Anda di halaman 1dari 3

Bukti Keshahihan Dalil Tentang Qunut

Seperti yang kita maklumi bahwa penilaian sebuah hadis menjadi sahih atau dlaif adalah bersifat ijtihadi.
Bagi yang mengamalkan tentu akan menilai sahih, demikian halnya bagi yang tidak sependapat pasti
akan menilai dlaif.

Imam Syafi'i telah menerima riwayat bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam melakukan Qunut
Subuh:

( )
)


177 / 7 - - .

Rabi Al-Muradi telah mengabarkan kepada kami, ia berkata bahwa Syafii telah memberi kabar
kepada kami, ia berkata Husyaim memberi kabar kepada kami dari Maqil bahwa Ali Ra
melakukan qunut dalam salat Subuh, mereka tidak sependapat dengan Qunut salat Subuh dan
kami berpendapat demikian, berdasarkan sunah yang sahih dari Rasulullah Saw, bahwa beliau
melakukan Qunut dalam salat Subuh (al-Umm 7/177)

Penilaian Sahih Dari Ulama Ahli Hadis

1. Al-Hafidz Ibnu Hajar:



:
( ) ( . - 277 / 11
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah Saw selalu membaca doa Qunut
dalam salat Subuh hingga wafat (HR Ahmad). Ibnu Hajar mengatakan: Hadis Hasan (Raudlat
al-Muhadditsin 11/277)

2. Al-Hafidz al-Haitsami:




. - .
315 / 1
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah Saw selalu membaca doa Qunut
dalam salat Subuh hingga wafat (HR Ahmad dan al-Bazzar. Para perawinya dinilai terpercaya.
Majma az-Zawaid 1/315)

3. Ibnu Baththal


: :

:
: -
210 / 4
Qunut dalam Subuh adalah sahih. Sebuah hadis sahih menyatakan bahwa Nabi selalu Qunut
hingga wafat. Telah bercerita kepada kami Amr bin Ali, ia bercerita bahwa Khalid bin Zaid
bercerita kepada kami, ia berkata bahwa Abu Jafar ar-Razi bercerita kepada kami dari Rabi:
Anas ditanya tentang Qunutnya Nabi Saw bahwa beliau Qunut selama sebulan. Anas
menjawab: Nabi selalu membaca Qunut hingga wafat Hadis Abu Malik adalah sahih menurut
kami (Syarah al-Bukhari, karya Ibnu Baththal, 4/210)

3. Atsar Sahabat
Hadis diatas juga diperkuat dengan Amaliah sebagian Khalifah dan dinilai Hasan oleh ahli hadis:






( .
315 / 1 -
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah Saw membaca doa Qunut hingga
wafat, Abu Bakar hingga wafat dan Umar hingga wafat (HR al-Bazzar. Para perawinya dinilai
terpercaya. Majma az-Zawaid 1/315)

4. Penilaian Ulama Wahabi


Jika pakar hadits Wahabi syekh Albani mati-matian menilai dlaif terhadap hadis Qunut bahkan
beliau menilai hadis Munkar, tidak halnya dengan pengikut beliau berikut ini yang condong
mengikuti ahli hadis lainnya:

: "


/ 1 " ) " 1/48 " (
: ) 179 / 10 - ( : : 48
. : 48 / 1


: 48 / 1


Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah Saw selalu membaca doa Qunut
dalam salat Subuh hingga wafat (al-Adzkar 1/48 Imam an-Nawawi berkata bahwa al-Hakim
menyatakan hadis ini sahih). Abdul Qadir al-Arnauth berkata: Hadis ini diriwayatkan juga oleh
al-Hakim dalam kitab al-Qunut. Ia berkata: al-Hakim menilainya sahih. Sesuai metodenya
menilai sahih sebuah hadis yang menurut ulama lainnya adalah hasan. Maka yang benar hadis
tersebut (Qunut riwayat Anas) adalah hasan

Kesimpulan :

1. Banyak orang yang menganggap dalil tentang Qunut adalah Dha'if, hal ini bisa saja
dilatarbelakangi oleh minimnya bacaan mereka terhadap literatur yang otoritatif, dan bisa
jadi disebabkan sikap fanatisme berlebihan terhadap satu pendapat
2. Setidaknya terdapat sederet ulama yang menegaskan bahwa dalil tentang Qunut adalah
Shahih, seperti Ibnu Hajar al-As'qalani, al-Hafidz al-Haitsami, Ibnu Baththal, bahkan
beberapa ulama Wahabi juga ada yang menegaskan dalil tentang qunut adalah Shahih.

Nah, demikian ulasan tentang Keshahihan Dalil Qunut, yang diperkuat oleh para pakar ahli
hadits, semoga dengan tulisan ini, kita bisa lebih bijak menyikapi masalah furu'iyah, termasuk
khilafiyah [perbedaan pendapat], tentang masalah Qunut.

Anda mungkin juga menyukai