Anda di halaman 1dari 9

Innal hamda lillaah, nahmaduhuu wanastaiinuhuu wanastaghfiruh,

wanauudzu billaahi min suruuri anfusinaa, wamin sayyiaati a’maalinaa,


mayyahdillaahu falaa mudlillalah, waman yudlilhu falaa haadiyalah.

Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, waasyhadu anna


Muhammadan abduhuu warasuuluh.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii


ajmaiin.

Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina


aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.

Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna


illa waantum muslimuun.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang telah memberikan kita
bermacam-macam ni’mat, tanpa memilih yang tha’at atau durhaka, yang
syukur maupun yang kufur.

Semuanya diberi kekuatan, kesehatan dan berbagai ni’mat lainnya,


sehingga dapat bekerja, berbuat dan berusaha mencari kebutuhan dan
keperluan hidup. Shalawat dan Taslim kita persembahkan kepada
Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. serta para sahabat, keluarga
dan ahli warisnya sekalian.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Tanpa terasa Bulan Suci Ramadhan sudah memasuki hari ke – 9, waktu


berlalu begitu cepat, seirama dengan perputaran bumi yang tidak pernah
berhenti sedetikpun. Setiap pagi matahari terbit disebelah Timur tidak
pernah terlambat, seirama dengan umur manusia yang terus bertambah.
Mereka yang datang dan pergi silih berganti, seirama dengan pergantian
siang dan malam yang tidak pernah berhenti.

Ada 3 Amalan yang akan kami sampaikan Pada Bulan Suci Ramadhan ini
yang harus kita ketahui bersama dan bias mengamalkannya untuk
menjalan Bulan di Bulan Suci Ramadhan Ini :

1. Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan


Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Syaikh 'Izzuddin Ibn Abdus Salam, di dalam Kitab Maqoshidus Shoum,


mengatakan bahwa fadhilah puasa Ramadhan yaitu untuk mendidik hawa
nafsu.

Tujuannya adalah agar terbiasa menjalankan amal-amal yang baik selama


bulan Ramadhan.

Dengan demikian, spirit ibadah selama bulan Ramadhan bisa terus


dilaksanakan hingga 11 bulan berikutnya pasca Ramadhan.

Mengapa nafsu harus didik serta diarahkan agar mau menjalankan ibadah,
khususnya di bulan Ramadhan?

Karena nafsu kita mempunyai kecenderungan mengajak pada hal-hal yang


tidak baik, sulit, bahkan menolak diajak beribadah.

Hal ini berdasarkan Firman Allah dalam Surat Yusuf ayat 53:

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena


sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali
(nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun, Maha Penyayang."

Al-Imam al-Ghazali juga mengatakan:

"Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya.


Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya."

Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Oleh karena itu, mari kita mendidik nafsu di bulan Ramadhan ini.

Caranya dengan dipaksa serta dibiasakan menjalankan sholat berjamaah,


membaca Al Quran, qiyamullail, sholat tarawih, sedekah, dan ibadah-
ibadah lainnya.

Pada bulan Ramadhan ini, melalui lapar dan haus, nafsu lebih mudah
untuk dididik.
Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyah
mengisahkan.

Ketika nafsu pertama kali diciptakan, Allah mengatakan, "Hai nafsu, kamu
siapa? Dan Aku siapa?" Jawab nafsu: "Aku ya Aku, Kamu ya kamu."

Akhirnya Allah memberi hukuman kepada nafsu dengan dilaparkan (puasa)


hingga seribu tahun.

Setelah itu kemudian ditanya lagi oleh Allah, "Hai nafsu, kamu ini siapa?
Dan Aku ini siapa?"

Jawaban nafsu sudah berubah, "Aku makhlukMu dan hambaMu.


Engkaulah Tuhanku."

Atas dasar Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi itulah, bulan Ramadhan menjadi
momentum yang paling tepat untuk menundukkan nafsu.

Kita paksa nafsu agar mau menjalankan hal-hal yang baik dan menjauhi
hal-hal yang buruk.

Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Banyak orang yang berpuasa, dan dari puasanya itu tidak mendapat-apa
kecuali hanya lapar dan dahaga." (HR. An Nasai, Ibn Majah lan Al Hakim)

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut memberikan pelajaran bahwa


selama Ramadhan kita harus mengajak lisan, penglihatan, telinga dan
anggota tubuh lainnya untuk berpuasa.

Ramadhan juga menjadi potret atau gambaran kehidupan kita dalam 11


bulan selanjutnya.

Artinya, seperti apa model dan kualitas ibadah kita setelah Ramadhan, bisa
dilihat dari kebiasaan kita selama bulan Ramadhan.

Semoga Allah memberikan pertolongan dan petunjuk kepada kita semua,


sehingga bisa menjalankan kewajiban puasa dengan ringan.
Serta kita mendapatkan keberkahan, kemuliaan, dan ampunan dari Allah
SWT terutama di bulan Ramadhan.

2. Imbalan Bagi Orang yang Puasa Ramadhan

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bulan Ramadhan adalah sebaik-baiknya bulan yang Allah berikan kepada


umat manusia.

Pada bulan tersebut, Allah memberikan banyak anugerah melebihi bulan


yang lain.

Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi


wasallam:

"Seandainya hamba-hamba (Allah) tahu perihal apa yang ada di dalam


bulan Ramadhan, maka umatku sudah pasti akan berharap satu tahun
penuh adalah bulan Ramdhan semua." (HR Abdullah bin Mas'ud)

Mendengar sabda Rasulullah tersebut, ada salah satu sahabat dari suku
Khaza'ah yang bertanya perihal apa saja yang ada pada bulan tersebut?
Kemudian beliau menjelaskan.

"Sesungguhnya, surga berhias untuk bulan Ramadhan, sejak awal tahun


hingga tahun berikutnya. Jika tiba awal hari Ramadhan, berembuslah angin
dari bawah Arsy, dan menggerak-gerakkan dedaunan surga. Melihat
semua itu, bidadari berkata: 'Wahai Tuhan, jadikanlah dari hamba-hamba-
Mu pada bulan ini sebagai suami yang menyenangkan kami dan kami pun
menyenangkan mereka'."

Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam'u al-Jawami' mengutip hadits tersebut.

Bahwa tidak seorang hamba berpuasa Ramadhan, kecuali akan


dinikahkan dengan bidadari surga dalam tenda mutiara yang megah.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Rasulullah juga menjelaskan bagian-bagian yang akan didapatkan oleh


orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.
Sebagaimana disebutkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam'ul
Jawami', bahwa setiap orang akan mempunyai tujuh puluh perhiasan yang
berbeda satu sama lain, diberi tujuh puluh wewangian yang berbeda satu
sama lain.

Tidak hanya itu, setiap dari mereka mempunyai 70 tempat tidur.

Setiap tempat tidur mempunyai 70 kasur dari sutera tipis, sedangkan


bagian atasnya dari sutera tebal, dan di atas 70 kasur itu terdapat
singgasana.

Setiap orang dari mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan


mempunyai 70 puluh ribu pelayan wanita dan pria.

Setiap dari mereka membawa tatahan emas dengan berbagai makanan.

Ia akan mendapatkan kenyaman dan kelezatan suapan berikutnya yang


tidak ia dapatkan pada suapan sebelumnya.

Bukan itu saja, istri orang yang berpuasa di bulan Ramadhan juga akan
diberi seperti itu juga.

Di atasnya terdapat dua gelang emas yang dijalin dengan yakut merah.

Setelah Rasulullah menceritakan semua itu kepada para sahabat,


kemudian ia menutup ceritanya dengan mengatakan:

"(Semua anugerah dan pemberian) ini untuk setiap hari puasanya, pada
bulan Ramadhan, selain amal kebaikan (pada bulan tersebut)." (HR
Abdullah bin Mas'ud)

Hadiri jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari bulan Ramadhan yang penuh
berkah ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua,
Amin.

3. Tiga Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

Hadirin Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah


Semua orang pasti ingin doa-doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Semua
orang ingin semua hajat kita diijabahi oleh Allah SWT.

Bulan Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk memperbanyak doa.

