Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

PERISTIWA YANG MENGGAMBARKAN TAKDIR ALLAH BERLAKU


BAGI SEMUA MAKHLUK-NYA

DISUSUN OLEH
PRADIPTA ALFIANDY RIZKI
IX A
SMP NEGERI 6 SUKABUMI
2021
PERISTIWA YANG MENGGAMBARKAN TAKDIR ALLAH
BERLAKU BAGI SEMUA MAKHLUKNYA

1. Penciptaan Alam Semesta

Allah Swt. telah menciptakan alam semesta dan Dia juga yang mengaturnya. Allah Swt.
menetapkan aturan tertentu bagi alam semesta agar tetap dapat berjalan dan tidak binasa. Ini
salah satu wujud takdir Allah Swt. Jika alam semesta ini berjalan berdasarkan hukum alam
semata tanpa ada ketentuan dari Allah, tentu akan rusak. Contoh, matahari akan bebas terbit
sehari dan terbenam dalam beberapa hari.
Bumi akan bebas beredar dan berotasi untuk beberapa jam serta berhenti untuk beberapa
jam kemudian. Demikian pula dengan bulan dan bintang akan berjalan dengan kehendaknya
sendiri. Jika hal ini dibiarkan, alam semesta tidak akan lestari. Alam semesta akan rusak
karena tanpa ada kendali yang telah ditetapkan Allah. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan
makhluk, hukum alam juga selalu berjalan berdasarkan takdir Allah Swt.

2. Takdir Allah pada Binatang


Ada banyak bukti yang menunjukkan contoh takdir Allah Swt. pada binatang. Ada
beberapa binatang yang mempunyai kekuatan melebihi manusia, tetapi ditundukkan oleh
Allah Swt. untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan manusia. Misalnya, adanya binatang-
binatang ternak seperti kuda, unta, kerbau, atau kambing. Untuk memperjelas, kita dapat
mengambil contoh berikut. Di sekitar kalian tentu ada hewan bernama kerbau. Kerbau
memiliki kekuatan melebihi manusia. Dengan qada dan qadar-Nya kerbau dapat ditundukkan
dan dapat dimanfaatkan manusia untuk membajak sawah. Untuk memantapkan keyakinan,
simaklah ayat yang artinya,
”Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk
mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu
mereka menguasainya? Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu
sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan. Dan
mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak
bersyukur?” (Q.S. Yasin [36]: 71–73)

3. Takdir pada Tumbuh-Tumbuhan

Contoh takdir Allah Swt pada tumbuhan dapat kita ambil dari ketika kita berupaya
membudidayakan tanaman dengan menggunakan bibit unggul, lahan yang subur, pengairan
yang baik, ternyata tidak menjamin bahwa tanaman yang kita tanam tersebut tumbuh dengan
baik. Bisa jadi sebaliknya, menjadi gagal panen karena timbulnya kerusakan tanpa diketahui
penyebabnya. Kondisi di atas menunjukkan takdir Allah dalam hal mengurusi makhluk
tumbuhan. Allah Swt. berfirman yang artinya,
”Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak
tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon
anggur roboh bersama penyangganya (parapara) lalu dia berkata, ”Betapa sekiranya dahulu
aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.” (Q.S. al-Kahfi [18]:42)
4. Penciptaan Lingkungan Hidup
Takdir Allah juga tampak jika kita mencermati lingkungan sekitar. Allah Swt. dengan
kehendak-Nya telah menakdirkan daerah-daerah tertentu mempunyai curah hujan tinggi,
sementara daerah lainnya kering atau jarang turun hujan. Atas ketetapan takdir Allah pada
lingkungan tersebut manusia dapat membuat peta dengan mencantumkan batas-batas daerah
dengan curah hujan tinggi dan daerah yang kering. Akan tetapi, Allah Swt. dapat menetapkan
suatu daerah yang semula banyak curah hujan berubah menjadi kering tanpa hujan.
Sebaliknya, daerah yang semula kering bisa juga berubah menjadi subur. Perubahan yang
terjadi di lingkungan sekitar kita tersebut tidak disebabkan oleh hukum sebab akibat semata.
Akan tetapi, Allah Maha Berkehendak dengan takdir-Nya.

5. Takdir Allah pada Manusia


Contoh takdir yang telah ditetapkan Allah pada manusia yaitu dalam hal proses
penciptaan manusia. Sebagaimana makhluk-makhluk lainnya, manusia lahir disebabkan
adanya hubungan antara laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki dan perempuan melakukan
hubungan kelamin, akan terjadi kehamilan dan lahirlah anak atau bayi. Hal ini yang berlaku
dalam hukum sebab akibat. Kenyataannya, proses tersebut kadang tidak berakhir dengan
lahirnya anak. Simak ayat yang artinya,
”Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki,
memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-
laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan
perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui,
Mahakuasa. (Q.S. asy-Syura [42]:49–50)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt. menetapkan dalam hukum sebab akibat
bahwa jika laki-laki berhubungan dengan perempuan, lahirlah anak. Akan tetapi, Allah Swt.
menunjukkan kebesaran takdir-Nya dengan tidak menciptakan anak untuk manusia sebagai
peringatan agar kita tidak hanya yakin pada kepastian sebab dan akibat. Dengan berbagai
contoh yang disebutkan di atas, seharusnya kita menjadi semakin mantap dalam meyakini
qada dan qadar Allah. Keyakinan yang kukuh terhadap takdir Allah memberikan dampak
yang positif bagi hidup kita.

6. Takdir Mubram
Secara bahasa, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat dielakkan.
Takdir mubram secara istilah dapat diartikan dengan ketetapan Allah Swt. yang pasti terjadi
pada setiap makhluk sehingga tidak bisa ditolak atau ditawar-tawar lagi. Ada banyak
ketetapan yang pasti terjadi, contoh takdir mubram adalah peristiwa hari kiamat, jenis
kelamin ataukah waktu kematian, jodoh, dan beberapa peristiwa lainnya. Atas kejadian
tersebut seluruhnya telah diatur oleh Allah Swt. Manusia tidak turut menentukannya. Tidak
ada manusia yang mengetahui jodoh atau memesan jenis kelamin sebelum kelahirannya.

Kematian Jodoh
7. Takdir Mu‘allaq
Contoh takdir Muallaq adalah ketetapan tentang kemampuan ilmu, banyaknya harta,
terjaga kesehatan, keselamatan diri, dan berbagai peristiwa lain. Ketetapan Allah Swt.
menyangkut hal-hal tersebut tergantung pada usaha manusia itu sendiri. Dengan demikian,
ikhtiar atau usaha harus dilakukan manusia kemudian berdoa memohon keberhasilan usaha
tersebut. Selanjutnya, kita menyerahkan sepenuhnya hasil usaha yang telah dilakukan kepada
Allah Swt. Apa pun hasil usaha yang telah ditetapkan Allah Swt. kita terima dengan ikhlas
dan lapang dada.

Anda mungkin juga menyukai