Abstrak – Salah satu fungsi Bahasa Indonesia diantaranya ialah sebagai bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Bahasa Indonesia memiliki berbagai pokok pembahasan
diantaranya ialah identifikasi pola kalimat. Salah satu permasalahan yang dihadapi pengajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SDN 4 Mlinjon sering kali mendapati siswa yang kesulitan dalam menerapkan pola kalimat
dengan benar. Pengajar belum memiliki perangkat untuk membantu dalam mengoptimalkan pembelajaran Bahsa
Indonesia khususnya tentang pola kalimat Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam
pembelajaran pola kalimat Bahasa Indonesia dengan membuatkan aplikasi untuk identifikasi pola kalimat Bahasa
Indonesia. Aplikasi ini memanfaatkan algoritma LALR untuk pembacaan input teks dan algoritma stemming untuk
mencari kata dasar guna penentuan predikat. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa dari ke tiga pengujian
menggunakan 10 data uji dengan pola kalimat SP, SPO dan SPOK didapati rata-rata prosentase keberhasilan
sebesar 83,3%. Penggunaan sistem pemeriksaan pola kalimat pada siswa menggunakan metode LALR dan
stemming dapat membantu dalam proses menentukan Subjek, Predikat, Objek, Keteranggan (SPOK) pada saat
proses belajar mengajar.
merupakan sebuah metode penelitian yang Tahapan ini umumnya meliputi tahapan
memanfaatkan data kualitatif dan di jabarkan secara penginstalasian perangkat lunak dan pengujian
deskriptif. Jenis penelitian deskriptif kerap digunakan aplikasi. Maintenance juga adalah bentuk
untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan tanggung jawab pengembang untuk memastikan
secara sosial. Jenis penelitian deskriptif kualitatif aplikasi dapat berjalan lancar setelah diserah-
menampilkan hasil data apa adanya tanpa proses terimakan pada klien dalam periode waktu
manipulasi atau perlakuan lain. tertentu.
Metode deskrptif adalah satu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, 2.3 Bahasa
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang alat ucap manusia. Bahasa adalah sistem simbol
berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
bunyi yang bermakna serta berartikulasi (dihasilkan
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen oleh alat ucap) yang mempunyai sifat arbitrer serta
kunci, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, konvensional, dipakai sebagai alat berkomunikasi
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari serta pikiran [5].
pada generalisasi [4].
2.4 Kalimat
2.2 Teknik Pengumpulan Data Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya
Pada tahap ini pengumpulan data yang terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat pun dapat
dilakukan menggunakan metode pengumpulan data terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa.
berikut ini: Kalimat dasar merupakan cikal bakal kalimat turunan
a. Requirement yang dapat berbentuk kalimat tunggal atau bisa juga
Proses analisa atau pengumpulan data-data yang berupa kalimat majemuk dalam hal ini, kalimat dasar
berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. merupakan pembangkit kalimat majemuk namun
aplikasinya tetap berbeda karena bahasa Inggris
Pengumpulan data ini bisa dilakukan dengan
berpredikat verba sedangkan bahasa Indonesia tidak
wawancara, studi literatur, observasi atau selalu demikian, predikat dapat diisi verba, adjektiva,
penelitian langsung. nomina, numeralia, atau frasa preposisi [6].
b. Design
Proses ini akan berfokus pada pembangunan 2.5 Pola Kalimat
struktur data, arsitekur perangkat lunak, Sebuah kalimat hendaklah mendukung suatu
perancangan interface, perancangan fungsi gagasan atau ide. Susunan kalimat yang teratur
internal dan eksternal serta detail dari setiap menunjukkan cara berpikir teratur. Agar gagasan atau
algoritma prosedural. Tahapan design akan ide mudah dipahami pembaca fungsi pola kalimat
menghasilkan dokumen bernama “Sofware yaitu subjek, predikat, objek, perlengkap, dan
Requirement” yang nanti-nya menjadi landasan keterangan harus jelas. Kelima pola kalimat itu tidak
para programmer dalam membuat code-code selalu hadir bersama-sama dalam sebuah kalimat.
aplikasi. Unsur-unsur sebuah kalimat harus dieksplisitkan dan
c. Implementasi dirakit secara logis atau masuk akal.
Tahap ini adalah tahapan pembuatan aplikasi Berdasarkan pola dasarnya, pola kalimat ada (1)
dengan menggunakan kode-kode bahasa S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4) S-P-Ket, (5) S-P-O-
pemrograman tertentu. Proses penulisan Pel, (6) S-P-O-Ket. Ke enam pola dasar itu, dapat
sinkode (coding) aplikasi mengacu pada diturunkan menjadi varian yang tak terbatas
dokumen-dokumen yang telah dibuat sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi
sebelumnya. Dalam dokumen tersebut biasanya kata tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas [7].
terdapat pemecahan modul-modul sistem
sehingga pengerjaan aplikasi dapat dilakukan 2.6 Stemming
oleh beberapa programmer sekaligus tanpa Stemming adalah proses ekstraksi kata dari
mengganggu sistem lain secara keseluruhan. imbuhannya untuk mendapatkan kata dasar. Hasil
d. Verification dari proses stemming disebut dengan stem. Penerapan
Tahapan Verification meliputi pengintegrasian proses stemming dalam setiap bahasa berbeda-beda
sistem dan juga melakukan testing terhadap bergantung dengan morfologi dari setiap bahasa
aplikasi yang telah dibuat. Sistem akan tersebut. Untuk itu, meskipun tujuan dari proses
diverifikasi untuk diuji sejauh mana stemming sama yaitu mendapatkan kata dasar tetap
kelayakannya. diperlukan algoritma yang berbeda-beda untuk setiap
e. Maintenance
120
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336
bahasa. Setelah kata-kata yang terdapat dalam • Kata benda/nomina (N), misalnya
dokumen menjalani proses tokenizing dan, maka naturalis, bahasa, makanan
selanjutnya kata-kata yang tersisa akan menjalani • Kata kerja/verba (V), misalnya berlari,
proses stemming. Proses stemming bertujuan untuk berjalan.
mengubah kata dasarnya dengan menghilangkan • Kata sifat/adjektiva (Aj), misalnya
imbuhan-imbuhan pada kata dalam dokumen. lebar, besar.
Proses stemming dilakukan dengan mengecek kata • Kata ganti/pronomina (Po), misalnya
apakah mengandung imbuhan atau tidak. Proses aku, kamu, dia.
stemming kata dalam Bahasa memiliki karakteristik • Kata keterangan/adverbia (Ad),
tersendiri, yang tidak lepas dari pengaruh tata misalnya sudah, belum.
bahasanya [8]. • Kata bilangan/numeralia (Nu),
misalnya sepuluh, seribu.
2.7 Tokenizing • Kata penghubung/konjungsi (Ko),
Tokenizing adalah proses untuk membagi teks misalnya tapi, dan.
yang dapat berupa kalimat, paragraf atau dokumen, • Kata depan/preposisi (Pe), misalnya di,
menjadi token-token/bagian-bagian tertentu. Sebagai dari, ke.
contoh, tokenisasi dari kalimat "Aku baru saja makan
bakso pedas" menghasilkan enam token, yakni: b. Kategori Pola Kalimat
"Aku", "baru", "saja", "makan", "bakso", "pedas". Tabel 1. Kategori Pola Kalimat
Biasanya, yang menjadi acuan pemisah antar token Subje Predika Obje Keterangga
adalah spasi dan tanda baca [9]. k t k n
(S) (P) (O) (K)
2.8 LALR Parser N N N Ad
FN FN FN N
LR parser adalah proses parser yang membaca
V
input dari kiri ke kanan, berdasarkan bagaimana tabel FV
yang di hasilkan. LALR Parser atau Look-ahead LR Aj
Parser adalah versi sederhana dari Canonical LR FAj
Parser, dan dalam prosesnya, LALR Parser tidak Nu
melakukan pengulangan pencarian. Di dalam CFG FD
terdapat simbol terminal yang disebut token, seperti
kata kerja, kata benda, kata sifat, dan lain-lain. Keterangan: D = depan, F = frasa
Hasilnya adalah terbentuk struktur proses parsing dari Sedangkan aturan pola kalimat ditampilkan
algoritma LALR Parser yang di dalamnya terdapat pada aturan produksi sebagai berikut.
