Surat An-Naba’
Surat pertama dari juz ‘amma yang akan kita selami kandungannya adalah
surat an-Naba’ yaitu surat ke 78. Allah Subhanallahu wata’ala berfirman :
َو َلِئْن َس َأْلَتُهْم َم ْن َخ َلَق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض َلَيُقوُلَّن ُهَّللا
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. (QS
Luqman : 25)
َو َلِئْن َس َأْلَتُهْم َم ْن َخ َلَق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض َو َس َّخ َر الَّش ْمَس َو اْلَقَم َر َلَيُق وُلَّن ُهَّللا
) ُهَّللا َيْبُس ُط الِّر ْز َق ِلَم ْن َيَش اُء ِم ْن ِعَباِدِه َو َيْقِد ُر َل ُه ِإَّن َهَّللا ِبُك ِّل61( َفَأَّنى ُيْؤ َفُك وَن
) َو َلِئْن َس َأْلَتُهْم َم ْن َن َّز َل ِم َن الَّس َم اِء َم اًء َفَأْح َي ا ِب ِه اَأْلْر َض ِم ْن62( َش ْي ٍء َع ِليٌم
)63( َبْع ِد َم ْو ِتَها َلَيُقوُلَّن ُهَّللا ُقِل اْلَحْم ُد ِهَّلِل َبْل َأْك َثُر ُهْم اَل َيْع ِقُلوَن
)9( َو َلِئْن َس َأْلَتُهْم َم ْن َخ َلَق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض َلَيُقوُلَّن َخ َلَقُهَّن اْلَع ِزيُز اْلَعِليُم
)87( َو َلِئْن َس َأْلَتُهْم َم ْن َخ َلَقُهْم َلَيُقوُلَّن ُهَّللا َفَأَّنى ُيْؤ َفُك وَن
) َسَيُقوُلوَن ِهَّلِل ُق ْل َأَفاَل َت َذَّك ُروَن84( ُقْل ِلَمِن اَأْلْر ُض َو َم ْن ِفيَها ِإْن ُكْنُتْم َتْع َلُم وَن
) َسَيُقوُلوَن ِهَّلِل ُق ْل86( ) ُقْل َم ْن َر ُّب الَّس َم اَو اِت الَّسْبِع َو َر ُّب اْلَع ْر ِش اْلَعِظ يِم85(
) ُقْل َم ْن ِبَيِدِه َم َلُك وُت ُك ِّل َش ْي ٍء َو ُه َو ُيِج يُر َو اَل ُيَج اُر َع َلْي ِه ِإْن87( َأَفاَل َتَّتُقوَن
)89( ) َسَيُقوُلوَن ِهَّلِل ُقْل َفَأَّنى ُتْس َح ُروَن88( ُكْنُتْم َتْع َلُم وَن
َفَيُق وُل َر ُس وُل ِهللا َص َّلى ُهللا: َق اَل، َلَّبْيَك اَل َش ِريَك َلَك: َك اَن اْلُم ْش ِر ُك وَن َيُقوُلوَن
، َتْمِلُك ُه َو َم ا َم َل َك، ِإاَّل َش ِريًك ا ُه َو َل َك: َق ْد َق ْد » َفَيُقوُل وَن، «َو ْيَلُك ْم: َع َلْيِه َو َس َّلَم
َيُقوُلوَن َهَذ ا َو ُهْم َيُطوُفوَن ِباْلَبْيِت
“Kaum musyrikin berkata, “Labbaika laa syarika laka” (Ya Allah kami
memenuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu). Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Celaka kalian, cukuplah, cukupkanlah!).
Maka mereka (kaum musyrikin) berkata (dengan menambah), “illa syarikan
huwa laka, tamlikuhu wamaa malaka” (Kecuali sekutu milikMu yang Engkau
memilikinya dan ia tidak memiliki). Mereka mengucapkan hal ini sambil
thawaf di ka’bah.” (HR. Muslim No. 1185)
An-Naba’ dalam bahasa arab artinya berita, yaitu berita yang penting yang
sedang mereka bicarakan. Bahkan Allah Subhanallahu wata’ala sifatkan
dalam hal ini dengan اْلَعِظ يِمyaitu berita yang besar. Para ahli tafsir masa salaf
memiliki 3 pendapat tentang makna firman Allah Subhanallahu wata’ala الَّنَبِإ
“ اْلَعِظ يِمtentang berita yang besar”
Apa yang dimaksud dengan berita yang besar ini? Sebagian salaf
mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan berita yang besar tersebut
adalah al–Qur‘an al-‘Adzim. Ini pendapat sebagian salaf bahwasanya yang
mereka perselisihkan dan ingkari adalah Al-Qur’an al-Karim, karena Al-Quran
adalah berita yang agung sebagaimana firman Allah:
Sebagian salaf yang lain menyatakan bahwa yang dimaksud dengan الَّنَبِإ اْلَعِظ يِم
adalah kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka
sangat mengingkari kenabian Muhammad. Meskipun mereka mengenal dan
menggelari Nabi sebagai al-Amiin (orang yang sangat amanah dan
terpercaya), akan tetapi mereka kaget dan tidak menduga bahwa
Muhammad akan menyatakan bahwa dirinya adalah utusan Allah.
