Anda di halaman 1dari 22

Ayat Kauniah

Membaca Ayat Kauniyah


‫ﭑﺳ ِﻢ َرﺑ َﻚ ٱﻟ ِﺬى َﺧﻠَ َﻖ‬ ْ
ْ ‫ٱﻗ َﺮ ِﺑ‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan,

… ‫ٱﻟﻨﺎر‬
ِ ‫اب‬ َ ‫ﺖ ٰ َﻫ َﺬا ٰ َﺑ ِﻄ ًﻼ ُﺳ ْﺒ ٰ َﺤﻨ‬
َ ‫َﻚ َﻓ ِﻘﻨَﺎ َﻋ َﺬ‬ َ ‫َرﺑﻨَﺎ َﻣﺎ َﺧﻠَ ْﻘ‬

“… Duhai Tuhan kami, yang Maha Mengatur,


Mengurus dan Memenuhi segala kebutuhan
makhluk-Nya, tiadalah semua yang telah Engkau
ciptakan ini hanyalah sia-sia belaka. Maha
Suci Engkau, maka hindarkan dan lindungilah
kami dari Azab Neraka”. (QS. Ali-‘Imran: 191).
Ayat Ayat Allah

Ayat Qouliyah Ayat Kauniyah


•kata QOOLA yang maknanya adalah •kata KAANA yang maknanya adalah
perkataan atau UCAPAN, yakni ayat bukti
Allah berupa ucapan yang •Ayat-ayat dalam bentuk segala
difirmankan pada Muhammad SAW. ciptaan Allah berupa alam semesta
•Ayat-ayat yang Allah firmankan dan semua yang ada didalamnya.
dalam kitab-kitab-Nya. Al-Qur’an Ayat-ayat ini meliputi segala
adalah ayat qauliyah yang macam ciptaan Allah, baik itu yang
berfungsi antara lain sebagai kecil (mikrokosmos) ataupun yang
petunjuk besar (makrokosmos).

“Dan Kami turunkan kepadamu al- ِ ‫ َوﻻ َﺗ َﻔﻜ ُﺮ وا ِﻓﻲ ا‬، ِ ‫َﺗ َﻔﻜ ُﺮ وا ِﻓﻲ َﺧ ْﻠﻖ ِ ا‬
Kitab (Al-Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan “Berfikirlah kalian tentang
petunjuk serta rahmat bagi orang- ciptaan Allah dan janganlah kalian
orang yang berserah diri”. [an- berfikir tentang Dzat Allah”.
Nahl 16:89]
Cahaya Allah (An Nuur: 35)
ُ ْ
‫ﺎح‬ ِ ‫ﻮر ٱﻟﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ ِت َوٱﻻ ْر ِض ۚ َﻣ َﺜﻞ ُﻧ‬
ٌ ‫ﻮر ِهۦ ﻛ َ ِﻤ ْﺸﻜ َ ٰﻮ ٍة ِﻓﻴﻬَ ﺎ ِﻣ ْﺼ َﺒ‬ ُ ‫ٱ ُ ُﻧ‬
ُ‫ﻮﻗﺪ‬َ ‫ﺐ دُ رى ُﻳ‬ ٌ َ ‫ﺎﺟ ُﺔ ﻛ َ ﻧﻬَ ﺎ ﻛ َ ْﻮﻛ‬َ ‫ﺎﺟ ٍﺔ ۖ ٱﻟﺰ َﺟ‬َ ‫ﺎح ِﻓﻰ ُز َﺟ‬ ُ ‫ۖ ْٱﻟ ِﻤ ْﺼ َﺒ‬
‫ِﻣﻦ َﺷ َﺠ َﺮ ٍة ﻣ ٰ َﺒ َﺮﻛ َ ٍﺔ َز ْﻳﺘُ ﻮ َﻧ ٍﺔ ﻻ َﺷ ْﺮ ِﻗﻴ ٍﺔ َو َﻻ َﻏ ْﺮ ِﺑﻴ ٍﺔ َﻳﻜَﺎدُ َز ْﻳﺘُ ﻬَ ﺎ‬
ُ ‫ﻮر ۗ َﻳﻬْ ِﺪى ٱ‬ ُ
‫ﻧ‬ َٰ ‫ُﻳ ِﻀﻰ ُء َوﻟَ ْﻮ ﻟَ ْﻢ َﺗ ْﻤ َﺴ ْﺴ ُﻪ َﻧﺎ ٌر ۚ ﻧﻮ ٌر َﻋﻠ‬
‫ﻰ‬
ٍ ٓ
‫ﻠﻨﺎس ۗ َوٱ ُ ِﺑﻜُﻞ‬ ِ ‫ﺂء ۚ َو َﻳ ْﻀ ِﺮ ُب ٱ ُ ْٱﻻ ْﻣ ٰ َﺜ َﻞ ِﻟ‬ ُ ‫ُﻮر ِهۦ َﻣﻦ َﻳ َﺸ‬ ِ ‫ِﻟﻨ‬
‫ﻴﻢ‬ ٌ ‫َﺷ ْﻰ ٍء َﻋ ِﻠ‬
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang
dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon
zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula
di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Zarrah
َ ‫ َو َﻣ ْﻦ َﻳ ْﻌ َﻤ ْﻞ ِﻣ ْﺜ َﻘ‬. ‫ﺎل َذر ٍة َﺧ ْﻴ ًﺮا َﻳ َﺮ ُه‬
‫ﺎل َذر ٍة َﺷﺮا‬ َ ‫َﻓ َﻤ ْﻦ َﻳ ْﻌ َﻤ ْﻞ ِﻣ ْﺜ َﻘ‬
‫َﻳ َﺮ ُه‬

