabi Nuh tetap menjaga harapan selama 950 tahun.

2. Ayat Al-Quran tentang tauhid i’tiqadi ‘ilmi (keyakinan teoritis)


a) Surat Al-Ikhlas
(1) ْ‫َأ َح ٌد هَّللا ُ هُ َو قُل‬
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
(2) ُ ‫ص َم ُد هَّللا‬
َّ ‫ال‬
Allah tempat meminta segala sesuatu.
(3) ‫يُولَ ْد َولَ ْم يَلِ ْد لَ ْم‬
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
(4) ‫َأ َح ٌد ُكفُ ًوا لَهُ يَ ُك ْن َولَ ْم‬
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

b) Surat Ali Imran


Ayat 18:

ِۗ ‫ ْال ِع ْل ِم قَ ۤاى ًم ۢا ِب ْالقِس‬e‫َش ِه َد هّٰللا ُ اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۙ َو َو ْال َم ٰۤلى َكةُ َواُولُوا‬
‫ْط ٓاَل‬ ِٕ ِٕ
‫اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬
Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para
malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain
Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana.

c) Permulaan surat Thaha


Ayat 14:

َّ ‫ِإنَّنِي َأنَا هَّللا ُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل َأنَا فَا ْعبُ ْدنِي َوَأقِ ِم ال‬
‫صاَل ةَ لِ ِذ ْك ِري‬
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.

d) Permulaan surat as-sajadah


Ayat 5:

َ ‫ض ثُ َّم يَ ْع ُر ُج اِلَ ْي ِه فِ ْي يَ ْو ٍم َك‬ ۤ


‫ان‬ ِ ْ‫يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ِم َن ال َّس َما ِء اِلَى ااْل َر‬
َ ‫ِم ْق َدار ٗ ُٓه اَ ْل‬
‫ف َسنَ ٍة ِّم َّما تَ ُع ُّد ْو َن‬
Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu.

Ayat 14:

‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما فِ ْي ِستَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫هّٰللَا ُ الَّ ِذيْ َخل‬
ِ ۗ ْ‫ا ْستَ ٰوى َعلَى ْال َعر‬
‫ش َما لَ ُك ْم ِّم ْن ُد ْونِ ٖه ِم ْن َّولِ ٍّي َّواَل َشفِي ۗ ٍْع اَفَاَل‬
‫تَتَ َذ َّكر ُْو َن‬
Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu tidak ada
seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?

e) Permulaan surat Al-Hadid


Ayat 3

‫اط ۚ ُن َوهُ َو بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬


ِ َ‫ر َو ْالب‬eُ ‫هُ َو ااْل َ َّو ُل َوااْل ٰ ِخ ُر َوالظَّا ِه‬
Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.

Ayat 4

‫ض فِ ْي ِستَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم ا ْستَ ٰوى َعلَى‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫هُ َو الَّ ِذيْ َخل‬
‫ض َو َما يَ ْخ ُر ُج ِم ْنهَا َو َما يَ ْن ِز ُل ِم َن‬ ِ ْ‫ش يَ ْعلَ ُم َما يَلِ ُج فِى ااْل َر‬ ِ ۚ ْ‫ْال َعر‬
‫ال َّس َم ۤا ِء َو َما يَ ْع ُر ُج فِ ْيهَ ۗا َوهُ َو َم َع ُك ْم اَي َْن َما ُك ْنتُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن‬
‫ص ْي ۗ ٌر‬
ِ َ‫ب‬
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi
dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang
naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

f) Akhir surat Al-Hadid


Ayat 28:

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ٰا ِمنُ ْوا بِ َرس ُْولِ ٖه يُْؤ تِ ُك ْم ِك ْفلَي ِْن ِم ْن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫رَّحْ َمتِ ٖه َويَجْ َعلْ لَّ ُك ْم نُ ْورًا تَ ْم ُش ْو َن بِ ٖه َويَ ْغفِرْ لَ ُك ۗ ْم َو ُ َغفُ ْو ٌر ر‬
‫َّح ْي ۙ ٌم‬
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah
kepada Rasul-Nya (Muhammad), niscaya Allah memberikan rahmat-Nya
kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya
itu kamu dapat berjalan serta Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang,

Ayat Al-Quran tentang tauhid ‘amali suluki (perilaku praktis)


a) Surat Al-Kafirun
‫قُلْ ٰيٓاَيُّهَا ْال ٰكفِر ُْو ۙ َن‬
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
‫ٓاَل اَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُد ْو ۙ َن‬
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُد ْو َن َمٓا اَ ْعبُ ۚ ُد‬
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
‫َوٓاَل اَنَ ۠ا َعابِ ٌد َّما َعبَ ْدتُّ ۙ ْم‬
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُد ْو َن َمٓا اَ ْعبُ ۗ ُد‬
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِْن‬
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku”

b) Permulaan dan akhir surat Al-A’raf


Ayat 3:
‫اِتَّبِع ُْوا َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي ُك ْم ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َواَل تَتَّبِع ُْوا ِم ْن ُد ْونِ ٖ ٓه اَ ْولِيَ ۤا ۗ َء‬
‫قَلِ ْياًل َّما تَ َذ َّكر ُْو َن‬
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah
kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu
mengambil pelajaran.

Ayat 196:

ّ ٰ ‫ب َوهُ َو يَتَ َولَّى ال‬ ‫هّٰللا‬


‫ْن‬eَ ‫صلِ ِحي‬ َ ۖ ‫اِ َّن َولِ ِّي َۧ ُ الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْال ِك ٰت‬
Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab
(Al-Qur'an). Dia melindungi orang-orang saleh.

Ayat 206:

ٗ‫ْن ِع ْن َد َرب َِّك اَل يَ ْستَ ْكبِر ُْو َن َع ْن ِعبَا َدتِ ٖه َويُ َسبِّح ُْونَه‬eَ ‫اِ َّن الَّ ِذي‬
‫ن‬eَ ‫۩ َولَهٗ يَ ْس ُج ُد ْو‬
Sesungguhnya orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa
enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan
hanya kepada-Nya mereka bersujud.

c) Permulaan, pertengahan, dan akhir surat Yunus


Ayat 10:
‫ك اللهم َوتَ ِحيَّتُهُ ْم فِ ْيهَا َس ٰل ۚ ٌم َو ٰا ِخ ُر‬ َ َ‫َد ْع ٰوىهُ ْم فِ ْيهَا ُسب ْٰحن‬
‫َد ْع ٰوىهُ ْم اَ ِن ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِمي َْن‬
Doa mereka di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma” (Mahasuci
Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah,
“Salam” (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, “Al-hamdu
lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam).

Ayat 31:

ۤ
‫ك ال َّس ْم َع‬ ِ ْ‫قُلْ َم ْن يَّرْ ُزقُ ُك ْم ِّم َن ال َّس َما ِء َوااْل َر‬
ُ ِ‫ض اَ َّم ْن يَّ ْمل‬
َ ‫ت َوي ُْخ ِر ُج ْال َمي‬
‫ِّت‬ ِ ِّ‫ي ِم َن ْال َمي‬ َّ ‫ار َو َم ْن ي ُّْخ ِر ُج ْال َح‬ َ ‫ْص‬َ ‫َوااْل َب‬
‫ن هّٰللا ُ ۚفَقُلْ اَفَاَل تَتَّقُ ْو َن‬eَ ‫ِم َن ْال َح ِّي َو َم ْن ُّي َدبِّ ُر ااْل َ ْم ۗ َر فَ َسيَقُ ْولُ ْو‬
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu
dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)
pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan
siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab,
“Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?”

Ayat 106:

َ ‫ك ۚفَاِ ْن فَ َع ْل‬
‫ت‬ َ ‫ع ِم ْن ُد ْو ِن هّٰللا ِ َما اَل يَ ْنفَع‬
َ ُّ‫ُك َواَل يَضُر‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬
ٰ ‫ م َن‬e‫ك ا ًذا‬
‫الظّلِ ِمي َْن‬ ِّ ِ َ َّ‫فَاِن‬
Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat
dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah, sebab jika
engkau lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya engkau
termasuk orang-orang zalim.”

d) Permulaan dan akhir surat Al-Zumar


Ayat 2:

‫ق فَا ْعبُ ِد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّدي ۗ َْن‬


ِّ ‫ب بِ ْال َح‬
َ ‫ْك ْال ِك ٰت‬
َ ‫اِنَّٓا اَ ْن َز ْلنَٓا اِلَي‬
Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu
(Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah
dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya

Ayat 3:
‫ ِم ْن ُد ْونِ ٖ ٓه اَ ْولِيَ ۤا ۘ َء َما‬e‫ْن ْال َخالِصُ َۗوالَّ ِذي َْن اتَّ َخ ُذ ْوا‬eُ ‫اَاَل هّٰلِل ِ ال ِّدي‬
‫نَ ْعبُ ُدهُ ْم اِاَّل لِيُقَرِّ ب ُْونَٓا اِلَى هّٰللا ِ ُز ْل ٰفىۗ اِ َّن هّٰللا َ يَحْ ُك ُم بَ ْينَهُ ْم فِ ْي َما‬
‫هُ ْم فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُ ْو َن ەۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِديْ َم ْن هُ َو ٰك ِذبٌ َكفَّا ٌر‬
Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan
orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami
tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh,
Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka
perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta
dan orang yang sangat ingkar.

Ayat 10:

‫ْن اَحْ َسنُ ْوا ِف ْي ٰه ِذ ِه‬eَ ‫ْن ٰا َمنُوا اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ْم ۗلِلَّ ِذي‬eَ ‫قُلْ ٰي ِعبَا ِد الَّ ِذي‬
ّ ٰ ‫اس َعةٌ ۗاِنَّ َما ي َُوفَّى ال‬ ‫هّٰللا‬
‫صبِر ُْو َن‬ ِ ‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةٌ َۗواَرْ ضُ ِ َو‬
ٍ ‫اَجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬
Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman!
Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa
batas.

Ayat 14:

‫قُ ِل هّٰللا َ اَ ْعبُ ُد ُم ْخلِصًا لَّهٗ ِد ْينِ ۚ ْي‬


Katakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.”

Ayat 38:

ْ‫ض لَيَقُ ْولُ َّن هّٰللا ُ ۗ قُل‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫َولَ ِٕى ْن َسا َ ْلتَهُ ْم َّم ْن َخل‬
ْ‫اَفَ َر َء ْيتُ ْم َّما تَ ْد ُع ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن هّٰللا ِ اِ ْن اَ َرا َدنِ َي هّٰللا ُ بِضُرٍّ هَل‬
‫ت‬ُ ‫ُرِّه اَ ْو اَ َرا َدنِ ْي بِ َرحْ َم ٍة هَلْ هُ َّن ُم ْم ِس ٰك‬ ٖٓ ‫ت ض‬ ُ ‫هُ َّن ٰك ِش ٰف‬
‫َرحْ َمتِ ٖ ۗه قُلْ َح ْسبِ َي هّٰللا ُ ۗ َعلَ ْي ِه يَتَ َو َّك ُل ْال ُمتَ َو ِّكلُ ْو َن‬
Dan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab, “Allah.”
Katakanlah, “Kalau begitu tahukah kamu tentang apa yang kamu
sembah selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan bencana
kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan bencana itu, atau
jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat
mencegah rahmat-Nya?” Katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku.
Kepada-Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.”

Ayat 66:

‫بَ ِل هّٰللا َ فَا ْعبُ ْد َو ُك ْن ِّم َن ال ٰ ّش ِك ِري َْن‬


Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah
engkau termasuk orang yang bersyukur.”

3. Contoh tindakan adanya tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyyah dalam


kehidupan sehari-hari
 Tauhid rububiyah: percaya bahwa hanya Allah yang mampu menciptakan
segala sesuatu, pengatur alam semesta dan seisinya, serta pemberi rezeki.
 Tauhid uluhiyyah: tidak menyembah selain kepada Allah, tidak
mempersekutukan Allah dengan cara apapun, serta tidak meminta bantuan dan
mengikat perjanjian dengan setan atau jin.

