Ini dia 5 Keutamaan Bulan Syaban Yang Sangat Istimewa - Puji dan syukur hanya milik
Allah SWT shalawat serta salam semoga tetap terlimpah pada Nabi Muhammad saw,
keluarganya, sahabatnya, para tabiin, dan pengikutnya, amin. Tak terasa ya sekarang sudah
masuk salah satu bulan yang penuh dengan rahmat dan berkah dari Allah swt yaitu bulan
Syaban. Bulan Syaban ini hanya lewat dan berlalu begitu saja padahal banyak sekali
keutamaannya yang sering kita lupakan padahal kita sebagai umat islam harus mengetahui apa
saja keutamaan didalamnya sesuai dengan anjuran rasulullah saw.
Pengertian Syaban
Sebelum mengetahui keutamaan yang terdapat pada bulan Syaban, alangkah baiknya mengetahui
apa sih pengertian bulan syaban itu? sehingga penting sekali diketahuinya...
Sebenarnya banyak makna dalam mengartikan syaban, namun hanya sebatas pengertian secara
bahasa. Nah,Sya'ban berasalah dari Bahasa Arab yang berasalah dari kata Syi'ab, yang artinya
adalah jalan di atas gunung.
Pada dasarnya agama Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya'ban sebagai waktu untuk
menemukan banyak jalan demi mencapai kebaikan.
Ada pula yang menamakan Sya'ban karena orang-orang Arab pada bulan
tersebut yatasya'abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Dikatakan demikian juga karena
mereka tasya'ub (berpisah-pisah/berpencar) di gua-gua.
Dikatakan juga bahwa bulan tersebut sya'aba (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadan.
Ini dikarenakan bulan syaban sebagai bulan persiapan menuju bulan ramadhan untuk
melaksanakan puasa sebulan penuh. Jamaknya adalah Sya'abanaat dan Sya'aabin.
Berikut ini 5 Keutamaan Bulan Sya'ban yang sangat
Istimewa bagi umat Islam:
1. Bulan dimana dilaporkannya amal dalam waktu setahun
2. Bulan yang sering dilupakan oleh umat Islam
3. Bulan yang dianjurkan berpuasa selama kurang lebih 15 hari
4. Terdapat Malam Nisyfu Syaban
5. Bulan untuk mempersiapkan diri menghadapi ramadhan
1. Bulan dilaporkan amal dalam satu tahun
Bulan syaban adalah bulan dimana amal ibadah dalam setahun akan dilaporkan kehadirat Allah
swt melalui malaikat pencatat amal, baik amal solih maupun amal buruk yang telah kita lakukan.
Amal ini akan diangkat dan dilaporkan setiap malam pertengahan bulan syaban atau malam
nisyfu syaban. Dalam penggalan hadits yang diterima dari sahabat Usamah bin Zaid, bahwa
rasulullah saw berkata:
Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan
Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada
Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.
Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dari [Abdurrahman] dia berkata; telah
menceritakan kepada kami [Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn] seorang syaikh dari penduduk
Madinah dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Said Al Maqburi] dia berkata; telah
menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia berkata; Aku bertanya; Wahai Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan
sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban? Beliau bersabda: Itulah bulan yang
manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu
bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam,
aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa. (Nasai 2317)
Itulah mengapa bulan syaban banyak dilupakan dan dilalaikan, karena begitu banyak sekali
keutamaannya yang harus diisi dan dipenuhi amal baik, karena pada bulan tersebut amal ibadah
kita akan dilaporkan ke hadirat Allah SWT.
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakan kepada kami
[Tsabit bin Qais Abu Ghushn], telah menceritakan kepadaku [Abu Sa`id Al Maqburi], telah
menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] ia berkata;
Ketika satu minggu penuh Rasulullah saw tidak melaksanakan puasa syaban, maka dalam satu
minggu tersebut akan diisi dengan puasa senin dan kamis. Mengapa Rasul melakukan puasa
senin dan kamis? karena pada hari itu amal mingguan akan diangkat dan dilaporkan oleh
malaikat ke hadirat Allah SWT.
Mengapa berpuasa 15 hari pertama? karena jika diteruskan 15 hari terakhir pada bulan syaban
kata Rasululloh saw seperti orang yang lebih mendahului bulan ramadhan. Padahal bulan
ramadhan belum masuk. Sebenarnya hukunya boleh saja melakukan puasa penuh pada bulan
syaban bagi orang yang sudah dawam seperti puasa daud atau senin kamis
Sebagaimana hadist Rasulullah saw yang diterima dari Abu Hurairah ra:
Dari [Abu Hurairah radliallahu anhu] dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua
hari kecuali apabila seseorang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnat) maka pada hari itu
dia dipersilahkan untuk melaksanakannya. (Bukhari 1781)
Apakah ada hadistnya yang berkaitan dengan Nisyfu Syaban? ada sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
Apakah boleh puasa nisyfu syaban? boleh saja asalkan jangan mengkhususkan puasa nisyfu
syaban.
Bagaimana dengan ibadah pada malam nifsu syaban ? jawabannya boleh. Namun tidak boleh
mengkhususkan, misal mewajibkan untuk ibadah tersebut hanya pada malam nifsu syaban, pada
malam lainnya tidak dikerjakan.
Dari Anas bin Malik, ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam apabila memasuki bulan
Rajab, maka beliau mengatakan: ALLAHUMMA BAARIK LANAA FI RAJABI WA SYABANA
WA BARIK LANAA FIA RAMADHAAN (ya Allah, berkahilah kami di rajab dan syaban dan
berkahilah kami di ramadhan) beliau bersabda: Malam jumat adalah mulia dan harinya
terang benderang. (Ahmad 2228)