Kelas : XI TKJ 1
Hadirin sekalian, perlu diketahui bahwa Bulan Sya’ban memiliki keutamaan yang
istimewa, di mana pada bulan ini amalan-amalan anak cucu adam ditampakkan
kepada Allah Subhanahu Wa’ala sebagaimana dalam Riwayat Usamah bin Zaid
radhiyallahu anhu,
Usaman Bin Zaid Radhiyallahu anhu berkata; "Dan kami tidak melihat engkau
banyak berpusa kecuali di bulan sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang
orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan
ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan
dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa."HR. Ahmad.2 Pada
riwayat lain dijelasakan tidak hanya pada bulan ini saja amalan-amalan para hamba
Allah dilaporkan kepada Allah, begitu pula pada hari senin dan kamis pun
dilaporkan kepada Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Artinya, “Amal-amalan itu ditunjukkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis.
Maka akan diampuni dosa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun
kecuali seorang laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat
permusuhan. Biarkanlah dua laki-laki itu sampai keduanya ber-islah.” Dalam
riwayat Muslim disebutkan, “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.
Maka akan diampuni setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan apa
pun kecuali laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya ada kebencian.”
Sungguh beruntung bagi orang yang dapat menggabungkan dua keutamaan ini,
bisa berpuasa di hari senin atau kamis pada bulan Sya’ban yang mulia, karena
mendapatkan dua kali lipat keberkahan dan kebaikan. In sya Allah ta’ala.
Disebutkan dalam shahih ibnu Hibban bahwa pada bulan Sya’ban Allah
memerintahkan kaum muslimin untuk berkiblat ke Ka’bah yang sebelumnya
berkiblat ke Baitul Maqdis,
Dan Allah Jalla wa Ala memerintahkan Beliau berkiblat ke arah Ka’bah pada hari
selasa pertengahan bulan sya’ban. HR Ibnu Hibban.
Hal ini juga diungkapkan oleh ulama lainnya, Menurut al-Qurthubi ketika
menafsirkan QS. Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an
denga mengutip pendapat Abu Hatim al-Basti yang mengatakan bahwa Allah
memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memindah kiblat pada malam selasa
bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.
Namun ada juga sebagian ulama yang mengatakan bahwa perubahan kiblat pada
bulan Rajab. Waallahu ‘Alam.
“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan
berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada
waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta
ampun kepadaKu, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki
kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji,
maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai
terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ampunan Allah tersebut tidak akan sampai
kepada orang-orang yang melakukan kesyirikan dan juga orang-orang yang sedang
bermusuhan.
hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
Dari [Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Abu
Thalib] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
malam nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam
harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit
bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah
orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah
orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang
yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini,
dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. "“HR. Ibnu Majah.
Marilah memperbanyak do’a pada malam-malam bulan Sya’ban ini, Dialah Allah
Tuhan yang mengabulkan do’a-do’a hamba-Nya yang beriman,
Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita semua, bagi yang
sedang sedang kesusahan maka Allah mudahkan urusan dan rizkinya, bagi yang
sedang sakit, semoga Allah angkat penyakitnya dan disembuhkan seperti sedia
kala. Aaamiiin ya Rabbal ‘Alamin..
Khutbah ke 2: