ABSTRACT -. This research was carried out at Kenongo 1 Elementary School in Tulangan by involving students in
grade 1 as the subject of the study. The purpose of this study was to determine the application of Synthetic
Analytical Structural Method (SAS) on class 1 students' reading skills. The learning activities carried out in this
study used the Synthetic Analytical Structural method in which there are three stages in the learning process which
include preliminary activities, core activities, and closing activities. In the learning process using the Synthetic
Analytical Structural (SAS) method, the students' response questionnaire data was 81% which in the assessment
criteria, SAS learning process can be done well. Thus it can be stated that the teaching and learning process using
the Synthetic Analytical Structural method can be stated well so that it can be used in reading skills in SDN
Kenongo 1 Tulangan.
ABSTRAK – Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kenongo 1 Tulangan dengan melibatkan siswa kelas 1
sebagai subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode Struktural
Anallitik Sintetik (SAS) pada keterampilan membaca siswa kelas 1. Kegiatan dalam pembelajaran yang
dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik dimana dalam proses
pembelajarannya terdapat tiga tahapan yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)
didapatkan data angket respon siswa sebanyak 81% dimana dalam kriteria penilaian, proses
pemebelajaran SAS dapat dilakukan dengan baik. Dengan demikian dapat dinyatakan proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik ini dapat dinyatakan dengan baik
sehingga dapat digunakan pada keterampilan membaca di SDN Kenongo 1 Tulangan.
Kata Kunci – Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dan Keterampilan Membaca
I. PENDAHULUAN
Bahasa memiliki arti sebagai suatu alat untuk memperoleh wawasan yang baru, maka keterampilan
menyampaikan gagasan, pikiran, perasaan, Bahasa juga membaca haruslah dimiliki oleh semua manusia. Selain
disebut sebagai alat komunikasi untuk saling memahami mempermudah untuk mereka belajar juga memudahkan
untuk itu bahasa memiliki peranan penting dalam mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi sebagai
kehidupan manusia. Selain itu bahasa juga sangat makhluk sosial. Keterampilan membaca atau
penting dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, kemampuan membaca adalah salah satu keterampilan
kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional. Dengan atau kemampuan yang berada dalam pembelajaran
demikian berbahasa yang baik dan benar adalah salah bahasa. Membaca berarti memahami isi dan
satu cerminan kecerdasan seseorang. Berbahasa yang menerjemahkan simbol atau huruf tersebut kedalam
baik dan benar memudahkan seseorang untuk bentuk lisan sehingga membaca juga termasuk sebuah
mempelajari hal-hal baru. Agar memiliki kemampuan komunikasi dalam bentuk tulis.
bahasa yang baik dan benar pembelajaran Bahasa Jika Keefektifitasan seseorang dalam belajar
Indonesia menekankan empat keterampilan yang harus atau menuntut ilmu salah satunya dengan membaca,
dimiliki oleh peserta didik, diantaranya adalah maka keberhasilan seorang siswa juga dapat ditentukan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari ke dengan keterampilan membaca yang dia punya yang
empat aspek tersebut keterampilan membaca memegang disalurkan dengan baik dengan gemar membaca.
peranan terpenting dalam suatu proses pembelajaran, Apabila seorang anak pada jenjang sekolah dasar dia
karena dengan membaca kita dapat belajar. [1] tidak memiliki keterampilan membaca atau tidak
Kemampuan membaca merupakan suatu dasar dibekali dengan keterampilan ini maka akan dapat
bagi seseorang dalam mendapatkan ilmu dan menguasai dipastikan anak tersebut akan mengalami banyak
berbagai bidang studi. Mengingat dengan membaca kita kesulitan dalam proses pembelajaran dan mempelajari
berbagai macam bidang studi lainnya. Oleh karena itu membaca adalah hal yang sangat penting agar anak
dapat membaca dan belajar dengan baik.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian langkah-langkah proses pembelajarannya,
serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat sehingga dapat membantu siswa dalam
disimpulkan mengenai penerapan metode SAS pada menguasai suatu bacaan dengan baik. Akan
keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN Kenongo 1 tetapi metode ini juga memiliki suatu kendala
Tulangan adalah sebagai berikut : seperti kurangnya sarana pendukung pada proses
1. Penerapan metode SAS pada keterampilan penerapan metode SAS, hal ini menjadikan guru
membaca siswa kelas 1 dilakukan dengan baik harus memainkan strategi yang baik sehingga
dalam pelaksanaanya. Ini dikarenakan dalam penerapan metode SAS dapat diterapkan dengan
penerapannya guru melakukan penerapan metode baik sehingga tidak mengurangi semangat,
SAS dengan baik sehingga respon siswa keaktifan, antusias dan ketertarikan pada
diwujudkan dalam bentuk semangat, keaktifan, pembelajaran dengan menggunakan penerapan
antusias dan ketertarikan pada pembelajaran metode SAS pada keterampilan membaca siswa
dengan menggunakan penerapan metode SAS kelas 1 SDN Kenongo 1 Tulangan.
pada keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN
Kenongo 1 Tulangan. Untuk itu penerapan metode Struktural Analitik
2. Metode ini juga termasuk metode yang efektif Sintetik (SAS ) ini terbukti dapat diterapkan dengan
karena metode ini mudah dipahami oleh siswa baik pada keterampilan membaca siswa di SDN
atau mudah dimengerti oleh siswa dalam setiap Kenongo1Tulangan.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, and R&D (Bandung: Alfabeta)
[2] Rahim F.2007.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara
[3] Iskandar Wassit dan Dadang Surendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa,
(Bandung: Remaja Rosda Karya)
[4] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
[5] Ermawati Zulikhatin Nuroh SS Jurnal "Digital Age Literacy in Elementary School" 2017.
[6] Supriatna,. 2010 Pedoman Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah MI. Jakarta. Departemen
Agama