Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN METODE STRUKTURALANALITIK SINTETIK (SAS) PADA KETERAMPILAN

MEMBACA SISWA KELAS 1 DI SD NEGERI KENONGO 1 TULANGAN


Nurul Fauziyah
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Jl. Majapahit, 666 B, Sidoarjo
Nurulfauziyah115@gmail.com

ABSTRACT -. This research was carried out at Kenongo 1 Elementary School in Tulangan by involving students in
grade 1 as the subject of the study. The purpose of this study was to determine the application of Synthetic
Analytical Structural Method (SAS) on class 1 students' reading skills. The learning activities carried out in this
study used the Synthetic Analytical Structural method in which there are three stages in the learning process which
include preliminary activities, core activities, and closing activities. In the learning process using the Synthetic
Analytical Structural (SAS) method, the students' response questionnaire data was 81% which in the assessment
criteria, SAS learning process can be done well. Thus it can be stated that the teaching and learning process using
the Synthetic Analytical Structural method can be stated well so that it can be used in reading skills in SDN
Kenongo 1 Tulangan.

Keywords – Synthetic Analytical Structural Method (SAS) and Reading Skills

ABSTRAK – Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kenongo 1 Tulangan dengan melibatkan siswa kelas 1
sebagai subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode Struktural
Anallitik Sintetik (SAS) pada keterampilan membaca siswa kelas 1. Kegiatan dalam pembelajaran yang
dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik dimana dalam proses
pembelajarannya terdapat tiga tahapan yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)
didapatkan data angket respon siswa sebanyak 81% dimana dalam kriteria penilaian, proses
pemebelajaran SAS dapat dilakukan dengan baik. Dengan demikian dapat dinyatakan proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik ini dapat dinyatakan dengan baik
sehingga dapat digunakan pada keterampilan membaca di SDN Kenongo 1 Tulangan.

Kata Kunci – Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dan Keterampilan Membaca

I. PENDAHULUAN
Bahasa memiliki arti sebagai suatu alat untuk memperoleh wawasan yang baru, maka keterampilan
menyampaikan gagasan, pikiran, perasaan, Bahasa juga membaca haruslah dimiliki oleh semua manusia. Selain
disebut sebagai alat komunikasi untuk saling memahami mempermudah untuk mereka belajar juga memudahkan
untuk itu bahasa memiliki peranan penting dalam mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi sebagai
kehidupan manusia. Selain itu bahasa juga sangat makhluk sosial. Keterampilan membaca atau
penting dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, kemampuan membaca adalah salah satu keterampilan
kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional. Dengan atau kemampuan yang berada dalam pembelajaran
demikian berbahasa yang baik dan benar adalah salah bahasa. Membaca berarti memahami isi dan
satu cerminan kecerdasan seseorang. Berbahasa yang menerjemahkan simbol atau huruf tersebut kedalam
baik dan benar memudahkan seseorang untuk bentuk lisan sehingga membaca juga termasuk sebuah
mempelajari hal-hal baru. Agar memiliki kemampuan komunikasi dalam bentuk tulis.
bahasa yang baik dan benar pembelajaran Bahasa Jika Keefektifitasan seseorang dalam belajar
Indonesia menekankan empat keterampilan yang harus atau menuntut ilmu salah satunya dengan membaca,
dimiliki oleh peserta didik, diantaranya adalah maka keberhasilan seorang siswa juga dapat ditentukan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari ke dengan keterampilan membaca yang dia punya yang
empat aspek tersebut keterampilan membaca memegang disalurkan dengan baik dengan gemar membaca.
peranan terpenting dalam suatu proses pembelajaran, Apabila seorang anak pada jenjang sekolah dasar dia
karena dengan membaca kita dapat belajar. [1] tidak memiliki keterampilan membaca atau tidak
Kemampuan membaca merupakan suatu dasar dibekali dengan keterampilan ini maka akan dapat
bagi seseorang dalam mendapatkan ilmu dan menguasai dipastikan anak tersebut akan mengalami banyak
berbagai bidang studi. Mengingat dengan membaca kita kesulitan dalam proses pembelajaran dan mempelajari
berbagai macam bidang studi lainnya. Oleh karena itu membaca adalah hal yang sangat penting agar anak
dapat membaca dan belajar dengan baik.

II. METODE PENELITIAN

menurut pengertian ini adalah data diurutkan,


Penelitian dilakukan di SDN Kenongo 1 dikelompokkan sesuai dengan pola, kategori, dan
Tulangan, penelitian ini menggunakan pendekatan satuannya Interpretasi data merupakan upaya untuk
kualitatif dengan hasil data berupa deskriptif dimana memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan
peneliti memberikan keabsahan data sesuai dengan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
objek penelitian. Penelitian kualitatif deskriptif Pembahasan hasil penelitian secara kritis dengan teori
merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara yang releven dan informasi akurat yang diperoleh dari
mendeskripsikan dan mengungkapkan secara nyata lapangan.[3] Adapun tahapan analisis dalam penelitian
kondisi objek melalui pengumpulan data dari objek ini adalah sebagai berikut:a) Reduksi Data. Mereduksi
yang diteliti sebagai sumber langsung data yang valid data berari merangkum, memilih hal yang pokok fokus
yang diperoleh secara terperinci dan akurat.[2] Sumber pada hal penting, dicari pola dan temanya. Dalam
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber reduksi ini mwmungkinkan peneliti untuk membuang
data primer dan sumber data sekunder. Pada penelitian dan memasukkan data yang dianggap perlu. Dengan
ini peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data demikian data yang direduksi akan memberikan
menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan untuk mengumpulkan data. b) Penyajian data.
sesuatu yang lain. Adapun secara spesifik, teknik Menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif, penyajian ini dapat
triangulasi teknik. Triangulasi teknik berarti teknik dilakukan dalam bentuk table, grafik, dan sejenisnya.
untuk mengurai data yang dilakukan dengan cara Melalui penyajian data tersebut, makan data akan
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan,
yang berbeda. Dengan triangulasi teknik, peneliti dapat sehingga akan semakin mudah dipahami. c) Verivikasi
memperoleh data dengan melakukan teknik dan kesimpulan. Dalam tahapan pengumpulan
pengumpulan data berupa teknik observasi, wawancara, sebelumnya, peneliti sudah membuat kesimpulan
dokumentasi, dan lembar angket respon siswa.Penelitian smentara. Pada tahap verivikasi ini, peneliti mengecek
ini menggunakan pendekatan kualitatif hasil kesimpulan tersebut untuk dijadikan sebuah
Analisis data merupakan suatu proses mengatur kesimpulan pasti dari hasil penelitiannya.[4]
data. Hal yang kita lakukan dalam menganalisis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Membaca merupakan suatu proses yang digun- bacaan. Dan didalam suatu kegiatan pastilah memiliki
akan oleh pembaca untuk mendapatkan sebuah pesan tujuan sebagai salah satu pencapaian yang diinginkan.
yang di sampaikan oleh penulis melalui sebuah tulisan Dalan kegiatan membaca terdapat berbagai
berupa kata atau bahasa tulis. Membaca juga ter- macam metode diantaranya adalah metode Struktural
masuk dalam suatu keterampilan berbahasa. Keter- Analitik Sintetik (SAS) yang merupakan sebuah met-
ampilan membaca yang terdapat pada aspek pemba- ode dengan melakukan proses penguraian atau
hasan ini menuntut manusia untuk mampu dalam penganalisisan dalam pembelajaran SAS meliputi:
membaca suatu tulisan atau bacaan. Membaca sangat Kalimat menjadi kata-kata
penting dalam kehidupan karena salah satu dari kegi- Kata menjadi suku-suku kata
atan manusia dalam bersosial. Maka dari itu kemam- Suku kata menjadi huruf-huruf
puan membaca haruslah dimiliki oleh setiap manusia. Pada akhirnya akan dikembalikan kebentuk
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi semula.[6]
kemampuan membaca anak diantaranya adalah faktor Pada penerapan metode SAS pada keterampilan
fisiologis yang mencakup kesehatan fisik, faktor in- membaca siswa kelas 1 SDN Kenongo satu terdapat
telektual, faktor lingkungan dimana peran orang tua tiga tahapan yang terdiri dari kegiatan pendahuluan,
adalah peran yang tidak kalah pentingnya dari peran kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berikut pemba-
sekolah dan guru, dan faktor psikologis yang men- hasan dari penerapan metode SAS pada keterampilan
cakup motivasi anak dan minat.[5] Tujuan utama dari membaca siswa kelas 1 SDN Kenongo 1 Tulangan :
membaca adalah melakukan suatu kegiatan dalam Pada kegiatan pendahuluan, guru memasuki
memperoleh suatu informasi yang didapat dari suatu kelas dengan mengucapkan salam kepada siswa dan
siswa menjawab salam dari guru. Setelah melakukan
salam guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berkumpul pada sisi lapangan dengan memilih tempat
doa didepan kelas. Setelah itu guru mengecek daftar yang teduh.
hadir siswa agar mengetahui siapa saja yang hadir dan Setelah kegiatan ini usai siswa diminta untuk
absen dari proses belajar mengajar pada hari ini. Se- melakukan pendinginan dengan meluruskan kaki
belum pelajaran dimulai guru melakukan ice breaking minum. Sembari beristirahat guru melakukan tanya
yaitu dengan tepuk semangat yang diikuti oleh seluruh jawab dan membuat kesimpulan bersama siswa. Guru
siswa yang hadir. Kegiatan dilanjutkan dengan guru meminta siswa untuk kembali ke dalam kelas dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa dide-
kalimat sederhana yaitu mengenai materi membaca pan kelas. guru mengakhiri kegiatan dengan salam dan
lambang bilangan, membaca nyaring kata dan kalimat guru memulangkan siswa dengan cara memilih kelom-
sederhana, dan pentingnya berolahraga untuk menjaga pok mana yang paling tertib yang akan pulang terlebih
kesehatan tubuh. dahulu
Memasuki kegiatan inti guru mengajak seluruh Wawancara Guru
siswa untuk bernyanyi bersama yaitu lagu dengan ju- Dari data wawancara terhadap guru kelas 1
dul “a-b-c” yang bertujuan untuk mengingatkan anak didapatkan berberapa data dalam penerapan metode
pada susunan huruf a-z. Setelah itu kegiatan dilan- SAS pada keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN
jutkan dengan memperlihatkan anak pada gambar ang- Kenongo 1. Guru telah menjadi guru tematik dan
gota tubuh dan guru membacakan kata atau nama dari selama 5 tahun terhitung sejak tahun 2013 .selama
anggota tubuh tersebut. Guru meminta siswa untuk menjadi guru kelas 1 , guru telah menggunakan met-
menirukan guru membaca dengan nyaring dengan ode SAS ini pada awal pembelajaran membaca permu-
menyebutkan huruf penyusunannya dengan cara laan siswa kelas 1 yaitu pada tema 1 semester 1. Pem-
mengeja kata ke suku kata dan huruf, kegiatan ini belajaran dengan metode SAS ini adalah pembelajaran
dilakukan berulang-ulang. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan proses penguraian atau penganalis-
dengan guru menuliskan lambang bilangan dan nama isan.
bilangan 1-10 dipapan tulis lantas guru membacakan Metode ini juga dapat diterapkan dengan baik
nama bilangan tersebut dengan menunjukkan lambang pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung
bilangannya yang akan dikuti oleh seluruh siswa karena dinilai efektif dan dapat menjadikan proses
dengan nyaring dan dengan menyebutkan huruf peny- pembelajaran yaitu siswa sangat aktif dan antusias
usunannya dengan cara mengeja kata menjadi suku dalam pembelajaran. Terdapat dua kelebihan yang ter-
kata, dan huruf. Kegiatan dilanjutkan dengan guru dapat pada penerapan metode SAS ini pada keter-
meminta siswa untuk mengerjakan tugas esai pada ampilan membaca siswa kelas 1 SDN Kenongo 1
buku siswa yaitu tentang menuliskan lambang bilan- yaitu yang pertama mudah dipahami oleh siswa, pada
gan sesuai dengan namanya. Setelah kegiatan selesai saat pembelajaran siswa dapat mengikuti dan mema-
guru menampilkan beberapa kalimat sederhana men- hami instruksi guru dalam pelaksanaannya. Oleh kar-
genai jumlah anggota tubuh. Sebelum siswa diminta ena itu proses pembelajaran membuat ketertarikan dan
membaca kalimat tersebut siswa diminta berdiri untuk antusiasme pada siswa sehingga terwujud pembela-
menyayikan lagu yang berjudul “Dua Mata Saya” jaran yang aktif dan kreatif. Pada setiap proses pembe-
dengan tujuan untuk mengajak anak menghitung jum- lajaran dengan metode SAS ini mengajak siswa untuk
lah anggota tubuh mereka dengan menyebutkan nama mengurai dan mengembalikan kalimat pada struktur
anggota tubuh dan nama lambang bilangan 1-10. Sete- semula. Sehingga siswa pada proses pembelejaran
lah itu siswa diminta untuk membaca kalimat tersebut siswa mudah mengikuti instruksi guru pada proses
dengan menyebutkan huruf penyusunannya dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Kelebihan ini
cara mengeja kalimat ke kata, kata ke suku kata dan menguntungkan proses pembelajaran karena kelebihan
huruf. Kegiatan ini dilakukan dnegan membaca nayra- ini membuat siswa dengan cepat memahami suatu ma-
ing dan dilakukan berulang-ulang. Setelah itu siswa teri pembelajaran dengan baik.
diminta untuk mengerjakan tugas pada buku siswa Yang kedua yaitu terdapat kelebihan mem-
dengan menyebutkan jumlah anggota tubuh dengan bantu anak dalam menguasai bacaan dengan lancar,
menuliskan lambang bilangan dan nama bilangan. karena pada proses pembelajaran mereka mudah
Setelah kegiatan ini usai siswa diminta untuk berkum- memahami materi yang diajarkan yaitu dengan pen-
pul dilapangan untuk bersama-sama melakukan kegi- erapan metode SAS pada keterampilan membaca
atan olahraga. Sebelum kegiatan dimulai siswa di- siswa kelas 1 SDN Kenongo 1 Tulangan ini membuat
minta untuk mencari pasangan perempuan dengan per- mereka dengan baik dan lancar dalam melafalkan se-
empuan dan laki-laki dengan laki-laki. Setelah itu buah kalimat atau teks sederhana dengan lancar dan
siswa dan guru melakukan pemanasan dengan meng- nyaring. Hal ini juga sangat menguntungkan pada
gerakkan anggota tubuh mereka lalu siswa diminta un- proses pembelajaran.
tuk berlari lurus dari sisi lapangan yang satu ke ujung Namun disetiap kelebihan terdapat kekurangan,
lapangan satunya dengan mengikuti aba-aba dan tiup- adapun kekurangan dalam penerapan metode SAS ini
pan peluit dari guru. Setelah semua pasangan telah yaitu terdapat berbagai sarana yang harus disiapkan
usai melakukan kegiatan ini siswa diminta untuk dalam mendukung keterlaksanaa pada suatu proses
pembelajaran. Kendala atau kekurangannya yaitu kur-
angnya sebuah sarana pendukung berupa media pem- menyatakan bahwa melalui penjelasan guru
belajaran berupa kartu-kartu peyusunan kata atau ka- siswa terbantu dalam kegiatan belajar membaca.
limat yang menjadi kekurangan atau kendala dalam 5. Pada pernyataan ke lima seluruh siswa yang ber-
penerapan metode SAS ini sehingga sedikit tidak jumlah 31 siswa menyatakan bahwasannya
mengatasi keaktifan dan antusiasme siswa dalam mereka dapat belajar membaca dengan baik dan
proses pembelajaran Karena hal ini pun guru dituntut lancar.
untuk mengembangkan strategi yang baik sehingga 6. Pada pernyataan ke enam seluruh siswa yang
proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan berjumlah 31 siswa menyatakan dengan mem-
metode SAS pada keterampilan membaca siswa kelas baca dengan baik dan lancar seluruh siswa dapat
1 SDN Kenongo 1 Tulangan ini dapat berjalan dengan menjawab soal atau pertanyaan yang diberikan
lebih baik. oleh guru ketika pembelajaran dimulai.
Respon Siswa Pada Penerapan Metode Strukturl 7. Pada pernyataan ke tujuh seluruh siswa yang ber-
Analitik Sintetik Pada Keterampilan Membaca jumlah 31 siswa menyatakan bahwasannya
Siswa Kelas 1 SD Negeri Kenongo 1 Tulangan mereka menyukai pembelajaran membaca
Pada lembar angket respon siswa terdapat sepu- karena dengan membaca membatu mereka
luh pernyataan tentang kegiatan belajar membaca, ad- mendapatkan wawasan baru atau ilmu baru men-
apun hasil yang didapatkan sebagai berikut : gingat dengan membaca dapat membuka
1. Pada penyataan pertama seluruh siswa yang ber- gudang ilmu pengetahuan.
jumlah 31 siswa sangat bersemangat ketika 8. Pada pernyataan ke delapan seluruh siswa yang
mereka memulai untuk belajar membaca. berjumlah 31 siswa sangat bersemangat
2. Pada pernyataan yang ke dua seluruh siswa yang dalam menambah ilmu mereka lagi dan lagi kar-
berjumlah 31 siswa menyatkan karena mereka ena dengan pengetahuan dapat meningkatkan ke-
bersemangat ketika mereka memulai untuk bela- percayaan diri mereka dalam melakukan proses
jar membaca, belajar membaca menjadi menyen- pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
angkan. 9. Pada pernyataan ke Sembilan terdapat per-
3. Pada pernyataan yang ke tiga 28 siswa nyataan yang menyatakan bahwa terdapat 6
menyatakan bahwa belajar membaca itu sangat- siswa yang masi belum memahami atau mengerti
lah mudah akan tetapi juga terdapat 3 siswa dari penjelasan dan arahan guru ketika mereka
yang menyatakan bahwasannya belajar membaca belajar membaca dan 25 diantaranya menyatakan
itu sulit. dengan sebaliknya bahwa mereka memahami
4. Pada pernyataan ke empat dalam hal kegiatan be- penjelasan dan arahan dari guru ketika mereka
lajar yang dilakukan oleh guru, guru juga mem- belajar membaca.
bantu siswa dengan menjelaskan bagaimana 10. Pada pernyataan yang terakhir yaitu ke sepuluh
membaca dengan baik dan didapatkan bahwa se- dari 31 siswa, 2 diantaranya menyatakan bah-
luruh siswa yang berjumlah 31 siswa wasannya belajar membaca itu membosa

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian langkah-langkah proses pembelajarannya,
serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat sehingga dapat membantu siswa dalam
disimpulkan mengenai penerapan metode SAS pada menguasai suatu bacaan dengan baik. Akan
keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN Kenongo 1 tetapi metode ini juga memiliki suatu kendala
Tulangan adalah sebagai berikut : seperti kurangnya sarana pendukung pada proses
1. Penerapan metode SAS pada keterampilan penerapan metode SAS, hal ini menjadikan guru
membaca siswa kelas 1 dilakukan dengan baik harus memainkan strategi yang baik sehingga
dalam pelaksanaanya. Ini dikarenakan dalam penerapan metode SAS dapat diterapkan dengan
penerapannya guru melakukan penerapan metode baik sehingga tidak mengurangi semangat,
SAS dengan baik sehingga respon siswa keaktifan, antusias dan ketertarikan pada
diwujudkan dalam bentuk semangat, keaktifan, pembelajaran dengan menggunakan penerapan
antusias dan ketertarikan pada pembelajaran metode SAS pada keterampilan membaca siswa
dengan menggunakan penerapan metode SAS kelas 1 SDN Kenongo 1 Tulangan.
pada keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN
Kenongo 1 Tulangan. Untuk itu penerapan metode Struktural Analitik
2. Metode ini juga termasuk metode yang efektif Sintetik (SAS ) ini terbukti dapat diterapkan dengan
karena metode ini mudah dipahami oleh siswa baik pada keterampilan membaca siswa di SDN
atau mudah dimengerti oleh siswa dalam setiap Kenongo1Tulangan.

V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, and R&D (Bandung: Alfabeta)
[2] Rahim F.2007.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara
[3] Iskandar Wassit dan Dadang Surendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa,
(Bandung: Remaja Rosda Karya)
[4] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
[5] Ermawati Zulikhatin Nuroh SS Jurnal "Digital Age Literacy in Elementary School" 2017.
[6] Supriatna,. 2010 Pedoman Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah MI. Jakarta. Departemen
Agama

Anda mungkin juga menyukai