4. Konsep ketuhanan agama Islam, Kristen, dan Yahudi

Tuhan adalah "Sumber Hukum" dan hakim bangsa-Nya


Menekankan aspek kemasyarakatan, hukum, dan keadilan
Yahudi Memberikan penekanan pada aspek "eksoteris" (lahiriah)

Tuhan adalah "Sumber Kasih" yang mencintai hamba dan putra-Nya.


Menekankan aspek spiritual, kebaktian, dan kecintaan dari individu
Kristen Memberikan penekanan pada aspek "esoteris" (batiniah)

Tuhan adalah Maha Kuasa, Hakim Yang Adil, ,Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Maha Pengampun, dan Maha Pemaaf
Menekankan keharmonisan dan kesatuan antara kehidupan sosial dengan
Islam kehidupan individual, antara eksoterisme (lahiriah) dan esoterisme (batiniah)

B. TUGAS KONTEKSTUAL
1. Identifikasi praktik sosial-keagamaan di lingkungan sekitar yang masuk
kategori syirik
Saya tinggal di Jakarta Utara, tepatnya di Marunda Baru. Di sekitar
lingkungan tempat saya tinggal, tidak ada tanda atau hal-hal mencurigakan
yang menunjukkan adanya praktik-praktik sosial-keagamaan yang mengarah
pada perbuatan menyekutukan Allah, seperti syirik. Akan tetapi, di Jakarta
masih ada beberapa orang yang menawarkan jasanya untuk melakukan praktik
yang mengarah pada perbuatan syirik yang melibatkan bantuan dukun, jin,
atau setan. Penyedia jasa tersebut dapat berupa santet untuk menyakiti orang
lain, pelet untuk memikat lawan jenis, serta penggunaan susuk untuk
mempercantik diri dan awet muda. Hal tersebut dikatakan sebagai perbuatan
syirik karena di dalamnya ada keyakinan untuk menolak bahaya,
mendatangkan manfaat, dan meminta bantuan dari selain kepada Allah.

2. Pengalaman spiritual dari pemeluk Islam baru (mua’allaf)


Cat Stevens adalah seorang penulis lagu dan pemusik. Cat Stevens termasuk
orang yang memercayai tuhan, tetapi tidak cukup dekat kepada-Nya. Ia tidak
pernah meminta pertolongan kepada-Nya, karena selama ini hidupnya selalu
berjalan baik dan lancar. Sampai suatu ketika ia berada di titik antara hidup
dan mati. Cat Stevens hampir tenggelam karena gulungan ombak. Hal tersebut
mengancam nyawanya. Oleh karena itu, ia berjanji jika Tuhan
menyelamatkannya maka ia akan mematuhi segala perintah-Nya. Ucapan Cat
Stevens dikabulkan, ia selamat dari kematiannya.

Tak lama dari kejadian itu, saudara laki-lakinya membawakan salinan Al-
Quran sebagai hadiah untuk Cat Stevens. Stevens mulai mempelajari Al-
Quran dengan mencari terjemahannya. Dari situlah ia mulai berpikir tentang
Islam. Ketika ia mempelajarinya, ia mendapatkan jawaban atas pertanyaan
yang selama ini ia cari. Pertanyaan tentang siapa, darimana, dan apa tujuan
dari sebuah kehidupan. Stevens kagum terhadap tujuan dakwah Islam yang
mengajak untuk menggunakan akal sehat serta dorongan untuk berakhlak
mulia. Hal tersebut membuat Stevens mulai merasakan keagungan Sang
Pencipta. Akhirnya, ia memutuskan untuk masuk menjadi bagian dari Islam.
Cat Stevens mengubah namanya menjadi Yusuf Islam. Yusuf mencapai
puncak ketenangan ketika ia mengetahui bahwa ia dapat berdoa secara
langsung kepada Allah, tanpa melalui perantara. Setelah masuk Islam, Yusuf
menghabiskan waktu dan hidupnya untuk menyembah Allah, serta melakukan
aktivitas sosial untuk kemaslahatan agamanya.

Anda mungkin juga menyukai