Penyimpanan B3 harus memperhatikan sifat-sifat dari bahan tersebut dan reaksi akibat
interaksi bahan dalam penyimpan. Interaksi yang terjadi selama dalam proses
penyimpanan antara lain interaksi dengan lingkungan, interaksi bahan dengan wadah,
interaksi bahan dengan bahan.
a) Penyimpanan bahan mudah terbakar (Flammable)
a) Tempat penyimpanan bersuhu dingin
b) Jauh dari sumber api
c) Tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b) Penyimpanan bahan mudah meledak (Explosive)
d) Tempat penyimpanan bersuhu dingin dan ventilasi cukup
e) Jauh dari sumber api / panas
f) Terhindar dari tumbukan / benturan mekanis
c) Penyimpanan bahan beracun
g) Tempat penyimapanan bersuhu dingin dan ventilasi cukup
h) Terpisah dari bahan – bahan yang mungkin bereaksi
i) Tersedia alat pelindung diri, masker, gloves dan pakaian kerja.
d) Penyimpanan bahan korosif
j) Tempat penyimapanan bersuhu dingin dan ventilasi cukup
k) Terpisah dari bahan – bahan yang mungkin bereaksi
l) Tersedia alat pelindung diri, masker, gloves dan pakaian kerja
5. Pemilahan Limbah B3
1) Limbah padat yang sudah diketahui infeksius atau mengandung bakteri yang
berbahaya.
2) Limbah padat atau benda yang telah kontak dengan cairan tubuh pasien atau
pengobatan pasien.
3) Jaringan tubuh dan specimen laboratorium
Untuk limbah padat B3 infeksius dan potensial menjadi berbahaya
dimasukkan kontainer anti bocor, antitusuk dengan lapisan kantong plastik warna
kuning untuk membedakan sampah medis dan sampah non medis.
Untuk limbah padat B3 logam tajam, benda tajam dimasukkan kedalam container
khusus (safety box biohazard
6. Pengemasan Limbah B3
Limbah harus diletakkan dalam wadah atau kantong sesuai kategori limbah.
Volume paling tinggi limbah yang dimasukkan ke dalam wadah atau kantong limbah
adalah 3/3 (tiga per empat) limbah dari volume, sebelum ditutup secara aman dan
dilakukan pengelolaan selanjutnya.
Penanganan limbah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tertusuk benda
tajam, apabila limbah benda tajam tidak dibuang dalam wadah atau kantong limbah
sesuai kelompok limbah.
Pemadatan atau penekanan limbah dalam wadah atau kantong limbah dengan tangan
atau kaki harus dihindari.
Penanganan limbah secara manual harus dihindari. Apabila hal tersebut harus
dilakukan, bagian atas kantong limbah harus tertutup dan penanganannya sejauh
mungkin dari tubuh.
Penggunaan wadah atau kantong limbah ganda harus dilakukan, apabila wadah atau
kantong limbah bocor, robek atau tidak tertutup sempurna.
Limbah medis harus dikemas dalam plastik kuning dengan diikat tunggal, aman, rapi
dan tidak ada bocor.
Safety box harus kering, tidak rembes / bocor dan dapat ditutup rapat, apabila kondisi
safety box sudah tidak baik maka harus dikemas ulang dengan plastik kuning
Tata Cara Penanganan Dan Peningkatan Limbah Medis Dalam Plastik Kuning Yang Benar
Limbah medis harus dikemas dalam plastik kuning dengan diikat tunggal, aman, rapi dan
tidak ada bocor.
Safety box harus kering, tidak rembes / bocor dan dapat ditutup rapat, apabila kondisi safety
box sudah tidak baik maka harus dikemas ulang dengan plastik kuning
CONTOH PENGEMASAN YANG TIDAK BAIK UNTUK LIMBAH MEDIS DAN MEDIS
TAJAM
Gambar 4 Pengemasan yang tidak baIK
DAFTAR ISI
KOTAK TUMPAHAN B3
6 Sepatu Boods
14 Cloryn 1 botol
DAFTAR ISI
6 Sepatu
1) Penaganan Tumpahan :
a) Amankan area tumpahan dengan tanda/Warning sign
b) Ambil kotak Spill Kit kemudian mencuci tangan
c) Buka spill kit, pasang tanda peringatan diarea tumpahan
d) Gunakan APD (masker, sarung tangan, gaun/apron, tutup kepala, sepatu, kacamata
google)
e) Batasi penyebaran tumpahan dengan menaburkan pasir disekeliling tumpahan :
1) Untuk tumpahan B3 dalam bentuk cairan, taburi pasir lalu serap dengan koran/lap
kain sekali pakai untuk menutupi tumpahan lalu masukan kedalam kantong.
2) Untuk tumpahan B3 dalam bentuk serbuk, basahi koran/kain lap sekali pakai
dengan air untuk menutupi tumpahan serbuk lalu sapu dan masukan kedalam
kantong.
f) Bersihkan area tumpahan dengan cara :
a) Bersihkan material tumpahan dengan menggunakan skop atau sapu dan pengki
kecil sampai benar – benar bersih.
b) Buang bahan penyerap bahan tumpahan tadi ke dalam kantong.
c) Dekotaminasi area tumpahan dengan cloryn sebanyak 3 kali lalu semprotkan
disinfektan, biarkan selama 2 menit kemudian keringkan dengan tissue/kain lap
sekali pakai lalu buang di kantong.
d) Llakukan hal yang di atas 3 kali berturut – turut sampai benar-benar bersih.
e) Lepaskan APD dan masukan ke kantong.
f) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.