Al Hasyr ayat 1
Ayat 2
۟ ِل ْٱل َح ْشر ۚ َما َظ َنن ُت ْم َأن َي ْخ ُرجPب مِن ِد ٰ َير ِه ْم َأِل َّو
ِ ُوا ۖ َو َظ ُّن ٓو ۟ا َأ َّنهُم مَّانِ َع ُت ُه ْم ُحصُو ُنهُم م َِّن ٱهَّلل ِ ِ ِ ُوا مِنْ َأهْ ِل ْٱل ِك ٰ َت َ ِى َأ ْخ َر َج ٱلَّذ
۟ ِين َك َفر ٓ ٱلَّذPُه َو
ص ِر َ ٰ ا ٰ َٓيُأ ۟ولِى ٱَأْل ْبP۟ ِين َفٱعْ َت ِب ُرو
َ َأ ْيدِى ْٱلمُْؤ ِمنPِيه ْم َو
ِ ن ُبيُو َتهُم ِبَأ ْيدP
َ ب ۚ ي ُْخ ِر ُبو
َ ْوب ِه ُم ٱلرُّ عِ ُف فِى قُل َ ُوا ۖ َو َق َذ ُ َفَأ َت ٰى ُه ُم ٱهَّلل ُ مِنْ َحي
۟ ْث لَ ْم َيحْ َتسِ ب
Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung
mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka
akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat
mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka
(hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan
ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan
tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu)
untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.
Qs Al Hasyr ayat 1-7
Ayat 3
ِ ٱلد ْن َيا ۖ َولَ ُه ْم فِى ٱ ْل َءاخ َِر ِة َع َذابُ ٱل َّن
ار َ َولَ ْوٓاَل َأن َك َت
ُّ ب ٱهَّلل ُ َعلَي ِْه ُم ْٱل َجٓاَل َء لَ َع َّذ َب ُه ْم فِى
Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah
mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka.
Ayat 4
ِ ٓاق ٱهَّلل َ َفِإنَّ ٱهَّلل َ َشدِي ُد ْٱل ِع َقا
ب ِّ َمن ُي َشPوا ٱهَّلل َ َو َرسُولَهُۥ ۖ َو َ ِٰ َذل
۟ ك ِبَأ َّن ُه ْم َشٓا ُّق
Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Ayat 5
َ ى ْٱل ٰ َفسِ ق
ِين َ َما َق َطعْ ُتم مِّن لِّي َن ٍة َأ ْو َت َر ْك ُتمُو َها َقٓاِئ َم ًة َعلَ ٰ ٓى ُأصُولِ َها َفبِِإ ْذ ِن ٱهَّلل ِ َولِي ُْخ ِز
Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan
(tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak
memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.
Qs Al Hasyr ayat 1-7
Ayat 6
ُ ِّب َو ٰلَكِنَّ ٱهَّلل َ ي َُسل
ط ُر ُسلَهُۥ َعلَ ٰى َمن َي َشٓا ُء ۚ َوٱهَّلل ُ َعلَ ٰى ُك ِّل َشىْ ٍء َقدِي ٌر ٍ َو َمٓا َأ َفٓا َء ٱهَّلل ُ َعلَ ٰى َرسُولِهِۦ ِم ْن ُه ْم َف َمٓا َأ ْو َج ْف ُت ْم َع َل ْي ِه مِنْ َخي ٍْل َواَل ِر َكا
Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka,
maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor
untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap apa saja yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ayat 7
ون ُدولَ ۢ ًة َبي َْن ٱَأْل ْغ ِن َيٓا ِء مِن ُك ْم ۚ َو َمٓا َءا َت ٰى ُك ُم ٱلرَّ سُو ُل َ يل َكىْ اَل َي ُك ِ ْن ٱلس َِّب ٰ ِ لِلرَّ سPمَّٓا َأ َفٓا َء ٱهَّلل ُ َعلَ ٰى َرسُولِهِۦ مِنْ َأهْ ِل ْٱلقُ َر ٰى َفلِلَّ ِه َو
ِ ْٱل َم ٰ َسكP ْٱل َي َت َم ٰى َوPُول َولِذِى ْٱلقُرْ َب ٰى َو
ِ ِين َوٱب
ب ِ ا ٱهَّلل َ ۖ ِإنَّ ٱهَّلل َ َشدِي ُد ْٱل ِع َقاP۟ ٱ َّتقُوPُوا ۚ َو
۟ َف ُخ ُذو ُه َو َما َن َه ٰى ُك ْم َع ْن ُه َفٱن َته
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
sekilas Al Hasyr 1-7
• Surat Al-Hasyr adalah surat madaniyyah dengan kesepakatan para ulama([1]) dan surat ini berkisah tentang
pengusiran Bani Nadhir dari kota Madinah dimana mereka terusir dari kota Madinah ke Khaibar. Adapun
penamaan surat ini maka para ulama menjelaskan bahwa surat ini memiliki dua nama yaitu Surat Al-Hasyr
dan Surat Bani Nadhir.
