Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KLIPING

PERISTIWA YANG MENGGAMBARKAN TAKDIR ALLAH


BERLAKU BAGI SEMUA MAKHLUKNYA

DISUSUN OLEH:
KELAS IX
AMMAR
AYU
DIYKA
PUTRI
SUCI
UMAY

SMPN SATU ATAP 01 PULAU PARI


TAHUN PELAJARAN 2024
A. PENGERTIAN TAKDIR

Takdir merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah Swt yang meliputi seluruh

alam. Allah Swt menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada alam maupun manusia.

Takdir berasal dari akar kata qadara yang berarti memberi kadar, mengukur atau ukuran. Yang

mana Allah telah menetapkan kadar, ukuran atau batas tertentu pada diri, sifat dan kemampuan

makhluk-Nya. Semua makhluk Allah Swt telah ditetapkan takdirnya dan Allah menunjukkan

arah yang mereka tuju, seperti yang tercantum dalam surat Al-A’la (87) : 1-3

“Sucikanlah nama Tuhanmu yang maha tinggi, yang menciptakan (semua mahluk) dan
menyempurnakannya, yang memberi takdir kemudian Mengarahkan (nya)".

Takdir itu bukanlah hal yang ghaib dan misterius yang bisa kita terima begitu saja,

tetapi Takdir itu merupakan suatu keharusan bagi kita untuk mempelajarinya dan menelitinya.

Takdir merupakan ketentuan Allah Swt atas apa yang terjadi di alam ini. Apa yang terjadi

sekarang, besok dan seterusnya sudah ditentukan jauh sebelum Allah Swt menciptakan alam

ini. Apa yang terjadi di alam ini merupakan hukum alam, dalam hal ini biasa disebut

sunnatullah. Sunnatullah mencakup dua hal, yang pertama, takdir yang mencakup masalah

hukum alam yang mengenai benda- benda mati, dan hukum-hukum yang mencakup kejadian-

kejadian yang mempunyai kaitan dengan aspek alam ghaib. Takdir berarti ketentuan atau

kekuasaan. Takdir merupakan sebuah ketetapan Allah Subhânahu wa Ta’ala yang meliputi

segala kejadian yang terjadi di alam ini, baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempat

maupun waktunya. Percaya dengan adanya takdir menjadi salah satu ukun iman. Penetapan

takdir merupakan hak ALLAH SWT dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Takdir

berkaitan dengan qadha dan qadar. Qadha adalah ketetapan Allah SWT sejak zaman sebelum

diciptakan alam semesta sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan makhluknya. Sementara qadar yaitu perwujudan dari qadha atau

ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.


B. MACAM-MACAM PERISTIWA TAKDIR ALLAH SWT
1. Penciptaan Alam Semesta

Allah Swt. telah menciptakan alam semesta dan Dia juga yang mengaturnya.

Allah Swt. menetapkan aturan tertentu bagi alam semesta agar tetap dapat berjalan dan

tidak binasa. Ini salah satu wujud takdir Allah Swt. Jika alam semesta ini berjalan

berdasarkan hukum alam semata tanpa ada ketentuan dari Allah, tentu akan rusak.

Contoh, matahari akan bebas terbit sehari dan terbenam dalam beberapa hari. Bumi

akan bebas beredar dan berotasi untuk beberapa jam serta berhenti untuk beberapa jam

emikian pula dengan bulan dan bintang akan berjalan dengan kehendaknya sendiri. Jika

hal ini dibiarkan, alam semesta tidak akan lestari. Alam semesta akan rusak karena

tanpa ada kendali yang telah ditetapkan Allah. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan

makhluk, hukum alam juga selalu berjalan berdasarkan takdir Allah Swt.

2. Takdir Allah pada Binatang

Ada banyak bukti yang menunjukkan contoh takdir Allah Swt. pada binatang.

binatang yang mempunyai kekuatan melebihi manusia, tetapi ditundukkan oleh Allah
Swt. untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan manusia. Misalnya, adanya binatang-

binatang ternak seperti kuda, unta, kerbau, atau kambing. Untuk memperjelas, kita

dapat mengambil contoh berikut. Di sekitar kalian tentu ada hewan bernama kerbau.

