Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Perintah Menampilkan Data Menggunakan Bahasa

Indonesia
Dengan Natural Language Processing

Fahmi Fu’adi
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi
Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369
E-mail : fahmi.fuadi93@gmail.com

ABSTRAK

Bahasa memegang peranan yang penting dalam proses komunikasi, sama halnya dengan bahasa query yang
digunakan untuk komunikasi dengan DBMS(Database Management System) dalam mendapatkan informasi pada
database yang tersedia. Permasalahan ini dialami oleh pengguna awam dalam mencari informasi yang ada pada
database. Hal ini membutuhkan penerapan proses bahasa alami khususnya sebagai pengganti bahasa query
kedalam bahasa lainnya, sehingga memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan
bahasa sehari-hari pengguna. Hal ini membutuhkan penerapan proses bahasa alami khususnya sebagai pengganti
bahasa query kedalam bahasa lainnya, sehingga memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer
menggunakan bahasa sehari-hari pengguna. Tujuan karya ilmiah ini yaitu untuk menerjemahkan bahasa query ke
Bahasa Indonesia dengan menyajikan ringkasan informasi dari suatu basis data yang ramah untuk
pengguna. Dalam hal ini penulis melakukan pembuatan aplikasi pencarian informasi dengan perintah query dalam
Bahasa Indonesia menggunakan natural language processing metode top-down parsing. Aplikasi ini dikembangkan
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan basis data yang akan digunakan yaitu MySQL, serta user
interface dikembangkan dengan menggunakan HTML, CSS dan Javascript. Spesifikasi software yang mendukung
jalannya program yaitu PHP version 5.3.8, MySQL Database Version 5.0.8-dev, Apache Webserver 2.2.21 dan
browser. Agar dalam keadaan yang optimal, maka dijelaskan bagaimana aplikasi menerjemahkan perintah dari
Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Query MySQL. Hasil pengujian menunjukan aplikasi bekerja dengan baik,
walaupun ada beberapa kelemahannya antara lain, ada beberapa sintaks yang diharuskan menggunakan spasi atau
tidak bisa menggunakan spasi, kondisi mempunyai dari group by (having). Manfaat yang diperoleh dengan adanya
aplikasi ini antara lain, pengguna dapat dengan mudah membuat perintah query dengan Bahasa Indonesia tanpa
ada kendala bahasa, pengguna dapat mencari dengan berbagai cara seperti halnya menggunakan query MySQL.

