Anda di halaman 1dari 3

KHUTBAH SYAWAL (1): MENJAGA SEMANGAT RAMADHAN DI BULAN SYAWAL

َ
ََ‫َالَنَتَ َّق ّ َم َ َّم ََمن‬,َ‫َالَنَ َّع ّ َم َعَلىَ َمَنَ َاَطاَعَهَ َ َو ََاتبَعَ َ َّرضَاه‬,‫ريم‬
َ ّ َ‫ال َالَك‬ َ َ َ ‫فى َشَهَ َّر‬
َ ّ ‫الش ََو‬ َ ّ َ ‫لِل َعَلىَ َ َّنعَ َّم َّه‬
َّ ّ َ َ‫اَلَحَمَد‬
َ
َ‫َفَلََيَتَ َركََاَحَدَا‬,‫اد َّه‬ َ ّ ‫َالَتَكَ َّف ّ َلَ َّبأَ َرَز‬,َ‫َال َّذىَيَعَلَمََمَاَاَظَهَ َرهََالَعَبَدََ َومَاَاَخَفَاه‬,
َّ َ‫اقَ َّعب‬ َ َ‫خاَلَفَهََ َو ََاتبَعََهَ َواه‬
َ َ
َ‫َاللهَ َم‬.‫َأشهدَأنَل َّإله َّإلَهللاَوحدهَلَش ّريكَلهَوأشهدَأ َنَمح َمداَعبدهَورسوله‬.َ‫َّمنَهَمََ َولََيَنَسَاه‬
َ:َ‫َََََََأماَبعد‬.‫ىَآل ّهَوصح ّب ّهَومنَت ّبعهم َّب ّإحس ٍان َّإلىَيو ّمَال ّقيام ّة‬ ّ ‫ص ّلَوس ّلمَعلىَن ّب ّيناَمح َم ٍدَوعل‬
َ َ
َ‫َياَأ ُّيها‬:‫يَكت ّاب ّهَالك ّري ّ َم‬ ّ ‫َقالَهللاَتعالى َّف‬.‫َهللاَفقدَفازَالتقون‬ ّ ‫ياَأ ُّيهاَالناسَأو ّصيكمَو ّإ َياي َّبتقوى‬
َ
.َ‫واَاتقواَهللاَح َقَتقا ّت ّهَولَتموت َن َّإلَوأنتم ََُّمس ّلمون‬ َ ‫َالذينَءامن‬
ّ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam hari yang mulia ini, di bulan
kemenangan ini, serta di tempat yang paling mulia di muka bumi ini kita meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya semampu kita. Karena hanya dengan takwalah kita akan memperoleh
kebahagian, kemuliaan di dunia dan akhirat kelak.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Kita bersyukur kepada Allah karena telah dianugerahi kekuatan untuk menuntaskan ibadah
puasa, menyelesaikan berbagai ibadah lainnya selama bulan Ramadlan. Setiap kali selesai
menuntaskan suatu ibadah, seorang mukmin yang baik akan berharap-harap cemas.
Berharap ibadahnya diterima oleh Allah, cemas jangan-jangan ibadah yang telah dilakukan
tidak diterima Allah Taala. Harapan itu akan memotivasinya untuk terus melakukan ibadah
sehingga ia bisa menghimpun bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat.
Sedangkan kecemasan dan kekhawatiran itu akan mendorongnya untuk terus beribadah,
karena ia tidak tahu ibadah mana yang diterima oleh Allah Ta’ala. Apakah ibadah yang telah
dikerjakan ataukah ibadah yang akan dilakukan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Satu bulan penuh kita ditempa, dilatih dalam berbagai kebaikan. Bulan Ramadhan yang telah
kita lalui bukanlah sekedar bulan menumpuk amal. Bukan sekedar bulan akhir sebuah ujian.
Akan tetapi bulan latihan amal, bulan awal sebuah ujian, bulan membiasakan diri beramal
agar dapat kita laksanakan di 11 bulan yang akan datang, yang pada akhirnya kita istiqomah
hingga tibanya kematian. Diantara amal-amal yang mesti kita lestarikan dalam 11 bulan ke
depan adalah:
Pertama, rasa takut kepada Allah
Di saat Ramadhan, kita amat sangat takut kepada Allah. Kita tidak makan, tidak minum, tidak
melihat yang haram, tidak membicarakan yang haram. Semua larangan Allah kita patuhi. Mari
kita bawa rasa takut itu hingga kita mati. Krisis kita saat ini adalah krisis tidak adanya rasa
takut kepada Allah. Andai seorang suami takut kepada Allah, maka ia tidak akan menyia-
nyiakan istri dan anak-anaknya. Jika seorang istri takut pada Allah, ia tidak akan mendurhakai
suaminya. Jika seorang anak takut pada Allah, maka ia tidak akan jadi anak durhaka yang
menyia-nyiakan kedua orang tuanya. Andai rakyat takut kepada Allah, maka tidak akan ada
rakyat melawan pemimpinnya. Andai pemimpin takut kepada Allah, maka tidak akan ada
pemimpin yang memakan hak rakyat, menganiaya rakyat, berbuat dhalim kepada rakyat.
Rasa takut itulah yang menghalangi orang dari menyakiti sesama. Rasa takut itu pula yang
menghalangi orang dari perbuatan aniaya. Rasa takut itu pula yang dapat mencegah manusia

