Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS FISIOLOGIS IBU HAMIL BERDASARKAN AL-QUR’AN

1. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an dan Sains


Pengertian manusia dengan melihat eksistensi dan keluhurannya adalah
makhluk bumi yang dibuat dari debu, berasal dari adanya keturunan dan
bernyawa. Adapun keberadaan manusia sebagai hewan yang berfikir (hayawan
nathiq) merupakan pengertian yang mengandaikan bahwa aktifitas kehidupan
manusia itu berbeda dengan aktifitas makhluk lain di bumi.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang paling sempurna,
makhluk yang mampu berpikir, dan merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri
dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Yang diberikan akal dan pikiran.
Sebagaimana dalam firman-Nya QS.At-Tin ayat 4:

َ ْ‫سانَ فِي أَح‬


‫س ِن ت َ ْق ِويم‬ ِ ْ ‫لَقَدْ َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya”.
Manusia yang pertama kali diciptakan adalah Adam, di dalam Al Qur’an,
dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian
dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka
oleh Allah tiupkan ruh kepadanya dan dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh
Allah di dalam firman-Nya :
‫ٱْلخ إَلقَأ َ ِطين ٍِمن‬
ِ ‫سنَأ َ َخلَقَه ۖ َو َب ۥدَ ن َٰ َس ِن إ‬
َ ‫ش إىءٍ كلَّحإ‬
َ ‫ٱلَّذِى‬
Artinya : "Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah : 7)

َ َٰ ‫ص ْل‬
‫صل ِم ْن َح َمإ َّم ْسنُون‬ ِ ْ ‫َولَقَدْ َخلَ ْقنَا‬
َ َٰ ‫ٱْلن‬
َ ‫سنَ ِمن‬

Artinya : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari


tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk". (QS. Al Hijr : 26)
Perciptaan manusia adalah anugerah dan merupakan mukjizat karena
mengandung jutaan keajaiban yang menjadi keistimewaan ciptaannya. Setiap
organ memiliki mukjizat. Sebelum Allah swt menciptakan manusia, terlebih
dahulu Allah swt memberikan kabar kepada para malaikatnya tentang akan
diciptakannya manusia. Allah Swt berfirman dalam Surat Al- Shaad ayat 71 dan
72 :
‫إِذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة إِنِي خَا ِل ٌق بَش ًَرا ِم ْن ِطين‬

Artinya : "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".

َ‫اجدِين‬
ِ ‫س‬َ ُ‫وحي فَقَعُوا لَه‬
ِ ‫س َّو ْيتُهُ َونَفَ ْختُ ِفي ِه ِم ْن ُر‬
َ ‫فَإِذَا‬

Artinya : “Maka apabila Telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan


kepadanya roh (ciptaan)Ku, maka hendaklah kamu tersungkur
dengan bersujud kepadanya”.
Dalam al-Quran, refleksi kejadian manusia disebut berulang-ulang dalam
beberapa ayat, mulai dari tanah, air, sampai menjadi manusia sebagai suatu
perwujudan penciptaan manusia. Dalam hal ini, Allah berfirman mengenai
pembentukan embrio manusia yang hadir dalam susunan ruang dan waktu
sebagaimana dalam QS. al-Hajj (22): 5, yang berbunyi:

