Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952

UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

Identifikasi Pola Kalimat Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar


Menggunakan Metode LALR dan Stemming

Rino Ekta Aprilliwanto1, Ardi Sanjaya2, Danang Wahyu Widodo3


1,2
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri
E-mail: *1rinoekta17@gmail.com, *2dersky@gmail.com,3danayudo@yahoo.com

Abstrak – Salah satu fungsi Bahasa Indonesia diantaranya ialah sebagai bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Bahasa Indonesia memiliki berbagai pokok pembahasan
diantaranya ialah identifikasi pola kalimat. Salah satu permasalahan yang dihadapi pengajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SDN 4 Mlinjon sering kali mendapati siswa yang kesulitan dalam menerapkan pola kalimat
dengan benar. Pengajar belum memiliki perangkat untuk membantu dalam mengoptimalkan pembelajaran Bahsa
Indonesia khususnya tentang pola kalimat Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam
pembelajaran pola kalimat Bahasa Indonesia dengan membuatkan aplikasi untuk identifikasi pola kalimat Bahasa
Indonesia. Aplikasi ini memanfaatkan algoritma LALR untuk pembacaan input teks dan algoritma stemming untuk
mencari kata dasar guna penentuan predikat. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa dari ke tiga pengujian
menggunakan 10 data uji dengan pola kalimat SP, SPO dan SPOK didapati rata-rata prosentase keberhasilan
sebesar 83,3%. Penggunaan sistem pemeriksaan pola kalimat pada siswa menggunakan metode LALR dan
stemming dapat membantu dalam proses menentukan Subjek, Predikat, Objek, Keteranggan (SPOK) pada saat
proses belajar mengajar.

Kata Kunci — Pola Kalimat, Metode Stemming, Bahasa Indonesia

1. PENDAHULUAN konstruksi struktur kalimat merupakan kreativitas


manusia dalam berbahasa, berpikir, dan bernalar.
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran Variasi struktur kalimat tersebut dapat diidentifikasi
pokok yang wajib di pelajari oleh semua siswa di berdasarkan pola kalimat dasar sehingga ditemui
seluruh Indonesia agar siswa terampilan menyimak, adanya susunan struktur unsur kalimat yang berubah
membaca, berbicara, dan menulis. Setiap letak posisi. Struktur unsur kalimat tersebut dapat
keterampilan berbahasa ini erat sekali hubungannya ditata ulang berdasarkan pola kalimat dasar dan
dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa sesuai dengan gramatika bahasa [1].
seseorang mencerminkan pikirannya. “Semakin Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan
terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan penelitian terkait stemming Bahasa Indonesia yang
jelas jalan pikirannya. pernah diusulkan beberapa peneliti. Stemming Bahasa
Sebagai seorang pengajar atau guru di SDN 4 Indonesia dengan algoritma Nazief & Andriani
Mlinjon yang mengampu mata pelajaran Bahasa dengan hasil yang diperoleh bahwa stemming sufiks
Indonesia sering kali mendapati penerapan terlebih dahulu pada suatu kata memiliki hasil yang
pemakaian pola kalimat yang masih belum tepat. Di lebih baik dibanding stemming afiks, dan pemotongan
tambah lagi proses belajar mengajar pola kalimat sufiks "an" diikuti dengan pemotongan sufiks "-kan"
dalam Bahasa Indonesia yang masih manual lebih baik dibandingkan pemotongan sufiks "-kan"
membuat seorang guru di SDN 4 Mlinjon mengalami [2].
kesulitan dalam mengidentifikasi pemakaian pola Pada penelitian sebelumnya juga mengusulkan
kalimat dari seorang murid dan tentunya juga sebuah sistem dengan memanfaatkan algoritma Left-
memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut Corner Parsing dengan Stemming untuk melakukan
sangatlah tidak efektif bagi seorang guru di SDN 4 stemming Bahasa Indonesia. Proses stemming
Mlinjon, di samping itu juga waktu guru yang tidak memanfaatkan parse tree. Pada proses stemming ini
banyak pada saat belajar mengajar tersebut. Sehingga didapatkan performa relatif stabil namun memiliki
dapat disimpulkan bahwa guru tersebut mengalami tingkat kesalahan yang relatif tinggi [3].
kesulitan dalam proses belajar mengajar secara
manual. 2. METODE PENELITIAN
Pola kalimat dasar merupakan suatu konstruksi
struktur kalimat yang berisi sejumlah aturan atau 2.1 Pendekatan dan Teknik Penelitian
kaidah sebagaimana mestinya sesuai dengan Teknik penelitian yang digunakan adalah
gramatika suatu bahasa. Adanya berbagai variasi deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
119
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