Pendapat ketiga dari para salaf bahwa yang mereka ingkari dan mereka
perdebatkan adalah hari kiamat atau hari kebangkitan setelah
kematian. Kaum musyrikin mengingkari bahwa orang yang telah meninggal
dunia akan dibangkitkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala. Adapun kematian
maka kaum musyrikin tidaklah mengingkarinya, karena mereka telah melihat
langsung bahwasanya orang hidup akan meninggal. Yang membuat mereka
heran adalah bagaimana yang mati bisa dihidupkan kembali? Inilah yang
mereka pertanyakan َع ِن الَّنَبِإ اْلَعِظ يِمyaitu tentang hari kiamat.
Diantara dalil yang menguatkan bahwasanya الَّنَبِإ اْلَعِظ يِمadalah hari kebangkitan,
yaitu ayat setelahnya dimana Allah Subhanallahu wata’ala mengatakan :
Beriman kepada akhirat merupakan perkara yang sangat penting. Karena ini
akan mempengaruhi perjalanan hidup manusia. Seorang yang beriman
kepada Allah Subhanallahu wata’ala dan beriman bahwasanya dia akan
dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah
Subhanallahu wata’ala, akan nampak dampaknya dalam kehidupannya. Dia
tahu bahwa setiap lafal yang dia ucapkan, setiap perbuatan yang dia
kerjakan, akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Subhanallahu
wata’ala. Berbeda dengan seseorang yang tidak beriman akan hal ini, dia
merasa bahwa dia tidak akan dibangkitkan. Sehingga dia akan melakukan
segala kegiatan seenaknya karena dia merasa tidak akan dimintai
pertanggung jawaban oleh Allah Subhanallahu wata’ala.
َلَخ ْلُق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َأْك َبُر ِم ْن َخ ْلِق الَّناِس َو َلِكَّن َأْك َثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم وَن
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar (dahsyat) daripada
penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS Ghafir : 57)
Alam semesta ini luar biasa luasnya, luar biasa megahnya. Allah
Subhanallahu wata’ala menciptakan ini semua dengan mudahnya, maka
mudah pula bagi Allah Subhanallahu wata’ala untuk sekedar membangkitkan
manusia yang sudah menjadi tulang belulang. Bukankah Allah Subhanallahu
wata’ala telah menciptakan mereka sebelumnya dari ketiadaan?
Perkara ini (yaitu Allah menciptakan alam semesta) merupakan perkara yang
diyakini oleh orang-orang musyrikin. Orang-orang musyrikin
bukanlah dahriah -yaitu orang-orang yang mengingkari adanya Tuhan-, akan
tetapi kaum musyrikin mengakui adanya Allah Subhanallahu wata’ala, hanya
saja mereka mengingkari adanya hari kebangkitan, sehingga Allah
Subhanallahu wata’ala menjelaskan kepada mereka :“jika kalian mengakui
bahwasanya Allah Subhanallahu wata’ala lah yang telah menciptakan
kalian, maka mengulangi penciptaan kalian lebih mudah
perkaranya”. Diantara bentuk penjelasan Allah Subhanallahu wata’ala
kepada mereka adalah Allah menjelaskan bahwa yang menciptakan alam
semesta ini adalah Allah Subhanallahu wata’ala, dan penciptaan alam
semesta lebih dahsyat daripada penciptaan manusia.