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,


niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula. (QS. az-Zalzalah: 7 – 8)

َ ‫ان ا َ َﻻ َﻳ ْﻈ ِﻠ ُﻢ ِﻣ ْﺜ َﻘ‬
‫ﺎل َذر ٍة‬
“Sesungguhnya Allah tidak mendzalimi meskipun seberat
dzarrah.” (QS. an-Nisa: 40)
‫َذر ٍة‬ - َ ‫ِﻣ ْﺜ َﻘ‬
‫ﺎل‬
Ibnu Jauzi menyebutkan 5 pendapat :‫ ﻗﺎل اﺑﻦ ﻗﺘﻴﺒﺔ‬.‫ زﻧﺔ اﻟﺸﻲء‬:‫وﻣﺜﻘﺎل اﻟﺸﻲء‬
ulama tafsir mengenai makna dzarrah, ‫ ﻋﻠﻰ وزﻧﻪ‬:‫ أي‬،‫ ﻫﺬا ﻋﻠﻰ ﻣﺜﻘﺎل ﻫﺬا‬:‫ﻳﻘﺎل‬
[1] Kepala semut merah. Pendapat ‫ وﻫﻮ ﻣﻔﻌﺎل ﻣﻦ اﻟﺜﻘﻞ‬:‫ﻗﺎل اﻟﺰﺟﺎج‬
ini diriwayatkan oleh Ikrimah dari
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma. Mitsqal sesuatu berarti
beratnya. Ibnu Qutaibah
[2] Butiran tanah. Ini merupakan
mengatakan, jika orang
pendapat yang diriwayatkan Yazid
bin al-A’sham dari Ibnu Abbas. mengatakan, benda A se-
mitsqal dengan benda B ,
[3] Semut yang paling kecil. Ini maknanya seberat benda B.
pendapat Ibnu Qutaibah dan Ibnu
az-Zajjaj mengatakan, ini
Faris – ulama ahli bahasa –.
wazan (pola kata) mif’al
[4] Dzarrah adalah biji khardalah dari kata ‘at-Tsaqal’.
(tanaman mustard). Ini pendapat at- (Zadul Masir, 1/406).
Tsa’labi.