• Banyak hadist tentang keutamaan membaca surat ini tapi semua bersifat dhoif
• sebab nuzul dari ayat ini adalah tentang kisah pengusiran Bani Nadhir, Nabi ﷺketika datang ke
Madinah disana telah ada 3 suku besar dari kalangan Yahudi: Yang pertama adalah Bani
Qainuqa’, yang kedua adalah Bani Nadhir dan yang ketiga adalah Bani Quraizhah yang mereka
merupakan Yahudi yang berbeda jalur keturunan, sebagaimana telah diketahui bahwa Yahudi
memiliki dua belas “Asbath” yakni jalur keturunan dan di antaranya adalah Bani Qainuqa’, Bani
Nadhir dan Bani Quraizhah
Tafsir Al hasyr ayat 1 dan 2
Tafsir Al hasyr Ayat 1
Pada awal surat ini, Allah menyebutkan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi
bertasbih mensucikan Allah karena Dia lah satu-satunya Tuhan yang mengatur alam semesta
sehingga Dia satu-satunya Zat yang berhak untuk ditasbih dan disucikan
Firman Allah:
َ َأِلوَّ ِل
الح ْش ِر
Mengapa Bani Nadhir sampai diberi azab seperti ini? Allah jawab pada ayat selanjutnya:
َ َ اق هَّللا َ َفِإنَّ هَّللا
ِ شدِي ُد ا ْل ِع َقا
ب ُ شا ُّقوا هَّللا َ َو َر
َ سو َل ُه َو َمنْ ُي
ِّ ش َ َذلِ َك بَِأ َّن ُه ْم
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka telah menentang Allah dan Rasul-Nya,
dan barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya”. QS Al-Hasyr: 4
Makna dari kata:
ْال ُم َشا َّق ُة
“Pertentangan atau oposisi” terhadap Allah dan Rasul-Nya, seakan-akan secara Bahasa Arab mereka
َ ٍّقآP ( ِشsisi yang lain) sehingga
berada di ٍّقP ِش (satu sisi) sedangkan Allah dan Rasul-Nya berada di خ َرP
maknanya adalah mereka ini senantiasa oposisi terhadap Allah dan Rasul-Nya, tanpa henti menentang
Allah dan Rasul-Nya oleh karena itu mereka berhak untuk diusir dan juga berhak atas neraka Jahanam
di akhirat kelak.