‫ضغَة ُمخَلَّقَة‬ ْ ‫طفَة ث ُ َّم ِم ْن َعلَقَة ث ُ َّم ِم ْن ُم‬ ْ ُ‫ث فَإِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ت ُ َراب ث ُ َّم ِم ْن ن‬ ِ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ِفي َريْب ِمنَ ْال َب ْع‬ ُ َّ‫َيا أَ ُّي َها الن‬
ُ َ ‫س ًّمى ثُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًَل ث ُ َّم ِلتَ ْبلُغُوا أ‬
‫شدَّ ُك ْم ۖ َو ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫َو َغي ِْر ُم َخلَّقَة ِلنُ َب ِينَ لَ ُك ْم ۚ َونُ ِق ُّر ِفي ْاْل َ ْر َح ِام َما نَشَا ُء ِإلَ َٰى أ َ َجل ُم‬
‫َامدَةً فَإِذَا أَ ْنزَ ْلنَا َعلَ ْي َها‬
ِ ‫ضه‬ َ ‫ش ْيئًا ۚ َوت ََرى ْاْل َ ْر‬ َ ‫َم ْن يُت ََوفَّ َٰى َو ِم ْن ُك ْم َم ْن ي َُردُّ ِإلَ َٰى أ َ ْرذَ ِل ْالعُ ُم ِر ِل َكي ََْل َي ْعلَ َم ِم ْن َب ْع ِد ِع ْلم‬
‫َت ِم ْن ُك ِل زَ ْوج َب ِهيج‬ ْ ‫ت َوأَ ْن َبت‬ ْ ‫ت َو َر َب‬ ْ ‫ْال َما َء ا ْهت ََّز‬

Artinya : “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) bahwasannya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki,
sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya”
Dari firman Allah di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ayat
tersebut menjelaskan secara lengkap tentang kejadian manusia sampai
kematiannya. Al-Qur’an menjelaskan kejadian manusia pertama kali merujuk
pada tanah (turab). Kata “tanah” sebagai awal kejadian manusia dipakai dengan
istilah yang berbeda dengan bahasa Al-Qur’an. Kata “tanah” disebut sebagai ard
yang dipakai juga dalam QS. Hud (11) : 61:
ِ ‫شأ َ ُك ْم ِمنَ ْاْل َ ْر‬
‫ض‬ َ ‫ه َُو أ َ ْن‬

Artinya : (Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah).


Al-Qur’an juga menyebut “tanah” dengan tin sebagai komponen
pembentuk manusia. Allah berfirman dalam QS. al-Sajdah (32): 7:
‫ان ِم ْن ِطين‬
ِ ‫س‬ ِ ْ َ‫ش ْيء َخلَقَهُ ۖ َوبَدَأَ خ َْلق‬
َ ‫اْل ْن‬ َ ْ‫الَّذِي أَح‬
َ ‫سنَ ُك َّل‬

Artinya : (Yangmembuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan


yang memulai penciptaan manusia dari lempung)
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa manusia berasal dari tanah. Kemudian
dijadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).
Kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian dijadikan dia
makhluk yang berbentuk manusia.
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al
Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini
sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu
Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah
pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu".
Dalam dunia kedokteran dijelaskan bahwa saat terjadi persetubuhan,
sekitar 200-300 juta spermatozoa dipancarkan ke saluran kelamin wanita.
Rombongan sel sperma ini bergerak cepat menuju rahim dan selanjutnya masuk
kesaluran telur. Namun dalam pergerakan tersebut, jumlahnya makin menyusut
hingga akhirnya hanya satu sel sperma terbaik yang berhasil menembus dinding
sel telur (ovum). Penyatuan inti sel telur dan inti sel sperma inilah yang menjadi
tonggak pertama pembentukan manusia baru.
Allah telah menjelaskan kejadian manusia tersebut secara umum dalam al-
Qur’an, manusia secara umum diciptakan dari nuţfah, yakni setetes cairan. Nuţfah
laki-laki dan wanita yang saling berpadu dan menjadi satu kesatuan secara
sempurna yang di dalam Al-Qur’an dinyatakan sebagai nuţfah amsyaj, di dalam
nuţfah laki-laki terdapat spermatozoa atau sperma yang dapat membuahi indung
telur perempuan.
Pakar-pakar embriologi menegaskan bahwa setelah terjadi pembuahan
(amsyaj) maka nuţfah tersebut berdempet di dinding rahim, dan inilah yang di
maksud oleh Al-Qur’an dengan alaqah atau segumpal darah. Transformasi dari
nuţfah ke alaqah berlangsung sekitar 10 hari, di akhiri dengan terbentuknya zigot
yang menempel pada dinding rahim. Perubahan kemudian terjadi dari tahapan
alaqah ke mudgah (segumpal daging). Embrio berubah bentuk dari tahapan
alaqah ke mudgah pada hari ke-24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat dari pada
perubahan dari tahap nuţfah ke alaqah. Pada hari ke-28 bagian punggung embrio
tumbuh beberapa tonjolan dengan lekukan-lekukan. Tahapan mudgah di tandai
dengan bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal
daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang sudah maupun yang
belum mengalami perubahan masa, mudgah berubah dengan cepat menjadi
sesuatu dengan bakal organ yang belum tampak, walaupun bentuk manusia belum
kelihatan secara jelas. Minggu ke-5 jantung mulai berdetak, embrio juga sudah
mengembangkan plasenta. Kemudian dari mudgah (segumpal daging)
terbentuklah tulang belulang. Beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuklah
tulang-tulang yang merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia.
Minggu ke-7 bentuk manusia makin nyata dengan bermulanya pembentukan
kerangka. Masa ini sekitar hari ke- 40 hingga 45. Pembentukan tulang ini akan
semakin berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu di
selimuti otot. Bagian kepala akan berbeda dengan lengan, kedua bentuk mata dan
dua bibir muncul di bagian kepala. Kemudian tulang-belulang dibungkus dengan
daging, dengan selesainmya masa pembalutan tulang dengan lahm (otot dan
daging) bentuk manusia semakin jelas, seiring selesainya fase pembentukan otot,
embrio manusia pun mulai dapat bergerak . Akhir minngu ke-8, embrio berubah
menjadi makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki, dan tangan mulai mencapai
ukuran proporsional. Hal ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Minggu ke-10,
organ kelamin bagian luar sudah terbentuk. Tulang yang semula terdiri atas unsur-
unsur lunak berubah menjadi keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan
juga sudah dapat dibedakan pada minggu ini.
Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring
perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini, janin sudah dapat bergerak
secara teratur. Janin sudah secara sadar menggunakan tangannya untuk
menangkap sesuatu, menendang dengan kakinya. Pada saat ini pula janin sudah
dapat melakukan apa yang diinginkannya. Pada tahap ini, semua organ sudah
berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26
minggu, yakni kurang lebih 6 bulan paska pembuahan. Namun, tentunya ini
terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.