[5] Titik debu yang nampak di udara mitsqal berarti ukuran berat.
ketika ada celah dinding terkena Sehingga mitsqal dzarrah
sinar matahari. Ini juga pendapat
at-Tsa’labi. berarti seberat dzarrah.
Yunus : 61
‫ﻮا ِﻣﻨ ُْﻪ ِﻣﻦ ُﻗ ْﺮ َءان ٍ َو َﻻ‬ ۟ ‫ﻮن ِﻓﻰ َﺷ ن َو َﻣﺎ َﺗ ْﺘ ُﻠ‬ ُ ُ ‫ﻜ‬ َ
‫ﺗ‬ ‫َو َﻣﺎ‬
ٍ
‫ﻮن‬
َ ‫ﻴﻀ‬ ُ ‫ﻮن ِﻣ ْﻦ َﻋ َﻤﻞ ٍ اﻻ ﻛُﻨﺎ َﻋﻠَ ْﻴﻜُ ْﻢ ُﺷ ُﻬﻮدً ا ا ْذ ُﺗ ِﻔ‬ َ ‫َﺗ ْﻌ َﻤ ُﻠ‬
‫ﻴﻪ ۚ َو َﻣﺎ َﻳ ْﻌ ُﺰ ُب َﻋﻦ رﺑ َﻚ ِﻣﻦ ﻣ ْﺜ َﻘﺎل ِ َذر ٍة ِﻓﻰ‬ ِ ‫ِﻓ‬
‫ﺂء َو َﻵ ْﺻ َﻐ َﺮ ِﻣﻦ ٰ َذ ِﻟ َﻚ َو َﻵ‬ ِ ‫ْٱﻻ ْر ِض َو َﻻ ِﻓﻰ ٱﻟﺴ َﻤ‬
ٍ ‫ﻴﻦ‬‫ﺒ‬ِ ‫ﻣ‬ ‫ﺐ‬ٍ ‫ﺘ‬
َ ٰ ‫ﻛ‬
ِ ‫ﻰ‬ ‫ﻓ‬ِ ‫ﻻ‬ ‫ا‬ ‫ﺮ‬
َ ‫ﺒ‬
َ ْ ‫ﻛ‬
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca
suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan
suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di
waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sebesar zarrah di bumi ataupun di
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula)
yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat)
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS Yunus: 61)
Saba': 3

‫ﺎﻋ ُﺔ ۖ ُﻗ ْﻞ َﺑﻠَ ٰﻰ َو َرﺑﻰ‬ َ ‫وا َﻻ َﺗ ِﺗﻴﻨَﺎ ٱﻟﺴ‬ ۟ ‫ﻳﻦ ﻛ َ َﻔ ُﺮ‬


َ ‫ﺎل ٱﻟ ِﺬ‬ َ ‫َو َﻗ‬
‫ﺎل َذر ٍة ِﻓﻰ ٱﻟﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ ِت‬ ُ ‫ﻟَ َﺘ ِﺗ َﻴﻨﻜُ ْﻢ ٰ َﻋ ِﻠ ِﻢ ْٱﻟ َﻐ ْﻴ ِﺐ ۖ َﻻ َﻳ ْﻌ ُﺰ ُب َﻋﻨ ُْﻪ ِﻣ ْﺜ َﻘ‬
‫َو َﻻ ِﻓﻰ ْٱﻻ ْر ِض َو َﻵ ْﺻ َﻐ ُﺮ ِﻣﻦ ٰ َذ ِﻟ َﻚ َو َﻵ ﻛْ َﺒ ُﺮ اﻻ ِﻓﻰ ِﻛ ٰ َﺘ ٍﺐ‬
ٍ ‫ﻣ ِﺒﻴﻦ‬

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu


tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang,
demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat
itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi
daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang
ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu
dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh)",
Saba’ : 22

‫ﻮن‬َ ُ‫ﻳﻦ َز َﻋ ْﻤﺘُ ْﻢ ِﻣ ْﻦ دُ ون ِ ا ِ ۖ َﻻ َﻳ ْﻤ ِﻠﻜ‬ َ ‫ُﻗﻞ ِ ادْ ﻋُ ﻮا اﻟ ِﺬ‬


‫ات َو َﻻ ِﻓﻲ ْاﻻ ْر ِض َو َﻣﺎ ﻟَ ُﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ﺎو‬َ ‫ﺎل َذر ٍة ِﻓﻲ اﻟﺴ َﻤ‬ َ ‫ِﻣ ْﺜ َﻘ‬
‫ﻴﺮ‬ ‫ﻬ‬‫ﻇ‬َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﻢ‬
ْ ُ
‫ْﻬ‬‫ﻨ‬ ‫ﻣ‬
ِ ُ
‫ﻪ‬ َ ‫ﻴﻬ َﻤﺎ ِﻣ ْﻦ ِﺷ ْﺮ ٍك َو َﻣﺎ ﻟ‬
ِ ‫ِﻓ‬
ٍ ِ

Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap


(sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak
memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di
langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai
suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan
bumi dan sekali-kali tidak ada di antara
mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.
Luqman : 16

