Ma’rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma’rifah berarti mengetahui,
mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat
tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
• Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS Az
Zariyat:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
• Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS
Al An’am:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang
mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami
memberikan keyakinan mendalam. Memahami Ma’rifatullah juga akan
mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang
terang [QS Al An’am:122] .
1. Lewat akal:
• Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
– fenomena terjadinya alam (QS At Tur:35)
– fenomena kehendak yang tinggi(QS Al Mulk:3)
– fenomena kehidupan (QS An Nur:45)
– fenomena petunjuk dan ilham (QS Taha:50)
– fenomena pengabulan doa (QS Al An’am:63)
Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus
dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci
mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka. (QS Al
Baqarah:6-7)
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Quran
Allah adalah pencipta alam semesta dijelaskan dalam firman Allah di dalam Al-
quran pada Surah Al-A'raf ayat 54, yang berbunyi sebagai berikut:
ِ ْض فِى ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم ٱ ْستَ َو ٰى َعلَى ْٱل َعر
ش يُ ْغ ِشى ٱلَّ ْي َل ٱلنَّهَا َر َ ْت َوٱَأْلر َ َِإ َّن َربَّ ُك ُم ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذى َخل
ِ ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
َق َوٱَأْل ْم ُر ۗ تَبَارَكَ ٱهَّلل ُ َربُّ ْٱل ٰ َعلَ ِمين
ُ ت ِبَأ ْم ِر ِٓۦه ۗ َأاَل لَهُ ْٱلخَ ْل
ٍ ۭ س َو ْٱلقَ َم َر َوٱلنُّجُو َم ُم َس َّخ ٰ َر ْ َي
…َ طلُبُهۥُ َحثِيثًا َوٱل َّش ْم
َطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةْ ُّ﴾ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن١٣﴿ار َم ِكي ٍن ٍ طفَةً فِي قَ َر ْ ُثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن ﴾١٢﴿َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اِإْل ْنسَانَ ِم ْن ُساَل لَ ٍة ِم ْن ِطي ٍن
َ ٰ ُ َّ ُ ْ
َ ِ﴾ث َّم ِإنك ْم بَ ْع َد ذل١٤﴿ َك ُ حْ َسنُ الخَالِقِين
ك َأ هَّللا َ َۚ فتَب ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َكسَوْ نَا ْال ِعظَا َم لَحْ ًما ثُ َّم َأ ْن َشْأنَاهُ خَ لقا آ َخ َر
َ ار َ ً ْ
ْ
َ﴾ثُ َّم ِإنَّ ُك ْم يَوْ َم القِيَا َم ِة تُ ْب َعثُون١٥﴿ َلَ َميِّتُون
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya
kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian
akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat” [al Mu’minun/23:12-16].