merupakan sebuah metode penelitian yang Tahapan ini umumnya meliputi tahapan
memanfaatkan data kualitatif dan di jabarkan secara penginstalasian perangkat lunak dan pengujian
deskriptif. Jenis penelitian deskriptif kerap digunakan aplikasi. Maintenance juga adalah bentuk
untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan tanggung jawab pengembang untuk memastikan
secara sosial. Jenis penelitian deskriptif kualitatif aplikasi dapat berjalan lancar setelah diserah-
menampilkan hasil data apa adanya tanpa proses terimakan pada klien dalam periode waktu
manipulasi atau perlakuan lain. tertentu.
Metode deskrptif adalah satu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, 2.3 Bahasa
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang alat ucap manusia. Bahasa adalah sistem simbol
berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
bunyi yang bermakna serta berartikulasi (dihasilkan
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen oleh alat ucap) yang mempunyai sifat arbitrer serta
kunci, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, konvensional, dipakai sebagai alat berkomunikasi
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari serta pikiran [5].
pada generalisasi [4].
2.4 Kalimat
2.2 Teknik Pengumpulan Data Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya
Pada tahap ini pengumpulan data yang terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat pun dapat
dilakukan menggunakan metode pengumpulan data terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa.
berikut ini: Kalimat dasar merupakan cikal bakal kalimat turunan
a. Requirement yang dapat berbentuk kalimat tunggal atau bisa juga
Proses analisa atau pengumpulan data-data yang berupa kalimat majemuk dalam hal ini, kalimat dasar
berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. merupakan pembangkit kalimat majemuk namun
aplikasinya tetap berbeda karena bahasa Inggris
Pengumpulan data ini bisa dilakukan dengan
berpredikat verba sedangkan bahasa Indonesia tidak
wawancara, studi literatur, observasi atau selalu demikian, predikat dapat diisi verba, adjektiva,
penelitian langsung. nomina, numeralia, atau frasa preposisi [6].
b. Design
Proses ini akan berfokus pada pembangunan 2.5 Pola Kalimat
struktur data, arsitekur perangkat lunak, Sebuah kalimat hendaklah mendukung suatu
perancangan interface, perancangan fungsi gagasan atau ide. Susunan kalimat yang teratur
internal dan eksternal serta detail dari setiap menunjukkan cara berpikir teratur. Agar gagasan atau
algoritma prosedural. Tahapan design akan ide mudah dipahami pembaca fungsi pola kalimat
menghasilkan dokumen bernama “Sofware yaitu subjek, predikat, objek, perlengkap, dan
Requirement” yang nanti-nya menjadi landasan keterangan harus jelas. Kelima pola kalimat itu tidak
para programmer dalam membuat code-code selalu hadir bersama-sama dalam sebuah kalimat.
aplikasi. Unsur-unsur sebuah kalimat harus dieksplisitkan dan
c. Implementasi dirakit secara logis atau masuk akal.
Tahap ini adalah tahapan pembuatan aplikasi Berdasarkan pola dasarnya, pola kalimat ada (1)
dengan menggunakan kode-kode bahasa S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4) S-P-Ket, (5) S-P-O-
pemrograman tertentu. Proses penulisan Pel, (6) S-P-O-Ket. Ke enam pola dasar itu, dapat
sinkode (coding) aplikasi mengacu pada diturunkan menjadi varian yang tak terbatas
dokumen-dokumen yang telah dibuat sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi
sebelumnya. Dalam dokumen tersebut biasanya kata tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas [7].
terdapat pemecahan modul-modul sistem
sehingga pengerjaan aplikasi dapat dilakukan 2.6 Stemming
oleh beberapa programmer sekaligus tanpa Stemming adalah proses ekstraksi kata dari
mengganggu sistem lain secara keseluruhan. imbuhannya untuk mendapatkan kata dasar. Hasil
d. Verification dari proses stemming disebut dengan stem. Penerapan
Tahapan Verification meliputi pengintegrasian proses stemming dalam setiap bahasa berbeda-beda
sistem dan juga melakukan testing terhadap bergantung dengan morfologi dari setiap bahasa
aplikasi yang telah dibuat. Sistem akan tersebut. Untuk itu, meskipun tujuan dari proses
diverifikasi untuk diuji sejauh mana stemming sama yaitu mendapatkan kata dasar tetap
kelayakannya. diperlukan algoritma yang berbeda-beda untuk setiap
e. Maintenance
120
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