Tafsir Al hasyr ayat 4 dan 5
Allah melanjutkan:
ِ اق هَّللا َ َفِإنَّ هَّللا َ َشدِي ُد ْال ِع َقا
ب ِّ َو َمنْ ُي َش
“…dan barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya”, dan tidak ada yang mengetahui hakikat pasti dari azab Allah kecuali Allah
Ta’ala,
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya:
َ صولِ َها َفبِِإ ْذ ِن هَّللا ِ َولِ ُي ْخ ِز
َي ا ْل َفاسِ قِين ُ َما َق َط ْع ُت ْم مِنْ لِي َن ٍة َأ ْو َت َر ْك ُت ُموهَا َقاِئ َم ًة َع َلى ُأ
“Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu
biarkan berdiri di atas akarnya maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia
hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik”.QS Al-Hasyr:5
Ketika Nabi ﷺmenyerang Bani Nadhir, beliau perintahkan sebagian Sahabat untuk membakar
sebagian pohon-pohon kurma yang itu merupakan sumber perekonomian mereka, Nabi ﷺsengaja
memerintahkan untuk dibakar agar membuat mereka semakin takut. Ketika Nabi ﷺmelakukan
pembakaran tersebut maka orang-orang Yahudi protes kepada beliau dan berkata bahwasanya
Nabi-Nabi terdahulu tidak ada yang melakukan pembakaran seperti ini, bukankah engkau diutus
untuk mengadakan perbaikan di muka bumi namun mengapa engkau melakukan perusakan maka
ketika mereka berkata seperti itu
Tafsir Al hasyr ayat 5
maka dalam ayat ini Allah membela Nabi-Nya ﷺdengan firman-Nya:
ِ َما َق َطعْ ُت ْم مِنْ لِي َن ٍة َأ ْو َت َر ْك ُتمُو َها َقاِئ َم ًة َعلَى ُأصُولِ َها َفبِِإ ْذ ِن هَّللا
“Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan
berdiri di atas akarnya maka (semua itu) adalah dengan izin Allah”, yakni Allah Ta’ala
membenarkan ijtihad Nabi ﷺtersebut untuk membakar pohon-pohon kurma karena
pembakaran ini ada tujuannya yaitu membuat orang-orang Yahudi ketakutan dan bertekuk
lututbukanlah orang yang suka membuat kerusakan di muka bumi hanya saja perbuatan ini
dapat membuat perekonomian Yahudi dilemahkan oleh karena itu Nabi ﷺmelakukannya
Seolah dalam ayat ini Allah ingin membela Nabi-Nya dengan berkata, “Apakah engkau ingin membakar
pohon-pohon kurma tersebut, wahai Muhammad atau engkau biarkan maka semuanya itu telah aku
izinkan” dan juga di antara tujuannya adalah sebagaimana yang Allah tutup dalam firman-Nya:
َ ي ْال َفاسِ ق
ِين َ لِي ُْخ ِزPَو
“… dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik…”
Yaitu, semua itu agar menjadikan orang-orang Yahudi tersebut terpukul, merasakan sakit hati dengan
pohon-pohon kurma mereka dibakar sehingga tidak ada artinya lagi bagi mereka untuk bersikeras
tinggal di tempat tersebut karena tidak ada lagi harta mereka dan sumber ekonomi mereka karena
telah dibakar dan inilah di antara strategi perang Nab
Tafsir Al hasyr ayat 6
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya:
َ ِّ شا ُء َوهَّللا ُ َع َلى ُكل
ش ْي ٍء َقدِي ٌر َ ب َولَكِنَّ هَّللا َ ُي
ُ س ِّل ُط ُر
َ سلَ ُه َع َلى َمنْ َي ُ َو َما َأ َفا َء هَّللا ُ َع َلى َر
ٍ سولِ ِه ِم ْن ُه ْم َف َما َأ ْو َج ْف ُت ْم َع َل ْي ِه مِنْ َخ ْي ٍل َواَل ِر َكا
“Apa yang Allah berikan sebagai fai’ kepada RasulNya dari harta orang-orang Yahudi Bani
an-Nadhir, kalian tidak menyerangnya dengan pasukan berkuda dan berunta untuk
mendapatkannya, tetapi Allah menjadikan RasulNya berkuasa atas siapa yang Dia
kehendaki dari musuh-musuhNya, lalu mereka menyerah tanpa perang. Harta fai’ adalah
harta orang-orang kafir yang diambil tanpa perang. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,
tidak ada sesuatu pun yang melemahkan–Nya”.QS Al-Hasyr: 6
kata َأ َفا َء berasal dari kataل َفيْئPPا
ْ yang maknanya adalah “kembali” artinya Allah mengembalikan
harta Allah yang ada pada Bani Nadhir lalu dikembalikan kepada Rasulullah ﷺ.