2. Fisiologis Kehamilan
Kehamilan adalah suatu karunia yang begitu didambakan bagi pasangan
suami istri. Proses kehamilan diawali dari bersatunya sel telur dengan sel sperma
kemudian dilanjutkan dengan pembelahan-pembelahan dan implantasi dalam
rahim. Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung
dari hari pertama menstruasi terakhir.
Masa kehamilan ini sangat penting karena merupakan awal kehidupan.
Didalam rahim setiap janin terlindung dari semua pengaruh kondisi luar kecuali
yang dapat sampai melalui ibu yang mengandungnya. Rasa aman dan
perlindungan itu tidak akan pernah ditemui anak setelah ia lahir. Pada masa itu
hubungan janin sangat erat dengan ibunya.
Untuk itu seorang ibu berkewajiban memelihara kandungannya, antara lain:
1. Makan makanan yang bergizi dan halalan thoyyiban
2. Menghindari benturan-benturan
3. Menjaga emosinya dari perasaan sedih atau marah
4. Menjauhi hal-hal yang membahayakan janin
5. Menjaga rahim agar jangan sampai terkena penyakit atau infeksi.
Dalam kondisi seperti itu, insya Allah usaha pemeliharaan akan menjadikan janin
sebagai anak yang sehat jasmani dan rohaninya setelah lahir, sebagai kondisi
dasar yang sangat besar pengaruhnya bagi proses pendidikan selanjutnya.
Proses pendidikan sudah bisa dimulai semenjak anak dalam kandungan
(pranatal education). Masa ini dimulai semenjak periode konsepsi (pertemuan
sperma dan ovum). Proses ini berkembang sampai anak lahir ke dunia yang
memakan waktu lebih kurang 9 bulan 10 hari.
Proses pendidikan dilaksanakan secara tidak langsung seperti berikut:
1. Seorang ibu yang hamil harus mendo’akan anaknya, jika anak pranatal
adalah semata-mata ciptaan Allah yang maha kuasa, maka dia pulalah yang maha
kuasa membuat anak pranatal menjadi shaleh, atau sebaliknya. Jikalau demikian
halnya, maka mendo’akan anak agar dijadikannya baik dan shaleh adalah suatu
hal yang logis.
2. Seorang ibu harus selalu menjaga dirinya dengan makan makanan yang
halalan thoyyiban. Makanan yang halal lagi baik akan berpengaruh terhadap
keshalehan anak kelak. Firman Allah SWT “Dan makanlah makanan yang halal
lagi baik dari apa yang telah Allah rizqikan kepadamu dan bertaqwalah kepada
Allah yang kamu beriman kepada Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)
3. Ikhlas mendidik anak. Setiap orang tua haruslah ikhlas dalam mendidik
anak pranatal. tidak dengan niat mendapatka pamrih atau balas jasa dari anaknya
kelak. Dengan kata lain, mendidik anak pranatal harus diniatkan beribadah,
memperhambakan diri kepada Allah SWT, serta memelihara amanah Allah SWT
4. Memenuhi kebutuhan istri. Suami harus memenuhi kebutuhan istri yang
sedang mengandung, terutama pada masa-masa awal umur kandungannya
5. Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT melalui ibadah wajib
maupun ibadah sunnah. Ibu dan bapak yang rajin beribadah maka jiwanya
semakin bersih dan suci serta semakin dekat dengan Allah SWT. Allah SWT
adalah zat Yang Maha Suci yang tidak bisa didekati kecuali dengan jiwa yang
suci. Kesucian ibu dan bapak yang mendapat rahmat Allah akan memancar pula
pada jiwa anak dalam kandungan.
6. Kedua orang tua berakhlak mulia. Akhlak orang tua mempunyai pengaruh
yang besar dan menjadi rangsangan yang positif bagi anak dalam kandungan
menurut Zakiah Daradjat (1995 : 13), sebenarnya proses pendidikan yang
dilakukan pada masa anak dalam kandungan bukan secara langsung untuk si janin
dalam kandungan. Akan tetapi perilaku- 8 perilaku yang diamalkan oleh kedua
orangtuanya itu sangat memberi pengaruh bagi janin yang ada dalam kandungan.
Kontak psikis antara oang tua, terutama sang ibu, dengan si janin itulah
sebenarnya yang disebut dengan pendidikan pada masa anak dalam kandungan.

