Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN (B3)

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

No. Dokumen
P-03-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Identifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan
suatu cara untuk mengetahui sifat dan bahaya dari bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Sebagai acuan bagi petugas dalam pengidentifikasian bahan
berbahaya dan beracun (B3) sehingga dapat mencegah
terjadinya resiko kecelakaan kerja.
Identifikasi bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan
Keputusan Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli No
009 / SK / MF / VII / 2015 tentang Kebijakan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan mengenai Bahan Berbahaya
1. Petugas Tim K3RS, gudang, laboratorium, radiologi dan
apotik melakukan identifikasi bahan berbahaya dan
beracun (B3) di gudang, laboratorium, radiologi dan
apotik.
2. Identifikasi yang dilakukan untuk setiap bahan berbahaya
dan beracun yang diterima dari supplier adalah:
a. Jenis bahan berbahaya dan beracun yang diterima
b. Label kemasan bahan berbahaya dan beracun
c. Kebocoran atau tumpahan dari bahan berbahaya dan
beracun
d. Masa berlaku bahan berbahaya dan beracun
e. Ada tidaknya MSDS bahan berbahaya dan beracun
3. Identifikasi lokasi penyimpanan dari bahan berbahaya
dan beracun tersebut di gudang, laboratorium, radiologi
dan apotik sehingga tidak bercampur satu sama lainnya.
4. Untuk bahan - bahan yang mudah terbakar, jauhkan
tempat penyimpanan dari api dan beri ventilasi yang
cukup.
5. Pastikan setiap bahan tersebut ditempel tanda bahanbahan berbahaya.

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

1.
2.
3.
4.
5.

Tim K3RS
Radiologi
Laboratorium
Apotik
Gudang

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

PENANGANAN BILA
TERKONTAMINASI BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
No. Dokumen
P-04-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
Halaman
0
1/1
Diketahui

Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Suatu cara penanganan bila terjadi kontaminasi dengan
bahan berbahaya dan beracun dengan benar sesuai dengan
Paraturan Perundangan yang telah ditetapkan
Sebagai acuan bagi petugas dalam penanganan bahan
berbahaya dan beracun (B3) agar terhindar dari kecelakaan.
Penanganan bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan
Keputusan Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli No
01/SK/MF/XII/2015 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan mengenai limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
1. Petugas Rumah Sakit yang mengalami atau melihat
petugas lain terkontaminasi segera melakukan tindakan
awal
2. Jika kontak dengan kulit segera bilas dengan air selama
15 menit, kemudian cuci dengan sabun
3. Bila kontak dengan mata segera cuci dengan air selama
15 menit
4. Jika telah terjadi iritasi, segera hubungi dokter
5. Jika susah bernafas, segera beri oksigen
6. Untuk pertolongan berikutnya, segera dibawa ke IGD
7. Bila terjadi kebocoran pada tempat penyimpanan limbah
B3 maka:
a. Petugas memakai APD (masker, sarung tangan,
sepatu boot)
b. Petugas harus mengganti wadah yang bocor dengan
yang bagus ke tempat yang lebih aman
c. Singkirkan semua api
d. Isolasi daerah kebocoran
e. Semua tumpahan kebocoran dibersihkan dan
dikeringkan
1. Tim K3RS
2. Seluruh Karyawan/Petugas RS

