Anda di halaman 1dari 2

Ma’asyirol muslimin jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah

5 Karakter Orang Bertaqwa

Ramadhan kemarin, sebulan penuh kita berpuasa yang target utamanya adalah la’allakum tattaqun. Agar kita
semua menjadi orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ّ ِ ‫يَا َأيُّ َها الَّذِينَ َآ َمنُوا ُكتِبَ عَ لَ ْي ُك ُم‬
َ‫الصيَا ُم َكمَا ُكتِبَ عَ لَى الَّذِينَ مِنْ َق ْب ِل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas
orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Seperti apakah orang yang bertaqwa? Para ulama biasa mendefinisikan singkat. Taqwa adalah mengerjakan
perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam Al Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan karakter orang bertaqwa dalam banyak ayat. Di
antaranya dalam Surat Ali Imran ayat 133-135 yang insya Allah kita kaji secara singkat dalam khutbah jumat
Syawal ini.

Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman:

ِ ‫ض َّرا ِء وَ ا ْل َكاظِ مِينَ ا ْل َغ ْيظ َ وَ ا ْلعَافِينَ عَ ِن الن‬


‫َّاس وَ اللَّ ُه‬ َّ ‫ الَّذِينَ ُي ْن ِفقُونَ فِي ال‬. َ‫سمَوَ اتُ وَ اَأْلرْ ضُ ُأعِ َّدتْ ِل ْل ُمتَّقِين‬
َّ ‫س َّرا ِء وَ ال‬ َّ ‫َارعُ وا ِإلَى َمغْ فِرَ ٍة مِنْ رَ ِبّ ُك ْم وَ جَ نَّ ٍة عَ رْ ضُ َها ال‬
ِ ‫وَ س‬
َ‫ُوب ِه ْم وَ مَنْ يَ ْغفِرُ ال ُّذنُوبَ ِإاَّل اللَّ ُه وَ لَ ْم يُصِ ُّروا عَ لَى مَا َف َعلُوا وَ ُه ْم يَ ْعلَمُون‬ ْ ‫س ُه ْم َذ َكرُ وا اللَّ َه َفا‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫ش ًة وْ ظَلَمُوا ْن ُف‬َ ‫ وَ الَّذِينَ ِإ َذا َف َعلُوا َفا ِح‬. َ‫يُحِبُّ ا ْلمُحْ سِ نِين‬
ِ ‫ستَغْ َف ُروا ِل ُذن‬
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 133-135)

1. Karakter orang bertaqwa yang pertama adalah gemar berinfaq baik dalam kondisi lapang maupun
sempit.
Bulan Ramadhan yang disebut juga sebagai syahrul infaq telah melatih kita untuk banyak berinfaq.
Rasulullah juga mencontohkan, beliau yang sangat dermawan menjadi jauh lebih dermawan pada bulan
Ramadhan.Infaq dan sedekah yang telah dilatih di bulan Ramadhan itu, hendaknya menjadi karakter kita karena
itulah karakter orang bertaqwa; berinfaq baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Berinfaq baik dalam keadaan
kaya atau miskin. Berinfaq baik di tanggal muda maupun tanggal tua. Tentu besarannya disesuaikan dengan
kemampuan.
Para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum, mereka mencontohkan gemar berinfaq dalam segala kondisi.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumumkan Perang Tabuk, dan waktu itu kondisinya paceklik,
para sahabat berbondong-bondong untuk berinfaq. Sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu datang membawa harta
yang banyak. Beliau menginfakkan harta itu untuk jihad fi sabilillah, yakni Perang Tabuk. Ketika ditanya Rasulullah,
“Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Umar menjawab, “Aku menginfakkan separuh hartaku dan untuk
keluargaku masih ada separuh hartaku.”
Setelah itu datang sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Beliau menginfakkan harta yang lebih banyak
daripada infaq Umar. “Ya Rasulullah, aku infakkan seluruh hartaku.” Ketika ditanya Rasulullah, apa yang engkau
tinggalkan untuk keluargamu, Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya.”Umar
yang awalnya ingin mengungguli amal Abu Bakar, saat itu tersadar, “Aku tidak pernah bisa mengungguli Abu
Bakar.”
Selain Abu Bakar dan Umar, para sahabat lainnya juga berbondong-bondong untuk berinfaq. Ada pula
sahabat yang karena keterbatasan ekonomi, hanya berinfaq segenggam kurma.Orang-orang munafik mengejek,
“Allah tidak membutuhkan infaq yang sangat sedikit seperti itu.” Namun Rasulullah justru memuji sahabat yang
infaq meskipun segenggam kurma karena kemampuannya memang hanya sebesar itu.
Dan tidak ada ceritanya Umar jatuh miskin setelah menginfakkan separuh hartanya. Juga tidak ada
ceritanya Abu Bakar jatuh bangkrut setelah menginfakkan seluruh hartanya. Yang ada, justru kekayaan mereka di
kemudian hari bertambah dan semakin berkah. Persis seperti sabda Nabi:

