Anda di halaman 1dari 3

5 kelembutan Ilahi dibalik ungkapan “Puasa itu untuk Ku”

Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah

Mari kita bertafakur sejenak tentang keagungan ibadah puasa. Ketika Allah SWT berfirman dalam
sebuah hadits Qudsi yang artinya, “Seluruh amalan anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali
puasa. Sungguh ibadah puasa itu untuk Ku. Akulah yang langsung akan memberikan
imbalannya” (HR. Bukhori)

Dalam hadits yang mulia ini Allah SWT berfirman, “Puasa itu Untuk Ku”. Para ulama menjelaskan
beberapa hikmah dan alasannya:

Pertama, Karena puasa mengharuskan kemurnian hati. Al Imam Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah
menjelaskan: “Puasa adalah rahasia antara seorang insan dengan Rabbnya. Seseorang yang berpuasa,
tidak diketahui apakah dia benar benar berpuasa ataukah tidak, isi hatinya juga tidak diketahui
(sangat gampang bagi dia untuk membatalkan puasa tanpa harus kehilangan anggapan di mata
orang lain bahwa dia masih berpuasa). Sehingga orang yang benar benar berpuasa sudah pasti orang
yang paling besar keikhlasan dan ketulusannya. Maka Allah SWT pun mengistimewakannya
dibandingkan ibadah ibadah yang lain.”

Kedua, Karena tuhan tuhan yang dianggap Tuhan, tidak pernah diibadahi dengan puasa. Hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya “Orang orang kafir tidak pernah
mengagungkan tuhan tuhan mereka pada waktu waktu tertentu dengan berpuasa.”

Alasan Ketiga, Karena kelak di akhirat, pahala puasa tidak bisa diganggu gugat. Al Imam Ibnul
Urtsaimin rohimahulloh mengungkapkan: “Sebagian ulama mengatakan bahwa makna penyandaran
khusus ibadah puasa kepada Allah adalah; karena kelak di hari pembalasan, saat seseorang memiliki
dosa kezoliman terhadap orang lain, maka pahala pahala yang dimiliki orang tersebut akan diambil
dan diberikan kepada orang yang pernah ia zolimi di dunia, kecuali pahala puasa, ia tidak diambil
sedikitpunjuga karena ia diperuntukkan bagi Allah SWT semata, buka untuk manusia”.

Keempat,Sebagai ungkapan betapa agungnya pahala puasa. Rosulullah Saw bersabda yang artinya,
“Setiap amalan anak Adam pahalanya digandakan. Satu kebaikan akan digandakan pahalanya
10 kali lipat sampai 700 kali lipat, kecuali puasa pahalanya tidak terbatas, ia adalah untuk Ku
semata, dan Aku sendiri yang akan memberikan ganjarannya. Orang yang berpuasa itu
meninggalkan syahwat dan menahan diri dari makanannya karena Aku.” (HR. Muslim)

Kelima, Karena puasa adalah momentum untuk mentadabburi Kemaha sempurnaan sifat sifat Allah
SWT. Inilah yang diisyaratkan oleh Al Imam Ibnul Jauzi Rohimahulloh mengatakan, “Tidak makan,
tidak minum, dan tidak membutuhkan pasangan adalah diantara sifat sifat Allah yang Maha
sempurna”. Dan puasa seolah mengingatkan kita akan Kemahasempurnaan sifat sifat Allah tersebut.
Hanya Dia yang memiliki sifat sifat tersebut, maka hanya Dia pula yang layak untuk disembah dan
diibadahi.

Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah

Ada 10 Amalan utama di Bulan Ramadhan

1. Melakukan ibadah puasa. Rosulullah Saw bersabda yang artinya, “Barang siapa yang berpuasa
Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Melakukan sholat malam (shalat Tarawih) dengan berjama’ah. Rosulullah Saw bersabda yang
artinya, ”Barangsiapa yang sholat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan
mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhori dan
Muslim)
3. Memperbanyak sedekah dan kedermawanan seperti memberi makan fakir miskin, membantu
orang yang membutuhkan, memberi makan orang yang berpuasa saat berbuka, dll. Rosulullah
Saw bersabda yang artinya,”Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka
baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sedikitpun”. (HR. Ahmad)
4. Memperbanyak membaca Al Qur’an. Ramadhan disamping bulan untuk berpuasa dan qiyamullail
dia juga merupakan bulannya Al Qur’an, Allah SWT menurunkan Al Qur’an di bulan Ramadhan
dan pada bulan ini pula Rosulullah Saw saling memperdengarkan Al Qur’anbersama Jibril
‘alaihissalam “Dari Ibnul Abbas rodhiallohu ‘anhumaa berkata: Rosulullah Saw adalah orang
yang sangat dermawan dengan kebaikan terlebih pada bulan Ramadhan, karena Jibril
‘alaihissalam senantiasa menemui beliau tiap malam pada bulan Ramadhan hingga
Ramadhan usai untuk memperdengarkan Al Qur’an kepada Jibril ‘alaihissalam dan saat
Jibril ‘alaihissalam menemui beliau, beliau lebih dermawan dalam hal kebaikan
dibandingkan angin yang bertiup.”
(HR. Bukhori). Di bulan yang suci ini janganlah terlewatkan begitu saja, marilah kita isi dengan
memperbanyak membaca Al Qur’an, terlebih apabila kita sanggup untuk menghafalkannya. Ada
beberapa keutamaan dan pahala bagi para pembaca dan penghafal Al Qur’an yang perlu kita
ingat:
1. Orang yang membaca dan menghafalkan Al Qur’an akan memperoleh gelar sebagai manusia
terbaik dan mulia. Rosulullah Saw bersabda yang artinya, “Sebaik baik kalian adalah orang
yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori)
2. Orang yang membaca yang menghafalkan Al Qur’an baik yang mahir maupun yang masih
kesulitan membacanya itu semua akan terhitung sebagai pahala di sisi Allah SWT, Rosulullah
Saw bersabda yang artinya, “Orang yang pandai membaca Al Qur’an dia akan bersama
para malaikat malaikat yang mulia, adapun yang masih terbata bata dan masih
merasakan susah dalam membacanya maka untuknya dua pahala”. (HR. Muslim)
3. Orang yang membaca dan menghafalkan Al Qur’an dapat menaikan derajat orangtuanya di
akhirat kelak. Rosulullah Saw bersabda yang artinya, “Kedua orang tua para ahli Al Qur’an
akan dipakaikan dengan pakaian kemuliaan yang tidak dimiliki oleh penduduk dunia,
mereka berdua bertanya, kenapa kami dianugerahi pakaian ini?, merekapun dijawab
bahwa sebabnya adalah karena anak mereka menghafal Al Qur’an” (HR. Ahmad)
4. Orang yang membaca dan menghafalkan Al Qur’an akan mendapatkan rekan setia yang akan
membela disaat semua rekan akan pergi dan lari meninggalkannya di hari pembalasan kelak,
Rosulullah Saw bersabda yang artinya, “Ibadah puasa dan Al Qur’an akan memberikan
syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat, puasa berkata ya Allah dahulu aku
telah mencegah orang ini dari makanan dan syahwatnya maka izinkanlah aku untuk
memberi syafaat kepadanya. Al Qur’an juga berkata ya Allah aku dahulu telah
mencegahnya dari tidur pada malam hari maka izinkanlah aku untuk memberi syafaat
kepadanya, maka keduanyapun diizinkan untuk memberikan syafaat.” (HR. Ahmad)
5. Orang yang membaca dan menghafalkan Al Qur’an semakin tinggi kedudukannya di akhirat
nanti. Rosulullah Saw bersabda yang artinya,”Diperintahkan kepada para pengemban Al
Qur’an, baca dan teruslah naik serta bacalah dengan tartil seperti dahulu di dunia kalian
membacanya, sungguh kedudukanmu di surga bergantung pada ayat terakhir yang
engkau baca”. (HR. Abu Daud)
5. Amalan ke 5 di bulan ramadhan adalah melaksanakan ibadah umroh. Rosulullah Saw bersabda
yang artinya, “Umroh pada bulan Ramadhan sama pahalanya seperti melakukan haji.“ (HR.
Bukhori dan Muslim)
6. Melakukan I’tikaf di masjid. Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha beliau mengisahkan, “Sesungguhnya
Rasulullah Saw melakukan I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga Allah
mewafatkan beliau” (HR. Muttafaqun ‘Alaihi)
7. Mencari keutaman lailatul qodar dengan bersungguh sungguh dalam beribadah. Rosulullah Saw
bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang shalat malam pada malam lailatul qodar dengan
penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”
(HR. Bukhori dan Muslim)
8. Menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur. Rosulullah Saw bersabda yang artinya,
“Senantiasa manusia dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR.
Bukhori). Rosulullah Saw juga bersabda yang artinya, “Lakukanlah santap sahur, karena dalam
santap sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
9. Memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar. Rosulullah Saw bersabda yang artinya, “Sesungguhnya
orang yang berpuasa ketika ia berbuka do’anya tidak akan ditolak” (HR. Ibnu Majah)
10. Membayar zakat fitrah. Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhumaa berliau berkata: “Rosulullah Saw
mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang orang yang berpuasa dari kesia siaan dan
kata kata keji, dan juga untuk memberi makan fakir miskin. Barangsiapa yang
menunaikannya sebelum shalat (hari raya) maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang
menunaikannya setelah shalat maka itu hanyalah sedekah diantara sedekah biasa”. (HR. Abu
Daud)

Anda mungkin juga menyukai