Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Kartika

Kelas : XI TKJ 1

“Empat Keutamaan Bulan Sya’ban”


Khutbah ke 1

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah


Rabb semesta Alam, yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia
kehendaki, dan mencabut hidayah tersebut dari siapa saja yang Dia kehendaki.
Dialah Allah yang menciptakan bulan dan matahari dan menciptakan siang dan
malam untuk kemaslahatan makhluk yang ada di bumi Allah ini. Semoga semakin
kita merenungi ciptaan Allah tersebut, semakin kita sadar dan bersyukur atas
nikmat yang Allah berikan. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam suritauladan sepanjang masa, terus melakukan
kebaikan sepanjang kehidupan beliau, memberi cahaya pada jalan kehidupan
manusia. Semoga di sisa umur yang Allah berikan kepada kita, kita terus berazzam
untuk dapat istiqomah dalam meneladani beliau sampai akhir nafas kita. Aamiin.
Khatib berwasiat kepada diri khatib dan kepada hadirin jamaah yang dimuliakan
Allah, marilah kita bertaqwa kepada Allah Ta’ala dengan semaksimal dan
semampu yang dapat kita lakukan, berusaha mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-
Nya baik lahir dan batin Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Izinkan khatib mengangkat tema “empat keutamaan bulan Sya’ban”

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah


Lalu apakah keutamaan bulan Sya’ban? Mengingat bulan ini berada di antara dua
bulan mulia, bulan Rajab sebagai bulan haram, dan Ramadhan sebagai bulan suci.
Jangan sampai kita lalai dari berbuat baik pada bulan ini, sehingga hilang dan
lewatlah kebaikan dan keberkahan yang seharusnya kita raih.

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Keutamaan Pertama : Pada Bulan Sya’ban ditampakkan amalan manusia di


hadapan Allah SWT.

Hadirin sekalian, perlu diketahui bahwa Bulan Sya’ban memiliki keutamaan yang
istimewa, di mana pada bulan ini amalan-amalan anak cucu adam ditampakkan
kepada Allah Subhanahu Wa’ala sebagaimana dalam Riwayat Usamah bin Zaid
radhiyallahu anhu,

Usaman Bin Zaid Radhiyallahu anhu berkata; "Dan kami tidak melihat engkau
banyak berpusa kecuali di bulan sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang
orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan
ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan
dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa."HR. Ahmad.2 Pada
riwayat lain dijelasakan tidak hanya pada bulan ini saja amalan-amalan para hamba
Allah dilaporkan kepada Allah, begitu pula pada hari senin dan kamis pun
dilaporkan kepada Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Artinya, “Amal-amalan itu ditunjukkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis.
Maka akan diampuni dosa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun
kecuali seorang laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat
permusuhan. Biarkanlah dua laki-laki itu sampai keduanya ber-islah.” Dalam
riwayat Muslim disebutkan, “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.
Maka akan diampuni setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan apa
pun kecuali laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya ada kebencian.”

Sungguh beruntung bagi orang yang dapat menggabungkan dua keutamaan ini,
bisa berpuasa di hari senin atau kamis pada bulan Sya’ban yang mulia, karena
mendapatkan dua kali lipat keberkahan dan kebaikan. In sya Allah ta’ala.

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Keutamaan Kedua : Allah memerintahkan Rasulullah SAW dan kaum


muslimin untuk berkiblat ke Ka’bah di Bulan Sya’ban.

Disebutkan dalam shahih ibnu Hibban bahwa pada bulan Sya’ban Allah
memerintahkan kaum muslimin untuk berkiblat ke Ka’bah yang sebelumnya
berkiblat ke Baitul Maqdis,

Dan Allah Jalla wa Ala memerintahkan Beliau berkiblat ke arah Ka’bah pada hari
selasa pertengahan bulan sya’ban. HR Ibnu Hibban.

Hal ini juga diungkapkan oleh ulama lainnya, Menurut al-Qurthubi ketika
menafsirkan QS. Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an
denga mengutip pendapat Abu Hatim al-Basti yang mengatakan bahwa Allah
memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memindah kiblat pada malam selasa
bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an tentang perintah berkiblat ke Ka’bah,

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh


Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu
kearah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke
arahnya. [al-Baqarah/2:144]

Namun ada juga sebagian ulama yang mengatakan bahwa perubahan kiblat pada
bulan Rajab. Waallahu ‘Alam.

Keutamaan ketiga : Pada Nisfu (pertengahan) Sya’ban Allah Ta’ala


mengampuni dosa-dosa orang beriman yang meminta ampun kepada Allah
SWT.

“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan
berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada
waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta
ampun kepadaKu, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki
kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji,
maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai
terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ampunan Allah tersebut tidak akan sampai
kepada orang-orang yang melakukan kesyirikan dan juga orang-orang yang sedang
bermusuhan.

hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia


mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang
bermusuhan”. HR.Abu Musa, Muadz bin Jabal, Abu Tsa’labah Al-Khusyani, Abu
Hurairah, dan Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhum. Hadis dishahihkan oleh
Imam Al-Albani dan dimasukkan dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 1144.7
Keutamaan Keempat : Bulan Sya’ban bulan dibukakan pintu rizki dan
kesehatan.

Dari [Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Abu
Thalib] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
malam nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam
harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit
bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah
orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah
orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang
yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini,
dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. "“HR. Ibnu Majah.

Marilah memperbanyak do’a pada malam-malam bulan Sya’ban ini, Dialah Allah
Tuhan yang mengabulkan do’a-do’a hamba-Nya yang beriman,

Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),


bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita semua, bagi yang
sedang sedang kesusahan maka Allah mudahkan urusan dan rizkinya, bagi yang
sedang sakit, semoga Allah angkat penyakitnya dan disembuhkan seperti sedia
kala. Aaamiiin ya Rabbal ‘Alamin..

Khutbah ke 2:

Anda mungkin juga menyukai