Oleh karena itu, dari ayat yang ke-enam dan seterusnya Allah Subhanallahu
wata’ala akan menyebutkan perkara-perkara yang berkaitan dengan
penciptaan alam, diantaranya kenikmatan-kenikmatan yang Allah diberikan
kepada orang-orang musyrikin. Allah Subhanallahu wata’ala berfirman :
َأْو َتادًاdalam bahasa arab adalah bentuk jamak (plural) dari الَو َتُدyang artinya
adalah pasak. Jika kita ingin mendirikan kemah, maka kita perlu
menancapkan semacam paku baik dari besi maupun dari kayu. Kita
tancapkan terlebih dahulu dengan kuat kemudian kita ikat tali penyangga
kemah tersebut. Kalau perlu kita memasang lima atau enam pasak/paku
tersebut, atau minimal empat pasak sehingga kemah tersebut tegak dan
tidak jatuh. Gunung yang Allah Subhanallahu wata’ala tancapkan ke bumi ini
semacam pasak. Kabar ini diucapkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala 1400
tahun yang lalu. Di jaman sekarang yang semakin modern ini, setelah orang-
orang melakukan penggalian-penggalian, mereka kemudian mengetahui
bahwasanya gunung itu sangat tinggi, baik yang menjulang ke atas maupun
yang menjulang ke bawah. Dari sini diketahui bahwasanya gunung itu
bukanlah tumpukan tanah di atas permukaan bumi, akan tetapi dia
tertancapkan ke bawah ibarat paku/pasak yang ditanamkan. Sehingga akan
kita dapati kawah gunung itu berada di bawah permukaan tanah dan terus
ke bawah. Akar gunung itu menjulang ke dalam jauh bahkan sebagian ahli
dalam hal ini mengatakan bahwa bagian gunung yang muncul di atas
permukaan bumi hanyalah 1/3 bagian. Jika kita menancapkan paku untuk
membuat ikatan dari kemah, maka kita akan menancapkannya dengan
dalam, yang kita sisakan hanya sebagian kecil agar paku tersebut kuat
mengikat tali. Seperti itulah gunung-gunung yang ditancapkan oleh Allah
Subhanallahu wata’ala di atas muka bumi agar bumi ini tidak bergetar. Hal
ini diucapkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala 1400 tahun yang lalu dan
baru diketahui akan kebenarannya bahwasanya gunung itu tidak
terhamparkan seperti tanah yang dihamburkan ke atas kemudian
menggunung melainkan tertancapkan. Bukan seperti gunung di padang pasir
yang bisa berpindah-pindah karena ditiup angin. Hal ini disebabkan karena
gunung yang ada di padang pasir tidak tertancapkan di dalam bumi, tetapi ia
hanyalah sekedar kumpulan pasir yang berada di atas daratan. Karenanya
jika seseorang masuk ke dalam gurun/padang pasir, susah baginya untuk
keluar, karena tidak ada gunung yang bisa dijadikan patokan, disebabkan
gunung-gunung tersebut bisa berpindah-pindah tertiup angin. Adapun
gunung bumi maka ia tertancap kuat di bawah tanah, makanya Allah
Subhanallahu wata’ala mengatakan “ َأْو َت ادًاgunung-gunung yang kami
pasakkan.”
َبِد يُع الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َأَّنى َيُك وُن َلُه َو َلٌد َو َلْم َتُك ْن َلُه َص اِحَبٌة َو َخ َلَق ُك َّل َش ْي ٍء
)101( َو ُهَو ِبُك ِّل َش ْي ٍء َع ِليٌم
Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai
anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu;
dan Dia mengetahui segala sesuatu (QS Al-An’aam : 101)
)3( َو َأَّنُه َتَع اَلى َج ُّد َر ِّبَنا َم ا اَّتَخ َذ َص اِحَبًة َو اَل َو َلًد ا
Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan
tidak (pula) beranak (QS Al-Jinn : 3)
َو ِم ْن َآَياِت ِه َأْن َخ َل َق َلُك ْم ِم ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اجًا ِلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَه ا َو َجَع َل َبْيَنُك ْم َم َو َّد ًة
َو َر ْح َم ًة ِإَّن ِفي َذ ِلَك َآَلَياٍت ِلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir. (QS Ar-Ruum : 21)
Fungsinya adalah ِلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَهاyaitu agar kalian merasa tenang bersama istri-istri
kalian tersebut. Mustahil seorang lelaki normal bisa hidup dengan tenang
tanpa ada pasangan di dalam hidupnya. Diantara nikmat dari Allah
Subhanallahu wata’ala ialah Dia menumbuhkan kebutuhan seorang lelaki
dengan pasangannya tersebut. Allah Subhanallahu wata’ala pula lah yang
menumbuhkan rasa kasih sayang diantara pasangan tersebut.
ُس َباتًاdalam bahasa arab artinya istirahat. Ini juga merupakan anugerah dari
Allah Subhanallahu wata’ala. Seandainya seseorang bekerja terus-menerus
tanpa istirahat niscaya dia akan binasa. Oleh karena itu, Alah menjadikan
seseorang lelah sehingga dia butuh dengan istirahat.
