Anda di halaman 1dari 2

KONSEPSI IMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR

Qada dan Qadar adalah konsep fundamental dalam Islam yang berkaitan dengan
keputusan dan ketetapan Allah SWT mengenai segala sesuatu yang terjadi di dunia.
Konsep ini menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta mengajarkan
manusia untuk menerima takdir yang telah ditetapkan oleh-Nya dan tetap berusaha
melakukan yang terbaik dalam setiap tindakan yang dilakukan. Dalam memahami qada
dan qadr, manusia harus memiliki keyakinan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan
segala sesuatu, tetapi manusia masih memiliki kebebasan dalam memilih tindakan yang
akan dilakukan dan harus berusaha untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Allah
SWT.

A. MACAM – MACAM TAKDIR DAN CONTOHNYA DALAM


KEHIDUPAN
ْ ُّ ُ ‫ا ُ ْ ا ْ ُ ا ا ا ا ُ ُۗ ا ا ا ه‬
َ‫َاّٰلل اَربَال رعل ِم ا ْا‬
‫ي‬ ‫اََلَلهَالخلقَواْلمرَت ٰ ربك‬
Artinya: … Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci
Allah, Tuhan semesta alam (Q.S. al-A’raf/7: 54)

Dengan kata lain, Qadar dan takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari Qada.
Hubungan antara Qada dan Qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah
ketetapan yang masih bersifat Aktivitas Peserta Didik: Bagaimana pendapatmu tentang gambar
di atas jika dihubungkan dengan Iman kepada Qada dan Qadar Allah Aktivitas 7.2 D. WAWASAN
ISLAMI KELAS XII SMA/SMK 205 rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka
kejadian nyata itu bernama Qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa
menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah Qada dan Qadar. Takdir itu
sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.

1. Takdir Muallaq
Takdir muallaq ialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap
hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya
menjadi lebih baik. Firman Allah Swt.
ُۗ ُ ‫َّ ه ا ا ُ ا ر ُ ا ا ا ا ّٰ ُ ا ر ُ ا ا ا‬
َ‫اَبانف ِس ِه ام‬
ِ ‫اَبقو ٍمَحتََيغبواَم‬
ِ ‫َاّٰللََلَيغبَم‬
َ ‫ِان‬
Artinya: … Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri… (Q.S. arRa`d/13:11).

Jadi takdir mua’llaq erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Di antara yang termasuk
ke dalam takdir mu’allaq adalah kepandaian, kesehatan dan kekayaan.
Berikut ini adalah contoh-contoh takdir muallaq:

1) Seorang siswa yang ingin menjadi seorang ahli teknik, ia harus berusaha meraihnya dengan
cara rajin belajar dan disiplin membagi waktu.

2) Seorang yang menginginkan badannya sehat, harus berusaha dengan cara berolahraga
teratur, menjaga kebersihan, menjaga gizi dan pola makan sehingga tubuh akan sehat.

3) Kekayaan yang dimiliki seseorang tidak datang dengan sendirinya melainkan harus diraih
dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah, rajin menabung, dan hemat.

Dari contoh di atas dapat difahami bahwa segala sesuatu yang diinginkan tidak akan
tercapai jika tidak dibarengi dengan berikhtiar atau berusaha. Sesuatu yang terjadi pada
seseorang itu pasti ada penyebabnya, seperti rajin belajar akan menyebabkan pandai, rajin
berolahraga akan menyebabkan sehat, berusaha dan bekerja keras akan mendapatkan hasil
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian manusia tidak hanya
menungu ketentuan takdir, tetapi ia juga diberi kebebasan bahkan diwajibkan untuk berbuat
dan berikhtiar. Apapun yang dilakukan manusia, pada akhirnya tetap dalam takdir Allah Swt.

2. Takdir Mubram
Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti.
Jadi, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt. yang pasti berlaku dan manusia
tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Takdir mubram tidak dapat diusahakan atau tidak
dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh takdir mubram diantaranya seseorang
dilahirkan dengan jenis kelamin tertentu, seseorang lahir dengan warna kulit tertentu,
panjang/pendek usia seseorang, sifat panas yang dimiliki api, bumi berbentuk bulat, gaya
gravitasi, kejadian kiamat dan sebagainya. Firman Allah Swtdalam Surah al-A`raf/7:34 :
‫ا ُ ر ُ َّ ا ٌ ا ا ا ا ا ُ ُ ا ا ا ا ا ْ ُ ا ا ا ً ا ا ا ا ا ا ُ ا‬
‫ون‬
َ ‫و ِلكلَأم ٍةَأجلََۖف ِإذاَجاَءَأجلهمََلَيستأ ِخرونَساعةََۖوَلَيستق ِدم‬
Artinya: Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak
dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (Q.S. al-A`raf/7:34).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kapan ajal menjemput, dan di mana tempatnya
semua sudah ditentukan oleh Allah Swt. Jika sudah tiba saat ajal menjemput semua orang
tidak bisa mengelak, tidak bisa lari, tidak bisa diundur atau dimajukan. Inilah salah satu
contoh ketentuan Allah Swt. yang disebut takdir Mubram.

B. PERBEDAAN ANTARA NASIB DAN TAKDIR


Nasib dan takdir adalah dua ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi, keduanya
berbeda, jika takdir lebih kepada ukurannya, sedangkan nasib adalah hasilnya. Dalam artian takdir
tidak terlihat, sedangkan nasib adalah hasil yang terlihat. Manusia tidak akan pernah tahu akan
nasibnya di dunia ini, dari situlah Rasulullah pun sangat menganjurkan umat muslim untuk berusaha.
Semua yang terjadi di dunia ini pasti ada ukuran dan ketentuannya. Tetapi, jangan sampai kemudian
dengan adanya ukuran dan ketentuan ini, akhirnya eggan membuat kita untuk berusaha, berjuang
dan berdoa. Segala nasib manusia di dunia ini bisa diubah, tinggal bagaimana dan kapan kita mau
memulainya. Tumbuhkan kesadaran, tetap optimis, bekerja keras, dan berdoa adalah kuncinya.

Anda mungkin juga menyukai