Ini merupakan dalil bahwa harta hakikatnya adalah milik Allah. Allah hanya menitipkan amanah
kepada kita untuk mengurus harta tersebut.
Tafsir Al hasyr ayat 6
Nabi ﷺmenguasai tanah Bani Nadhir tersebut dengan cara “fai`i” sebagaimana dikemudian hari juga
beliau menguasai tanah Fadak dan tanah Bani Quraizhah juga dengan cara “fai`i”. Terdapat
perbedaan antara harta “fai`i” dengan “ghanimah”. Ghanimah adalah harta rampasan perang setelah
melalui peperangan dengan musuh. Musuh tersebut akhirnya kalah, baik mati ataupun pun kabur,
maka harta yang mereka tinggalkan tersebut disebut dengan “ghanimah” ([21]). Adapun “fai`i” maka itu
adalah harta musuh yang diperoleh setelah mereka kabur tanpa ada peperangan terlebih dahulu.
Hukum keduanya berbeda.
Tafsir Al hasyr ayat 7
Dalam ayat Al-Anfal tersebut ghanimah dibagi 5 bagian, bagian 20% untuk Allah dan Rasul-Nya
yang kemudian dibagikan untuk kerabat Nabi ﷺanak-anak yatim, fakir miskin dan ibnus-sabil
sedangkan sisanya 80 % dibagi-bagi antara para pahlawan dan para mujahid di jalan Allah
maka inilah pembagian ghanimah.
Adapun harta “fai`i” maka berbeda, para mujahid tidak mendapatkan bagian ini, ini adalah hak
seluruhnya bagi Nabi ﷺdan beliau memiliki kebebasan penuh untuk membagi-bagikannya
karena harta “fai`i” diperoleh tanpa ada peperangan sama sekali oleh karena itu berbeda
hukumnya. ([22])
Adapunلقُرْ َبىPP“ َولِذ ِْياKaum karib kerabat” disini maksudnya adalah karib kerabat Nabi ﷺyakni Ahli
bait dari kalangan Bani Hasyim([23])
Adapun harta “fai`i” maka Nabi ﷺberkuasa penuh untuk membagikannya sedangkan para
mujahid maka tidak mendapatkan bagian tersebut karena tidak terjadi peperangan. Nabi
berhak untuk membagikan berdasarkan ijtihad pribadi beliau. Adapun setelah Nabi ﷺ
meninggal maka harta ini dikembalikan kepada ijtihad penguasa, apakah diberikan kepada
kaum muslimin yang membutuhkan ataukah dimasukkan ke baitul-mal dan sama sekali tidak
dibagikan kepada para mujahid.
Tafsir Al hasyr ayat 7
Dalam perang tersebut, para Sahabat berangkat bersama Nabi ﷺkemudian mereka menyerang
Bani Nadhir sehingga mereka kabur dan meninggalkan banyak harta namun Nabi ﷺsama sekali
tidak memberikan kepada para Sahabat, tentu saja pada hal yang seperti ini terdapat keberatan
pada Sahabat, karena biasanya jika mereka berjihad mereka selalu mendapatkan bagian, adapun
kali ini mereka tidak mendapatkan bagian sama sekali. Maka Allah jelaskan bahwa harta “fai`i”
tersebut murni dari Allah tanpa ada peperangan sama sekali
• Surat Al-Hasyr adalah surat madaniyyah dengan kesepakatan para ulama([1]) dan surat ini berkisah tentang
pengusiran Bani Nadhir dari kota Madinah dimana mereka terusir dari kota Madinah ke Khaibar. Adapun
penamaan surat ini maka para ulama menjelaskan bahwa surat ini memiliki dua nama yaitu Surat Al-Hasyr
dan Surat Bani Nadhir.