Kata kunci : Natural Language Processing, Artificial Intelligence, Recursive Descent, Top-Down Parsing,
Query
1. dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan
PENDAHULUAN bahasa sehari-hari pengguna. Tujuan karya ilmiah ini
yaitu untuk menerjemahkan bahasa query ke Bahasa
Bahasa memegang peranan yang penting dalam Indonesia dengan menyajikan ringkasan informasi
proses komunikasi, sama halnya dengan bahasa query dari suatu basis data yang ramah untuk pengguna.
yang digunakan untuk komunikasi dengan
DBMS(Database Management System) dalam Natural language Processing adalah bagian dari ilmu
mendapatkan informasi pada database yang tersedia. kecerdasan tiruan yang digunakan untuk proses suatu
tata bahasa yang memungkinkan adanya interaksi
Namun masalah dapat terjadi jika pengguna tidak antara manusia dengan komputer. Dalam hal ini
mengetahui bahasa query dalam pencarian data yang penulis akan menggunakan metode top-down parsing
ada. Terlebih pengguna awam akan sulit untuk dalam melakukan penelusuran tata bahasa. Alasan
beradaptasi dengan tata bahasa dan tanda baca yang pengguna menggunakan metode ini yaitu proses
sesuai dengan perintah dari bahasa query. pengecekan bahasa dimulai dari simbol lalu rekursif
Permasalahan ini dialami oleh pengguna awam kiri untuk mendapatkan kalimat sesuai dengan aturan
dalam mencari informasi yang ada pada database. produksi yang ada, hal ini seperti pengecekan tata
Hal ini membutuhkan penerapan proses bahasa alami bahasa Indonesia umunya yang dimulai melalui kiri.
khususnya sebagai pengganti bahasa query ke dalam
bahasa lainnya, sehingga memungkinkan pengguna
2. LANDASAN c.
TEORI Understander
Understander bekerja sama dengan knowledge
base dalam menentukan makna suatu kalimat.
Natural Language Processing (NLP) merupakan
Untuk mengetahui makna dari suatu input
salah satu aplikasi Artificial Intelligence (AI) yang
kalimat, sistem harus mengetahui hal-hal
dikembangkan agar komputer mengerti dan
tentang kata tersebut dan bagaimana kata
memahami bahasa alami yang diberikan dan
tersebut digabung dan membentuk suatu kalimat
memberi respon hasil pengolahan sesuai yang
yang bermakna. Tujuan dari understander
diinginkan.[2]
adalah memanfaatkan parser tree yang telah
terbentuk sebelumnya agar mengacu pada
NLP tidak bertujuan untuk transformasi bahasa yang knowledge base.
diterima dalam bentuk teks atau suara menjadi data
digital dan/atau sebaliknya, melainkan bertujuan d. Knowledge Base
untuk memahami arti dari kalimat yang diberikan Knowledge base merupakan basis pengetahuan
dalam bahasa alami dan memberikan respon yang yang dijadikan acuan oleh understander dalam
sesuai. Misalnya dengan melakukan suatu aksi menentukan makna suatu kalimat. Knowledge
tertentu atau menampilkan data tertentu. Untuk base berisi sekumpulan informasi yang
mencapai tujuan ini dibutuhkan tiga tahap proses. terorganisasi dengan baik, yang secara unik
Proses yang pertama ialah parsing atau analisa diformat ke dalam bentuk struktur data.
sintaksis yang memeriksa kebenaran struktur kalimat
berdasarkan suatu grammar(tata bahasa) dan e. Generator
lexicon(kosakata) tertentu. Proses kedua ialah Generator berfungsi menghasilkan jawaban
semantic interpretation atau interpretasi semantic berdasarkan masukan yang telah ada
yang bertujuan untuk merepresentasikan arti dari sebelumnya yang tersimpan dalam memori.
kalimat secara context-independent untuk keperluan
lebih lanjut. Sedangkan proses ketiga ialah contextual
interpretation atau interpretasi kontekstual yang
bertujuan untuk merepresentasikan arti secara context
dependent dan menentukan maksud dari penggunaan
kalimat.[4]

2.1. Komponen Natural Language


Processing

ada lima komponen dalam natural language


processing[5] yaitu : Gambar 1: Blok Utama dalam natural
language[5]
a. Parser
Parser merupakan komponen utama 2.2. Bidang Pengetahuan Dalam Natural
dalam Language
natural language system. Parser menganalisis
input kalimat secara sintaksis. Setiap kata dan Secara singkat pengolahan bahasa alami mengenal
bagian-bagiannya diidentifikasi. Kemudian kata- beberapa tingkat pengolahan, berikut dijelaskan
kata tersebut dipetakan oleh parser ke dalam bidang-bidang pengetahuan yang berhubungan
struktur yang disebut parser tree. Parse tree dengan Natural Language Processing[3] :
menunjukkan makna dari semua kata dan
bagaimana cara menggabungkan kata-kata a. Fonetik dan fonologi : berhubungan dengan
tersebut. suara yang menghasilkan kata yang dapat
dikenali. Bidang ini menjadi penting dalam
b. Lexicon proses aplikasi yang memakai metoda speech
Parser bekerja sama dengan lexicon melakukan based system.
proses syntax analysis. Lexicon berisi semua
kata yang dapat dikenal oleh program. Kalimat b. Morfologi : yaitu pengetahuan tentang kata dan
diurai oleh parser dan lexicon menjadi bentuk bentuknya dimanfaatkan untuk membedakan
parser tree dan membangun struktur data baru satu kata dengan lainnya. Pada tingkat ini juga
yang dapat membantu dalam memperoleh dapat dipisahkan antara kata dan elemen lain
makna sebenarnya dari sebuah kalimat. seperti tanda baca. Sebagai contoh kata going :
1) Going (word) penjelasan lebih lengkap dari langkah NLP sebagai
2) Go (root) Kompilasi teks :
3) Ing (suffix)
a. Analisa Leksikal (Scanner)
c. Sintaksis : yaitu pemahaman tentang urutan kata Menganalisis secara leksikal merupakan fase
dalam pembentukan kalimat dan hubungan antar pertama yang dilakukan oleh suatu kompilator.
kata tersebut dalam proses perubahan bentuk Tugas utamanya adalah membaca karakter input
dari kalimat menjadi bentuk yang sistematis. dan memproduksi barisan dari token yang
Meliputi proses pengaturan tata letak suatu kata digunakan oleh suatu pengurai untuk melakukan
dalam kalimat yang dapat dikenali. Selain itu analisis sintaks. Interaksi ini digambarkan pada
dapat pula dikenali bagian-bagian kalimat dalam Gambar 2. dalam menerapkan hal ini biasanya
suatu kalimat yang lebih besar. Sebagi contoh penganalisis leksikal menjadi subroutine atau
kalimat coroutine dari suatu pengurai. Pada saat
S dibentuk dari noun phrase(NP) dan verb menerima perintah “ambil token berikut” dari
phrase(VP) pengurai, penganalisis leksikal membaca
S-> NP,VP karakter input sampai dijumpai token yang
Dan berikutnya : berikutnya.[4]
NP -> DET, N
VP -> V, NP
NP -> N