action dan goto table sebagai tabel parsing [10]. Q = SP | SPO | SPK | SPOK
K = Ad | Fd | N
2.9 POS Tagging O = N | FN | PRON
POS Tagging merupakan suatu teknik yang P = N | FN | V | FV | Aj | FAj | Nu | FD
digunakan untuk mengidentifikasi label kata yang ada S = N | FN | Po
dalam suatu kalimat, seperti kata benda, kata kerja,
kata sifat, dan lain-lain. POS Tagging adalah suatu c. Proses (Penjelasan)
proses memberikan label kata secara otomatis pada Proses ini untuk mendapatkan hasil dengan
suatu kata dalam kalimat. Secara umum label kata cara menggunakan bentuk kalimat SPOK.
dapat dibedakan menjadi Kata Benda (Noun), Kata Data bentuk kalimat SPOK berasal dari
Kerja (Verb), Kata Sifat (Adjective), Kata Keterangan sebuah kalimat yang ada pada saat proses
(Adverb), Kata Penghubung (Conjunction Word), belajar mengajar siswa SDN 4 Mlinjon dan
Kata Bilangan (Numeral), dan lainnya termasuk di kemudian dimasukkan kedalam aplikasi atau
dalamnya tanda baca. Hal ini juga berlaku untuk label program tersebut.
kata dalam Bahasa Indonesia [11].
d. Hasil Proses / Data Output
Data pengujian untuk validasi sebelum
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi mengacu pada penelitian
3.1 Kebutuhan Data sebelumnya [3] untuk memastikan
a. Data Input validitasnya. Hasil pengujian disajikan
Jenis kata yang digunakan pada penelitian dalam format seperti tabel 2 berikut:
ini dibedakan menjadi sebagai berikut. Tabel 2. Data Output Pola Kalimat
Kalimat Pola Pola Keteranggan
Pada Pada
121
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336
.
3.2 Desain Sistem
a. Berikut ini merupakan diagram aktifitas dari
sistem yang akan dibuat, dengan
menampilkan alur kerja atau kegiatan dari
pengguna terhadap sebuah sistem atau menu
yang ada pada perangkat lunak dan
gambaran aktifitas ataupun proses yang
terjadi pada sistem secara prosedural.
Gambar 2. Flowchart
c. Tampilan Materi
Tampilan materi ini merupakan tampilan
dimana akan di jelaskan tentang pengertian
tentang apa itu SPOK.
123
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 24 Juli 2021 p-ISSN: 2580-3336
pola kalimat pada siswa menggunakan metode LALR [9] Jurafsky, D. & Martin, J.H. 2000. Speech and
dan stemming dapat membantu dalam proses Language Processing – An Introduction to Natural
menentukan Subjek, Predikat, Objek, Keteranggan Language Processing, Computational Linguistics,
and Speech Recognition. Prentice-Hall, Inc.: New
(SPOK) pada saat proses belajar mengajar. Dengan
Jersey.
demikian siswa dapat mengetahui bagaimana cara
menyusun struktur pola kalimat sesuai dengan yang [10] Bermudez, M.E. 1988. A Unifying Model for
ditentukan. Lookahead LR Parsing. U.S.A: University of Florida.
Dari ke tiga pengujian menggunakan pola
kalimat SP, SPO dan SPOK didapati rata-rata [11] Arif. 2018. Sistem Pemeriksaan Struktur Kalimat
prosentase keberhasilan sebesar 83,3%. Pada Teks Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan Part-Of-Speech Tagging dan Constraint-Based
sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam Formalism. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
meningkatkan kemampuan penyusunan struktur
kalimat pada siswa dengan baik dan benar.
5. SARAN
Sebagai saran penelitian selanjutnya, dalam
pengembangan identifikasi pola kalimat sebaiknya
dengan menggabungkan dengan metode lain agar
hasil yang dicapai lebih baik, dan perlu optimalisasi
dan pengembangan korpus dalam Bahasa Indonesia
dengan menambahkan kosa kata sehingga pelabelan
kata dapat dilakukan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
126