Langit yang berada di atas kita ada sebanyak 7 lapis, jarak antara langit satu
dengan langit lainnya membutuhkan perjalanan yang sangat jauh. Ini
menunjukkan bagaimana luasnya ke-Maha kuasaan Allah Subhanallahu
wata’ala. Langit yang kita saksikan ini tidak diketahui dimana
penghujungnya. Allah Subhanallahu wata’ala menegakkannya tanpa pasak
dari bumi dan langit juga lebih luas daripada bumi ini. Padahal kita tahu pada
umumnya yang berada di atas itu lebih kecil daripada yang di bawah.
Kemudian yang di atas itu lebih butuh daripada yang di bawah, apabila yang
di bawah jatuh maka yang di atas juga akan jatuh, sehingga butuh pasak
untuk menahan. Inilah yang sering kita lihat dalam praktek kehidupan
sehari-hari, yang di atas lebih kecil daripada yang di bawah, yang di bawah
menaungi yang di atas, dan yang di atas butuh dengan pasak agar dia tidak
terjatuh. Namun hal ini tidak berlaku pada langit. Langit jauh lebih tinggi
daripada bumi dan jauh lebih luas daripada bumi. Sementara itu tidak ada
pasak yang tertancap dari bumi menuju langit padahal langit yang dengan
kokohnya berada di atas kita bukan hanya satu lapis melainkan 7 lapis.
Seseorang yang merenungkan hal ini akan menyadari bahwa dia adalah
makhluk yang sangat kecil yang tidak ada tandingannya dengan bumi ini.
Lantas bagaimana dengan kedahsyatan langit yang Allah Subhanallahu
wata’ala bangun 7 lapis di atas bumi ini.
اَل َيْأِتيِه اْلَباِط ُل ِم ْن َبْيِن َيَد ْيِه َو اَل ِم ْن َخ ْلِفِه َتْنِزيٌل ِم ْن َحِكيٍم َحِم يٍد
Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun
dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji (QS Fusshilat : 42)
Tidak akan ada kesalahan dari depan maupun belakang, dan dari arah
manapun, karena diturunkan dari Allah Subhanallahu wata’ala.
Diantara makna اْلُم ْع ِص َر اِتdalam bahasa arab adalah awan yang sudah hitam
yang mengandung butiran-butiran air dan siap diturunkan ke langit. Allah
Subhanallahu wata’ala mengatakan “ َو َأْنَز ْلَنا ِم َن اْلُم ْع ِص َر اِت َم اًء َثَّجاجًاdan kami turunkan
dari awan tersebut air yang banyak”, yaitu hujan yang deras. ini merupakan
nikmat dari Allah Subhanallahu wata’ala juga. Kemudian apa fungsi dari air
yang turun tersebut? Kata Allah Subhanallahu wata’ala :
) َو َج َّناٍت َأْلَفافًا16
Ayat ini adalah bagian terakhir yang berisi tentang karunia-karunia yang
beraneka ragam yang Allah Subhanallahu wata’ala berikan kepada manusia
sebagai bukti bahwasanya Allah Subhanallahu wata’ala Maha Kuasa. Allah
Subhanallahu wata’ala yang menumbuhkan tetumbuhan, Allah Subhanallahu
wata’ala yang meninggikan langit, Allah Subhanallahu wata’ala yang telah
menciptakan bumi, Allah Subhanallahu wata’ala yang telah memberikan dan
menurunkan hujan ini. Ini semua menunjukkan akan kekuasaan Allah
Subhanallahu wata’ala. Seakan-akan Allah Subhanallahu wata’ala
mengatakan kepada orang-orang musyrikin, “Hai orang-orang musyrikin,
jika kami bisa melakukan itu semua, maka menghidupkan kembali yang
telah menjadi tulang belulang adalah perkara yang mudah”.
