Anda di halaman 1dari 6

Doa Menyambut Bulan Sya'ban

dan Amalan-amalan yang


Dianjurkan di Bulan Syaban
Sesuai Sunnah
Selasa, 2 April 2019 12:44

freepick
Doa Menyambut Bulan Sya'ban dan Amalan-amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban Sesuai Sunnah

Doa Menyambut Bulan Sya'ban dan Amalan-amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Peringatan Isra Mi'raj mulai digelar di banyak tempat,
menandakan semakin dekatnya bulan Sya'ban.
Bulan Sya‘ban merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai peristiwa bersejarah, di
antaranya peristiwa pengalihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Masjidil Haram
(Ka'bah) di Arab Saudi.
Pada bulan Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk memohon panjang umur kepada Allah SWT
agar dapat mengalami Bulan Ramadhan, bulan penuh kemurahan Allah SWT.
Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadan Bahasa Arab & Indonesia dan Doa Berbuka Puasa di
Ramadhan 1440 H
Baca: Lafaz Bacaan Niat Salat Witir di Bulan Ramadan, Ketahui Tata Cara dan Doa-
doanya
Baca: Niat Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Serta Tata Cara & Keutamaan Shalat
Tarawih Bulan Ramadan
Baca: Prabowo-Sandi Wacanakan Libur Sekolah Sebulan Penuh Selama Ramadan Jika
Terpilih Pilpres 2019

Seperti dilansir NU.or.id, lafal doa yang lazim dibaca adalah doa yang sama dengan doa bulan
Rajab sebagai berikut:
َ ‫ش ْعبَانَ َوبَ ِل ْغنَا َر َم‬
َ‫ضان‬ َ ‫ب َو‬
َ ‫ي َر َج‬ ِ َ‫اللَّ ُه َّم ب‬
ْ ِ‫ار ْك لَنَا ف‬
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami
dengan Bulan Ramadhan.”
Doa panjang umur itu juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana riwayat hadits
berikut:
‫كان إذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان‬
Artinya, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan
Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.’”
Syekh Ibnu Rajab menyimpulkan bahwa riwayat ini menganjurkan umat Islam untuk memohon
panjang umur dengan niat untuk menambah kebaikan dan beramal saleh di masa mendatang.
Pandangan Ibnu Rajab ini dikutip oleh Syekh Abdur Rauf Al-Munawi ketika mensyarahkan
kumpulan hadits Jami‘us Shaghir berikut ini:
‫ فيه أن دليل ندب الدعاء بالبقاء إلى األزمان الفاضلة إلدراك األعمال الصالحة فيها فإن المؤمن ال يزيده عمره إال خيرا‬:‫قال ابن رجب‬.
Artinya, “Syekh Ibnu Rajab mengatakan, pada hadits ini terdapat dalil anjuran doa panjang
umur hingga waktu-waktu utama (Ramadhan) agar dapat melakukan amal saleh di waktu-waktu
tersebut. Pasalnya, tidak bertambah usia orang beriman melainkan bertambah kebaikannya,”
(Lihat Abdur Rauf Al-Munawi, Faidhul Qadir bi Syarhi Jami‘is Shaghir, [Beirut, Darul Makrifah,
1972 M/1391 H], cetakan kedua, juz V, halaman 131).
Dari keterangan ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat dan itikad baik patut menjadi perhatian
bagi kita dalam memohon panjang umur, yaitu niat beramal saleh dan memperbaiki diri untuk
mengisi umur yang tersisa.
Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan keutamaan bulan Sya’ban.
Bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa
semua umatnya, yaitu malam nisfu Sya`ban.
Ustaz Abdul Somad mengawali ceramah tentang keutamaan dan amalan bulan Sya’ban,
dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.
Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya: Wahai Rasulullah saya tidak
pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan
Sya’ban. Ada apa gerangan?
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya’ban) merupakan bulan
semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.
Dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan
berpuasa.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada
bulan Sya’ban, Aisya tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau
tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan
Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di
bulan Sya'ban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan
salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal
harta seperti sedekah dan wakaf.
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu
malam Nisfu Sya’ban.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang
selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu
Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya
apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena
memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah
naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang
artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam
itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan
orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba,” katanya seperti
dilansir Serambi.
Dilansir dari NU.or.id, ada beberapa peristiwa penting terjadi di bulan Sya'ban.
Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan
Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim.
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-
Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an
dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi
Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan
dengan malam nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad
SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari
menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
ْ ‫ضاهَا فَ َو ِل َوجْ َهكَ ش‬
‫َط َر ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام‬ َ ‫س َماءِ فَلَنُ َو ِليَنَّكَ قِ ْبلَةً ت َْر‬ َ ُّ‫قَ ْد ن ََرى تَقَل‬
َّ ‫ب َوجْ ِهكَ فِي ال‬
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram.”
2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua
amal kita diserahkan kepada Allah SWT.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang
meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa
di bulan Sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada
bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT.
Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal
kita secara penuh.
Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi
waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap
pekan.
Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu
tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad
SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
َ ‫صلُّوا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
‫س ِل ُموا ت َ ْسلِي ًما‬ َ ‫علَى النَّبِي ِ ۚ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا‬
َ َ‫صلُّون‬
َ ُ‫َّللا َو َم ََلئِ َكتَهُ ي‬
َ َّ ‫إِ َّن‬
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat.
Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya,
serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun
ke-2 hijriyah.
Tags
Syaban
Doa
amalan
Sunnah

