Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PERISTIWA YANG MENGGAMBARKAN TAKDIR ALLAH


BERLAKU BAGI SEMUA MAKHLUKNYA

Disusun Oleh:
Kelas IX F
NO NAMA NO. ABSEN
1 Amelia Dwi Syafitri 04
2 Wahidah Zahra Ramdhani 31

SMP NEGERI 2 WARUREJA


TAHUN PELAJARAN 2019-2020

PERISTIWA YANG MENGGAMBARKAN TAKDIR ALLAH BERLAKU BAGI SEMUA


MAKHLUKNYA
1. Penciptaan Alam Semesta

Allah Swt. telah menciptakan alam semesta dan Dia juga yang mengaturnya. Allah Swt.
menetapkan aturan tertentu bagi alam semesta agar tetap dapat berjalandan tidak binasa. Ini salah
satu wujud takdir Allah Swt. Jika alam semesta ini berjalan berdasarkan hukum alam semata tanpa
ada ketentuan dari Allah, tentu akan rusak. Contoh, matahari akan bebas terbit sehari dan terbenam
dalam beberapa hari. Bumiakan bebas beredar dan berotasi untuk beberapa jam serta berhenti untuk
beberapajam kemudian. Demikian pula dengan bulan dan bintang akan berjalan dengan
kehendaknya sendiri. Jika hal ini dibiarkan, alam semesta tidak akan lestari. Alam semesta akan
rusak karena tanpa ada kendali yang telah ditetapkan Allah. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan
makhluk, hukum alam juga selalu berjalan berdasarkan takdir Allah Swt ( QS Al-Baqarah ayat 29)

‫ࣖ ُهَو اَّلِذ ْي َخ َلَق َلُك ْم َّم ا ِفى اَاْلْر ِض َجِم ْيًعا ُثَّم اْسَتٰٓو ى ِاَلى الَّسَم ۤا ِء َفَس ّٰو ىُهَّن َس ْبَع َس ٰم ٰو ٍتۗ َو ُهَو ِبُك ِّل َش ْي ٍء َع ِلْيٌم‬
Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke
langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.

2. Takdir Allah pada Binatang


Ada banyak bukti yang menunjukkan contoh takdir Allah Swt. pada binatang. Ada beberapa
binatang yang mempunyai kekuatan melebihi manusia, tetapi ditundukkan oleh Allah Swt. untuk
dapat dimanfaatkan bagi kepentingan manusia. Misalnya, adanya binatang-binatang ternak seperti
kuda, unta, kerbau, atau kambing. Untuk memperjelas, kita dapat mengambil contoh berikut. Di
sekitar kalian tentu ada hewan bernama kerbau. Kerbau memiliki kekuatan melebihi manusia.
Dengan qada dan qadar-Nya kerbau dapat ditundukkan dan dapat dimanfaatkan manusia untuk
membajak sawah. Untuk memantapkan keyakinan, simaklah ayat yang artinya, ”Dan tidakkah
mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa
yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya? Dan Kami
menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya
untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan. Dan mereka memperoleh
berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?” (Q.S. Yasin
[36]: 71–73)
‫َو َلْم َيَر ْو ا َاَّن ا َخ َلْق َن ا َلُهْم ِّمَّما َع ِم َلْت َاْيِدْي َن ٓا َاْن َع اًما َفُهْم َلَه ا ٰم ِلُك ْو َن َو َذ َّلْل ٰن َه ا َلُهْم َف ِم ْن َه ا َر ُك ْو ُبُهْم َو ِم ْن َه ا َي ْأُك ُلْو َن َو َلُهْم‬
‫ِفْي َه ا َم َن اِفُع َو َم َش اِر ُۗب َاَف اَل َي ْشُك ُرْو َن‬
“Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu
sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka
menguasainya?”
“Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi
tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.”
“Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak
bersyukur?” ( QS Yasin : 71-73)

3. Takdir pada Tumbuh-Tumbuhan

Contoh takdir Allah Swt pada tumbuhan dapat kita ambil dari ketika kita berupaya
membudidayakan tanaman dengan menggunakan bibit unggul, lahan yang subur, pengairan yang
baik, ternyata tidak menjamin bahwa tanaman yang kita tanam tersebut tumbuh dengan baik. Bisa
jadi sebaliknya, menjadi gagal panen karena timbulnya kerusakan tanpa diketahui penyebabnya.
Kondisi di atas menunjukkan takdir Allah dalam hal mengurusi makhluk tumbuhan. Allah Swt.
berfirman

‫َو ُاِح ْيَط ِبَثَم ِر ٖه َفَاْص َبَح ُيَقِّلُب َك َّفْيِه َع ٰل ى َم ٓا َاْنَفَق ِفْيَها َو ِهَي َخ اِو َيٌة َع ٰل ى ُع ُرْو ِشَها َو َيُقْو ُل ٰي َلْيَتِنْي َلْم ُاْش ِر ْك ِبَر ِّبْٓي َاَح ًدا‬
”Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya
(tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh
bersama penyangganya (parapara) lalu dia berkata, ”Betapa sekiranya dahulu aku tidak
mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.” (Q.S. al-Kahfi [18]:42)

4. Penciptaan Lingkungan Hidup

Takdir Allah juga tampak jika kita mencermati lingkungan sekitar. Allah Swt. dengan kehendak-
Nya telah menakdirkan daerah-daerah tertentu mempunyai curah hujan tinggi, sementara daerah
lainnya kering atau jarang turun hujan. Atas ketetapan takdir Allah pada lingkungan tersebut
manusia dapat membuat peta dengan mencantumkan batas-batas daerah dengan curah hujan tinggi
dan daerah yang kering. Akan tetapi, Allah Swt. dapat menetapkan suatu daerah yang semula
banyak curah hujan berubah menjadi kering tanpa hujan. Sebaliknya, daerah yang semula kering
bisa juga berubah menjadi subur. Perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita tersebut tidak
disebabkan oleh hukum sebab akibat semata. Akan tetapi, Allah Maha Berkehendak dengan takdir-
Nya.
‫َأَلْم َتَر َأَّن ٱَهَّلل َأنَز َل ِم َن ٱلَّس َم ٓاِء َم ٓاًء َفَس َلَك ۥُه َيَٰن ِبيَع ِفى ٱَأْلْر ِض ُثَّم ُيْخ ِر ُج ِبِهۦ َز ْر ًعا ُّم ْخ َتِلًفا َأْلَٰو ُن ۥُه ُثَّم َيِهيُج َفَتَر ٰى ُه ُم ْص َفًّر ا ُثَّم َيْج َعُل ۥُه ُح َٰط ًم ا‬
‫َٰذ‬
‫ۚ ِإَّن ِفى ِلَك َلِذ ْك َر ٰى ُأِل۟و ِلى ٱَأْلْلَٰب ِب‬
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-
tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-
kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
5. Takdir Allah pada Manusia
Contoh takdir yang telah ditetapkan Allah pada manusia yaitu dalam hal proses penciptaan
manusia. Sebagaimana makhluk-makhluk lainnya, manusia lahir disebabkan adanya hubungan
antara laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki dan perempuan melakukan hubungan kelamin, akan
terjadi kehamilan dan lahirlah anak atau bayi. Hal ini yang berlaku dalam hukum sebab akibat.
Kenyataannya, proses tersebut kadang tidak berakhir dengan lahirnya anak.

} )50( ‫َأْو ُيَز ِّو ُجُهْم ُذ ْك َر اًنا َو ِإَناًثا َو َيْج َع ُل َم ْن َيَش اُء َع ِقيًم ا ِإَّنُه َع ِليٌم َقِد يٌر‬
)49( ‫{ِهَّلِل ُم ْلُك الَّسَم َو اِت َو األْر ِض َيْخ ُلُق َم ا َيَش اُء َيَهُب ِلَم ْن َيَش اُء ِإَناًثا َو َيَهُب ِلَم ْن َيَش اُء الُّذ ُك وَر‬
”Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan
anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa
yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan
mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Q.S. asy-Syura [42]:49–
50)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt. menetapkan dalam hukum sebab akibat bahwa jika
laki-laki berhubungan dengan perempuan, lahirlah anak. Akan tetapi, Allah Swt. menunjukkan
kebesaran takdir-Nya dengan tidak menciptakan anak untuk manusia sebagai peringatan agar kita
tidak hanya yakin pada kepastian sebab dan akibat. Dengan berbagai contoh yang disebutkan di
atas, seharusnya kita menjadi semakin mantap dalam meyakini qada dan qadar Allah. Keyakinan
yang kukuh terhadap takdir Allah memberikan dampak yang positif bagi hidup kita.

6. Takdir Kematian
Allah SWT menegaskan, kematian sudah ditetapkan dan pasti datang:

‫َو ِلُك ِّل ُاَّمٍة َاَج ٌۚل َفِاَذ ا َج ۤا َء َاَج ُلُهْم اَل َيْسَتْأِخ ُرْو َن َس اَع ًة َّو اَل َيْسَتْقِدُم ْو َن‬
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta
penundaan atau percepatan sesaat pun.(QS al-Araf: 34).

Maksudnya, sedikit pun kematian tidak bisa ditunda atau dipercepat. Bukan karena
seseorang masih kaya raya atau masih berkuasa lalu ajalnya diperpanjang.
Tidak demikian, panjang tidaknya kehidupan tidak ditentukan oleh banyaknya harta atau kuatnya
jabatan:
‫ُك ُّل َنْفٍس َذ ۤا ِٕىَقُة اْلَم ْو ِۗت َو َنْبُلْو ُك ْم ِبالَّش ِّر َو اْلَخْيِر ِفْتَنًة َۗو ِاَلْيَنا ُتْر َج ُعْو َن‬
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (QS al-Anbiya: 35),
semua makhluk pasti akan mati. Hanya Allah yang kekal:
ࣖ ‫َو اَل َتْدُع َم َع ِهّٰللا ِاٰل ًها ٰا َخ َۘر ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۗو ُك ُّل َش ْي ٍء َهاِلٌك ِااَّل َو ْج َهٗه ۗ َلُه اْلُح ْك ُم َو ِاَلْيِه ُتْر َج ُعْو َن‬

Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi
wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. (QS al-Qashash: 88).

Artinya, kita tidak perlu takut mati sebab itu memang pasti akan menjemput kita dengan
cara Allah. Sebaliknya, kita tidak perlu berlebihan dalam bersedih sebab kematian pasti akan
menimpa setiap makhluk.
Maka, jangan merasa aman dari kematian karena mempunyai fasilitas kehidupan yang
sangat lengkap. Sebaliknya, jangan takut berlebihan sehingga menjadi stres dan tidak bisa beramal.
Nikmati saja jatah hidup ini dengan beramal saleh sampai ajal tiba.

Anda mungkin juga menyukai