Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

Keimanan Terhadap
AsmĀ'ul ḤusnĀ
Latar Belakang

‫َوهللِ ْاالَ ْس َمآ ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُع ْوهُ بِهَ ۖا َو َذرُوا االلَّ ِذ ْي َن‬
‫ْن ي ُْل ِح ُد ْو َن فِ ْي اَ ْس َم ِٕٓإى ٖ ۗه‬
﴾١٨٠ :‫َسيُ ْجُْج َز ْو َن َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْو َن ﴿االعراف‬
Artinya: dan Allah memiliki Asmā'ul ḥusnā maka bermohonlah
kepadanya dengan menyebut Asmā'ul ḥusnā itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyalah artikan nama-namanya. Mereka
kelak akan mendaptkan balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan. (QS. Al-A’rāf/7: 180)

Allah memiliki nama sekaligus sifat yang sangat baik dan


sempurna. Nama-nama tersebut di dalam Asmā'ul ḥusnā yang
berjumlah 99.
Pembahasan Asmā'ul ḥusnā

Al-Karīm (mahamulia)
Al-Mu’min (maha memberi keamanan)
Al-Wakīl (maha pemelihara)
Al-Matīn (mahakokoh)
Al-Jāmi’ (maha mengumpulkan)
Al-’Adl (maha adil)
Al-Ākhir (maha akhir)
Al-Karīm (mahamulia)

Allah swt. Memiliki nama dan sifat Al-Karīm yang artinya


mahamulia.kemulian Allah bersifat sempurna, sebagaimana
firmannya.

‫ك‬ َ ۗ ُ‫ْك طَ ْرْرف‬ َ ‫ْل اَ ْن ي َّْرَّْرتَ َّد اِلَ ْي‬


‫ك‬ َ ‫ب اَنَاْ ٰاتِ ْي‬
‫ْك بِ ٖه قَ ْب َل‬
‫ك‬ ِ ‫ي ِع ْن َده ٗ ِع ْل ٌم ِّم َن ْال ِك ٰت‬ْ ‫ال االلَّ ِذ‬
ْ‫ي‬ َ َ ‫ق‬
‫ض ِل َربِّ ۗ ْي لِيَ ْبلُ َونِ ْٓي َءاَ ْش ُك ُر اَ ْم اَ ْكفُ ۗ ُر‬ ْ َ‫فَلَ َّما َر ٰاهٗ ُم ْستَقِ ًّرا ِع ْن َدهٗ قَا َل ٰه َذا ِم ْن ف‬
ْ‫ض‬
:‫َو َم ْن َش َك َر فَاِنَّ َم ا يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ٖ ۚه َو َم ْن َكفَ َر فَا ِ َّن َربِّ ْي َغنِ ٌّي َك ِر ْي ٌْمم ﴿النّمل‬
﴾٤٠
Artinya: seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata: aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka ketika dia (Sulaiman)
melihat singgasana itu terletak dihadapannya diapun berkata, ini termasuk karunia
tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmatnya).
Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan
dirinya sendiri, dan barangsiapa inkar, maka tuhanku sesungguhnya mahakaya,
Al-Mu’min (maha memberi keamanan)

Allah memberi keamanan kepada seluruh makhluk. Tidak satupun


makhluk yang tidak terjamin oleh pengamanan Allah. Hal tersebut
sesuai dengan firmannya:

‫س ال َّس الَ ُم ْال ُم ْؤ ِم ُن ْال ُمهَ ْي ِم ُن‬ ُ ِ‫ي آلَاِ ٰلهَ اِالَّ هُ ۚ َو اَ ْل َمل‬
ُ ‫ك ْالقُ ُّد ْو‬ ْ ‫هُ َو هللاُ الَّ ِذ‬
٢٣ :‫ان هللاِ َع َّما يُ ْش ِر ُك ْو َن ﴿الحشر‬ َ ‫﴾ ْال َع ِز ْي ُز ْال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ۗ ُر ُس ْب َح‬
Artinya: dialah Allah, tidak ada tuhan selain dia. Maha raja yang
mahasuci, yang mahasejahtera, yang menjaga keamanan,
spemelihara keselamatan, yang mahaperkaasa, yang mahakuasa,
yang memiliki segala keagungan, mahasuci Allah dari apa yang
mereka persekutukan. (Al-Ḥasyr/59: 23)
AL-WAKĪL (MAHA PEMELIHARA)

