I
Seputar
Nishfu Sya’ban
Pertengahan bulan Sya’ban
مرحبا
Tentang Bulan Sya’ban
01.
Sya’ban
Bulan kedelapan
dalam tahun Hijriyah
02.
Sya’ban
Berada setelah bulan
Rajab dan sebelum
bulan Ramadhan
Kenapa dinamakan bulan Sya’ban ?
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan
ق ُكلُّ َأ ْم ٍر َح ِك ٍيم َ ْلنَاهُ فِي لَ ْيلَ ٍة ُمبَا َر َك ٍة ِإنَّا ُكنَّا ُم ْن ِذ ِرTِإنَّا َأ ْن َز
ُ ين* فِيهَا يُ ْف َر
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an di malam
yang berkah dan sesungguhnya Kami yang memberi
peringatan. Di malam itu diturunkan setiap taqdir dari Yang
Maha Bijaksana”.(QS. Ad Dukhan:3-4)
Diriwayatkan dari Ikrimah – rahimahullah –
bahwa yang dimaksud MALAM BERKAH
pada ayat di atas adalah MALAM NISHFU
SYA’BAN. Ikrimah mengatakan
ان َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – يَصُو ُم َ ت َكْ ََع ْن َعاِئ َشةَ قَال
Keutamaan bulan Sya’ban
ُ فَ َما َرَأي. َويُ ْف ِط ُر َحتَّى نَقُو َل الَ يَصُو ُم، َحتَّى نَقُو َل الَ يُ ْف ِط ُر
ْت
َّصيَا َم َش ْه ٍر ِإالِ َرسُو َل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – ا ْستَ ْك َم َل
ان ِ َأ ْيتُهُ َأ ْكثَ َرT َو َما َر، ان
َ َصيَا ًما ِم ْنهُ فِى َش ْعب َ ض َ َمTَر
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata : “Rasulullah SAW biasa berpuasa, sampai
kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau
tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah ShallAllohu ‘Alaihi Wasallam
berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah
melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no.
1969 dan Muslim no. 1156)
● Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Abu Dawud dan Imam Nasa’i dan Imam Ibnu Khuzaimah dan beliau katakan
hadits ini adalah shohih
ك تَصُو ُم َش ْه ًرا َ لَ ْم َأ َر,ِ ت يَا َرسُو َل هَّللا ُ قُ ْل: َع ْن ُأ َسا َمةَ ب َْن َز ْي ٍد قَا َل
Keutamaan bulan Sya’ban
ُك َش ْه ٌر يَ ْغفُ ُل النَّاسُ َع ْنه َ ِ َذل: قَا َل,ان َ َُور َما تَصُو ُم ِم ْن َش ْعب ِ ِم ْن ال ُّشه
بِّ َوهُ َو َش ْه ٌر تُ ْرفَ ُع فِي ِه اَأْل ْع َما ُل ِإلَى َر,ان َ ض َ ب َو َر َم ٍ بَ ْي َن َر َج
صاِئ ٌمَ فَُأ ِحبُّ َأ ْن ي ُْرفَ َع َع َملِي َوَأنَا,ين َ ْال َعالَ ِم
Dari Usamah bin Zaid berkata: Aku bertanya : Wahai Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa seperti
engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya), beliau menjawab: “Bulan itu adalah bulan yang
dilalaikan oleh banyak orang, yaitu antara Rojab dan Ramadhan, di bulan itu diangkat amal-amal
kepada Alloh Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa ”.
Keutamaan
Malam
Nishfu Sya’ban
ِ ْ يَطَّ ِل ُع هللاُ ِإلَى َخ ْلقِ ِه لَ ْيلَةَ النِّص: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
ف َ َع ْن ُم َعا ِذ ب ِْن َجبَ ٍل َع ِن النَّبِ ِّي
أخرجه ابن حبان في صحيحه. اح ٍن ِ ان فَيَ ْغفِ ُر لِ َج ِمي ِْع َخ ْلقِ ِه ِإالَّ لِ ُم ْش ِر ٍك َأ ْو ُم َش
َ َِم ْن َش ْعب
وأبو نعيم في الحلية،والطبراني.
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT melihat kepada makhluk-Nya
pada malam Nishfu Sya’ban, lalu memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali
kepada orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan.” (HR. Ibn Hibban dalam
Shahih-nya [12/481], al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir [20/109] dan al-Mu’jam al-Ausath, dan
Abu Nu’aim dalam Hilyah al-Auliya’ [5/195], semuanya dari jalur Makhul, dari Malik bin Yukhamir
dari Mu’adz secara marfu’. Al-Hafizh al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid
Bahkan al-Albani – ulama Salafi-Wahabi -, juga menilainya shahih dalam Silsilah al-Ahadits al-
Shahihah [1144], dalam Shahih Sunan Ibn Majah [1/233] Riwayat yang shahih ini, sekaligus
menaikkan riwayat-riwayat lainnya yang dianggap dha’if menjadi hasan lighairihi sebagaimana
telah menjadi ketetapan dalam ilmu hadits.
Komentar
para ‘ulama شعبان
Tentang
malam nishfu
sya’ban
Al-Imam al-Syafi’i berkata dalam kitab al-Umm sebagai berikut:
(ل َّشا ِف ِع ُّيTTلاTTاTTل) قTTيَ ٍاT َسل قَ ُ إTTان ُيTT كTَُوبَلَ َغنَا َأنَّه
ِ ي َخ ْمTTT ْستَ َج ُابفTTل ُّد َعا َء ُيTTناTَّ لTTا
ْ ل ِفTTا
ْيلَ ٍة من َر َج ٍب َولَ ْيلَ ِةT َط ِر َوَأ َّو ِلل ْ َأْلضْ َحى َولَ ْيلَ ِةTT ِة َولَ ْيلَ ِة اTل ُج ُم َعTTا
ْ ْيلَ ِةT َيلTTTف
ْعبَ َانT لنِّصْ ِفمن َشTTا
Al-Syafi’i berkata: “Telah sampai kepada kami bahwasanya selalu dikatakan bahwa permohonan
akan dikabulkan dalam lima malam, yaitu malam Jum’at, malam hari raya idul adha, malam hari
raya idul fitri, awal malam di bulan Rajab dan malam Nishfu Sya’ban.” (Al-Imam al-Syafi’i, al-Umm
[1/231]).
Berdasarkan keterangan di atas, kita jumpai kaum Muslimin sejak masa-masa yang silam
menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan aneka ragam ibadah dan kebajikan seperti
bersedekah, mengerjakan shalat sunnah secara berjamaah, membaca surat Yasin dan diakhiri
dengan doa kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.
Sahabat Abdullah bin Umar RA:
Ibnu Umar berkata, “Ada lima malam yang doa tidak akan ditolak. Yaitu
doa malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, Malam Nishfu Sya’ban,
dan malam dua hari raya.” (al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman No 3811 dan
dalam Fadlail al-Auqat No 149, dan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf No
7928) Imam asy-Syafi’I (150-204 H / 767-820 M):
Ahli hadis al-Baihaqi mengutip dari Imam Syafi’i, “Telah sampai kepada
kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu awal malam bulan
Rajab, malam Nishfu Sya’ban, dua malam hari raya dan malam Jumat”
(as-Sunan al-Kubra No 6087, Ma’rifat as-Sunan wa al-Atsar No 1958, dan
dikutip oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Talkhis al-Habir No 675)
Syaikh Ibnu Taimiyah, ulama panutan utama kaum Salafi-Wahabi berkata
dalam Majma’ Fatawa, 3:131-132
ف ِم ْن َش ْعبَ َ
ان صالَ ِة لَ ْيلَ ِة النِّصْ ِ
َوقَ ْد ُسِئ َل اب ُْن تَ ْي ِميَّةَ َر ِح َمهُ هللاُ تَ َعالَى َع ْن َ
ص ٍةف َوحْ َدهُ َأ ْو فِ ْي َج َما َع ٍة َخا َّ ان لَ ْيلَةَ النِّصْ ِ صلَّى ْاِإل ْن َس ُ اب ِ :إ َذا َ فََأ َج َ
آخ َر : ض ٍع َ ال فِ ْي َم ْو ِ ف فَهُ َو َح َس ٌنَ .وقَ َ ف ِم َن ال َّسلَ ِ ط َواِئ ُان يَ ْف َع ُل َ
َك َما َك َ
طاِئفَ ٍة ْث َوَآثا َ ٌر َونُقِ َل َع ْن َ ي فِ ْي فَضْ لِهَا َأ َحا ِدي ُ ف فَقَ ْد ر ُِو َ َوَأ َّما لَ ْيلَةُ النِّصْ ِ
صالَةُ ال َّرج ُِل فِ ْيهَا َوحْ َدهُ قَ ْد تَقَ َّد َمهُ ُصلُّ ْو َن فِ ْيهَا فَ َف َأنَّهُ ْم َكانُ ْوا ي َ ِم َن ال َّسلَ ِ
ف َولَهُ فِ ْي ِه ُح َّجةٌ فَاَل يُ ْن َك ُر ِم ْث ُل هَ َذا .فِ ْي ِه َسلَ ٌ
“
Ibnu Taimiyah ditanya tentang shalat malam Nishfu Sya’ban, maka ia
menjawab: “Apabila seseorang menunaikan shalat pada malam Nishfu
Sya’ban, sendirian atau bersama jamaah tertentu sebagaimana
dikerjakan oleh banyak kelompok kaum salaf, maka hal itu baik.”