• Banyak hadist tentang keutamaan membaca surat ini tapi semua bersifat dhoif
• sebab nuzul dari ayat ini adalah tentang kisah pengusiran Bani Nadhir, Nabi ﷺketika datang ke
Madinah disana telah ada 3 suku besar dari kalangan Yahudi: Yang pertama adalah Bani
Qainuqa’, yang kedua adalah Bani Nadhir dan yang ketiga adalah Bani Quraizhah yang mereka
merupakan Yahudi yang berbeda jalur keturunan, sebagaimana telah diketahui bahwa Yahudi
memiliki dua belas “Asbath” yakni jalur keturunan dan di antaranya adalah Bani Qainuqa’, Bani
Nadhir dan Bani Quraizhah
sekilas Al Hasyr 1-7
• akhirnya mereka yakni orang-orang Yahudi tersebut berkhianat. Dan yang pertama kali berkhianat adalah
Bani Qainuqa’, dimana mereka berkhianat dan membatalkan perjanjian damai dengan Nabi ﷺsehingga
mereka diusir dari kota Madinah oleh Rasulullah ﷺsehingga merekalah yang pertama keluar dari kota
Madinah.
Ummul mukminin Shofiyyah binti Huyay radhiallahu ánhaa (yang ayah beliau Huyay bin Akthob
adalah kepala suku bani Nadhiir) pernah berkata :
َ ِ َف َما فِي َن ْفس: َقا َل، َن َع ْم: َأ َتعْ ِرفُ ُه َو ُت ْث ِب ُتهُ؟ َقا َل: َقا َل،ِ َن َع ْم َوهَّللَا: َأه َُو ه َُو؟ َقا َل:ب
َ ْن َأ ْخ َط َأِل
:ك ِم ْنهُ؟ َقا َل ِ ُل ِبي ُح َييِّ بP َوه َُو َيقُو،ت َعمِّي َأ َبا يَاسِ ٍر
ُ َْو َسمِع
ُ َاو ُت ُه َوهَّللَا ِ َما َبق
ِيت َ َعد
“Dan aku mendengar Abu Yasir pamanku berkata kepada Huyay bin Akhthob, “Apakah Muhammad
itu adalah nabi yang kita tunggu-tunggu?”. Ayahku berkata, “Iya, demi Allah”. Pamanku berkata,
“Apakah engkau sudah mengenalnya dan sudah memastikannya?”. Ayahku berkata, “Iya”. Pamanku
berkata, “Bagaimana sikapmu terhadapnya?”. Ayahku berkata, “Memusuhinya, demi Allah selama
hidupku” ([7])
sekilas Al Hasyr 1-7
Maka orang-orang Yahudi mulai berani mengganggu Nabi ﷺhingga terjadi suatu kejadian “Bi`ir
Ma’unah” (sumur Ma’unah) tatkala ada 70 orang Sahabat yang dipanggil untuk mengajar Al-
Quran ternyata yang memanggil tersebut berkhianat dan berujung para Sahabat yang dipanggil
tersebut akhirnya dibunuh.
Ketika itu ada 1 orang yang sempat lolos dari pembunuhan tersebut yaitu ‘Amr bin Umayyah
Adh-Dhamariy, beliau berhasil kabur dan kembali ke kota Madinah. Ketika di perjalanan ia
bertemu dengan dua orang kafir dari Bani ‘Amr atau Bani ‘Amir dan kedua orang kafir ini telah
memiliki perjanjian damai dengan Nabi. Akhirnya sahabat tersebut bertemu dengan dua orang
kafir ini, maka ketika kedua orang kafir ini tertidur ia membunuh keduanya karena ia menyangka
bahwa kedua orang ini termasuk dari golongan orang-orang yang telah membunuh 70 Sahabat
tadi.