Baca Juga
 AMALAN Bulan Rajab Isra Miraj 2019, Sayyidul
Istighfar, Berpuasa hingga Bacaan Terakhir Bulan
Rajab
 BMKG Sampaikan Prakiraan Hilal Saat Matahari
Terbenam 5 April 2019 Penentu Awal Bulan Sya'ban
1440 H
 Niat Puasa Senin Kamis & Doa Buka Puasa,
Keutamaannya Luar Biasa! Cek Jadwal Waktu Solat di
Sini
 Bacaan Niat Puasa Ramadan Bahasa Arab &
Indonesia dan Doa Berbuka Puasa di Ramadhan 1440
H
 Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Doa Berbuka
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh, Ketahui Keutamaannya!
Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
Sumber: Tribun Pontianak

Ikuti kami di

Video Pilihan
00:53 / 02:08
Kumpulan Ucapan dan Kata Mutiara Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah

01:27
Begini Kata Ustaz Syafiq Reza Basalamah Terkait Minta Maaf Lewat Broadcast Di Malam Nisfu Sya'ban


02:08
Kumpulan Ucapan Dan Kata Mutiara Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah


01:04
Cocok Dikirim Lewat WhatsApp, Inilah Kumpulan Ucapan Dan Kalimat Mohon Maaf Di Malam Nisfu Sya'ban


04:08
Antoni Dan Ummu Khonsa Berbagi Pengalaman Mendidik Aisyah Hingga Jadi Juara 3 Hafidz Qur’an


01:03
Doa Dari Gus Mus Di Tahun Baru Islam 1440 Hijriah


01:03
Debu Rilis Lagu Doa Cinta Untuk Meriahkan Bulan Ramadan

KOMENTAR
BERITA TERKINI


7 Terduga Pelaku Pengeroyokan Bantah Benturkan Kepala dan Rusak
Kelamin Audrey

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Doa Menyambut Bulan Sya'ban dan Amalan-amalan yang
Dianjurkan di Bulan Syaban Sesuai Sunnah, http://pontianak.tribunnews.com/2019/04/02/doa-menyambut-bulan-syaban-
dan-amalan-amalan-yang-dianjurkan-di-bulan-syaban-sesuai-sunnah?page=all.
Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin

Anda mungkin juga menyukai