Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sayyid Robbi Al Hibban Jurusan : Teknik Elektro

NIM : 12250510344 Matkul : Psikospiritual


Kelas : Ta’alum 2 Tugas : 1

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan fase perkembangan
manusia berdasarkan konsep biologis dan psikologis, dengan pembagian yang ada :
 Persaksian:
(QS. Al-A’raf/7:172-174)

‫َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم‬
‫َقاُلْو ا َبٰل ۛى َش ِهْدَناۛ َاْن َتُقْو ُلْو ا َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ْن ٰه َذ ا ٰغ ِفِلْيَۙن‬
(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu Adam, keturunan
mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman),
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami
bersaksi.” (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan,
“Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,” (QS. Al-A’raf/7:172)

‫َاْو َتُقْو ُلْٓو ا ِاَّنَم ٓا َاْش َر َك ٰا َبۤا ُؤَنا ِم ْن َقْبُل َو ُكَّنا ُذ ِّر َّيًة ِّم ْۢن َبْع ِدِهْۚم َاَفُتْهِلُك َنا ِبَم ا َفَعَل اْلُم ْبِط ُلْو َن‬
atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah
mempersekutukan (Tuhan) sejak dahulu, sedangkan kami adalah keturunan yang (datang)
setelah mereka. Maka, apakah Engkau akan menyiksa kami karena perbuatan para pelaku
kebatilan?” (QS. Al-A’raf/7:173)

‫َو َك ٰذ ِلَك ُنَفِّص ُل اٰاْل ٰي ِت َو َلَع َّلُهْم َيْر ِج ُعْو َن‬


Demikianlah Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu dan agar mereka kembali
(kepada kebenaran). (QS. Al-A’raf/7:174)
 Fase Kandungan (Prenatal):
(QS. Al-Mu’minun/23:12-14)

‫ۚ َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِاْل ْنَس اَن ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن ِط ْيٍن‬


Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. (QS. Al-
Mu’minun/23:12)

‫ۖ ُثَّم َج َع ْلٰن ُه ُنْطَفًة ِفْي َقَر اٍر َّمِكْيٍن‬


Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). (QS. Al-
Mu’minun/23:13)

‫ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا اْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا اْلِع ٰظ َم َلْح ًم ا‬
‫ُثَّم َاْنَش ْأٰن ُه َخ ْلًقا ٰا َخ َۗر َفَتَباَر َك ُهّٰللا َاْح َس ُن اْلٰخ ِلِقْيَۗن‬
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang
menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta. (QS.
Al-Mu’minun/23:14)

‫َو ُهّٰللا َخ َلَقُك ْم ِّم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِم ْن ُّنْطَفٍة ُثَّم َج َع َلُك ْم َاْز َو اًج ۗا َو َم ا َتْح ِم ُل ِم ْن ُاْنٰث ى َو اَل َتَض ُع‬
‫ِااَّل ِبِع ْلِم ٖۗه َو َم ا ُيَعَّم ُر ِم ْن ُّمَعَّم ٍر َّو اَل ُيْنَقُص ِم ْن ُع ُم ِرٖٓه ِااَّل ِفْي ِكٰت ٍۗب ِاَّن ٰذ ِلَك َع َلى ِهّٰللا‬
‫َيِس ْيٌر‬
"Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasang-pasangan. Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung
dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan
umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya melainkan (ada
perhitungan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS. Fatir/35:11)
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian dari
setetes air mani, dan menjadikannya berpasang-pasangan. Pengembangan janin dalam rahim
perempuan adalah suatu keajaiban yang hanya dapat terjadi dengan pengetahuan dan
kehendak Allah. Ayat-ayat ini menggambarkan proses bertahap dari air mani menjadi
segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, dan akhirnya menjadi makhluk yang
sempurna.
 Fase Bayi (Postnatal):

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاْن ُكْنُتْم ِفْي َر ْيٍب ِّم َن اْلَبْع ِث َفِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِم ْن ُّنْطَفٍة ُثَّم ِم ْن‬
‫َع َلَقٍة ُثَّم ِم ْن ُّم ْض َغ ٍة ُّم َخ َّلَقٍة َّو َغْيِر ُم َخ َّلَقٍة ِّلُنَبِّيَن َلُك ْۗم َو ُنِقُّر ِفى اَاْلْر َح اِم َم ا َنَش ۤا ُء ِآٰلى‬
‫َاَج ٍل ُّمَس ًّم ى ُثَّم ُنْخ ِرُج ُك ْم ِط ْفاًل ُثَّم ِلَتْبُلُغْٓو ا َاُش َّد ُك ْۚم َو ِم ْنُك ْم َّم ْن ُّيَتَو ّٰف ى َو ِم ْنُك ْم َّم ْن ُّيَر ُّد ِآٰلى‬
‫َاْر َذ ِل اْلُع ُم ِر ِلَك ْياَل َيْع َلَم ِم ْۢن َبْع ِد ِع ْلٍم َش ْئًـۗا َو َتَر ى اَاْلْر َض َهاِم َد ًة َفِاَذ ٓا َاْنَز ْلَنا َع َلْيَها‬
‫ْۢن‬ ‫ۤا‬
‫اْلَم َء اْهَتَّزْت َو َر َبْت َو َا َبَتْت ِم ْن ُك ِّل َز ْو ٍۢج َبِهْيٍج‬
Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami telah
menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu sebagai
keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging,
baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda
kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu
(Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak
mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika
Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan
berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah. (QS. Al-Hajj/22:5)