bahasa. Setelah kata-kata yang terdapat dalam • Kata benda/nomina (N), misalnya
dokumen menjalani proses tokenizing dan, maka naturalis, bahasa, makanan
selanjutnya kata-kata yang tersisa akan menjalani • Kata kerja/verba (V), misalnya berlari,
proses stemming. Proses stemming bertujuan untuk berjalan.
mengubah kata dasarnya dengan menghilangkan • Kata sifat/adjektiva (Aj), misalnya
imbuhan-imbuhan pada kata dalam dokumen. lebar, besar.
Proses stemming dilakukan dengan mengecek kata • Kata ganti/pronomina (Po), misalnya
apakah mengandung imbuhan atau tidak. Proses aku, kamu, dia.
stemming kata dalam Bahasa memiliki karakteristik • Kata keterangan/adverbia (Ad),
tersendiri, yang tidak lepas dari pengaruh tata misalnya sudah, belum.
bahasanya [8]. • Kata bilangan/numeralia (Nu),
misalnya sepuluh, seribu.
2.7 Tokenizing • Kata penghubung/konjungsi (Ko),
Tokenizing adalah proses untuk membagi teks misalnya tapi, dan.
yang dapat berupa kalimat, paragraf atau dokumen, • Kata depan/preposisi (Pe), misalnya di,
menjadi token-token/bagian-bagian tertentu. Sebagai dari, ke.
contoh, tokenisasi dari kalimat "Aku baru saja makan
bakso pedas" menghasilkan enam token, yakni: b. Kategori Pola Kalimat
"Aku", "baru", "saja", "makan", "bakso", "pedas". Tabel 1. Kategori Pola Kalimat
Biasanya, yang menjadi acuan pemisah antar token Subje Predika Obje Keterangga
adalah spasi dan tanda baca [9]. k t k n
(S) (P) (O) (K)
2.8 LALR Parser N N N Ad
FN FN FN N
LR parser adalah proses parser yang membaca
V
input dari kiri ke kanan, berdasarkan bagaimana tabel FV
yang di hasilkan. LALR Parser atau Look-ahead LR Aj
Parser adalah versi sederhana dari Canonical LR FAj
Parser, dan dalam prosesnya, LALR Parser tidak Nu
melakukan pengulangan pencarian. Di dalam CFG FD
terdapat simbol terminal yang disebut token, seperti
kata kerja, kata benda, kata sifat, dan lain-lain. Keterangan: D = depan, F = frasa
Hasilnya adalah terbentuk struktur proses parsing dari Sedangkan aturan pola kalimat ditampilkan
algoritma LALR Parser yang di dalamnya terdapat pada aturan produksi sebagai berikut.
action dan goto table sebagai tabel parsing [10]. Q = SP | SPO | SPK | SPOK
K = Ad | Fd | N
2.9 POS Tagging O = N | FN | PRON
POS Tagging merupakan suatu teknik yang P = N | FN | V | FV | Aj | FAj | Nu | FD
digunakan untuk mengidentifikasi label kata yang ada S = N | FN | Po
dalam suatu kalimat, seperti kata benda, kata kerja,
kata sifat, dan lain-lain. POS Tagging adalah suatu c. Proses (Penjelasan)
proses memberikan label kata secara otomatis pada Proses ini untuk mendapatkan hasil dengan
suatu kata dalam kalimat. Secara umum label kata cara menggunakan bentuk kalimat SPOK.
dapat dibedakan menjadi Kata Benda (Noun), Kata Data bentuk kalimat SPOK berasal dari
Kerja (Verb), Kata Sifat (Adjective), Kata Keterangan sebuah kalimat yang ada pada saat proses
(Adverb), Kata Penghubung (Conjunction Word), belajar mengajar siswa SDN 4 Mlinjon dan
Kata Bilangan (Numeral), dan lainnya termasuk di kemudian dimasukkan kedalam aplikasi atau
dalamnya tanda baca. Hal ini juga berlaku untuk label program tersebut.
kata dalam Bahasa Indonesia [11].
d. Hasil Proses / Data Output
Data pengujian untuk validasi sebelum
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi mengacu pada penelitian
3.1 Kebutuhan Data sebelumnya [3] untuk memastikan
a. Data Input validitasnya. Hasil pengujian disajikan
Jenis kata yang digunakan pada penelitian dalam format seperti tabel 2 berikut:
ini dibedakan menjadi sebagai berikut. Tabel 2. Data Output Pola Kalimat
Kalimat Pola Pola Keteranggan
Pada Pada
121
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