‫مَا نَقَصَ تْ صَ َد َق ٌة مِنْ مَا ٍل‬


“Tidaklah sedekah mengurangi harta” (HR. Muslim)

Mari kita miliki karakter orang bertaqwa ini. Tidak menunggu kaya baru bersedekah,! Insya Allah kita akan
dijadikan kaya oleh Allah.
2. Karakter orang bertaqwa yang kedua adalah menahan marah, mampu mengendalikan emosi.
Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk mampu mengendalikan emosi dengan baik. Puasa Ramadhan
telah mendidik kita untuk bersabar, menahan diri dan tidak marah. Bahkan sekalipun ada orang-orang yang
memprovokasi atau mengajak kita berkelahi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ وَ ِإ ِن امْ رُ ٌؤ َقاتَلَ ُه َأوْ شَاتَ َم ُه َف ْليَقُلْ ِإنِّى صَ اِئ ٌم‬، ‫ث وَ الَ يَجْ َه ْل‬
ْ ‫ َفالَ يَرْ ُف‬، ‫الصيَا ُم ُجنَّ ٌة‬
ِّ
“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat. Jika seseorang
mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa” (Muttafaq ’alaih)
Marah sering kali membuat orang hilang akal sehat, kata-kata tidak terkontrol, keputusan tidak bijak dan
emosi tak terkendali. Puasa Ramadhan telah melatih kita untuk bisa menahan marah dan hendaknya itu terus
menjadi karakter kita.Secara medis, banyak penyakit yang muncul akibat dipicu oleh kemarahan. Mulai dari darah
tinggi, kolestreol, hingga diabet. Sebab marah memicu hormon kortisol.

Rasulullah menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengendalikan emosinya, mampu menahan marah,
itulah orang yang sejatinya benar-benar kuat.
ِ َ‫س ُه عِ ْن َد ا ْل َغض‬
‫ب‬ َ ‫شدِي ُد الَّذِى يَمْ لِكُ نَ ْف‬ َّ ‫لَيْسَ ال‬
َّ ‫ ِإنَّمَا ال‬، ‫شدِي ُد ِبالصُّرَ عَ ِة‬
“Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang
mampu mengendalikan dirinya ketika marah” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Karakter orang bertaqwa yang ketiga adalah suka dan mudah memaafkan.
Tak hanya mampu menahan marah, orang bertaqwa juga pandai memaafkan kesahalah orang lain. Dan
memaafkan tidak akan menurunkan harga diri seseorang, ia justru menambah kemuliaan. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
‫وَ مَا زَ ا َد اللَّ ُه عَ ْبدًا ِب َعف ٍْو ِإالَّ عِ ًّزا‬
“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya”
(HR. Muslim)
Memaafkan juga membuat hati lapang, penuh kedamaian dan mudah bahagia. Sebaliknya, tidak
memaafkan alias mendendam akan memicu hormon kortisol yang mengakibatkan berbagai penyakit termasuk
jantung, kanker dan stroke.

4. Karakter keempat dari orang bertaqwa adalah suka berbuat baik; ia menjadi muhsinin.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa muhsinin adalah orang yang
membalas kejelekan dengan kebaikan.Orang mencela kita, kita tidak marah, justru memaafkannya dan
menyambung silaturahim dengannya, ini adalah contoh muhsinin. Ada orang menyakiti kita, kita justru
memaafkan dan menolongya saat membutuhkan, juga contoh muhsinin.
Ramadhan telah mendidik kita untuk berbuat baik kepada siapa pun. Dan sudah seharusnya karakter itu
kita teruskan sepanjang tahun karena itulah karakter orang bertaqwa.

5. Karakter kelima dari orang bertaqwa adalah segera ingat Allah dan bertaubat kepada-Nya ketika
melakukan dosa dan kemaksiatan.
Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa kecuali Rasulullah yang ma’shum. Setiap orang bisa
salah, setiap orang bisa terperosok ke dalam dosa, setiap orang bisa berbuat maksiat. Yang paling penting adalah
segera bertaubat; ingat Allah, memohon ampun kepadaNya dan tidak mengulanginya lagi.

‫وقل رب اغفر وارحم و انت خير الراحمين‬

Anda mungkin juga menyukai