Yaitu hari kiamat yang pasti datangnya. Barang siapa yang meninggal dunia
maka dia telah memasuki kiamat kecil. Dan selanjutnya dia akan memasuki
alam akhirat. Hari kiamat sudah tegak baginya meskipun kiamat kubra
(kiamat besar, untuk semua makhluk) belum datang. Setiap manusia telah
ditentukan kiamat baginya, berbeda dengan datangnya hari kiamat besar
maka tidak ada yang mengetahui waktunya kecuali Allah Subhanallahu
wata’ala. Memang benar Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassallam telah
mengabarkan bahwa hari kiamat akan terjadi pada hari jumat, tetapi tidak
ada yang mengetahui hari jumat tersebut jatuh pada minggu, bulan, dan
pada tahun yang mana. Dia akan datang dengan tiba-tiba, dan
kedatangannya tersebut adalah sesuatu yang pasti. Allah Subhanallahu
wata’ala berfirman :
Ketahuilah bahwa pada hari tersebut seluruh atribut akan ditinggalkan dan
seluruh pangkat serta jabatan akan ditinggalkan. Di hari kiamat kelak tidak
ada kecuali 2 golongan : sebagian di surga, sebagian di neraka
jahannam. Tidak ada lagi perbedaan kaya dan miskin, si kaya tidak bisa
sombong pada hari tersebut. Si panglima dan jenderal tidak akan bisa
sombong pada hari tersebut. Dia tidak akan menampakkan jabatannya,
tetapi dia akan termasuk ke dalam 2 golongan, apakah masuk surga atau
masuk neraka. Oleh karena itu, hari itu adalah yaumal fashli yaitu hari
pembeda antara hak dan bathil, hari pembeda antara yang beriman dan
yang kafir, hari pembeda antara yang dibenarkan dan yang didustakan.
Kemudian Allah Subhanallahu wata’ala menyebutkan :
Pada hari kiamat akan terjadi 2 tiupan sangkakala dan hari kebangkitan akan
terjadi pada tiupan yang kedua. Yang akan meniupkan sangkakala adalah
malaikat israfil yang disebut dengan shahibul qarn. Dia akan meniup
sangkakala dengan tiupan yang sangat dahsyat sehingga tatkala tiupan
pertama :
َو ُنِفَخ ِفي الُّص وِر َفَص ِع َق َم ْن ِفي الَّس َم اَو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض ِإاَّل َم ْن َش اَء ُهَّللا
“maka seluruh yang hidup di langit dan di bumi akan meninggal/mati tatkala
itu, kecuali yang Allah Subhanallahu wata’ala hendaki.” (QS Az-Zumar : 68)
Langit-langit yang kita saksikan sekarang tidak ada lubang dan tidak ada
celahnya sama sekali. Namun pada hari kiamat akan terbuka, akan banyak
pintu-pintu yang Allah Subhanallahu wata’ala bukakan. Karena pada hari
tersebut malaikat akan turun, dan kita tahu bahwa malaikat penghuni langit
amatlah banyak. Oleh karena itu, dalam suatu hadits Nabi berkata :
، َأَّطِت الَّس َم اُء َو َح َّق َلَه ا َأْن َتِئ َّط، َو َأْس َم ُع َم ا اَل َتْس َم ُعوَن، ِإِّني َأَر ى َم ا اَل َتَر ْو َن
َم ا ِفيَها َم ْو ِض ُع َأْر َبِع َأَص اِبَع ِإاَّل َع َلْيِه َم َلٌك َس اِج ٌد
“Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak lihat, dan aku mendengar
apa yang kalian tidak mendengarnya. Langit terasa berat dan pantas bagi
langit untuk terasa berat. Tidak ada satu tempat seukuran empat jari kecuali
ada malaikat yang sujud di atasnya” (HR Ahmad no 21516, At-Tirmidzi no
2312 dan Ibnu Maajah no 4190 dengan sanad yang hasan)
َأِط ْيٌطasalnya adalah suara yang keluar dari rahil (pelana onta yang terbuat
dari kayu) tatkala diduduki oleh penunggang onta. Atau suara rintihan onta
tatkala dibebani dengan beban yang sangat berat. Maksud dari hadits di atas
adalah langit seakan-akan merasa keberatan karena betapa banyaknya
malaikat yang menempati langit.
Pada hari kiamat kelak langit-langit akan terbelah dan terbuka menjadi
seperti pintu-pintu, para malaikat itu pun turun (lihat Tafsir Al-Baghowi
8/313). Hal ini sebagaimana firman Allah :
َو َيْو َم َتَش َّقُق الَّسماُء ِباْلَغ ماِم َو ُنِّز َل اْلَم الِئَك ُة َتْنِزياًل
‘’Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih
dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang’’ (QS Al-Furqon : 25)
Pendapat yang lain menyatakan bahwa langit-langit pada hari kiamat
terbelah-belah sehingga menjadi seperti potongan-potongan kayu seperti
pintu-pintu (Lihat Tafsir At-Thobari 24/19).
“pada hari dimana Allah akan gantikan bumi dengan bumi yang lain.” (QS
Ibrahim : 48)
Bumi yang akan kita pijak di padang mahsyar nanti berbentuk datar, tidak
ada gunung dan tidak ada lembah. Semua gunung dihancurkan oleh Allah,
َو َيْس َأُلوَنَك َع ِن اْلِج َباِل َفُقْل َيْنِس ُفَها َر ِّبي َنْس ًفا
Ada khilaf diantara para ulama tentang makna َأْح َقاًبا. َأْح َقاًباadalah bentuk jamak
dari ُح ُقْب. Sebagian salaf menafsirkan ُح ُقْبdengan 70 tahun, ada yang
mengatakan 80 tahun, dan ada pula yang mengatakan 300 tahun.