d. Semantic : yaitu pemetaan bentuk struktur


sintaksis dengan memanfaatkan tiap kata ke
dalam bentuk yang lebih mendasar dan tidak
tergantung struktur kalimat. Semantic Gambar 2: Interaksi antara penganalisis leksikal
mempelajari arti suatu kata dan bagaimana dari dan pengurai. [4]
arti kata – arti kata tersebut membentuk
suatu arti dari kalimat yang utuh. Dalam b. Analisa Sintaksis (Parser)
tingkatan ini belum tercakup konteks dari Setiap bahasa mempunyai aturan-aturan
kalimat tersebut. yang memberikan struktur sintak dari
program- program yang terbentuk baik. Di
e. Pragmatic : pengetahuan pada tingkatan ini pascal sebagai contoh suatu program terbentuk
berkaitan dengan masing – masing konteks yang dari blok, blok terbentuk dari statements,
berbeda tergantung pada situasi dan tujuan statements terbentuk dari dari ekspresi, ekspresi
pembuatan sistem. terbentuk dari token, dan seterusnya. Sintak
suatu bahasa program dapat digambarkan
f. Discourse Knowledge : melakukan pengenalan oleh notasi tata bahasa bebas-konteks atau
apakah suatu kalimat yang sudah dibaca dan notasi BNF(Backus-Naur Form). Sedangkan
dikenali sebelumnya akan mempengaruhi arti tata bahasa itu sendiri memberikan
dari kalimat selanjutnya. Informasi ini penting keuntungan yang besar baik kepada pen-design
diketahui untuk melakukan pengolahan arti bahasa ataupun penulis kompilator. Pada model
terhadap kata ganti orang dan untuk kompilator kita, pengurai menerima
mengartikan aspek sementara dari informasi. sekumpulan token dari penganalisis leksikal dan
menguji bahwa kumpulan token itu dapat
2.3. Langkah-langkah Analisa dalam bidang dibentuk oleh tata bahasa sumber bahasanya.
natural language Kita berharap pengurai itu dapat melaporkan
setiap kesalahan sintak dengan cara yang baik.
Adapun beberapa langkah dalam melakukan proses Pengurai itu juga harus dapat kembali bekerja
NLP sebagai kompilasi teks, untuk melakukan analisa jika menemukan kesalahan yang sering muncul
dari teks yang dimasukan maka analisa yang pertama sehingga pengurai itu dapat melakukan
yaitu analisa leksikal setelah analisa tersebut prosesnya terus sampai akhir masukannya.
menghasilkan token atau pengenalan teks perkata Berikut beberapa metode dalam proses
yang dimasukan. Dilanjutkan dengan proses parsing penguraian(parsing)[4] :
untuk mengecek kebenaran dari kalimat atau teks
yang sudah dimasukan, dari proses tersebut masuk ke 1. Top-down Parsing
dalam analisa semantik untuk menentukan makna Top-down parser bekerja dengan cara
dari serangkaian instruksi yang didapat. Berikut menguraikan sebuah kalimat mulai
dari
constituent yang terbesar yaitu sampai Pada metoda recursive descent simbol
menjadi constituent yang terkecil. Hal ini terminal maupun simbol variabelnya bukan
dilakukan terus-menerus sampai semua karakter tetapi berupa besaran leksik sebagai
komponen yang dihasilkan ialah constituent simbol terminalnya dan besaran sintaks
terkecil dalam kalimat. sebagai simbol variabelnya. Ciri dari metode
ini adalah secara rekursif menurunkan semua
Top-down parser dapat diimplementasikan variabel dari awal sampai bertemu terminal
dengan berbagai bahasa pemrograman, dan tidak pernah mengambil token secara
namun akan lebih baik jika digunakan mundur (no backtrack).
declarative language seperti Prolog atau
LISP. Hal ini disebabkan oleh karena pada 2. Bottom-up Parsing
dasarnya proses parsing ialah proses Bottom-up parser bekerja dengan cara
searching yang dilakukan secara rekursif dan mengambil satu demi satu kata dari kalimat
backtracking, dimana proses ini sudah yang diberikan, untuk dirangkaikan menjadi
tersedia secara otomatis dalam bahasa constituent yang lebih besar. Hal ini
Prolog. Dengan demikian parser yang ditulis dilakukan terus-menerus sampai constituent
dalam Prolog atau bahasa deklaratif lainnya yang terbentuk ialah sentence atau
akan menjadi jauh lebih sederhana daripada kalimat.[6]
parser yang dibuat dalam bahasa prosedural
biasanya seperti Pascal, C dan sebagainya. Kesederhanaan metode ini terletak pada
predikat untuk parsing, yaitu parse yang
Ada 2 kelas metoda parsing top-down, yaitu hanya memiliki sebuah argumen.
kelas metoda dengan backup dan kelas Argumen ini berisi kalimat yang akan di
metoda tanpa backup. Contoh metoda kelas parse dalam bentuk list dari symbol. Kata-
dengan backup adalah metoda Brute- Force, kata dari input kalimat akan dirangkaikan
sedangkan contoh metoda kelas tanpa sambil mencari aturan yang lebih luas,
backup adalah metoda recursive descent.[6] sampai tinggal sebuah simbol saja dalam
list, yaitu S.[6]