3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa kehamilan
karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu guna
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15%
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan
untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya. Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu
memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya. Makanan yang
dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang dikandungnya.
Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri
tetapi ada individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan.
1. Energi
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300 – 500 Kcal lebih banyak dari
makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300 –500 Kcal ini,
dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral) juga ikut terpenuhi, baik
untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk kebutuhan janin dalam kandungan.
Penggunaan kalori tidak sama selama kehamilan.
Pada awal kehamilan trimester 1, kebutuhan energi sangat sedikit namun pada
akhir trimester terjadi peningkatan.
Pada trimester II kalori dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan
uterus, pertumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak.
Selama trimester akhir, kalori digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin
dan plasenta. Sumber kalori yang dimanfaatkan hendaknya menggunakan hidrat
arang. Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam amino
untuk perkembangan janin, penambahan volume darah dan pertumbuhan mammae
ibu serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 gram lebih banyak
dari yang tidak hamil.
2. Protein
Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap
harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut
Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap
hari. Protein digunakan untuk : pembentukan jaringan baru baik plasenta dan
janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel, pembentukan cadangan darah dan
Persiapan masa menyusui.
3. Lemak
Lemak Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan
plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui.
Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.
4. Karbohidrat
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan
asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.
5. Vitamin
a. Vitamin A
Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk pemeliharaan
jaringan mata.
b. Vitamin B Kompleks
c. Vitamin B 1
(aneurin) : penting untuk pembakaran hidrat arang, guna menghasilkan tenaga
serta urat saraf. Terdapat pada telur, ginjal, otak ikan, beras tumbuk, kacang-
kacangan, beras merah, daun singkong, daun kacang panjang dll
d. Vitamin B 2
(Riboflavin) : penting untuk pernafasan antar sel, pemeliharaan jaringan saraf,
jarisngan pelepas, kulit dan kornea mata. Kekurangan vitamin B2 menyebabkan
kornea akan tampak pembuluh-pembuluh halus, luka pada bibir dan sudut mulut
(seilosis). Sumber vitamin B2 adalah bermacam-macam buah, syur biji kacang dll.
e. Vitamin B 12
Penting untuk pematangan erytrosit. Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi
karena terdapat pada sel-sel hewan.
f. Vitamin C
Dibutuhkan juga oleh janin , karena bisa melindungi dan menjaga kesehatan
sel, membentuk kolagen di dalam tulang, tulang rawan, otot, kulit dan pembuluh
darah. Vitamin ini juga penting bagi perbaikan jaringan, penyembuhan luka,
melawan penyakit infeksi, dan membantu tubuh menyerap zat besi yang berasal
dari sayur-sayuran.
g. Vitamin E
Vitamin E berperan untuk menangkal radikal bebas. Vitamin E adalah
antioksidan alami yang dapat menagkal berbagai dampak buruk radikal bebas
seperti kanker. Vitamin E mengandung zatalfa-tokoferol aktif yang beregenerasi
bersama vitamin C sehinga mampu menangkal proses oksidasi radikal bebas.
5. Mineral mencakup zat besi, zat seng, kalsium, yodium, fosfor, flour dan
natrium.

3. Analisis Kasus
Di Indonesi khususnya di pulau Jawa masih memegang erat tradisi dan
mitos yang diturunkan secara turun temurun, begitu pula dengan tradisi pada ibu
hamil yang telah diajarkan secara turun temurun sejak dulu. Contohnya
masyarakat sampai saat ini masih menganut paham jika setelah melahirkan
dilarang mengonsumsi makanan laut dan daging, mitosnya akan membuat ASI
berbau amis. Menurut kita sebagai tenaga kesehatan tentunya sangat disayangkan
budaya seperti itu karena sangat merugikan ibu. Karena daging dan makanan laut
adalah makanan yang kaya protein. Kita tahu bahwa protein bermanfaat bagi
pembentukan sel baru, ini akan mempermudah serta mempercepat proses
pemulihan luka jalan lahir. Peran kita sebagai bidan seharusnya kita mampu
memberikan KIE dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya gizi pada ibu hamil dan nifas. Diharapkan masyarakat mampu
merubah kebiasaan lama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Fatma Sylvana Dewi. 2018. Keseimbangan Fisik, Psikis, dan Spiritual
Pada Masa Kehamilan dan Persalinan. Jurnal Psikologi Islam Institut
Kesehatan Helvetia.
Diakses dari : http://jpi.api-himpsi.org/index.php/jpi/article/view/54 Pada
tanggal 18 Oktober 2018
Ikhwani, 2014. Proses Kejadian Manusia Menurut Al-Qur’an. Universitas Al-
muslim. Diakses dari :
http://jurnal.umuslim.ac.id/index.php/JIPSA/article/view/424/772 Pada
tanggal : 18 Oktober 2018
Ja’far, Suhermanto. 2013. Evolusi Embrionik Manusia Dalam Al-Quran.
Surabaya. Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis IAIN Sunan Ampel. Diakses dari :
http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/34 pada
tanggal 19 Oktober 2018.
Nurdin, Roswati. 2013. Manusia Dalam Sorotan Al-Quran. Jurnal Perbandingan
Mazhab dan Hukum IAIN Ambon. Diakses dari :
http://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/THK/article/viewFile/96/pdf Pada
tanggal : 19 Oktober 2018.
KEBIDANAN DALAM ISLAM
“FISIOLOGI PENCIPTAAN MANUSIA BERDASARKAN
AL-QUR’AN”

Disusun Oleh :
Mega Rachmawati
(1810104366)

PRODI DIV KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai