Anda di halaman 1dari 1

Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri pribadi
untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan
semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.
Saat ini kita sudah memasuki bulan Muharram. Berarti kita sudah masuk ke tahun baru hijriyah menurut
kalender Islam 1444 H. Oleh karena itu hendaklah kita membuka tahun baru ini dengan ketakwaan, keshalehan dan
ketaatan dengan mengharap ridho Allah SWT. Tahun yang telah berlalu kemarin bisa menjadi saksi yang membela
kita ataupun sebaliknya bisa pula menjadi saksi yang memberatkan kita di akhirat nanti.
Oleh karenanya, marilah kita mengambil bekal yang cukup dan memperbanyak kebaikan pada umur kita
yang tersisa, untuk menutupi berbagai kekurangan di masa lalu, sebelum malaikat maut datang untuk menjemput
kita.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Adapun judul khutbah kita kali ini adalah “Keutamaan Bulan Muharram”. Diantaranya :
1. Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan Haram (mulia) yang dimuliakan oleh Allah
SWT.
Allah SWT berfirman,
َ ‫يهنَّ َأ ْنف‬
ۚ ‫ ُك ْم‬0‫ُس‬ ‫َأ‬ ‫مَاوَ ِ َأْل‬0‫الس‬
ِ ‫وا ِف‬0ُ‫ ِّدينُ ا ْل َقيِّ ُم ۚ َفاَل تَظْ ِلم‬0‫كَ ال‬00‫ ُر ٌم ۚ ٰ َذ ِل‬0‫ ٌة ُح‬0‫ا رْ بَ َع‬00‫ات وَ ا رْ ضَ ِم ْن َه‬ َّ َ‫ق‬00َ‫ب اللَّ ِه يَوْ َم خَ ل‬ِ ‫ش ْهرً ا ِفي ِكتَا‬ َ َ‫شر‬ َ َ‫ور ِع ْن َد اللَّ ِه ا ْثنَا ع‬ ُّ ‫ِإنَّ ِع َّد َة ال‬
ِ ‫ش ُه‬
ْ َّ ‫َأ‬
َ‫وَ َقا ِتلُوا ا ْل ُمش ِْركِينَ َكاف ًة َكمَا يُقَا ِتلونَ ُك ْم َكاف ًة ۚ وَ اعْ لمُوا نَّ الل َه مَعَ ال ُمتَّقِين‬
َ َّ ُ َّ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin
itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa. [Q.S At-Taubah 36]
Dalam sebuah hadits dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Nabi ‫ ﷺ‬berkhutbah
dalam hajinya, beliau bersabda,
َ‫شعْ بَان‬ َ َ‫ وَ رَ جَ بُ مُضَ رَ الَّ ِذي بَيْنَ ُجمَادَى و‬،‫ ُذو ا ْل َق ْع َد ِة وَ ُذو ا ْل ِح َّج ِة وَ ا ْلمُحَ َّر ُم‬: ٌ‫ش ْهرً ا ِم ْن َها َأرْ بَ َع ٌة ُح ُر ٌم ثَاَل ثَ ٌة ُمتَوَ ا ِليَات‬
َ َ‫شر‬َ َ‫سنَ ُة ا ْثنَا ع‬َّ ‫ال‬
”Satu tahun itu dua belas bulan. Di antara bulan-bulan itu ada empat bulan haram. Tiga bulan dari bulan
haram itu berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram lalu Rajab Mudhar yang terletak diantara
2 Jumada dan Sya’ban.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]

2. Nama bulan ini disandarkan kepada Allah, yaitu Syahrullah Al-Muharram serta disunnahkan
memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram
Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
‫ ﷺ‬bersabda,
(‫ش ْه ُر اللَّ ِه ا ْلمُحَ َّر ُم» [رواه مسلم‬ َ َ‫َأ ْفضَ ُل الصِّ ي َِام بَ ْع َد رَ مَضَ ان‬
”Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Syahrullah (bulan Allah) Muharram.” [Hadits riwayat
Muslim]
3. Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari Fir’aun dan kaumnya di bulan Muharram.
Hal ini sebagaimana dalam riwayat dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,”Nabi ‫ﷺ‬
memasuki Madinah lalu melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram). Maka
beliau bertanya,”Apa ini?” Mereka menjawab,”Ini hari baik. Allah menyelamatkan Bani Isroil dari musuh
mereka, maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai syukur kepada Allah SWT.” Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,”Aku
lebih berhak atas Musa dibandingkan kalian. Kami berpuasa pada hari ‘Asyura sebagai bentuk
penghormatan terhadap hari tersebut.” Beliau kemudian berpuasa pada hari tersebut dan memerintahkan
untuk berpuasa.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
Dalam bulan Muharram terdapat sebuah puasa sunnah yang sangat ditekankan untuk dilakukan
karena keutamaannya yang begitu besar yaitu puasa Asyura’. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
.‫سنَ َة الَّ ِتي َق ْبلَ ُه [رواه مسلم‬ َّ ‫صيَا ُم يَوْ ِم عَ اشُورَ ا َء َأ ْحت َِسبُ عَ لَى اللَّ ِه َأنْ يُ َك ِّفرَ ال‬ ِ
”Puasa pada hari ‘Asyura, aku berharap kepada Allah Agar Allah menghapus (dosa) tahun yang
sebelumnya.” {Hadits riwayat Muslim]
Dalam riwayat Ahmad, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
‫صومُوا يَوْ مًا َق ْبلَ ُه َأوْ يَوْ مًا بَ ْع َد ُه‬ ُ ‫ وَ خَ ا ِلفُوا ا ْليَ ُهو َد‬,َ‫صومُوا يَوْ َم عَ اشُورَ اء‬ ُ
”Berpuasalah pada hari ‘Asyura (10 Muharram) dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sehari
sebelumnya atau sehari sesudahnya.”

Anda mungkin juga menyukai