c. Analisa Semantik
Analisis semantik merupakan kelanjutan dari
proses scanning dan parsing. Fungsi dari
analisis semantik adalah untuk menentukan
makna dari serangkaian instruksi yang terdapat
dalam program sumber atau masukan dari
penguna

Menganalisa semantik harus mampu


menentukan aksi atau respon apa yang yang
akan dilakukan terhadap instruksi yang
diberikan.[1]

3. RANCANGAN SISTEM
DAN APLIKASI
Gambar 3: Contoh analisis menggunakan
3.1. Analisa Masalah
metode
Recursive Descent.[6]
Dalam analisa ini penulis membuat langkah untuk
Kelas metoda tanpa backup, termasuk pemrosesan bahasa alami dari Bahasa Indonesia
metoda recursive descent, adalah kelas menjadi Query Language untuk mendapatkan data
metoda parsing yang tidak menggunakan yang sesuai dengan yang diinginkan pengguna, dari
produksi alternatif ketika hasil akibat mulai input perintah yang dilakukan sesuai dengan
penggunaan sebuah produksi tidak sesuai aturan yang akan dibuat, lalu perintah yang sudah
dengan simbol input. dimasukan akan di parsing dan melakukan
pengelompokan sesuai dengan token yang
terdaftar sebagai aturan produksi yang ada. Jika
program
menemukan kalimat atau urutan yang tidak sesuai
aturan produksi maka program akan memberi respon
error.

Setelah rangkaian kata sudah sesuai dengan tata


bahasa, program akan menerjemahkan kalimat yang
diterima kedalam bentuk Bahasa Query. Hasil
terjemahan akan dieksekusi untuk menampilkan
output yang ada. Output yang dimunculkan berbentuk Gambar 6: Komponen pengolah bahasa alami
tabel dan sesuai dengan perintah yang dimasukan untuk operasi query data.
oleh pengguna. Berikut alur program yang akan
dibuat penulis pada gambar 4.

b. Parser
Parser adalah suatu proses untuk menentukan
rangkaian dari token ke dalam suatu tata bahasa
tertentu atau tidak. Proses ini tergantung pada
aturan produksi yang sudah didefinisikan.