Sebab, bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, bulan penuh


ampunan, dan di doa-doa kita akan dikabulkan.

Namun, ada dua syarat agar doa kita dikabulkan oleh Allah. Pertama,
melaksanakan perintah Allah atau disebut takwa.

Dan yang kedua, kita harus beriman kepada Allah, kita harus yakin bahwa
Allah lah yang mengatur segala kehidupan kita.

Sebagaimana firman Allah SWT,

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka


(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman
kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-
Baqarah: 186)

Hadirin Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semua waktu di bulan Ramadhan sangat baik untuk memanjatkan doa.


Namun, ada tiga waktu utama di bulan Ramadhan agar doa kita dikabulkan
Allah SWT.

Tiga waktu yang paling utama terkabulnya doa di bulan Ramadhan yaitu:

1. Waktu sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

"Rabb kita tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga
malam terakhir. Lantas Allah berfirman, siapa saja yang berdoa kepada-
Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku
beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni."
(HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, "Doa dan
istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32)

2. Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

"Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia
berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2:
305.)

3. Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) Pemimpin yang adil, (2)
Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi."
(HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752.)

Oleh karena itu, mari kita gunakan sisa waktu bulan Ramadhan ini dengan
sebaik mungkin.

Kita gunakan untuk memperbanyak istighfar dan berdoa kepada Allah


SWT.

Semoga Allah memperkenankan setiap doa kita di bulan Ramadhan. Amiin


Ya Robbal Alamiin.

Barokallohu liwalakum filquranil adzim, wanafaani waiyyakumbimaafiihi


minal ayati wadzikrilhakim, wataqobbalahu minniwaminkum tilawatahu
innahu huwassamii’ul’alim.

Aquulu qoulihadza wastaghfirullooha innahu huwal ghofurorrokhiim.

KHUTBAH KEDUA

Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu


‘aladdinikullihi walaukarihal musrikun.
Asyahdualla ilahailalloh waasyhaduanna muhammadan’abduhu
warosulahu

Allohuma solli’ala muhammadin wa’ala alihi waashabihi ajma’in.

Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna


illa waantum muslimuun.

Sidang jumat yang dirahmati Allah SWT…

Hanya saja Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ibadah itu sekedar pada
kewajiban-kewajiban saja, tapi ada 5 pintu ibadah yang mesti kita
perhatikan agar semua aktifitas waktu kita bernilai ibadah di sisi Allah
Ta’ala.
Apa pintu-pintu ibadah?

1. Pintu Ibadah melakukan yang wajib. Contohnya: Shalat 5 waktu,


menunaikan zakat, puasa ramadhan, haji dan umrah bagi yang
mampu, berbakti kepada ke dua orang tua, dan seterusnya.

2. Pintu ibadah melakukan yang sunnah. Contohnya: Shalat sunnah


rawatib, witir, tahajjud, sedekah, puasa senin kamis, dan lainnya.

3. Pintu ibadah dengan tidak bermaksiat. Contohnya: tidak mencela,


menggibah, judi, riba, minum khamr, zina, dan lain-lain.

4. Pintu ibadah dengan amalan hati. Contohnya: ikhlas, takut, cinta,


berharap, dan semisalnya yang diperuntukkan kepada Allah Ta’ala.

5. Pintu ibadah dengan melakukan hal yang mubah dengan niat


ibadah. Contohnya: tidur dan makan minum untuk kuat ibadah,
berpakaian yang indah karena Allah Ta’ala suka yang indah,
melakukan yang baik dengan tangan kanan karena Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukan dengan kanan, dan seterusnya

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii


ajmaiin

Alhamdulillahirobbil’alamin
Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat,
alakhyaaiminhum walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat.

Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna


lanakunanna minalkhosiriin.

Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina


adzabannar.

Walhamdulillahirobbil’alamin.

Ibaadalloh, innalloha ya’muru bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa,


wayanha ‘anilfahsyaaii walmunkar, walbaghyi yaidzukum la’allakum
tadzakkaruun

Fadzkuruulloohal’adziim yadzkurkum wasykuruuhu ’ala ni’matihi yazidkum


waladzikrullohiakbar.

Anda mungkin juga menyukai