ABSTRAK
___
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan Allah untuk
menjadi khalifah di muka bumi. Dalam proses penciptaan manusia, Al -Qur’an
memberikan informasi bahwa Allah menciptakan manusia dari 2 unsur, yaitu unsur
materi (tanah dan air) dan inmateri (roh).(Zubaidi, 2018, p. 75) Al-Qur’an
menjelaskan bahwa manusia tercipta dari sari pati tanah, yaitu setetes mani yang
tersimpan di dalam rahim wanita, yang kemudian menjadi segumpal darah, kemudian
menjadi segumpal daging, lalu tumbuhlah tulang-tulang yang dibalut oleh daging
tersebut, kemudian akhirnya ditiupkan ruh kedalamnya.(Dawam Saleh, 2019, p. 57)
METODE PENELITIAN
____
Menurut sebagian ahli, bahwa manusia dikaitkan dengan tanah dalam unsur
penciptaannya tidak lepas dari sinergi yang terjalin erat dengannya. Unsur-unsur fisik
manusia mempunyai kesamaan dengan unsur-unsur yang terdapat pada tanah.1 Bisa
dilihat dari bagaimana manusia membutuhkan tanah sebagai tempat dimana
melangsungkan hidupnya, berkembang biak. Manusia selalu memerlukan tanah untuk
hidup, pada saat yang sama, tanah juga membutuhkan bantuan manusia untuk selalu
memberikan manfaatnya. Dengan kita mengkaji tanah, berarti mengkaji manusia itu
sendiri. Terkait penciptaan manusia dari tanah, Al-Qur’an menyebutnya dengan
beberapa istilah, misalnya ardhun, tiin, shalshal dan turab.(Fahrudin, 2021)
ِ Dَ ۚ ِه إِ َّن َربِّي قDٱستَ ۡغفِرُوهُ ثُ َّم تُوب ُٓو ْا إِلَ ۡي أۡل
ريبD ۡ َٱستَ ۡع َم َر ُكمۡ فِيهَا ف
ۡ ض َوِ أَن َشأ َ ُكم ِّم َن ٱ َ ۡر
ُّٞم ِجيب
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".
1
َّ ز َل ِم َنD
َمٓا ِءDٱلس َ Dبُاٗل َوأَنDا ُسDDَك لَ ُكمۡ فِيه َ ٱلَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم ٱأۡل َ ۡر
َ َض َم ۡه ٗدا َو َسل
ت َ ِوا َو ۡٱر َع ۡو ْا أَ ۡن ٰ َع َم ُكمۡۚ إِ َّن فِي ٰ َذل
ٖ َك أَل ٓ ٰيDD ْ ُات َشتَّ ٰى ُكل ٖ َ بِ ِٓۦه أَ ۡز ٰ َو ٗجا ِّمن نَّبDَمٓاءٗ فَأ َ ۡخ َر ۡجنَا
َ َأِّل ُ ْولِي ٱلنُّهَ ٰى ۞ ِم ۡنهَا َخلَ ۡق ٰنَ ُكمۡ َوفِيهَا نُ ِعي ُد ُكمۡ َو ِم ۡنهَا نُ ۡخ ِر ُج ُكمۡ ت
ارةً أُ ۡخ َر ٰى
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan
bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
orang-orang yang berakal. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan
mengeluarkan kamu pada kali yang lain...
ٗ ض نَبَ ٗاتا ثُ َّم ي ُِعي ُد ُكمۡ فِيهَا َوي ُۡخ ِر ُج ُكمۡ إِ ۡخ َر أۡل
اجا ِ َوٱهَّلل ُ أَ ۢنبَتَ ُكم ِّم َن ٱ َ ۡر
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia
mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada
hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
Kata ardhun bermakna ‘planet yang berputar mengelilingi matahari tempat
kita berdiri diatasnya’, (عليها ( )الكرة السيارة اليت حننMa’luf, 1986, p. 8), asal katanya
tersusun dari huruf hamzah, ra’ dan dhad. Makna yang paling banyak digunakan
adalah segala sesuatu yang berada dibawah dan berhadapan dengan langit. Sehingga
ada perkataan ‘diatas kuda adalah langit, sedangkan ardh adalah tempatnya berdiri’,
sebagaimana yang diinjak oleh manusia.(Fahrudin, 2021, p. 28)
Kata shalshal termaktub empat kali dalam Al-Qur’an, yang mana semua
penyebutannya dalam bentuk yang sama dan dalam konteks penciptaan manusia.