Allah swt. Memiliki nama dan sifat Al-Wakīl yang


artinya maha pemelihara. Allah bersifat pemlihara
terhadap semua makhluknya. Sebagaimana firmannya:

‫ق ُك ِّل َش ْي ٍء فَا ْعبُ ُد ْو ۚهُ َوهُ َو َع ٰلى‬


ُ ِ‫ٰذلِ ُك ُم هللاُ َر ُّب ُك ۚ ْم آلَاِ ٰلهَ اِالَّ هُ ۚ َو َخال‬
﴾١٠٢ :‫ُك ِّل َش ْي ٍء َّو ِك ْي ٌل ﴿االنعام‬
Artinya: itulah Allah, tuhan kamu, tidak ada tuhan selain
dia, pencipta segala sesuatu, maka sembahlah dia, dialah
pemelihara segala sesuatu. (QS. A-An’ām/6: 102)
Al-Matīn (mahakokoh)

Diantara nama dari sifat Allah yang lain adalah Al-


Matīn, artinya mahakokoh. Sebagaimana dalam
firmannya:

ّ ‫ق ُذوالقُ َّو ِة ال َمتِ ْي ُن‬


﴾٥٨ :‫﴿الذر ٰيت‬ ُ ‫اِ َّن هللاَ هُ َو ال َّر ّزضا‬
Artinya: sungguh Allah, dialah pemberi rezeki yang
mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (QS. Aż-
żāriyāt/51: 58)
Al-Jāmi’ (maha mengumpulkan)

Allah maha mengumpulkan semua manusia untuk


memperoleh keputusan akhir menuju kehidupan
abadi, yakni akhirat. Sebagaimana firman Allah:

:‫َوهُ َو ْالفَتَّا ُح ْال َعلِ ْي ُم ﴿سباء‬ ِّ ۗ ‫قُ ْل يَ ْج َم ُع بَ ْينَنَا َربُّنَا ثُ َّم يَ ْفتَ ُح بَ ْينَنَا بِ ْال َح‬
‫ق‬
﴾٢٦
Artinya: katakanlah, tuhan kita akan mengumpulkan kita
semua, kemudian dia memberi keputusan atara kita
denganbenar. Dan dia yang maha pemberi keputusan,
maha mengetahui. (QS. Sabā’/34: 26)
Al-’Adl (mahaadil)

Keadilan Allah adalah keadilan yang paling sempurna. Keadilan


Allah swt. Terhadap makhluknya berlaku di dalam segala hal.
Sampai kepada pembalasan terhadap amal perbuatan yang
dilakukan manisia di dunia. Tidak ada sedikitpun yang akan
terlewatkan dari pembalasan Allah. Allah berfirman.
‫ ﴾ َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة‬٧ ﴿ ‫فَ َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا يَّ َر ٗه‬
﴾٩٩ :‫َش ًّرا ي ََّر ٗه ﴿الزلزلة‬
Artinya: maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat (balasannya), dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat
balasannya. (QS. Al-Zalzalah/99: 7-8)
Al-Ākhir (maha akhir)

Setelah hari kiamat tiba, samua makhluk akan


mengalami kematian. Tidak ada yang hidup pada waktu
itu, kecuali Allah swt. Karena Allah memiliki sifat Al-
Ākhir yang berarti maha akhir. Firman Allah swt.
.....‫اط ۚ ُن‬
ِ َ‫هُ َو ااْل َ َّو ُل َوااْل ٰ ِخ ُر َوالظَّا ِه ُر َو ْالب‬
Artinya: dialah yang awal dan akhir, yang zahir dan
batin…(QS. Al-Ḥadīd/57: 3)
Penerapan perilaku yang meneladani Asmā’ul Ḥusnā

a. Sikap kokoh pendirian Menjalankan ajaran islam secara


konsisten
Mendakwahkan ajaran agama
islam

Seorang muslim dapat memberikan


b. Sikap memberi rasa aman rasa aman bagi semuanya tampak
dari sikap dan perkataanya.

c. Sikap tawakal Bersabar apabila usaha belum


berhasil
d. Sikap adil Bersyukur kepada Allah ketika
usaha berhasil
Bersikap ḥusnuẓẓan kepada Allah

Tidak menyalahi orang lain


ketika mengalami kegagalan

Sikap adil wajib ditegakkan dalam segala


persoalan hidup manusia, bagi manusia yang
melanggar hukum

Anda mungkin juga menyukai