‫ﺎل َﺣﺒ ٍﺔ ﻣ ْﻦ َﺧ ْﺮ َدل ٍ َﻓ َﺘﻜُﻦ‬َ ‫َﺗ ُﻚ ِﻣ ْﺜ َﻘ‬ ‫ٰ َﻳ ُﺒﻨَﻰ اﻧﻬَ ﺂ ان‬


‫ِﻓﻰ ٱﻟﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ ِت ْو ِﻓﻰ ْٱﻻ ْر ِض َﻳ ِت‬ ‫ِﻓﻰ َﺻ ْﺨ َﺮ ٍة ْو‬
ٌ ‫ﻴﻒ َﺧ ِﺒ‬
‫ﻴﺮ‬ ٌ ‫ُ ۚ ان ٱ َ ﻟَ ِﻄ‬ ‫ِﺑﻬَ ﺎ ٱ‬
(Luqman berkata): "Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu
atau di langit atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.
Al-Anbiya: 47

‫ْٱﻟ ِﻘ ٰ َﻴ َﻤ ِﺔ َﻓ َﻼ ُﺗ ْﻈﻠَ ُﻢ‬ ‫ﻳﻦ ْٱﻟ ِﻘ ْﺴ َﻂ ِﻟ َﻴ ْﻮ ِم‬


َ ‫َو َﻧ َﻀﻊُ ْٱﻟ َﻤ ٰ َﻮ ِز‬
َ ‫ﺎن ِﻣ ْﺜ َﻘ‬ َ َ ‫َﻧ ْﻔ ٌﺲ َﺷ ْﻴـﺎ ۖ َوان ﻛ‬
ٍ ‫َﺣﺒ ٍﺔ ﻣ ْﻦ َﺧ ْﺮدَ ل‬ ‫ﺎل‬
َ ‫ٰ َﺣ ِﺴ ِﺒ‬
‫ﻴﻦ‬ ‫َﺗ ْﻴﻨَﺎ ِﺑﻬَ ﺎ ۗ َوﻛ َ َﻔ ٰﻰ ِﺑﻨَﺎ‬

Kami akan memasang timbangan yang tepat


pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun.
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan
(pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan.
‫ واﻟﻤﻘﺼﻮد‬،‫اﻟﺬرة ﺿﺮب ﻣﺜﻞ ﺑﻤﺎ ﻳﻌﻘﻞ‬
ّ ‫واﻋﻠﻢ أن ذﻛﺮ‬
ً
‫ﻛﺜﻴﺮا‬ ً ‫أﻧﻪ ﻻ ﻳﻈﻠﻢ ﻗﻠﻴ‬
‫ﻼ وﻻ‬

Pahamilah bahwa penyebutan dzarrah


hanyalah ungkapan yang bisa ditangkap
oleh logika manusia. Karena tujuan
sebenarnya, bahwa Allah tidak berbuat
dzalim, baik sedikit maupun banyak.
(Zadul Masir, 1/406)
Angin
Al-Baqarah Ayat 164
‫ﺎر َو ْاﻟ ُﻔ ْﻠ ِﻚ‬ َ ْ ْ ‫ات َو‬ ْ
ِ َ‫اﻟﻨﻬ‬ ‫و‬
َ ِ ‫ﻞ‬ ‫ﻴ‬
ْ ‫اﻟﻠ‬ ‫ف‬ ِ ‫ﻼ‬ ‫ﺘ‬
ِ ‫اﺧ‬ ‫و‬
َ ‫ض‬ ِ ‫ر‬
ْ ‫اﻻ‬ ِ ‫ﺎو‬
َ ‫ﻤ‬َ ‫اﻟﺴ‬ ِ ‫ان ِﻓﻲ َﺧ‬
‫ﻖ‬ ‫ﻠ‬
‫اﻟﻨﺎس َو َﻣﺎ ْﻧ َﺰ َل ا ُ ِﻣ َﻦ‬ َ ُ‫اﻟ ِﺘﻲ َﺗ ْﺠ ِﺮي ِﻓﻲ ْاﻟ َﺒ ْﺤ ِﺮ ِﺑ َﻤﺎ َﻳﻨ َْﻔﻊ‬
‫ﺎء َﻓ ْﺣ َﻴﺎ ِﺑ ِﻪ ْاﻻ ْر َض َﺑ ْﻌﺪَ َﻣ ْﻮ ِﺗﻬَ ﺎ َو َﺑﺚ ِﻓﻴﻬَ ﺎ ِﻣ ْﻦ ﻛُﻞ‬ ٍ ‫ﺎء ِﻣ ْﻦ َﻣ‬ ِ ‫اﻟﺴ َﻤ‬
‫ﺎء َو ْاﻻ ْر ِض‬ ِ ‫ﺎب ْاﻟ ُﻤ َﺴﺨ ِﺮ َﺑ ْﻴ َﻦ اﻟﺴ َﻤ‬ ِ ‫ﻳﻒ اﻟﺮ َﻳﺎحِ َواﻟﺴ َﺤ‬ ِ ‫دَ اﺑ ٍﺔ َو َﺗ ْﺼ ِﺮ‬
‫ﻮن‬َ ‫ﺎت ِﻟ َﻘ ْﻮ ٍم َﻳ ْﻌ ِﻘ ُﻠ‬ ٍ ‫َﻵ َﻳ‬
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit
dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan.
Dalam al-Qur’an angin disebutkan
dengan kata riih (‫ )رﻳﺢ‬dalam bentuk
tunggal dan riyah dalam bentuk
jamak.