Akhirnya Nabi ﷺmemutuskan untuk membayar diyat dua orang kafir yang terbunuh tersebut.
Kabar wafatnya dua orang kafir tersebut sampai kepada suku mereka. Ketika Nabi ﷺingin
membayarkan diyatnya sedangkan beliau dalam keadaan tidak memiliki harta, maka Nabi ﷺ
sekilas Al Hasyr 1-7
ternyata sebalumnya telah rapat dan mereka bersepakat untuk membunuh Nabi ﷺ
dengan cara menyiapkan satu orang untuk membawa “rahaa” (yakni alat untuk
menggiling gandum yang terbuat dari batu). Orang tersebut dipersiapkan di bagian
atas rumah untuk melemparkan “rahaa” (batu penggilingan) ke arah Nabi ﷺ
sehingga beliau mati. Lalu datanglah Nabi ﷺnamun rencana busuk pembunuhan
tersebut digagalkan oleh Jibril, sehingga Nabi ﷺpun tidak jadi meminta bantuan
dari mereka bahkan beliau bersiap untuk menyerang mereka karena mereka telah
membatalkan perjanjian dengan rencana pembunuhan tersebut.
Lalu Nabi ﷺdatang menyerang mereka dengan membawa pasukan lengkap. Ketika Nabi ﷺ
datang mereka ketakutan dan masuk ke dalam benteng-benteng mereka dan mereka ingin
kembali berdamai dengan Nabi ﷺ, namun ternyata Nabi ﷺmemberikan mereka tempo
selama sepuluh hari agar mereka keluar, jikalau mereka tidak keluar maka mereka akan
diperangi. Ketika mereka telah bersikap untuk keluar dari kota Madinah, datanglah orang-
orang munafik yang diketuai oleh Abdullah bin Ubay bin Salul menemui orang-orang Yahudi
dan membujuk mereka agar tidak keluar dari kota Madinah
sekilas Al Hasyr 1-7
Ketika orang-orang Yahudi mendengar janji yang diucapkan oleh orang-orang munafik maka
orang-orang Yahudi pun bertahan di kota Madinah dan mereka bersikap untuk perang. Mulailah
terjadi awal peperangan antara Yahudi melawan Nabi ﷺdan Nabi ﷺmulai menyerang mereka
dengan membakar kebun-kebun kurma orang Yahudi dan mereka pun menjadi ketakutan.
Akhirnya mereka menyerah dengan cara mengirimkan surat kepada Nabi ﷺdan urunglah terjadi
peperangan karena memang Allah lemparkan rasa takut di dalam diri mereka di awal peperangan
sehingga Nabi ﷺpun mengusir mereka.
(bani Nadhiir) pun akhirnya terusir dari kota Madinah, sebagian mereka mengungsi ke Syam
dan sebagian lagi pergi ke Khaibar.
Ketika mereka keluar dari kota Madinah Nabi ﷺmengizinkan mereka untuk membawa barang-
barang mereka yang bisa dibawa satu ekor unta. Mereka diperbolehkan untuk membawa apa saja
apakah berwujud emas atau perak atau benda-benda lainnya selain senjata. Dan tiap keluarga
hanya diperbolehkan membawa bawaan (pikulan) satu ekor unta. Saat pengusiran tersebut mereka
membawa apa yang bisa dibawa bahkan mereka membongkar rumah-rumah mereka agar bisa
dibawa kayu-kayunya bersama mereka dan membuat rumah yang baru dan mereka pikulkan di atas
unta-unta mereka dan mereka pun pergi meninggalkan kota Madinah.