Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

PENJELASAN SERTA TUJUAN DALAM MENCIPTAKAN


MANUSIA

DOSEN : MIFTAH SAEFUL MILLAH, Lc., M.IRK

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD PATRYANDIKA

KELAS : K ISLAM DISIPLIN ILMU

NIM : 222050531

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PASUNDAN
2023
ABSTRAK

Di dalam Al-Qur’an, Proses penciptaan manusia ada 2, yaitu Pertama dari benda padat
seperti tanah (turab), tanah liat (hama), tanah yang sudah mengandung air (thin), dan tembikar
(shalshal). Hal tersebut dapat di jelaskan mengenai proses penciptaan manusia menurut Al-
Qur’an yaitu jenis Kedua, benda cair yang berbentuk air mani, hal ini tertuang dalam surah Al-
Mu’minun ayat 12-14. Setelah manusia lahir, maka fitrah manusia akan muncul seperti potensi-
potensi kebaikan sudah ada dalam dirinya baik dalam keadaan baik maupun suci. Potensi-potensi
nya berupa potensi bodi, potensi akal & potensi hati.

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki akal dan budi, manusia termasuk makhluk
ciptaan-Nya yang paling sempurna. manusia juga makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
Manusia menurut pandangan Islam adalah makhluk Allah s.w.t. yang memiliki unsur dan daya
materi yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri berfikir, berakal, dan bertanggungjawab pada Allah
s.w.t. yang diciptakan dengan memiliki akhlak. Manusia adalah makhluk hidup satu-satunya
yang memiliki akal dan sangat berperan besar di muka bumi ini, baik sebagai subjek yang sangat
berpengaruh dalam roda kehidupan sehari-hari yang dapat mencari kebutuhan yang
diperlukannya. Banyak Istilah dalam penyebutan manusia seperti al-basyar, al-Insan, al-Ins, an-
Nas, al-Unas dan Bani Adam. Namun, hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari eksistensi
manusia itu sendiri.
1.2 PEMBAHASAN

A. TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

Manusia berasal dari dua jenis yaitu dari benda padat dan benda cair. Benda padat
berbentuk tanah (turab), tanah liat (hama), tanah yang sudah mengandung air (thin), dan
tembikar (shalshal). Benda cair berbentuk air mani.

a. Penciptaan manusia dari benda padat :


i. tanah (turab)
 Dalam surah Ali-Imran ayat 59 disebutkan :

ٍ ‫اِ َّن َمثَ َل ِعي ْٰسى ِع ْن َد هّٰللا ِ َك َمثَ ِل ٰا َد َم ۗ َخلَقَهٗ ِم ْن تُ َرا‬


ُ‫ب ثُ َّم قَا َل لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ن‬

Artinya :

“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia
menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu
itu”.

Pada ayat 59, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw bahwa penciptaan
nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu sama-sama dari tanah. Penciptaan nabi
Isa a.s memang dari unsur sel telur yang berasal dari ibunya. Tetapi perlu diingat bahwa sel telur
itu berasal dari darah, sedangkan darah dari makanan, dan makanan tumbuh dari tanah. Maka,
nabi isa a.s juga berasal dari tanah.

ii. Tanah liat (hama)


 Dalam surah Ash-Shaffat ayat 11 disebutkan :

ٍ ‫فَا ْستَ ْفتِ ِه ْم اَهُ ْم اَ َش ُّد َخ ْلقًا اَ ْم َّم ْن خَ لَ ْقنَا ۗاِنَّا َخلَ ْق ٰنهُ ْم ِّم ْن ِط ْي ٍن اَّل ِز‬
‫ب‬

Artinya :

“Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): ‘Apakah mereka yang lebih kukuh
kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?’ Sesungguhnya Kami telah menciptakan
mereka dari tanah liat”
iii. Tanah yang sudah mengandung air (thin)
 Dalam surah Al-Araf ayat 12 disebutkan :

ٓ ٰ َ‫ه َُو الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن ِطي ٍْن ثُ َّم ق‬


َ‫ضى اَ َجاًل ۗ َواَ َج ٌل ُّم َس ّمًى ِع ْند َٗه ثُ َّم اَ ْنتُ ْم تَ ْمتَرُوْ ن‬

Artinya :

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan
batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih
meragukannya

iv. Tembikar (shalshal)


 Dalam surah Al-Hajr ayat 26, 28 & 33 disebutkan :

َ ‫ص ْل‬
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬ َ ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن‬

Artinya :

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam
yang diberi bentuk”.
ۤ
َ ‫ص ْل‬
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬ ٌۢ ِ‫ال َربُّكَ لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي خَ ال‬
َ ‫ق بَ َشرًا ِّم ْن‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬

Artinya :

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

َ ‫ص ْل‬
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ٍن‬ َ ‫قَا َل لَ ْم اَ ُك ْن اِّل َ ْس ُج َد لِبَ َش ٍر َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن‬

Artinya :

“Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
b. Penciptaanari benda cair :
i. Air mani
 Dalam surah Al-Mu’minun ayat 12 disebutkan :

ٰ
ٍ ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ ِمن ُسلَلَ ٍة ِّمن ِط‬
‫ين‬

Artinya :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.

Pada ayat 12 dijelaskan, bahwa manusia tercipta dari saripati yang berasal dari tanah.
Lalu, dilanjutkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 13 :

ْ ُ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰنَهُ ن‬


ٍ ‫طفَةً فِى قَ َر‬
‫ار َّم ِكي ٍن‬

Artinya :

“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)”.

Pada ayat 13 dijelaskan, bahwa dengan kekuasaan Allah SWT, saripati yang berasal dari tanah
tersebut dijadikan nuthfah (air mani). Dalam istilah ilmu biologi, air mani seorang laki-laki disebut
dengan sel sperma dan air mani kaum perempuan disebut dengan sel telur (ovum). Dan ketika bertemu
dalam proses pembuahan, keduanya berada dan tersimpan dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim seorang
perempuan. Terakhir, dilanjutkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 14 :

ُ‫™اركَ ٱهَّلل ُ َأحْ َس™ن‬ َ ‫ض™ َغةَ ِع ٰظَ ًم™ا فَ َك َس™وْ نَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًم™™ا ثُ َّم َأ‬
َ َ‫نش™ْأ ٰنَهُ خَ ْلقً™ا َءاخَ™ َر ۚ فَتَب‬ ْ ‫ض™ َغةً فَ َخلَ ْقنَ™ا ْٱل ُم‬ ْ ُّ‫ثُ َّم خَ لَ ْقنَا ٱلن‬
ْ ‫طفَةَ َعلَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُم‬
َ‫ْٱل ٰخَ لِقِين‬

Artinya :

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Kemudian ayat 14 menjelaskan, bahwa ketika berada di dalam rahim seorang perempuan,
dalam waktu tertentu (40 hari), nuthfah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah),
kemudian dalam waktu tertentu pula (40 hari), ’alaqah tersebut berubah menjadi mudghah
(segumpal daging), lalu selama waktu tertentu (40 hari), mudghah tersebut berubah menjadi
tulang-belulang yang terbungkus daging, lalu tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia.

B. FITRAH MANUSIA

 Di dalam Al-Qur’an surah Al-Rum ayat 30, Allah SWT berfirman :


ٰ ٰ ْ ِ‫ك لِلدِّي ِن َحنِيفًا ۚ ف‬
ِ َّ‫ق ٱهَّلل ِ ۚ َذلِكَ ٱلدِّينُ ْٱلقَيِّ ُم َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َر ٱلن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫يل لِ َخ ْل‬ َ َّ‫ط َرتَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِى فَطَ َر ٱلن‬
َ ‫اس َعلَ ْيهَا ۚ اَل تَ ْب ِد‬ َ َ‫فََأقِ ْم َوجْ ه‬