Angin disebutkan sebanyak 29 kali


dalam 28 ayat yang tersebar dalam
26 surat, di antaranya 21 surat
termasuk dalam kategori ayat-ayat
makiyyah, 5 surat tergolong ke
dalam Ayat-ayat madaniyyah
Surat Al-Hijr Ayat 22

‫ﺎء‬
ً ‫ﻣ‬َ ‫ﺎء‬
ِ ‫ﻤ‬َ ‫اﻟﺴ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ﻣ‬
ِ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ْ
‫ﻟ‬ َ
‫ﺰ‬ ْ
‫ﻧ‬ َ
‫ﻓ‬ ‫ﺢ‬ َ ‫اﻗ‬
ِ ‫ﻮ‬
َ َ ‫ﻟ‬ ‫ﺎح‬َ ‫ﻳ‬ َ ‫اﻟﺮ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ْ
‫ﻠ‬ ‫َو ْر َﺳ‬
‫ﻴﻦ‬
َ ‫ﺎز ِﻧ‬‫ﺨ‬
ِ َِ ‫ﺑ‬ ُ
‫ﻪ‬ َ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬ ْ ُ‫ﺘ‬ ْ
‫ﻧ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬َ ‫و‬
َ ُ
‫ه‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻤ‬
ُ ُ ‫ﻛ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻨ‬ ‫ﻴ‬
ْ َ
‫ﻘ‬ ‫ﺳ‬
ْ َ
‫ﻓ‬

22. Dan Kami telah meniupkan angin


untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)
dan Kami turunkan hujan dari langit,
lalu Kami beri minum kamu dengan
air itu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya.
Surat Al-A’raf Ayat 57

َ ‫َو ُﻫ َﻮ اﻟ ِﺬي ُﻳ ْﺮ ِﺳ ُﻞ اﻟﺮ َﻳ‬


ۖ ‫ﺎح ُﺑ ْﺸ ًﺮا َﺑ ْﻴ َﻦ َﻳﺪَ ْي َر ْﺣ َﻤ ِﺘ ِﻪ‬
‫َﺣﺘ ٰﻰ ا َذا َﻗﻠ ْﺖ َﺳ َﺤﺎ ًﺑﺎ ِﺛ َﻘ ًﺎﻻ ُﺳ ْﻘﻨَﺎ ُه ِﻟ َﺒﻠَ ٍﺪ َﻣﻴ ٍﺖ َﻓ ْﻧ َﺰ ْﻟﻨَﺎ‬
‫ات ۚ ﻛ َ ٰ َﺬ ِﻟ َﻚ ُﻧ ْﺨ ِﺮ ُج‬ِ ‫ﺎء َﻓ ْﺧ َﺮ ْﺟﻨَﺎ ِﺑ ِﻪ ِﻣ ْﻦ ﻛُﻞ اﻟﺜ َﻤ َﺮ‬ َ ‫ِﺑ ِﻪ ْاﻟ َﻤ‬
َ ‫ْاﻟ َﻤ ْﻮ َﺗ ٰﻰ ﻟَ َﻌﻠﻜُ ْﻢ َﺗ َﺬﻛ ُﺮ‬
‫ون‬
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita
gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga
apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah
itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai
macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-
orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran.
Macam Macam Angin dalam
Al-Qur'an
• Angin Aqiim
Surat Az-Zariyat Ayat 41
‫ﻴﻢ‬ َ ‫ﺎد ا ْذ ْر َﺳ ْﻠﻨَﺎ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻬ ُﻢ اﻟﺮ‬
َ ‫ﻳﺢ ْاﻟ َﻌ ِﻘ‬ ٍ ‫َو ِﻓﻲ َﻋ‬
Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada
mereka angin yang membinasakan,

Allah SWT telah mengirim kepada kaum ‘Ad angin yang


sangat dingin lagi amat kencang, tidak membiarkan
seorang pun di antara mereka yang berkeliaran maupun
menyalakan api. Dan juga tidak membiarkan satu bangunan
atau istana kecuali dijadikan Allah SWT binasa dan
hancur luluh. Al-Maraghiy 1989, 9
• Angin Sharshar
Surat Al-Qamar Ayat 19
ً ‫اﻧﺎ ْر َﺳ ْﻠﻨَﺎ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ِر‬
‫ﻳﺤﺎ َﺻ ْﺮ َﺻ ًﺮا ِﻓﻲ َﻳ ْﻮ ِم َﻧ ْﺤ ٍﺲ ُﻣ ْﺴﺘَ ِﻤﺮ‬

19. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada


mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas
yang terus menerus.

Menurut Ahmad Musthafa al-Maraghiy dalam tafsirnya,


tatkala kaum ‘Ad terus menerus dalam kedurkahaan dan
kekafiran kepada Allah SWT, kemudian Allah mengirimkan
kepada mereka angin yang sangat kencang dan sangat
dingin. Angin itu bertiup sehingga membinasakan mereka.
Allah SWT meniupkan angin yang amat gemuruh dan dingin
itu selama beberapa hari yaitu tujuh malam delapan hari.
Berdasarkan firman Allah SWT
surat al-Haqqah ayat 7.
• Angin Ashif
Q.S. Al ambiya ayat 81
‫ﺎﺻ َﻔ ًﺔ َﺗ ْﺠ ِﺮي ِﺑ ْﻣ ِﺮ ِه اﻟَﻰ ْاﻻ ْر ِض اﻟ ِﺘﻲ َﺑﺎ َرﻛْﻨَﺎ ِﻓﻴﻬَ ﺎ‬ َ ‫َو ِﻟ ُﺴﻠَ ْﻴ َﻤ‬
َ ‫ﺎن اﻟﺮ‬
ِ ‫ﻳﺢ َﻋ‬
‫ﻴﻦ‬َ ‫ۚ َوﻛُﻨﺎ ِﺑﻜُﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﻋﺎ ِﻟ ِﻤ‬
81. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman
angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus
dengan perintahnya ke negeri yang kami telah
memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui
segala sesuatu.