Gambar 4: Alur Program Bahasa alami yang digunakan pada sistem ini
adalah bahasa Indonesia yang mempunyai tata
3.2. Metode aturan penulisan (grammar) tersendiri yang
dituliskan dalam bentuk Backus Naur
Algoritma yang akan dipakai yaitu dengan Form(BNF) sebagai aturan produksi yang bisa
metode Top Down parsing. Metode ini melakukan dimengerti oleh sistem. Aturan produksi
parsing secara menurun dari root menuju ke merupakan suatu kaidah yang dibentuk untuk
daun(leaf). mode yang diambil yaitu non menyusun suatu kata atau perintah. Bentuk
backtracking mode atau tidak mengambil token aturan produksi yang dihasilkan dari sebuah
secara mundur. proses pencarian dengan cara kalimat bahasa Indonesia yang dituliskan dalam
menurun secara rekursif untuk semua variabel. Untuk bentuk BNF. Berikut definisi aturan produksi
langkah yang akan digunakan dalam mengolah dalam bentuk BNF :
bahasa alami penulis menggunakan tahapan sebagai
berikut : <kolom> ::= {field yang ada di db}
<table> ::= {table yang ada di db}
<S> ::= tampilkan | lihat
<KF> ::= semua data |
<data>{<koma><data>}
<data>::= <kolom> |
<FU><GS><kolom><GE>
<F> ::= dari
<T> ::= <table>
<K> ::= yang | dimana
<H> ::= dan | atau
<op_log> ::= > | < | = | !
1
<P> ::= <kolom> <op_log>{<op_log>} <val>
Gambar 5: Komponen pengolah bahasa alami
untuk operasi query data.
<kondisi> ::= <K> <P> {<H> <P>}
<grup> ::= <G><B><param>
1
<perintah>::=<S><KF><F><T>{<kondisi>}
a. Lexical 1
{<grup>}
Tugas utamanya adalah membaca karakter
input
dan memproduksi barisan dari token yang c. Understander
Understander bekerja sama dengan
digunakan oleh suatu pengurai untuk melakukan
knowledge
analisis sintaks. Penganalisis leksikal membaca
base dalam menentukan makna suatu kalimat.
karakter input sampai dijumpai token yang
Untuk mengetahui makna dari suatu input
berikutnya. Pada gambar 6. terdapat daftar token
kalimat, sistem dapat mengetahui hal-hal
yang digunakan oleh penulis.
tentang kata yang diproses dan bagaimana kata
tersebut membentuk suatu kalimat
yang
bermakna. Adapun hasil dari proses atau nilai agar dapat dieksekusi oleh fungsi
understander sebagai berikut: mysql_query dalam program.

Tampilkan -> select 3.3. Alur Program


Lihat -> select
Jumlah -> sum Beberapa urutan-urutan proses yang harus dilalui
Hitung -> count digambarkan dalam bentuk flowchart. Flowchart dari
Rata-rata -> avg setiap proses pada sebuah halaman akan dibahas pada
Dari -> from penjelasan berikut ini :
Dimana -> where
yang -> where a. Proses Pengecekan Value
Dan -> and Saat input perintah, hal yang pertama dipisahkan
Atau -> or yaitu jika ada token yang bersifat value, hal ini
Grup -> group berfungsi untuk menentukan perintah yang akan
Berdasarkan -> di parsing, berikut gambaran flowchart nya
by :

d. Knowledge Base
Knowledge Base yaitu basis pengetahuan
yang
dijadikan acuan oleh understander dalam
menentukan makna suatu kalimat. Knowledge
base berisi sekumpulan informasi yang
terorganisir kedalam bentuk struktur data.
Berikut contoh dari knowledge base yang akan
disediakan :

Table 1: Knowledge base.


Sintaks Indonesia Sintaks Query
Tampilkan Select
Lihat Select
Semua data *
Dari Form
Dimana Where
Yang Where
= =
>= >=
<= <=
> >
< <
!= !=
Seperti Like
Dan And
Atau Or
Grup Group
Berdasarkan By
Jumlah Sum Gambar 7: Flowchart Pengecekan Value
Hitung Count
Rata-rata Avg b. Proses Parsing Perintah
Maksimum Max
flowchart parsing perintah dan melakukan
Minimum Min
pengecekan sesuai dengan aturan produksi atau
tidaknya perintah. Berikut gambaran flowchart
nya
e. Generator
Generator berfungsi menghasilkan jawaban
dari
hasil proses understander lalu memunculkan
data dari perintah yang sudah memiliki
makna
4. HASIL UJI
IMPLEMENTASI
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
hasil terjemahan yang sesuai dengan penerapan tata
bahasa yang digunakan dan apakah sesuai dengan
aturan penggunaan yang telah dibuat. Adapun
skenario yang dibuat dalam pengujian program ini
adalah :

a. Pengujian Skenario 1
Berikut adalah contoh penulisan kalimat
perintah yang berfungsi untuk menampilkan
semua data yang terdapat pada tabel
yang terpilih.

Gambar 10: Hasil Pengujian Skenario 1.


Gambar 8: Flowchart Parsing
b. Pengujian Skenario 2
c. Proses Eksekusi Perintah Berikut ini jika masukan kalimat perintah
Hasil rangkaian kata yang sudah diproses menampilkan data tetapi dengan kolom yang
oleh dibutuhkan atau dipilih :
Parsing dan understander dan sudah menjadi
Bahasa SQL, hasil tersebut dimasukan ke dalam
variabel tampil_reffQuery, lalu diproses untuk
menampilkan data yang sesuai dengan isi perintah
tersebut. Berikut flowchart nya :

Gambar 11: Hasil Pengujian Skenario 2.

c. Pengujian Skenario 3
Adapun contoh kalimat perintah jika semua
kolom ditampilkan tetapi dengan kondisi data
yang ditampilkan sesuai dengan parameter yang
dibutuhkan.

Gambar 9: Flowchart eksekusi perintah


b. Aturan produksi dibuat sedemikian rupa
sehingga perintah dalam Bahasa Indonesia dapat
menyesuaikan dengan format perintah Bahasa
SQL.
c. Hasil dari terjemahan perintah
menggunakan Bahasa Indonesia akan dieksekusi
seperti halnya query biasa dengan menggunakan
Gambar 12: Hasil Pengujian Skenario 3. bahasa pemrograman.

d. Pengujian Skenario 4 5.2. Saran


Contoh lainnya dalam penggunaan fungsi,
pengelompokan data dengan beberapa kondisi Program penerjemah dari bahasa Indonesia menjadi
pada program yaitu sebagai berikut : bahasa query ini masih memiliki beberapa
keterbatasan. Sehingga untuk itu penulis
menyarankan beberapa pengembangan program
selanjutnya yaitu :

a. Memperkaya sintaks perintah yang ada seperti


mempunyai (having), kondisi between, in dan
not in.
b. Memperhalus kosakata perintah.
Gambar 13: Hasil Pengujian Skenario 4. c. Auto correction pada syntax

5. KESIMPULAN DAN DAFTAR


SARAN PUSTAKA
Berdasarkan pengkajian program yang telah [1] Dewi, S.K. 2003. Teknik dan aplikasi
dilakukan terhadap masalah dan penyelesaian yang Artificial
telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan dan saran Intelligence, Edisi ke-1, Yogyakarta:Graha Ilmu.
yang akan diperlukan untuk pengembangan sistem ini [2] Handoko, A. P. (2009). Aplikasi Pengolah
untuk ketahap lebih lanjut. Bahasa Alami Untuk Operasi Queri Database,
Journal CCIT, 2(2), 197–204, Surakarta,
5.1. Kesimpulan STMIK Raharja.
[3] Preeti, & BrahmaleenKaurSidhu. (2013).
Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya terhadap Natural
permasalahan dan program yang telah language processing. Int.J.Computer Technology
dikembangkan, maka dapat ditarik kesimpulan & Applications, 4(5), 751–758.
mengenai proses penerjemahan dari bahasa Indonesia https://doi.org/10.1002/asi.4630350507
menjadi bahasa query terhadap program penerjemah [4] Slamet, Sumantri., & Suhartanto Heru.
,antara lain : 1992.
Teknik Kompilasi. Jakarta:Universitas Indonesia.
[5] Turban, Efraim. 1993. Decision Support
and
a. Kalimat bahasa Indonesia yang dapat digunakan Expert Systems,
MacMillan Edisi
Publishing ke-3, New York:
Company.
untuk mengakses data adalah pemilihan kata [6] Yulianto, et. al. 2015. Implementasi
yang pas dengan bahasa Indonesia dan beberapa Penggunaan
Sistem Aplikasi Web Pdf Parser
dari hasil terjemahan aturan produksi bahasa Untuk
Menampilkan Informasi Isi Dokumen,
SQL yang sudah ada. Contohnya penggunaan Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan
select menjadi tampilkan, form menjadi dari 6–8, Yogyakarta, STMIK AMIKOM.
dan
where menjadi yang atau dimana.

Anda mungkin juga menyukai