Tugas Sistem Parser maka akan didapatkan hasil berupa


Siswa (Hasil) struktur kalimat.
Paman SPO SPO BERHASIL
sedang K K
makan buah
di kamar
Ayah sedang SPO SPK GAGAL
pergi ke K
kebun
Ayam itu SP SP BERHASIL
kurus

.
3.2 Desain Sistem
a. Berikut ini merupakan diagram aktifitas dari
sistem yang akan dibuat, dengan
menampilkan alur kerja atau kegiatan dari
pengguna terhadap sebuah sistem atau menu
yang ada pada perangkat lunak dan
gambaran aktifitas ataupun proses yang
terjadi pada sistem secara prosedural.

Gambar 2. Flowchart

3.3 Hasil Implementasi Sistem


a. Tampilan Login
Tampilam Login merupakan tampilan
dimana siswa dan guru jika inggin
menggunakan sistem ini harus memasukkan
Username dan Password terlebih dahulu.

Gambar 1. Diagram aktifitas

b. Berikut ini adalah flowchart dari sistem yang


akan dibuat, dimana pada saat proses belajar
mengajar di kelas siswa memasukkan
kalimat, dari tugas yang diberikan guru ke Gambar 3. Tampilan Login
siswa lalu sistem memecah kalimat menjadi
kata. Sistem mendeteksi kata yang ada b. Tampilan Halaman Utama
imbuhan (di, ke, se, me, be, pe, dan akhiran Tampilan halaman utama ini merupakan
ku, mu, nya, an), Sistem memberikan label tampilan menu awal dari sistem, dimana
tipe kata berdasarkan database kata dasar didalamnya terdapat pilihan menu seperti
KBBI. Jika kata ada di database maka materi, mulai, dan keluar.
lanjutkan ke proses selanjutnya, jika tidak
maka kata tidak dikenali dan proses
langsung selesai. Kemudian sistem
mengecek kata yang dikenali dengan metode
LALR Parser, setelah sistem melewati LALR
122
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

f. Tampilan Cek Kalimat SPO


Tampilan cek kalimat SPO (Subjek,
Predikat, Objek) ini merupakan tampilan
pengujian yang sebelumnya hanya subjek
dan predikat, kemudian dengan
menambahkan kata yang mengandung unsur
objek kedalam kalimat, sehingga terdapat
Gambar 4. Tampilan Halaman Utama tampilan pengujian kalimat SPO.