Jika mereka orang-orang yang berbuat dzhalim, tetapi tidak kafir dan juga
tidak musyirik maka mereka akan tinggal di neraka jahannam dalam waktu
yang lama, boleh jadi ratusan ratusan tahun, ribuan tahun, atau bakan
jutaan tahun, tentu ini adalah waktu yang sangat lama.
َو َقاُلوا َلْن َتَم َّسَنا الَّناُر ِإاَّل َأَّياًم ا َم ْعُد وَد ًة ُقْل َأَّتَخ ْذ ُتْم ِع ْن َد ِهَّللا َع ْه ًد ا َفَلْن ُيْخ ِل َف ُهَّللا
) َبَلى َم ْن َك َسَب َس ِّيَئًة َو َأَح اَطْت ِب ِه80( َع ْهَد ُه َأْم َتُقوُلوَن َع َلى ِهَّللا َم ا اَل َتْع َلُم وَن
)81( َخ ِط يَئُتُه َفُأوَلِئَك َأْص َح اُب الَّناِر ُهْم ِفيَها َخ اِلُد وَن
Dan mereka (Yahudi) berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api
neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu
menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya,
ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui? (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia
telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya (QS Al-Baqarah : 80-81)
َأَلْم َتَر ِإَلى اَّلِذ يَن ُأوُتوا َنِص يًبا ِم َن اْلِكَت اِب ُي ْد َعْو َن ِإَلى ِكَت اِب ِهَّللا ِلَيْح ُك َم َبْيَنُهْم ُثَّم
) َذ ِلَك ِبَأَّنُهْم َقاُلوا َلْن َتَم َّسَنا الَّناُر ِإاَّل َأَّياًم ا23( َيَتَو َّلى َفِريٌق ِم ْنُهْم َو ُهْم ُم ْع ِر ُضوَن
َم ْعُد وَد اٍت َو َغَّر ُهْم ِفي ِد يِنِهْم َم ا َك اُنوا َيْفَتُروَن
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bagian yaitu Al
Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu
menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebagian dari mereka
berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). Hal itu adalah
karena mereka mengaku: “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali
beberapa hari yang dapat dihitung”. Mereka diperdayakan dalam agama
mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan . (QS Ali-Imran : 23-24)
Barang siapa yang masuk ke dalam neraka jahannam niscaya dia akan
merasakan kepedihan yang amat sangat dalam waktu yang sangat lama.
Oleh karena itu, kita berlindung kepada Allah dari siksa api neraka
jahannam.
َح ِم يمًاadalah air panas yang berada puncak panasnya. َو َغ َّس اقًاkata para ulama
adalah air yang dinginnya luar biasa tetapi bukan berasal dari air melainkan
dari nanahnya penghuni neraka jahannam. Dari luka penghuni neraka,
keringat mereka, dan nanah mereka, dikumpulkan dan didinginkan oleh Allah
Subhanallahu wata’ala kemudian dijadikan air minum untuk mereka.
Sesungguhnya ini sangat menyiksa mereka. Selain itu minuman mereka
tersebut sangat berbau busuk -sebagaimana penjelasan al-Hafiz Ibnu Katsir
dalam tafsirnya-. Jadi di neraka jahannam nanti ada sebagian penghuni
neraka yang disiksa dengan panas yang amat parah dan terkadang pula
disiksa dengan dingin yang amat parah.
، َف َأِذ َن َلَه ا ِبَنَفَس ْيِن، َيا َر ِّب َأَك َل َبْع ِض ي َبْع ًض ا: َفَقاَلْت،اْش َتَك ِت الَّناُر ِإَلى َر ِّبَها
َو َأَش ُّد َم ا، َفْهَو َأَش ُّد َم ا َتِج ُد وَن ِم َن اْلَح ِّر، َو َنَفٍس ِفي الَّصْيِف، َنَفٍس ِفي الِّش َتاِء
َتِج ُد وَن ِم َن الَّز ْمَهِريِر
Neraka mengeluh kepada Rabb-nya seraya berkata, “Ya Rabbku, sebagian
dariku memakan sebagian yang lainnya”. Maka Allah memberi izin baginya
dengan dua hembusan, hembusan tatkala musim panas dan hembusan
tatkala musim dingin. Maka itulah panas yang paling parah yang kalian
rasakan dan dingin yang paling parah yang kalian rasakan.” (HR Muslim No.