۞ ‫ُهّٰللَا اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َض ْع ٍف ُثَّم َج َعَل ِم ْۢن َبْع ِد َض ْع ٍف ُقَّو ًة ُثَّم َج َعَل ِم ْۢن َبْع ِد ُقَّوٍة‬
‫َض ْع ًفا َّو َشْيَبًةۗ َيْخ ُلُق َم ا َيَش ۤا ُۚء َو ُهَو اْلَعِلْيُم اْلَقِد ْيُر‬
"Allah menciptakan kamu dalam keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) kuat
sesudah keadaan yang lemah itu, kemudian Dia menjadikan kamu lemah (tua) dan (memiliki)
uban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa." (QS. Ar-Rum/30:54)

‫َو ُهّٰللا َاْخ َرَج ُك ْم ِّم ْۢن ُبُطْو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َش ْئًـۙا َّو َج َعَل َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر‬
‫َو اَاْلْفِٕـَد َةۙ َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن‬
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl/16:78)
Ayat-ayat ini menggambarkan kondisi awal manusia setelah lahir, ketika bayi berada dalam
keadaan lemah dan tidak mengetahui apa pun. Allah memberikan manusia pendengaran,
penglihatan, dan hati agar mereka dapat bersyukur atas nikmat-Nya. Ayat-ayat ini juga
mengingatkan bahwa penciptaan manusia dari tanah dan air mani adalah tanda kekuasaan dan
pengetahuan Allah.
 Fase Kanak-Kanak (Tamyiz):

۞ ‫َو اْلٰو ِلٰد ُت ُيْر ِض ْع َن َاْو اَل َد ُهَّن َح ْو َلْيِن َك اِم َلْيِن ِلَم ْن َاَر اَد َاْن ُّيِتَّم الَّر َض اَع َةۗ َو َع َلى‬
‫اْلَم ْو ُلْو ِد َلٗه ِرْز ُقُهَّن َو ِكْس َو ُتُهَّن ِباْلَم ْع ُرْو ِۗف اَل ُتَك َّلُف َنْفٌس ِااَّل ُو ْس َعَهاۚ اَل ُتَض ۤا َّر َو اِلَد ٌة‬
‫ٰذ‬
‫ِۢبَو َلِد َها َو اَل َم ْو ُلْو ٌد َّلٗه ِبَو َلِدٖه َو َع َلى اْلَو اِرِث ِم ْثُل ِلَك ۚ َفِاْن َاَر اَد ا ِفَص ااًل َع ْن َتَر اٍض‬
‫ِّم ْنُهَم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُج َناَح َع َلْيِهَم اۗ َو ِاْن َاَر ْد ُّتْم َاْن َتْسَتْر ِض ُع ْٓو ا َاْو اَل َد ُك ْم َفاَل ُج َناَح َع َلْيُك ْم‬
‫ِاَذ ا َس َّلْم ُتْم َّم ٓا ٰا َتْيُتْم ِباْلَم ْع ُرْو ِۗف َو اَّتُقوا َهّٰللا َو اْع َلُم ْٓو ا َاَّن َهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َبِص ْيٌر‬
Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka
dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat
menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada
dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada
dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Baqarah/2:233)

۞ ‫َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح ٰس ًنۗا ِاَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْنَدَك اْلِكَبَر َاَح ُدُهَم ٓا‬
‫َاْو ِكٰل ُهَم ا َفاَل َتُقْل َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقْل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِرْيًم ا‬
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. Al-Isra’/17:23)
‫َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َّرِّب اْر َح ْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبٰي ِنْي َص ِغ ْيًر ۗا‬
Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
“Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika)
mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra’/17:24)
Ayat-ayat ini menggarisbawahi pentingnya melindungi anak-anak, menjauhkan mereka dari
bahaya, dan membentuk akhlak yang baik dalam masa kanak-kanak. Selain itu, ayat-ayat ini
juga menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, memperlakukan mereka dengan
hormat, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan mereka.
 Fase Baligh (Amrad):

‫َو ِاَذ ا َبَلَغ اَاْلْطَفاُل ِم ْنُك ُم اْلُح ُلَم َفْلَيْسَتْأِذ ُنْو ا َك َم ا اْسَتْأَذ َن اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلِهْۗم َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا‬
‫َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖۗه َو ُهّٰللا َع ِلْيٌم َح ِكْيٌم‬
Apabila anak-anak di antaramu telah sampai umur dewasa, hendaklah mereka meminta izin
seperti halnya orang-orang yang (telah dewasa) sebelum mereka (juga) meminta izin.
Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana. (QS. An-Nur/24:59)
 Taklif
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang taklif, yaitu kewajiban
dan tanggung jawab dalam menjalankan perintah dan larangan agama:

۞ ‫َو َم ْن ُّيَهاِج ْر ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َيِج ْد ِفى اَاْلْر ِض ُم ٰر َغ ًم ا َك ِثْيًرا َّو َسَع ًةۗ َو َم ْن َّيْخ ُرْج ِم ْۢن‬
‫َبْيِتٖه ُمَهاِج ًرا ِاَلى ِهّٰللا َو َر ُسْو ِلٖه ُثَّم ُيْد ِرْك ُه اْلَم ْو ُت َفَقْد َو َقَع َاْج ُر ٗه َع َلى ِهّٰللاۗ َو َك اَن ُهّٰللا‬
‫ࣖ َغ ُفْو ًرا َّر ِح ْيًم ا‬
Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang
banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup). Siapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah
karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian meninggal (sebelum sampai ke tempat tujuan),
sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. An-Nisa/4:100)

ۗ‫َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخ ْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر‬
‫ٰۤل‬
‫َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬
Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (QS. Al-Imran/3:104)

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْد ُخ ُلْو ا ِفى الِّس ْلِم َك ۤا َّفًةۖ َّو اَل َتَّتِبُعْو ا ُخ ُطٰو ِت الَّش ْيٰط ِۗن ِاَّنٗه َلُك ْم َع ُد ٌّو‬
‫ُّم ِبْيٌن‬
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan),
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah/2:208)
Ayat-ayat tersebut menggarisbawahi prinsip bahwa Allah tidak membebani seseorang
melebihi kemampuannya, bahwa agama Islam diturunkan dengan kemudahan, serta
pentingnya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Taklif
merupakan tanggung jawab bagi setiap individu Muslim untuk berusaha melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan-Nya sejauh kemampuannya.
 Fase Futuh (Pembukaan):

‫َو َلَنْبُلَو َّنُك ْم ِبَش ْي ٍء ِّم َن اْلَخ ْو ِف َو اْلُجْو ِع َو َنْقٍص ِّم َن اَاْلْم َو اِل َو اَاْلْنُفِس َو الَّثَم ٰر ِۗت َو َبِّش ِر‬
‫الّٰص ِبِرْيَن‬
"Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu pasti akan diuji dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah/2:155)

‫َو ُهّٰللا َيْدُع ْو ٓا ِاٰل ى َد اِر الَّس ٰل ِم ۚ َو َيْهِد ْي َم ْن َّيَش ۤا ُء ِاٰل ى ِص َر اٍط ُّم ْسَتِقْيٍم‬
Allah menyeru (manusia) ke Dārussalām (surga) dan memberi petunjuk kepada siapa yang
Dia kehendaki menuju jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).
(QS. Yunus/10:25)
Ayat-ayat ini menggarisbawahi bahwa Allah memberikan petunjuk, bimbingan, dan jalan
keluar bagi mereka yang bertakwa kepada-Nya dan mengandalkan-Nya. Dalam fase futuh
atau pencapaian, seseorang yang bertakwa kepada Allah dan mengandalkan-Nya akan
mendapatkan jalan keluar dari kesulitan, mendapat petunjuk yang benar, serta mendapatkan
rezeki dan pertolongan-Nya.
 Fase Kebangkitan (Kembali):

‫ۗ ُثَّم ِاَّنُك ْم َبْع َد ٰذ ِلَك َلَم ِّيُتْو َن‬


Kemudian, sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati. (QS. Al-Mu'minun/23:15)

‫ُثَّم ِاَّنُك ْم َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ُتْبَع ُثْو َن‬


Kemudian, sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan dibangkitkan. (QS. Al-
Mu'minun/23:16)

۞ ‫ِاَّن َهّٰللا َفاِلُق اْلَح ِّب َو الَّنٰو ۗى ُيْخ ِرُج اْلَح َّي ِم َن اْلَم ِّيِت َو ُم ْخ ِرُج اْلَم ِّيِت ِم َن اْلَح ِّي‬
‫ٰۗذ ِلُك ُم ُهّٰللا َفَاّٰن ى ُتْؤ َفُك ْو َن‬
Sesungguhnya Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji (buah-buahan). Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah
(kekuasaan) Allah. Maka, bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS. Al-An’am/6:95)
‫َاَفَح ِس ْبُتْم َاَّنَم ا َخ َلْقٰن ُك ْم َع َبًثا َّو َاَّنُك ْم ِاَلْيَنا اَل ُتْر َج ُعْو َن‬
Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al-Mu’minun/23:115)

‫َب َلَنا َم َثاًل َّو َنِس َي َخ ْلَقۗٗه َقاَل َم ْن ُّيْح ِي اْلِع َظاَم َو ِهَي َرِم ْيٌم‬
Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata,
“Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” (QS.
Yasin/36:78)

‫ۙ ُقْل ُيْح ِيْيَها اَّلِذ ْٓي َاْنَش َاَهٓا َاَّو َل َم َّر ٍةۗ َو ُهَو ِبُك ِّل َخ ْلٍق َع ِلْيٌم‬
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang
menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk. (QS. Yasin/36:79)

Anda mungkin juga menyukai