1
Tambahan:
Imam an-Nawawi di dalam Syarah Shahih Muslimnya berkata:
أم إىل، سواء كانت الشفاعة إىل سلطان ووال وحنومها، الشفاعة ألصحاب احلوائج املباحة فيه استحباب
أو يف ختليص، أو إس قاط تعزي ر، وس واء ك انت الش فاعة إىل س لطان يف ك ف ظلم، واح د من الن اس
أو إبطال، وكذاالشفاعة يف تتميم باطل، فحرام الشفاعة يف احلدود وأما. أو حنو ذلك، عطاء احملتاج
. فهي حرام، وحنو ذلك، حق
“Di dalam hadits tersebut, merupakan sesuatu yang disukai untuk memberi pertolongan bagi orang yang
membutuhkannya pada suatu hal yang mubah. Sama saja apakah pertolongan itu diberikan kepada sulthan, wali
(gubernur), atau yang semisalnya, atau diberikan kepada salah seorang manusia. Dan sama saja apakah
pertolongan itu diberikan kepada sulthan dalam menghentikan kezhaliman atau menjatuhkan hukuman atau
dalam pembebasan pemberian orang yang membutuhkan dan yang semisal dengannya. Adapun pertolongan
dalam hudud atau hukum maka hal itu haram, demikian juga pertolongan dalam penyelesaian suatu kebatilan,
atau dalam hal membatalkan yang haq/benar, dan yang semisal dengannya, maka hal itu adalah haram.”
Faedah Hadits:
1. Hadits ini mengandung dorongan untuk memberikan pertolongan selama dalam hal yang berpahala sama
saja apakah hajat keperluan orang yang minta tolong tersebut dapat terpenuhi ataukah tidak.
2. Tidak ada syafa’at atau pertolongan dalam hudud Allah atau hukum-hukum Allah bila urusan tersebut telah
sampai kepada hakim.
HADITS KEDUA:
2
'alaihi wa sallam- menjawab, "Aku hanya memberi saran." Maka dia berkata,"Saya tidak butuh ataupun
berminat untuk rujuk dengannya."