Anda di halaman 1dari 5

1.

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tata bahasa merupakan suatu
komponen terpenting yang terdapat dalam
bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa
juga memegang peranan penting dalam
keutuhan suatu kalimat. Tanpa
menggunakan tata bahasa yang tepat,
makna suatu kalimat tidak dapat
diutarakan dengan baik dan benar.
Dengan dilatarbelakangi dengan
pentingnya akan penggunaan tata bahasa
dalam penyampaian informasi, maka
penulis mengambil topik tersebut dalam
penelitian yang penulis beri judul Aplikasi
Pengecekan Tata Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris Menggunakan Metode Left
Corner.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah yang telah dikemukakan, maka
identifikasi masalahnya adalah bagaimana
menerapkan Metode Left Corner dalam
pengecekan tata bahasa indonesia dan
bahasa inggris
1.3. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, penulis
membatasi masalah sebagai berikut :
a. Percakapan hanya dapat dilakukan
dalam bahasa indonesia dan bahasa
inggris.
b. Pengecekan hanya menggunakan
bahasa alami (bahasa indonesia dan
bahasa inggris) dan tidak melayani
inputan berupa karakter-karakter
khusus.
c. Metode yang diterapkan adalah
Metode Left Corner

















1.4. TUJUAN DAN MANFAAT
Penelitian ini bertujuan untuk
menerapkan algoritma left corner parsing
sebagai pemeriksa kalimat pada Aplikasi
Pengecekan Tata Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris Menggunakan Metode Left
Corner.
Manfaat dari aplikasi ini adalah untuk
mempermudah user dalam mempelajari
bahasa Indonesia dari segi grammar.
2. TEORI PENUJANG
2.1. KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan buatan (artificial
intellegence) merupakan sebuah studi
tentang bagaimana membuat komputer
melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
(Rich and Knight, 1991:10).
2.1.1 Aplikasi Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan berupa aplikasi-
aplikasi yang dapat diterapkan pada
komputer besar (main frame), komputer
mikro, atau personal computer (PC).
Beberapa aplikasi kecerdasan buatan
diantaranya sebagai berikut :
a. General Problem Solving
Adalah suatu tahapan proses atau
langkah-langkah yang berurutan untuk
mencapai suatu tujuan, dengan cara
melacak dan mengkombinasikan berbagai
cara atau metode sehingga menghasilkan
solusi terbaik.
b. Expert System atau Sistem Pakar
Adalah suatu program yang bertindak
sebagai penasehat atau konsultan pintar
dengan mengambil pengetahuan yang
disimpan dalam domain tertentu. Seorang
pemakai yang belum berpengalaman
APLIKASI PENGECEKAN TATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS
MENGGUNAKAN METODE LEFT CORNER

Syaiful Imron
Jurusan Teknik Informatika, STMIK ASIA Malang

ABSTRAK
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan seluruh orang di Indonsia untuk berinteraksi satu
sama lain.Saat ini banyak orang yang salah dalam menulis maupun mengucapkan bahasa Indonesia yang
tidak sesuai dengan EYD. Untuk itu dibuatlah aplikasi pengecekan tata bahasa Indonesia. Aplikasi yang
dibangun mengunakan Metode Left Corner sebagai pemeriksa dalam kalimat yang dibuat. Metode yang
digunakan dalam memeriksa sebuah kalimat sangat banyak macamnya, salah satunya Metode left corner.
Metode left corner merupakan gabungan dari dua metode, yaitu metode top down parsing dan bottom up
parsing. Tugas metode ini memeriksa setiap kata dalam sebuah kalimat, kemudian mencocokkan sebuah
pola grammar terhadap hasil pemeriksaan tersebut. Proses pemeriksaan ini yang akan menjadi pemeriksa
kata dalam aplikasi ini. Dari uji coba yang dilakukan, metode left corner dapat mengenali pola grammar
dengan sangat baik, akan tetapi dalam mengenali makna untuk membentuk sebuah kalimat yang benar masih
menjadi kekurangan.
dalam mendiagnosa suatu masalah dapat
memecahkan masalah yang sulit dan
mengambil keputusan dengan benar.
c. Vision
Merupakan aplikasi yang dapat
mengenali gambar yang diterimanya dari
kamera, scanner, dan alat input lainnya
dengan cara mencocokan dan melacak
gambar apa yang diterimanya melalui
kamera atau scanner sebagai masukan.
d. Pengolahan Bahasa Alami
Merupakan salah satu cabang dari Artificial
Intellegence (AI) yang berhubungan
dengan pemrosesan bahasa alami oleh
komputer yang mencakup metode-metode
speech recognition, speech synthesizer
(text-to-speech), parsing, penterjemahan
bahasa, QA system, dan kemampuan
bahasa alami lainnya pada sebuah mesin
atau komputer.
e. Robotics
Pada aplikasi robotics kecerdasan buatan
bertindak seolah-olah melakukan
pekerjaan fisik yang biasa dikerjakan
manusia, bahkan robot dapat melakukan
pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh
manusia atau berbahaya bagi manusia.
Semua tindakan dirancang dan disusun
dalam satu urutan atau algoritm tertentu.
Dengan bantuan robot, pekerjaan yang
berulang kali dan rumit dapat dilakukan
dengan baik.
f. Education
Merupakan aplikasi kecerdasan
buatan dalam bidang pendidikan yang
bertindak sebagai partner bagi pelajar atau
mahasiswa dalam mempelajari suatu
bidang.
2. BAHASA ALAMI
2.1. Pengertian Bahasa Alami
Pengertian bahasa alami adalah
bahasa yang dipelajari manusia dari
Iingkungannya yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan manusia yang lain.
(Rich dan Knight, 1991)
Pada prinsipnya bahasa alami adalah
suatu bentuk representasi dari suatu
pesan yang ingin dikomunikasikan antar
manusia. Bentuk utama representasinya
adalah berupa suara/ucapan (spoken
language), tetapi sering pula dinyatakan
dalam bentuk tulisan.
Chomsky adalah orang yang pertama
kali merepresentasikan bahasa sebagai
rangkaian simbol. Chomsky berhasil
memperlihatkan bahwa bahasa apapun
dapat direpresentasikan dengan suatu
cara yang universal. Pemikiran Chomsky
yang merepresentasikan bahasa sebagai
kumpulan simbol-simbol dan aturan yang
mengatur susunan simbol-simbol tersebut
telah membuka peluang untuk melakukan
pemrosesan bahasa secara simbolik
dengan teknologi komputer, sehingga
melahirkan bidang ilmu Natural Language
Processing (NLP).
2.2. Natural Language Processing.
Natual Language Processing (NLP)
atau Pengolahan Bahasa Alami (PBA)
merupakan salah satu bidang ilmu
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
yang mempelajari komunikasi antara
manusia dengan komputer. (Sandi
Setiawan, 1993:3)
Natural Language Processing,
biasanya disingkat dengan NLP, mencoba
membuat komputer mampu memahami
suatu perintah yang dituliskan dalam
bentuk bahasa sehari-hari dan diharapkan
komputer juga merespon dalam bahasa
yang mirip dengan bahasa natural. Setelah
komputer bisa memahami perintah dalam
bahasa natural, maka diharapakan sistem
komputer juga dapat memberikan respon
dalam bahasa natural pula.
2.3. KOMPILATOR
Kompilator mengandung dua
komponen bahasa yaitu bahasa yang
dibaca oleh kompilator, disebut bahasa
sumber (source language), dan bahasa
yang diterjemahkan oleh kompilator
disebut sebagai bahasa sasaran (target
language). (Slamet dan Suhartanto 1992)
Jadi kompilator membaca suatu
program yang ditulis dalam bahasa
sumber dan menerjemahkan bahasa
sumber tadi kedalam suatu bahasa lain
yang disebut bahasa sasaran. Dalam
melakukan proses penerjemahan tersebut,
sudah jelas bahwa kompilator akan
melaporkan adanya keanehan atau
kesalahan yang mungkin diketemukannya.
Proses penerjemahan yang dilakukan oleh
kompilator ini disebut proses kompilasi
(compiling) yang secara mudah.
Secara umum proses dalam tahap
analisis terdiri dari tiga proses utama yaitu:
a) Analisis leksikal
Dalam tahap ini memecah kalimat
menjadi kata-kata yang berdiri sendiri-
sendiri, yaitu dengan cara melakukan
pemisahan masing-masing kata
dengan cara memotong semua kata
berdasarkan spasi serta
menghilangkan semua simbol dan
tanda baca (delimiter) dan hanya huruf
a sampai z yang diterima sehingga
menghasilkan token berupa kata.
b) Analisis sintatik
Dalam tahap ini token yang diperoleh
pada analisis leksikal disusun dan
dikelompokkan dalam suatu hirarki
tertentu yang secara keseluruhan
mempunyai arti tertentu.
c) Analisis semantic
Dalam tahap ini dilakukan pengecekan
pada struktur akhir yang telah diperoleh
dan diperiksa kesesuaiannya dengan
komponen program yang ada.
2.4. PENGURAIAN (PARSING)
Parsing diambil dari bahasa latin pars
orationnis atau bagian dari ucapan dan
ditunjukan untuk proses penandaan
ucapan (kata kerja, kata benda, kata sifat)
pada setiap kata dan menggabungkan
menjadi suatu frase yang mempunyai arti.
Parsing adalah suatu proses untuk
menentukan apakah suatu rangkaian dari
token yang dihasilkan oleh lexical analyzer
termasuk dalam suatu tata bahasa
tertentu. (Slamet dan Suhartanto, 1993)
A. Metode Top-Down Parser
Top-down parser bekerja dengan cara
menguraikan sebuah kalimat mulai dari
constituent yang terbesar yaitu sampai
menjadi constituent yang terkecil. Hal ini
dilakukan terus-menerus sampai semua
komponen yang dihasilkan ialah
constituent terkecil dalam kalimat, yaitu
kata. (Suciadi, 2001)
B. Metode Bottom-Up Parser
Bottom-Up Parser bekerja dengan
cara mengambil satu demi satu kata dari
kalimat yang diberikan, untuk dirangkaikan
menjadi constituent yang lebih besar. Hal
ini dilakukan terus-menerus sampai
constituent yang terbentuk ialah sentence
atau kalimat. Dengan demikian metode
bottom-up bekerja dengan cara yang
terbalik dari top-down. (Suciadi, 2001)
C. METODE LEFT CORNER
Baik top-down parsing mapun bottom-
up parsing memiliki kekurangan dan
kelebihan-nya masing-masing. Metode
top-down mampu menangani grammar
dengan empty production (misal
namun tidak dapat menangani grammar
conj np). Sedangkan metode bottom-up
dapat menangani left recursion namun
tidak dapat menangani empty production.
Dengan demikian metode parsing
yang terbaik ialah metode yang dapat
menggabungkan top-down dan bottom-up
parsing. Ada beberapa metode yang
dikembangkan yang menggabungkan
kedua metode ini, di antaranya ialah left-
corner parsing serta Earley's parsing.
Cara kerja left-corner parsing ialah
dengan mula-mula menerima sebuah kata,
menentukan jenis constituent apa yang
dimulai dengan jenis kata tersebut,
kemudian melakukan proses parsing
terhadap sisa dari constituent tersebut
secara top-down. Dengan demikian proses
parsing dimulai secara bottom-up dan
diakhiri secara top-down. (Suciadi, 2001)
2.5. BAHASA
Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
(Gorys Keraf, 1997)
Tata bahasa merupakan suatu
himpunan dari patokan-patokan dalam
stuktur bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi
bidang-bidang tata bunyi, tata bentuk, tata
kata, dan tata kalimat serta tata makna.
Dengan kata lain bahasa meliputi bidang-
bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.
(Hariyono, 2002:1)
2.5. UNSUR-UNSUR KALIMAT
Dalam menuliskan kalimat dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar
maka kita harus ketahui unsur-unsur yang
biasanya dipakai dalam sebuah kalimat.
Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan
SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek
atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
2.6. POLA DASAR KALIMAT BAHASA
INDONESIA
Kalimat yang kita gunakan
sesungguhnya dapat dikembalikan ke
dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat
terbatas. Semua kalimat yang kita
gunakan berasal dari beberapa pola
kalimat dasar saja. Sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing, kalimat
dasar tersebut kita kembangkan, yang
pengembangannya itu tentu saja harus
didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat
dasar ialah kalimat yang berisi informasi
pokok dalam struktrur inti, belum
mengalami perubahan. Perubahan itu
dapat berupa penambahan unsur seperti
penambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek,
ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat
dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai
berikut :
A. Kalimat Dasar Berpola S P
B. Kalimat Dasar Berpola S P O
C. Kalimat Dasar Berpola S P Pel
D. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel
E. Kalimat Dasar Berpola S P K
F. Kalimat Dasar Berpola S P O K
G. Kalimat Dasar Berpola S P Pel K
H. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel K
3. PEMBAHASAN
3.1. Analisis Masalah
Permasalahan utama yang dihadapi
penulis adalah ketidak efetifan
penyamapaian informasi menggunakan
tata bahasa Indonesia dengan baik dan
benar berdasarkan EYD
3.2. Analisis Proses
Dari gambaran umum sistem dapat
dijabarkan lagi lebih detail menjadi rincian
proses yang mana digambarkan pada
gambar berikut ini :

Berdasarkan gambar di atas maka
dapat dijelaskan alur proses pencarian
adalah sebagai berikut :
1. Membaca kalimat yang diinputkan oleh
user.
2. Dari kalimat yang diinputkan oleh user
dilakukan Analisis Lexical. Dimana
dalam analisis lexical dilakukan dua
tahap yaitu scanning dan tokenizing.
3. Selanjutnya kata kata hasil Analisis
Lexical dilakukan Analisis Sintaktik.
Dimana Analisis Sintaktik (Parsing)
menggunakan metode Left Corner.
4. Setelah dikelompokkan dilakukan
pengecekan grammar yang
berdasarkan database. Jika terdapat
kata yang salah, maka kata tersebut
akan dibenarkan.
5. Setelah menghasilkan kalimat yang
sesuai dengan grammar maka akan
ditampilkan kepada user.
3.3. Cara kerja metode left corner
Cara kerja Left Corner ialah dengan
mula-mula menerima sebuah kata,
menentukan jenis constituent apa yang
dimulai dengan jenis kata tersebut,
kemudian melakukan proses parsing
terhadap sisa-sisa constituent tersebut
dengan cara Top Down. Dengan demikian
proses Left-Corner dimulai secara Bottom
Up dan diakhiri secara Top Down
Berikut contoh metode left corner :

4. KESIMPULAN
Dari serangkaian yang telah
dijabarkan pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem dapat memproses kalimat
dengan penulisan kata dan tata bahasa
serta semantic yang salah menjadi
benar.
2. Metode Left Corner mampu mengenali
pola grammar dengan baik, sehingga
dapat digunakan untuk memeriksa
kalimat sesuai dengan pola yang
dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Rich, E. & Knight, K. (1991). Artifical
Intelligence, 2nd Edition. McGraw-Hill,
Singapore.
Rich, E. & Knight, K. (2009). Artifical
Intelligence, 3nd Edition. McGraw-Hill,
Singapore.
George F. Luger & William A. Stubblefield,
Artifical Intelligence, Third Edition.
Addison Wesley Longman,Inc.
Soetanto, Hari. (2004), Teknik Kompilasi.
Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Budi Luhur.
Suciadi, James. (2001), Studi Analisis
Metode-metode Parsing dan
Interpretasi pada Natural Language
Processing. Fakultas Teknik
Informatika, Universitas Kristen Petra.
Sakri, Adjat (1994). Bangun Kalimat
Bahasa Indonesia, edisi ke-2. ITB
Bandung.
Slamet, Sumantri dan Suhartanto, Heru
(1993). Teknik Kompilasi. PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Hariyono, Drs Rudy. (2002). Complete
English Grammar. Gitamedia Press.

Anda mungkin juga menyukai