c. Tampilan Materi
Tampilan materi ini merupakan tampilan
dimana akan di jelaskan tentang pengertian
tentang apa itu SPOK.

Gambar 8. Tampilan Cek Kalimat SPO

g. Tampilan Cek Kalimat SPOK


Tampilan cek kalimat SPOK (Subjek,
Gambar 5. Tampilan Materi Predikat, Objek, dan Keterangan) ini
merupakan tampilan yang terakir dari sistem
dengan pengujian keempat pola kalimat
d. Tampilan Input Kalimat
yaitu Subjek, Predikat, Objek, Keterangan
Tampilan input kalimat merupakan tampilan
kedalam sistem dengan bertujuan untuk
dimana siswa dan guru atau pengguna
mengetahui apakah sistem berfungsi dengan
lainnya memasukkan kalimat yang akan di
baik.
cek struktur kalimatnya kedalam sistem,
setelah memasukkan kalimat kedalam
sistem maka lanjut ke proses cek pola
kalimat.

Gambar 9. Tampilan Cek Kalimat SPOK

h. Hasil Pengujian Pola Kalimat SP


Gambar 6. Tampilan Input Kalimat Berikut ini merupakan hasil dari validasi
pengujian pola kalimat SP, kalimat
pengujian tersebut diambil dari hasil
e. Tampilan Cek Kalimat SP
penelitian sebelumnya [3].
Tampilan cek kalimat SP (Subjek, Predikat)
ini merupakan tampilan pengujian hanya
Tabel 3. Validasi Pemeriksaan Pola
dengan menggunakan dua pola kalimat
Kalimat SP
subjek dan predikat.
No Kalimat Peneliti Hasil Keter
an Dari angan
Sebelu Sistem
mnya
1 Gubernur Berhasil berhasil sama
diperiksa
2 Kuda Berhasil berhasil sama
merumput
3 Nenek sedang Berhasil berhasil sama
membaca
4 Anggora itu Gagal gagal sama
Gambar 7. Tampilan Cek Kalimat SP
kucing