“Kesimpulannya, bahwa Malam Nishfu Sya’ban ini memiliki keutamaan. Di dalamnya terdapat
ampunan khusus dan terkabulnya doa secara khusus. Oleh karenanya as-Syafi’i berkata: Doa
dikabulkan di Malam Nishfu Sya’ban.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah
2/80)
Ahli Hadis al-Hafidz Zainudin al-Iraqi (725-806 H / 1325-1404 M):Zainuddin al-Iraqi berkata,
“Keistimewaan malam Nishfu Sya’ban di mana setiap malam (rahmat) Allah turun ke langit
terendah, adalah karena memiliki karakteristik tersendiri yang tidak ada dalam setiap malam, yaitu
‘Allah akan memberi ampunan’.
“Juga karena di setiap malam ditentukan waktunya setelah lewat tengah malam atau sepertiga
akhir, sementara dalam Nishfu Sya’ban dimulai setelah terbenam matahari.” (Faidl al-Qadir,
Syaikh al-Munawi, 2/402)
Amaliah Penduduk Makkah di Malam Nishfu Sya’ban
“Orang-orang di antara mereka yang melakukan salat di malam tersebut 100 rakaat,
diawali dengan Hamdalah setiap rakaatnya, al-Ikhlas 100 kali, mereka juga
mengambil air zamzam lalu meminumnya, menyiramkannya, dan diberikan kepada
orang sakit dari mereka, adalah karena mengharap berkah di malam tersebut. Telah
diriwayatkan beberapa hadis yang banyak tentang malam Nishfu Sya’ban.” (Syaikh
al-Fakihani, Akhbar Makkah 5/23)
Nama lain malam nishfu sya’ban
LAILATUL MUBARAKAH LAILATUL BARAAH
MALAM KEBERKAHAN MALAM PELEPASAN
01 02
LAILATUL TAKFIR
نصف شعبان
LAILATUL
MALAM MENGKIFARATKAN MALAM IJABAH
DOSA
03 04 DIPERKENANKANNYA DO’A
Nama lain malam nishfu sya’ban
LAILATUL SYAFA”AH LAILATUL IIDIL
MALAM SYAF”AT MALAIKAH
MALAM HARI RAYA
05 06 MALAIKAT
LAILATUL
QISMAH WAL
نصف شعبان LAILATUL TAFRIJUL
KURUB
TAQDIR
MALAM PEMBAGIAN DAN MALAM DIPERMUDAHKAN
PENENTUAN
07 08 KESULITAN
Nama lain malam nishfu sya’ban
LAILATUL IDZHAABUL
HUMUM LAILATUL HAYAT
MALAM DIHILANGKAN
MALAM YANG HIDUP
KESEDIHAN 09 10
LAILATUL
نصف شعبان LAILATUL TAUBAH
SHALAH
MALAM SHALAT SUNAH MALAM BERTAUBAT
DAN BERJAMAAH
11 12
3 amalan utama malam nishfu sya’ban
1. Shalat sunnah 100
rakaat, setiap 2 rakaat
salam, setiap rakaat 2. Shalat Istikharah,
bada Al Fatihah baca Taubat, Hajat, Tasbih
Al Ikhlash 11 X atau dll. (sunnah ditambah
SHALAT SUNAH 10 rakaat (Imam al niat Nishfu Sya’ban
Ghazali, Ihya) pada shalat sunnah
yang dikerjakan.
(Sayyid Al Maliki,
Madza fi Sya’ban)
3 amalan utama malam nishfu sya’ban
1. Mohon dipanjangkan umur dan dapat
beribadah
PERTAMA KEDUA
Mereka adalah orang yang tidak Mereka telah mengetahui apa yang telah
mengetahui para ulama salaf. Jika disebutkan oleh para ulama salaf di atas hanya
demikian adanya orang-orang tersebut karena kecurangan mereka, mereka sembunyikan
tidak perlu diikuti karena sempitnya kebenaran ini karena menuruti hawa nafsu. Dan
wawasan tentang ulama salaf. Bahkan Dia kita pun tidak perlu mengikuti orang yang
telah kurang ajar kepada ulama terdahulu. mengikuti hawa nafsu.
Terima Kasih
وداعا