617)
Kita tahu bahwa orang yang tinggal pada tempat yang bersuhu 1 derajat
atau di bawah minus 1 derajat, maka orang tersebut akan merasa sangat
tersiksa karena dingin yang menusuk ke dalam tulangnya. Jadi neraka
jahannam bukan hanya berbentuk api yang amat panas tapi juga rasa dingin
yang amat parah. Dan ini mudah bagi Allah Subhanallahu wata’ala untuk
menggabungkan dalam satu tempat, ada yang dingin ada yang panas. Kita
saksikan sebagian alat seperti AC atau kulkas. Kulkas dalamnya dingin,
namun belakangnya panas. Demikian juga AC, mesinnya panas tetapi
mengeluarkan udara yang dingin. Sehingga sangat mudah bagi Allah
Subhanallahu wata’ala membuat neraka jahannam memiliki tempat yang
sangat panas dan tempat yang sangat dingin. Ada َحِم يمًاyaitu air yang sangat
panas dan َو َغَّساقًاyaitu nanah darah penghuni neraka jahannam yang sangat
dingin yang jika diminum akan sangat menyiksa orang yang meminumnya.
Mengapa para penghuni neraka tetap meminum minuman seperti ini padahal
mereka tahu bahwa minuman tersebut hanya akan menambah siksaan bagi
mereka, kata para ulama karena saking dahaganya sehingga harus ada
sesuatu yang harus mereka masukkan ke dalam mulut mereka. Mereka
sampai tidak peduli lagi apa yang mereka masukkan ke dalam mulutnya,
meskipun mereka tahu bahwa meminum air panas hanya akan merusak isi
perut mereka. Keadaannya sama seperti orang-orang yang kecanduan
morfinis dan semacamnya, mereka ingin terus menghirupnya bahkan kadang
dijumpai orang yang rela menggoret-goret tubuhnya untuk menghirup
darahnya yang mengandung heroin tersebut. Mereka terpaksa melakukannya
meskipun merasakan penderitaan. Demikian juga orang-orang musyrikin
ketika merasakan dahaga yang amat sangat, mereka harus minum apapun
yang bisa diminum. Meskipun air yang diminum adalah air panas yang bisa
memotong-motong isi perut mereka, mereka tidak peduli yang penting bisa
minum. Bahkan nanah dari para penghuni nereka jahannam yang
terkumpulkan terpaksa diminum karena rasa dahaga yang amat yang
mereka rasakan. Inilah air minum yang disediakan Allah Subhanallahu
wata’ala untuk mereka.
Orang-orang musyrikin tidak mau dan dan takut akan adanya perhitungan
terhadap amal perbuatan mereka di dunia. Padahal mereka akan
menemukan hari tersebut.
Tidak ada kemaksiatan apapun yang luput dari catatan Allah Subhanallahu
wata’ala dan akan dihadirkan. Mereka akan melihat apa yang telah mereka
lakukan, tidak ada kemaksiatan yang mereka lakukan kecuali telah dicatat.
Ini adalah ayat yang sangat ditakutkan oleh para penghuni neraka
Jahannam. Sampai-sampai Abdullah bin ‘Amr berkata :
“Tidak pernah turun satu ayatpun yang lebih berat kepada penghuni neraka
dari pada ayat ini” (Fathul Qodiir 5/444)
َو َك َو اِع َبdalam bahasa arab adalah para gadis-gadis muda yaitu bidadari yang
memiliki buah dada yang bulat yang tidak renggang dan tidak turun.
َتَك َّع َبْت َثْد ُيُهَّن َو َتَفَّلَك ْت َأْي َص اَر َثْد ُيُهَّن َك اْلَك ْع ِب ِفي ُص ُد ْو ِر ِهَّن: ِنَس اٌء َك َو اِع ُب
Para wanita kawa’ib : buah dada mereka membentuk seperti ka’ab (mata
kaki) dan membulat, yaitu buah dada mereka seperti mata kaki yang
menempel di dada-dada mereka. (Fathul Qodiir 5/445)
Para bidadari tersebut umurnya rata-rata, tidak tua tidak juga terlalu kecil
yaitu sekitar umur 30 – 35 tahun. Allah Subhanallahu wata’ala menyediakan
bidadari yang sebaya dengan mereka dimana para pemuda mencapai puncak
muda yang paling baik sekitar 33th umur. Dan semua bidadari umurnya
sama sebaya diantara mereka.