Kerbau memiliki kekuatan melebihi manusia. Dengan qada dan qadar-Nya kerbau dapat

ditundukkan dan dapat dimanfaatkan manusia untuk membajak sawah. Untuk

memantapkan keyakinan, simaklah ayat berikut (Q.S. Yasin [36]: 71–73) :

“Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk
mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami,
lalu mereka menguasainya?(ayat 71)
“Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya
untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.”(ayat 72)
“Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa
mereka tidak bersyukur?”(ayat 73)

3. Takdir pada Tumbuh-Tumbuhan

Contoh takdir Allah Swt pada tumbuhan dapat kita ambil dari ketika kita

berupaya membudidayakan tanaman dengan menggunakan bibit unggul, lahan yang

subur, pengairan yang baik, ternyata tidak menjamin bahwa tanaman yang kita tanam

tersebut tumbuh dengan baik. Bisa jadi sebaliknya, menjadi gagal panen karena

timbulnya kerusakan tanpa diketahui penyebabnya. Kondisi di atas menunjukkan takdir

Allah dalam hal mengurusi makhluk tumbuhan. Berikut ayat Al-Qur’an yang

menjelaskan takdir ALLAH pada tumbuh-tumbuhan dalam (Q.S. al-Kahfi [18]:42):

”Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak


tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang
pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, “Betapa
sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.”

4. Penciptaan Lingkungan Hidup

Takdir Allah juga tampak jika kita mencermati lingkungan sekitar. Allah Swt.

dengan kehendak-Nya telah menakdirkan daerah-daerah tertentu mempunyai curah

hujan tinggi, sementara daerah lainnya kering atau jarang turun hujan. Atas ketetapan

takdir Allah pada lingkungan tersebut manusia dapat membuat peta dengan

mencantumkan batas-batas daerah dengan curah hujan tinggi dan daerah yang kering.

Akan tetapi, Allah Swt. dapat menetapkan suatu daerah yang semula banyak curah

hujan berubah menjadi kering tanpa hujan. Sebaliknya, daerah yang semula kering bisa

juga berubah menjadi subur. Perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita tersebut

tidak disebabkan oleh hukum sebab akibat semata. Akan tetapi, Allah Maha

Berkehendak dengan takdir-Nya.

5. Takdir Allah pada Manusia

Contoh takdir yang telah ditetapkan Allah pada manusia yaitu dalam hal proses

penciptaan manusia. Sebagaimana makhluk-makhluk lainnya, manusia lahir disebabkan

adanya hubungan antara laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki dan perempuan

melakukan hubungan kelamin, akan terjadi kehamilan dan lahirlah anak atau bayi. Hal
ini yang berlaku dalam hukum sebab akibat. Kenyataannya, proses tersebut kadang

tidak berakhir dengan lahirnya anak. Simak ayat yang Al-Qur’an berikut yang artinya:

”Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki,

memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak

laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki

dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha

Mengetahui, Mahakuasa.(Q.S. asy-Syura [42]:49–50)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt. menetapkan dalam hukum sebab

akibat bahwa jika laki-laki berhubungan dengan perempuan, lahirlah anak. Akan tetapi,

Allah Swt. menunjukkan kebesaran takdir-Nya dengan tidak menciptakan anak untuk

manusia sebagai peringatan agar kita tidak hanya yakin pada kepastian sebab dan

akibat. Dengan berbagai contoh yang disebutkan di atas, seharusnya kita menjadi

semakin mantap dalam meyakini qada dan qadar Allah. Keyakinan yang kukuh

terhadap takdir Allah memberikan dampak yang positif bagi hidup kita.

6. Takdir Mubram

Secara bahasa, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat

dielakkan. Takdir mubram secara istilah dapat diartikan dengan ketetapan Allah Swt.

yang pasti terjadi pada setiap makhluk sehingga tidak bisa ditolak atau ditawar-tawar

lagi. Ada banyak ketetapan yang pasti terjadi, contoh takdir mubram adalah peristiwa

hari kiamat, jenis kelamin ataukah waktu kematian, jodoh, dan beberapa peristiwa

lainnya. Atas kejadian tersebut seluruhnya telah diatur oleh Allah Swt. Manusia tidak
turut menentukannya. Tidak ada manusia yang mengetahui jodoh atau memesan jenis

kelamin sebelum kelahirannya.

Kematian Jodoh

7. Takdir Mu‘allaq

Contoh takdir Muallaq adalah ketetapan tentang kemampuan ilmu, banyaknya

harta, terjaga kesehatan, keselamatan diri, dan berbagai peristiwa lain. Ketetapan Allah

Swt. menyangkut hal-hal tersebut tergantung pada usaha manusia itu sendiri. Dengan

demikian, ikhtiar atau usaha harus dilakukan manusia kemudian berdoa memohon

keberhasilan usaha tersebut. Selanjutnya, kita menyerahkan sepenuhnya hasil usaha

yang telah dilakukan kepada Allah Swt. Apa pun hasil usaha yang telah ditetapkan

Allah Swt. kita terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Anda mungkin juga menyukai