123
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

5 Ibu sedang ke Gagal gagal sama 3 Siswa berhasil Berhasil Sama


pasar membac
6 Jaksa Berhasil berhasil sama a puisi
mengadili dengan
benar
4 Orang berhasil Berhasil Sama
i. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPO
asing
Berikut ini merupakan hasil dari validasi menyap
pengujian pola kalimat SPO, kalimat a saya
pengujian tersebut diambil dari hasil dengan
penelitian sebelumnya [3]. ramah
5 Dia berhasil Berhasil sama
memoto
Tabel 4. Validasi Pemeriksaan Pola ng kue
Kalimat SPO itu
N Kalima Peneliti Hasil Keter dengan
o t an Dari anga garpu
Sebelu Sistem n 6 Beliau Berhasil Berhasil Sama
mnya memper
1 Ayah berhasil Berhasil sama lakukan
sedang kami
menyed dengan
uh kopi baik
2 Ayah berhasil Berhasil Sama
menulis
surat
k. Hasil Pengujian Pola Kalimat SP
itu Berikut ini merupakan hasil dari pengujian
3 Saya berhasil Berhasil Sama pada kalimat SP yang di ambil dari siswa
memin SDN 4 Mlinjon, dari sejumlah 10 kalimat
um diperoleh 9 kalimat dari sistem yang sesuai
obat
dengan pola kalimat pada siswa, atau hanya
4 Ibu berhasil Berhasil Sama
menana 90% saja yang sesuai dengan acuan.
k nasi
5 Dia berhasil Berhasil Sama Tabel 6. Hasil Pengujian Pola Kalimat SP
mendap N Kalimat Pola Pola Keteran
at o Pada Pada gan
piagam Siswa Siste
6 Rudi berhasil Berhasil Sama m
menend 1 Ibu sedang SP SP BERHA
ang memasak SIL
bola 2 Paman SP SP BERHA
berjemur SIL
j. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPOK 3 Adik sedang SP SP BERHA
Berikut ini merupakan hasil dari validasi membaca SIL
4 Guru sedang SP SP BERHA
pengujian pola kalimat SPOK, kalimat mengajar SIL
pengujian tersebut diambil dari hasil 5 Andi SP P GAGAL
penelitian sebelumnya [3]. bersepeda
6 Siswa SP SP BERHA
Tabel 5. Validasi Pemeriksaan Pola menyanyi SIL
Kalimat SPOK 7 Air SP SP BERHA
mengalir SIL
N Kalimat Peneliti Hasil Keter
8 Kami SP SP BERHA
o an Dari angan
berterima SIL
Sebelu Sistem
kasih
mnya
9 Kami akan SP SP BERHA
1 Adik berhasil Berhasil Sama
dating SIL
menimb
10 Perahu SP SP BERHA
a air di
sedang SIL
sumur
berlayar
2 Bapak berhasil Berhasil Sama
menyim
pan l. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPO
uang di Berikut ini merupakan hasil dari pengujian
Bank
pada pola kalimat SPO yang di ambil dari
siswa SDN 4 Mlinjon, dari sejumlah 10
124
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

kalimat diperoleh 8 kalimat dari sistem yang agar agar


sesuai dengan pola kalimat pada siswa, atau kemarin
hanya 80% saja yang sesuai dengan acuan. 3 Saya SPO SPO BERHA
menunggu K K SIL
bis di halte
4 Nelayan SPO SPO BERHA
menangkap K K SIL
ikan dengan
jarring
5 Pencuri SPO SPO BERHA
Tabel 7. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPO
merusak K K SIL
N Kalimat Pola Pola Keteran pintu
o Pada Pada gan dengan
Siswa Siste lingis
m 6 Mekanik SPO SPO BERHA
1 Gajah SPO SPO BERHA sedang K K SIL
melawan SIL memperbaik
harimau i mobil di
2 Mereka SPO SPO BERHA bengkel
memakan SIL 7 Air SPO SPO BERHA
nasi uduk menggenan K K SIL
3 Ikan hiu SPO OP GAGAL gi tanaman
menyerang padi di
mangs sawah
4 Polisi SPO SPO BERHA 8 Kakek SPO SPO BERHA
menangkap SIL meminum K K SIL
maling obat batuk
5 Petani SPO PO GAGAL di halaman
menanam 9 Paman SPO SPO GAGAL
sayur berbicara K
6 Ayam SPO SPO BERHA kasar
makan SIL kepada bibi
jagung kemarin
7 Ibu SPO SPO BERHA 10 Presiden SPO SPO BERHA
menyiram SIL memakan K K SIL
bunga bakso di
8 Angin SPO SPO BERHA istana
merobohkan SIL
pohon
9 Polisi SPO SPO BERHA Tabel 9. Prosentase Hasil Pengujian
menangkap SIL
No Pengujian Berhasil Gagal Prosentase
maling
1 Kalimat 9 1 90%
10 Lalat SPO SPO BERHA
SP
membawa SIL
bakteri 2 Kalimat 8 2 80%
SPO
3 Kalimat 8 2 80%
m. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPOK SPOK
Berikut ini merupakan hasil dari pengujian
pada pola kalimat SPOK yang di ambil dari
siswa SDN 4 Mlinjon, dari sejumlah 10 Berdasarkan hasil pengujian, pada pola kalimat SP
kalimat diperoleh 8 kalimat dari sistem yang diperoleh prosentase keberhasilan 90%, kegagalan
sesuai dengan pola kalimat pada siswa, atau terletak pada sistem tidak mampu mendeteksi subyek
hanya 80% saja yang sesuai dengan acuan. dan hanya mengenali predikat saja. Pada pengujian
pola kalimat SPO diperoleh keberhasilan 80%.
Tabel 8. Hasil Pengujian Pola Kalimat SPOK Sistem juga gagal mendeteksi subyek. Sedangkan
N Kalimat Pola Pola Keteran pada pola kalimat SPOK keberhasilan 80%. Berdasar
o Pada Pada gan tabel 8, terjadi kegagalan mendeteksi obyek dan
Siswa Siste keterangan.
m
1 Dewi SPO SPO BERHA
menanam K K SIL 4. SIMPULAN
bunga di pot
2 Ibu SPO SPK GAGAL
Berdasarkan pada penelitian yang telah
membuat K dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
hasil analisa dari penggunaan sistem pemeriksaan
125
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336