Kata para ulama, َك ْأسًاdalam bahasa arab digunakan untuk khamr. Maka Allah
Subhanallahu wata’ala akan menyediakan khamr-khamr di dalam gelas-gelas
tersebut sebagai minuman para penghuni surga. Minum khamr di dunia
hukumnya haram mengonsumsinya, tetapi bagi para penghuni surga
hukumnya boleh meminum khamr. Khamr di akhirat juga berbeda dengan
khamr yang ada di dunia.
Karena surga adalah darus salam (tempat penuh keselamatan), tidak akan
ada gangguan sama sekali dan tidak pula ada yang sia-sia.
Hisaaban artinya kaafiyah : cukup dan banyak. Disini terlihat metode Al-
Quran, setelah disebutkan tentang neraka jahannam, Allah Subhanallahu
wata’ala kemudian menyebutkan tentang surga. Sehingga ada metode
targhib wa tarhib. Tarhib yaitu Allah Subhanallahu wata’ala memberi rasa
takut kepada kaum mukminin tentang dahsatnya neraka jahannam. Tetapi
terdapat targhib yaitu Allah Subhanallahu wata’ala juga memotivasi dan
memberi semangat kepada kaum mukminin tentang lezatnya dan indahnya
surga.
) َر ِّب الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َو َم ا َبْيَنُهَم ا الَّرْح َمِن اَل َيْم ِلُك وَن ِم ْنُه ِخ َطابًا37
“Tuhan (yang memilihara) langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya yang Maha Pengasih, mereka tidak
mampu berbicara kepada Allah Subhanallahu wata’ala”
Pada hari kiamat semua akan ketakutan tidak berani berbicara kecuali yang
diijinkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala.
) َيْو َم َيُقوُم الُّر وُح َو اْلَم اَل ِئَك ُة َص ّفًا اَل َيَتَك َّلُم وَن ِإاَّل َم ْن َأِذ َن َلُه الَّرْح َم ُن َو َق اَل38
َص َو ابًا
Hari tersebut adalah hari yang paling dahsyat. Tidak ada yang berani
berbicara kepada Allah Subhanallahu wata’ala kecuali dengan izin-Nya.
Jangankan manusia biasa, para Nabi saja takut untuk berbicara kepada Allah
Subhanallahu wata’ala. Tidak ada yang terdengar kecuali desihan-desihan.
Tidak ada yang berani berbicara kenapa karena hari tersebut adalah hari
yang dahsyat. Pada hari tersebut Allah Subhanallahu wata’ala sedang
murka.
) َذ ِلَك اْلَيْو ُم اْلَح ُّق َفَم ْن َشاَء اَّتَخ َذ ِإَلى َر ِّبِه َم َآبًا39
Barang siapa yang ingin selamat dari dahsyatnya hari kiamat dan dari
siksaan neraka jahannam maka carilah jalan yang benar menuju Allah
Subhanallahu wata’ala.
Bahwasanya adzab itu dekat yang akan dirasakan oleh orang-orang yang
berbuat dzhalim. Para pelaku maksiat akan diadzab di alam barzakh sebelum
diadzab di neraka jahannam. Adapun orang-orang kafir akan didatangkan
kepada mereka adzab pada hari kiamat kelak dengan azab yang lebih pedih
yaitu ketika di neraka jahannam.
Pada hari tersebut semua akan diingatkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala,
apa yang telah mereka lakukan di dunia dan akan diperlihatkan di hadapan
mereka. Catatan amalnya akan dibukakan di hadapan mereka. Mereka akan
melihat secara detail setiap perbuatan yang telah mereka lakukan selama di
dunia.
Pada hari tersebut seorang kafir akan berkata, “Aduhai seandainya waktu
dulu aku hanyalah tanah”. Ini menunjukkan akan penyesalannya di hari
kiamat kelak. Dia tidak ingin menjadi manusia yang disidang kemudian
diadzab oleh Allah Subhanallahu wata’ala. Lalu dia berangan-angan
seandainya dia dulu hanyalah tanah, yang tidak akan dihisab, tidak akan
disidang, dan tidak akan di adzab. Tetapi menyesal pada hari kiamat tidak
ada manfaatnya.
ِم َن الَّش اِة اْلَقْر َناِء، َح َّتى ُيَقاَد ِللَّش اِة اْلَج ْلَح اِء،َلُتَؤ ُّدَّن اْلُح ُقوَق ِإَلى َأْهِلَها َيْو َم اْلِقَياَم ِة
“Sungguh kalian akan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya pada hari
kaimat, sampai hak kambing yang tidak bertanduk akan
diambil/dikembalikan dari kambing yang bertanduk” (HR Muslim No. 2582)