Artinya :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Fitrah menurut Syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi adalah kesiapan mental untuk
menerima kebaikan dan agama yang esa. Sebenarnya manusia ketika lahir sudah diliputi oleh
potensi-potensi kebaikan, dimana dalam keadaan baik dan kesucian. Cara-cara untuk dapat
memperkuat potensi kefitrahan dalam diri manusia, di antaranya adalah meminimalisir nafsu-
nafsu kemanusiaan dan mematuhi aturan-aturan dari Allah SWT. Potensi yang diberikan oleh
Allah SWT berupa tiga hal, yaitu potensi bodi, akal, dan hati.
a. Potensi bodi.

manusia diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk terbaik, seperti firman Allah dalam Q.S.
At-Tin ayat 4 :

 ‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسا نَ فِ ۤ ْي اَحْ َس ِن تَ ْق ِوي ٍْم‬

Artinya :

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,"

b. Potensi akal.

Allah memberikan akal kepada manusia, tidak eperti ciptaan lainnya. Hal ini karena Allah
menyayangi manusia & merupakan ciptaa-NYA yang paling sempurna. Akal bisa di asah dengan
mempelajari ilmu pengetahuan, makin tinggi ilmu pengetahuan makin tinggi pula akalnya.

c. Potensi hati.

 Rasulullah bersabda :

.‫قلبو‬-‫جسادو كلوه على وحيال‬-‫جسدو كلوهو وإدزا فزاده فافاد‬-‫عالء وإينا في الجسادي™ مدغاتان عزة شلوح شلحل‬

Artinya :

“Ingatlah, dan sesungguhnya di dalam hati itu terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik (pula) seluruh
tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (H.R. Imam Bukhari dan
Imam Muslim) (Muttafaqun Alaih). 

Jika ketiganya menyatu, maka hal ini akan berlanjut pada tujuan fitrah manusia adalah
agar kita beribadah kepada Allah SWT & mampu menjadi cahaya lentera bagi di lingkungan
sekitar juga memperoleh memperoleh ampunan-NYA.
1.3 KESIMPULAN

Penjelasan tentang penciptaan manusia menurut Al-Qur’an, Ada ayat yang menyatakan
bahwa manusia berasal dari jenis, yaitu Pertama, benda padat seperti tanah (turab), tanah liat
(hama), tanah yang sudah mengandung air (thin), dan tembikar (shalshal). Tetapi hal tersebut
dapat di jelaskan mengenai proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an yaitu jenis Kedua,
benda cair yang berbentuk air mani, hal ini tertuang dalam surah Al-Mu’minun ayat 12-14 yang
menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut penciptaan manusia dimulai dari tahap saripati (tanah)
kemudian berubah menjadi air mani, lalu masuk kedalam rahim & terjadi pembuahan. kemudian
berkembang memnjadi ‘alaqah & berproses menjadi mudhghah. Setelah menjadi mudghah, lalu
berubah menjadi tulang-tulang yang dibungkus dengan daging & akhirnya tumbuh menjadi anak
manusia. Setelah manusia lahir, Fitrah manusia seperti potensi-potensi kebaikan sudah ada dalam
dirinya baik dalam keadaan baik maupun suci. Potensi-potensi nya berupa potensi bodi, potensi
akal & potensi hati. Jika ketiganya disatukan maka akan muncul 1 aktivitas yang bernilai ibadah,
yang mampu menjadi cahaya lentera di lingkungan sekitar.

1.4 DAFTAR PUSTAKA

Berita Update, Bacaan Surat Al-Mu'minun Ayat 12-14 Lengkap dengan Artinya
(m.kumparan.com, 2022)

Akmal Ridho Gunawan Hasibuan, Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur’an, (PT Elex Media
Komputindo, Jakarta: 2018)

Drs.H.Fajarin, M.Pd., Fitrah Penciptaan Manusia, (Jateng.Kemenag.go.id, Brebes: 2022)

Dr. Hj. Eny Harjanti, Memaknai Fitrah Manusia, ( lldikti5.kemdikbud.go.id, universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta: 2022)
Agus Haryo Sudarmojo, Perjalanan Akbar Ras Adam, (PT Mizan Pustaka, Bandung: 2009)

Rita Oktaviani, Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an & Sains, (osf.io)

Anda mungkin juga menyukai