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

PENGUMPULAN DAN PENYIMPANAN


LIMBAH B3
No. Dokumen
P/XI/03/12/14

No. Revisi
Halaman
0
1/1
Diketahui

Tanggal Terbit
05-12-2014
dr. Olivia, M.Kes
Merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan
dan menyimpan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
agar tidak membahayakan lingkungan sekitar
Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkahlangkah mengumpulkan dan menyimpan limbah berbahaya
dan beracun.
Rumah sakit mengidentifikasi secara aman untuk
mengumpulkan dan menyimpan limbah berbahaya dan
beracun sesuai dengan Keputusan Direktur Utama RS
Martha Friska Multatuli No 01/SK/MF/XII/2014 tentang
Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan mengenai
limbah B3
A. Tahap pengumpulan limbah B3
1. Petugas ruangan membuang sampah medis sesuai
dengan jenis sampah tersebut ke dalam wadah yang
sudah ditentukan yaitu :
a. Benda tajam ke dalam safety box
b. Benda tumpul/jaringan ke dalam kantong plastik
kuning
2. Petugas house keeping mempersiapkan dan memakai
alat pelindung diri (APD) seperti : Masker, sarung
tangan, plastik warna kuning, tong wadah tertutup.
3. House Keeping mengeluarkan kantong plastik (3/4
kantong terpenuhi), dari masing-masing wadahnya
kemudian diikat kuat dan dipastikan tidak ada
kebocoran
4. Kantong-kantong plastik tersebut dan safety box
dikumpulkan dan diangkut dengan trolley barang
melalui lift barang ke tempat penyimpanan sementara
di belakang Rumah Sakit
5. Cuci trolley dan tangan dengan cairan pembersih
B. Tahap penyimpanan limbah B3
1. Tempat penyimpanan sementara limbah B3 terletak
dibelakang Rumah Sakit dengan titik koordinat:
N=33433.8
E=984100.3
2. Tim K3RS harus memastikan tempat penyimpanan
sementara limbah B3 tetap sejuk dan kering,
memiliki plank nama, titik koordinat dan diberi tanda
infeksius dan beracun
3. Tempat penyimpanan sementara limbah B3 harus
selalu dikunci, terpisah dari bahan lain dan jauhkan
dari api
4. Pada saat penyimpanan dan pengangkutan limbah B3
petugas dan perusahaan pengangkut/pengumpul harus
mengisi dokumen limbah B3 yang telah ditentukan
1.
Tim K3RS
2.
House Keeping
3.
Semua Unit Kerja

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA


DAN BERACUN (B3)
No. Dokumen
P-06-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama

Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Suatu cara yang dilakukan dalam penggunaan bahan
berbahaya dan beracun.

TUJUAN

Sebagai acuan bagi petugas dalam penggunaan bahan


berbahaya dan beracun (B3) agar terhindar dari kecelakaan.

KEBIJAKAN

Rumah Sakit harus mengetahui sifat dan karakteristik dari


penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai
dengan Keputusan Direktur Utama RS Martha Friska
Multatuli No 009 / SK / MF / VII / 2015 tentang Kebijakan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan mengenai Bahan
Berbahaya

PROSEDUR

1. Petugas gudang, laboratorium, radiologi dan apotik yang


hendak melakukan aktifitas harus mengenakan alat
pelindung diri yang dibutuhkan pada saat menggunakan
bahan berbahaya dan beracun(B3).
2. Menggambil bahan material yang sudah diberi label dan
spesifikasinya.
3. Mengambil bahan yang akan digunakan sesuai
kebutuhan.
4. Setelah selesai, menutup wadah bahan dengan rapat.
5. Menyimpan bahan berbahaya tersebut pada tempatnya
kembali.
6. Membersihkan area kerja.
7. Membuka alat pelindung diri yang diperlukan dan
membersihkan APD yang digunakan.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.
4.
5.

Tim K3RS
Radiologi
Laboratorium
Apotik
Gudang

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

PEMASANGAN LABEL BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
No. Dokumen
P-07-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama

Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi setiap bahan material yang diterima oleh
petugas, sehingga memudahkan untuk spesifikasi setiap
bahan berbahaya dan beracun.

TUJUAN

Sebagai acuan bagi petugas dalam pemasangan label bahan


berbahaya dan beracun (B3) agar terhindar dari kecelakaan.

KEBIJAKAN

Setiap bahan berbahaya dan beracun harus ada penandaan


(label) sesuai dengan Keputusan Direktur Utama RS Martha
Friska Multatuli No 009 / SK / MF / VII / 2015 tentang
Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan mengenai
Bahan Berbahaya Poin III.3.
8. Petugas Tim K3RS, gudang, laboratorium, radiologi
dan apotik melakukan pemasangan labeling bahan
berbahaya dan beracun.
9. Setiap bahan berbahaya yang masuk dari supplier
segera dilakukan pemilahan bahan bahan sesuai
dengan spesifikasi dari bahan.
10. Bahan bahan kimia tidak dibenarkan dicampur
dengan bahan lainnya (Gudang / penempatan harus
terpisah dari bahan lain) dilengkapi dengan label B3
dan MSDS yang sesuai.
11. Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang
diberi label yang jelas sesuai dengan spesifikasinya.
12. Khusus dengan bahan bahan B3 harus diberi label
peringatan yang jelas untuk diketahui bahaya dari
masing masing bahan dan cara penaganannya.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

3.
4.
5.
6.
7.

Tim K3RS
Radiologi
Laboratorium
Apotik
Gudang

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

PELAPORAN DAN INVESTIGASI DARI


TUMPAHAN, PAPARAN DAN INSIDEN
LAINNYA
No. Dokumen
P-08-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama

Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Merupakan suatu cara yang digunakan untuk melaporkan dan
mengetahui insiden yang terjadi akibat tumpahan, paparan
dan insiden lainnya.

TUJUAN

Sebagai acuan bagi petugas untuk memonitoring insiden


kecelakaan kerja akibat tumpahan, paparan dan lain lain.

KEBIJAKAN

Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan dan


insiden lainnya sesuai dengan Keputusan Direktur Utama RS
Martha Friska Multatuli No 009 / SK / MF / VII / 2015
tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
mengenai Bahan Berbahaya

PROSEDUR

1. Kepala bagian setiap unit kerja melakukan investigasi


dari pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan B3.
2. Setiap petugas atau staf yang terkena tumpahan,
paparan dan insiden akibat pengelolaan B3 wajib
melaporkan kepada kapala bagian dari masing masing
unit kerja.
3. Bila terjadi tumpahan, paparan dan insiden lainnya,
segera lakukan pertolongan pertama.
4. Untuk pertolongan berikutnya segera dibawa ke IGD.
5. Mencatat dan melaporkan kejadian insiden tersebut
kepada Tim K3RS rumah sakit.
6. Tim K3RS melakukan investigasi terhadap petugas /
staf yang terkena tumpahan, paparan, dan insiden
lainnya yang menyebabkan kecelakaan kerja.
7. Tim K3RS melakukan pelaporan kepada Dinas Tenaga
Kerja setiap tahunnya.
1. Tim K3RS
2. Semua unit kerja

UNIT TERKAIT

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

PEMBUANGAN & PEMUSNAHAN


LIMBAH BERBAHAYA
No. Dokumen
P-09-XI-02-15

No. Revisi
Halaman
0
1/2
Ditetapkan
Direktur Utama

Tanggal Terbit
15/ Feb/ 15
dr. Harmoko
Merupakan suatu cara yang digunakan untuk pembuangan
limbah berbahaya agar tidak membahayakan lingkungan
sekitar.

TUJUAN

Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkahlangkah membuang limbah berbahaya.

KEBIJAKAN

Rumah sakit mengidentifikasi secara aman untuk


pembuangan limbah berbahaya sesuai dengan Keputusan
Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli No 009 / SK /
MF / VII / 2015 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan mengenai Bahan Berbahaya

PROSEDUR

Tahap persiapan
1.
Petugas ruangan membuang sampah sesuai dengan
jenis sampah tersebut ke wadah yang sudah ditentukan,
sampah non medis untuk kantung hitam, sampah medis
untuk warna kuning.
2.
Khusus sampah radioaktif dibuang berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3.
Petugas House keeping mengangkut sampah
sampah tersebut ke tempat penampungan sampah
sementara untuk dihancurkan atau dibuang sesuai
prosedur.
4.
Selama masa pengangkutan ke tempat sampah dijaga
agar tidak mencemari lingkungan.
5.
Pengawasan dan pemeliharaan fasilitas dilakukan
oleh bagian House keeping.
\
Pembuangan sampah infeksius:
1. Petugas house keeping mempersiapkan dan
memakai alat pelindung diri (APD) seperti:
masker, sarung tangan, plastik warna kuning,
tong wadah tertutup.
2. Keluarkan sampah infeksius dari wadahnya
kemudian dimasukkan kedalam plastik warna
kuning.
3. Bila plastik warna kuning telah terpenuhi
kantong lalu diikat kuat dengan tali.
4. Angkat sampah infeksius dengan trolly barang
melalui lift barang ke tempat penyimpanan
sementara dibelakang Rumah Sakit.
5. Letakkan
sampah
infeksius
ditempat
penyimpanan sementara dengan wadah terikat
dan tertutup.
6. Cuci trolly dan tangan dengan cairan
pembersih.
Pemusnahan limbah infeksius:
1. Petugas house keeping mempersiapkan dan memakai

alat pelindung diri (APD) seperti: masker, sarung


tangan, plastik warna kuning, tong wadah tertutup.
2. Masukkan kantongan plastik kuning (sampah)
infeksius kedalam kotak kardus lalu di isolatif .

PEMBUANGAN & PEMUSNAHAN


LIMBAH BERBAHAYA

RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULTATULI

No. Dokumen
P-09-XI-02-15

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Revisi
0

Halaman
2/2

3. Angkat kotak sampah infeksius keatas trolly barang.


4. Trolly didorong menuju mobil pengangkut untuk
dikirim ke Instalasi Kesehatan Lingkungan
(Insenerator RS. Adam Malik).
UNIT TERKAIT

1.
2.
3.

Tim K3RS
House Kepping
Semua unit kerja

Anda mungkin juga menyukai