Ayat-ayat tersebut ialah:
َ ٰ ص ۡل
ٖ ُص ٖل ِّم ۡن َح َم ٖإ َّم ۡسن
ون َ َولَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ٱإۡل ِ ن ٰ َس َن ِمن
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
َ ٰ ص ۡل
ٖ ُص ٖل ِّم ۡن َح َم ٖإ َّم ۡسن
ون َ ال لَمۡ أَ ُكن أِّل َ ۡس ُج َد لِبَ َش ٍر َخلَ ۡقتَهۥُ ِمن
َ َق
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk"
ۡ َ ٰ ص ۡل
َ ق ٱإۡل ِ ن ٰ َس َن ِمن
ِ ص ٖل َكٱلفَ َّخ
ار َ ََخل
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
Kata shalshal, berasal dari asal kata shad, lam, lam yang artinya tanah yang
munawwir, shalshal artinya tanah liat yang dapat dibuat tembikar ()الطني اخلزيف.
Kemudian tiga dari keempat ayat tadi, kata shalshal disandingkan dengan kata hama’
masnun. Hama’ dalam kamus munjid berarti lumpur hitam ()الطني األسود. Dalam
kamus Lisanul Arab, hama’ berarti lumpur hitam yang busuk ()الطني األسود املننت.
Dalam kamus Al-Munawwir, hama’ berarti lumpur hitam. Masnun, dalam Mu’jam Al
Wasit, isim maf’ul dari kata sanna yang berarti membentuk (صوره
ّ :)سن الشيء.
ّ
Kemudian kata turab, yang bermakna bahan penciptaan manusia, disebut
enam kali dalam Al-Qur’an, yaitu:
ٖ إِ َّن َمثَ َل ِعي َس ٰى ِعن َد ٱهَّلل ِ َك َمثَ ِل َءا َد ۖ َم َخلَقَهۥُ ِمن تُ َر
ُ اب ثُ َّم قَا َل لَهۥُ ُكن فَيَ ُك
ون
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), maka jadilah dia.
اب ثُ َّم ِمن نُّ ۡطفَ ٖة ثُ َّم َج َعلَ ُكمۡ أَ ۡز ٰ َو ٗج ۚا َو َما تَ ۡح ِم ُل ِم ۡن أُنثَ ٰى
ٖ َوٱهَّلل ُ َخلَقَ ُكم ِّمن تُ َر
ٍ ۚ َض ُع إِاَّل بِ ِع ۡل ِم ِۚۦه َو َما يُ َع َّم ُر ِمن ُّم َع َّم ٖر َواَل يُنقَصُ ِم ۡن ُع ُم ِر ِٓۦه إِاَّل فِي ِك ٰت
ب إِ َّن َ ََواَل ت
ٞ ك َعلَى ٱهَّلل ِ يَ ِس
ير َ ِٰ َذل
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan
sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur
panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
اب ثُ َّم ِمن نُّ ۡطفَ ٖة ثُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ٖة ثُ َّم ي ُۡخ ِر ُج ُكمۡ ِط ۡفاٗل ثُ َّم
ٖ هُ َو ٱلَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن تُ َر
ٓ D ۖ ُل َولِتَ ۡبلُ ُغDوفَّ ٰى ِمن قَ ۡبD
و ْا أَ َجاٗلD َ Dَُوخ ۚا َو ِمن ُكم َّمن يُت ْ Dُ َّد ُكمۡ ثُ َّم لِتَ ُكونD و ْا أَ ُشD
ٗ يD وا ُشD ٓ Dلِتَ ۡبلُ ُغ
َ ُُّم َس ٗ ّمى َولَ َعلَّ ُكمۡ تَ ۡعقِل
ون
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu
dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum
itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan
supaya kamu memahami(nya).
Turab dalam Mu’jam Al-Wasith berarti butiran halus yang ada di permukaan
bumi ( م ا َنعُ َم من أدمي األرض:)ال رتاب. Dalam kamus Al-Munawwir, turab artinya
KESIMPULAN