pola kalimat pada siswa menggunakan metode LALR [9] Jurafsky, D. & Martin, J.H. 2000. Speech and
dan stemming dapat membantu dalam proses Language Processing – An Introduction to Natural
menentukan Subjek, Predikat, Objek, Keteranggan Language Processing, Computational Linguistics,
and Speech Recognition. Prentice-Hall, Inc.: New
(SPOK) pada saat proses belajar mengajar. Dengan
Jersey.
demikian siswa dapat mengetahui bagaimana cara
menyusun struktur pola kalimat sesuai dengan yang [10] Bermudez, M.E. 1988. A Unifying Model for
ditentukan. Lookahead LR Parsing. U.S.A: University of Florida.
Dari ke tiga pengujian menggunakan pola
kalimat SP, SPO dan SPOK didapati rata-rata [11] Arif. 2018. Sistem Pemeriksaan Struktur Kalimat
prosentase keberhasilan sebesar 83,3%. Pada Teks Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan Part-Of-Speech Tagging dan Constraint-Based
sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam Formalism. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
meningkatkan kemampuan penyusunan struktur
kalimat pada siswa dengan baik dan benar.

5. SARAN
Sebagai saran penelitian selanjutnya, dalam
pengembangan identifikasi pola kalimat sebaiknya
dengan menggabungkan dengan metode lain agar
hasil yang dicapai lebih baik, dan perlu optimalisasi
dan pengembangan korpus dalam Bahasa Indonesia
dengan menambahkan kosa kata sehingga pelabelan
kata dapat dilakukan dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tarigan, Henry G. 1986 Menyimak Sebagai Suatu


Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

[2] Abidin, & Marsya. 2011. Stemming Bahasa


Indonesia dengan Algoritma Nazief & Andriani.
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

[3] Kusuma, H. Swanita, Wardan I. Yohanes, Banu I.


2019. Sistem Pemeriksa Pola Kalimat Bahasa
Indonesia Berbasis Algoritme Left-Corner Parsing
Dengan Stemming. Salatiga: Universitas Kristen
Satya Wacana. Teknik Elektronika dan Komputer.

[4] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

[5] Wibowo. 2001. Bahasa Adalah Sistem Simbol Bunyi


Yang Bermakna Serta Serartikulasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Jakatrta.

[6] Soelistyowati. 2015. Bagian Terkecil Ujaran atau


Teks Yang Mengungkapkan Pikiran Yang Utuh
Secara Kebahasaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jakarta.

[7] Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia


(edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

[8] Sulistyo. 2008. Proses stemming kata dalam Bahasa


memiliki karakteristik tersendiri, yang tidak lepas
dari pengaruh tata bahasanya. Jurnal Telematika, Vol.
6, No. 2, Hal. 34–40.

126

Anda mungkin juga menyukai