Dengan izin Allah SWT Nabi Sulaiman dapat mengendalikan angin,


sesuai perintah dan izinnya. Jika Nabi Sulaiman menghendaki
bersegeranya perahu-perahu yang mengangkut barang dan pasukan, maka
beliau berdoa kepada Allah SWT, sekiranya angin itu bisa berhembus
keras guna mendorong lajunya perahu.
• Angin Thayyibah
Surat Yunus Ayat 22
‫ُﻫ َﻮ اﻟ ِﺬي ُﻳ َﺴﻴ ُﺮﻛُ ْﻢ ِﻓﻲ ْاﻟ َﺒﺮ َو ْاﻟ َﺒ ْﺤ ِﺮ ۖ َﺣﺘ ٰﻰ ا َذا ﻛُﻨْﺘُ ْﻢ ِﻓﻲ ْاﻟ ُﻔ ْﻠ ِﻚ‬
َ ‫ﺎﺻ ٌﻒ َو َﺟ‬
‫ﺎء ُﻫ ُﻢ‬ ِ ‫ﻳﺢ َﻋ‬ َ ‫َو َﺟ َﺮ ْﻳ َﻦ ِﺑ ِﻬ ْﻢ ِﺑ ِﺮﻳﺢٍ َﻃﻴ َﺒ ٍﺔ َو َﻓ ِﺮ ُﺣﻮا ِﺑﻬَ ﺎ َﺟ‬
ٌ ‫ﺎء ْﺗﻬَ ﺎ ِر‬
‫ﻴﻦ ﻟَ ُﻪ‬ َ ‫ﻴﻂ ِﺑ ِﻬ ْﻢ ۙ دَ َﻋ ُﻮا ا َ ُﻣ ْﺨ ِﻠ ِﺼ‬ َ ‫ْاﻟ َﻤ ْﻮ ُج ِﻣ ْﻦ ﻛُﻞ َﻣﻜَﺎن ٍ َو َﻇﻨﻮا ﻧ ُﻬ ْﻢ ِﺣ‬
‫ﻳﻦ‬ ِ ‫ﻳﻦ ﻟَ ِﺌ ْﻦ ْﻧ َﺠ ْﻴﺘَ ﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ٰ َﻫ ِﺬ ِه ﻟَ َﻨﻜُﻮ َﻧﻦ ِﻣ َﻦ اﻟﺸ‬
َ ‫ﺎﻛ ِﺮ‬ َ ‫اﻟﺪ‬
22. Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di
daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada
di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-
orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik,
dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan
(apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan
mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka
mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika
Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami
akan termasuk orang-orang yang bersyukur".
• Angin Sakinah
Surat Asy Syura' Ayat 33
‫اﻛﺪَ َﻋﻠَ ٰﻰ َﻇﻬْ ِﺮ ِه ۚ ان ِﻓﻲ ٰ َذ ِﻟ َﻚ‬
ِ ‫ﻳﺢ َﻓ َﻴ ْﻈﻠَ ْﻠ َﻦ َر َو‬ َ ‫ا ْن َﻳ َﺸ ُﻳ ْﺴ ِﻜﻦ ِ اﻟﺮ‬
‫ﻮر‬ُ ‫ﻜ‬‫ﺷ‬ َ ‫ﺎر‬‫ﺒ‬ ‫ﺻ‬َ ‫ﻞ‬ ُ ‫ﻜ‬‫ﻟ‬ِ ‫ﺎت‬ٍ ‫ﻳ‬
َ ‫ﻵ‬َ
ٍ ٍ
33. Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka
jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan
banyak bersyukur,

Di antara tanda kekuasaan Allah SWT adalah dijalankannya


kapal di atas lautan,baik kapal layar, kapal uap, kapal
nuklir ataupun kapal listrik. Jika Allah SWT hendak
menghentikan kapal yang berlayar, maka Allah SWT menjadikan
angin itu diam, tenang dan energi tidak berfungsi, sehingga
kapal menjadi diam di permukaan laut.
Larangan Mencela Angin
Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ َوا َذا َر ْﻳﺘُ ْﻢ َﻣﺎ َﺗﻜْ َﺮ ُﻫ ْﻮ َن َﻓ ُﻘ ْﻮ ُﻟ ْﻮا‬،‫ﻻَ َﺗ ُﺴﺒ ْﻮا اﻟﺮ ْﻳ َﺢ‬
“Janganlah kamu mencaci maki angin. Apabila kamu melihat suatu hal
yang tidak menyenangkan, maka berdoalah:

،‫ َو َﺧ ْﻴ ِﺮ َﻣﺎ ِﻣ َﺮ ْت‬،‫ َو َﺧ ْﻴ ِﺮ َﻣﺎ ِﻓ ْﻴﻬَ ﺎ‬،ِ‫اﻟﻠ ُﻬﻢ اﻧﺎ َﻧ ْﺴ ُﻟ َﻚ ِﻣ ْﻦ َﺧ ْﻴ ِﺮ َﻫ ِﺬ ِه اﻟﺮ ْﻳﺢ‬


‫ َو َﺷﺮ َﻣﺎ ِﻣ َﺮ ْت ِﺑ ِﻪ‬،‫ َو َﺷﺮ َﻣﺎ ِﻓ ْﻴﻬَ ﺎ‬،ِ‫َو َﻧﻌُ ْﻮ ُذ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ َﺷﺮ َﻫ ِﺬ ِه اﻟﺮ ْﻳﺢ‬
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini,
dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang untuknya
Kau perintahkan ia, dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan
angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang
untuknya Kau perintahkan ia.” (HR. Tirmidzi, dan hadits ini ia
nyatakan shahih).

Anda mungkin juga menyukai