1 | K h u t b a h J u m a t S y a w a l ( 1 ) Menjaga Semangat Ramadhan Di Bulan Syawal


terjerumus ke dalam perbuatan maksiat mengikuti hawa nafsunya. Maka kita jaga rasa takut
kepada Allah itu selama 11 bulan berikutnya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Kedua, qiyamullail.
Bangun malam amat sangat sulit di hari biasa, jangankan shalat sunah 8 rakaat, apalagi shalat
sunah 20 rakaat, bisa jadi 2 rakaat saja terasa berat. Padahal kita tahu bahwa tahajud itu
mempunyai derajat istimewa, kita faham bahwa qiyamullail itu dianjurkan Allah dan Nabi Nya.
Namun kita terasa sangat berat melaksanakannya, kita tetap malas menunaikannya
meskipun hanya 2 rakaat saja. Firman Allah dalam al Qur’an :
َ
‫َاللي ّلَفته َجد َّب ّهَنا ّفلةَلكَعس ىَأنَيبعثكَرُّبكَمقاماَمحمودا‬
َ ‫و ّمن‬
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.
(Qs. al-Isra’/17: 79).
Namun selama Ramadhan ini, kita mudah bangun malam, kita ringan melaksanakan shalat
tarawih, kita ringan menunaikan shalat tasbih, kita mudah melaksanakan shalat witir, kita
mudah merutinkan qiyamullail. Maka jagalah semangat qiyamullail itu juga setelah berlalunya
Ramadhan, dalam 11 bulan berikutnya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Ketiga, kebiasaan membaca al-Qur’an.
Pada bulan Ramadhan, kita ringan membaca al Qur’an, membaca satu juz terasa mudah.
Kita bisa mengkhatamkan al Quran, bahkan bisa khatam lebih dari sekali selama Ramadhan.
Pagi siang malam, kita sering membuka al Quran, kita senang berinteraksi dengan al Qur’an
dan itu membuat hidup kita menjadi tenteram. Kita yakin al Quran akan memberi syafaat pada
pembacanya, sehingga kita senantiasa ringan membacanya. Kita percaya al Quran akan
membawa ketenangan, sehingga kita tidak bosan-bosan membacanya. Kita pun sangat yakin
bahwa setiap huruf yangdibaca akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Taala. Maka
setelah Ramadhan, janganlah kita meninggalkan al-Qur’an, jangan sampai kita malas kembali
berinteraksi dengan al Qur’an, jangan menjadi golongan yang kembali tidak menghiraukan al
Qur’an, yang menjadikan al Qur’an hanya sebagai pajangan, yang menjadikan al Qur’an
sebagai penghias rak dan lemari kita. Wal iyadzu billah.
Sebesar apa penghormatan kita kepada al Quran, maka sebesar itu jualah al Qur’an memberi
manfaat kepada kita. Karena al-Qur’an adalah penyembuh hati yang gundah, Al-Qur’an
menjadi penolong di hari kiamat, saat anak dan harta kita tidak lagi berguna bagi kita. Maka
jagalah kebiasaan membaca al Qur’an dalam 11 bulan ke depan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Keempat, berbagi kepada sesama manusia.
Setelah merasakan sakitnya lapar, di saat berbuka kita berbagi makanan kepada sesama.
Berbagi makanan berbuka, berbagi makanan takjil pada pengguna jalan, sungguh amat
mudah kita lakukan. Mari kita jaga semangat berbagi, semangat memberi setelah Ramadhan.
Terlebih saat pandemic ini, banyak orang yang membutuhkan bantuan, memerlukan
pertololongan, menanti uluran tangan. Jangan sampai setelah Ramadhan, kita menjadi
pribadi yang enggan memberi, malas berbagi, tidak memperdulikan saudara, sanak kerabat,
family dan handai taulan. Karena keimanan seseorang itu diukur dari sikap empatinya,
kesempurnaan iman seorang mukmin diukur dari semangat berbagi. Rasulullah bersabda :
َ‫لَيؤ ّمنَأحدكمَح َتىَي ّح َب َِّل ّخ ّيهَماَي ّح ُّب َّلنف ّس ّه‬
“Salah seorang diantara kalian tidaklah dianggap beriman dengan sempurna, hingga kalian
menyayangi saudaranya seperti menyayangi dirinya sendiri”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

2 | K h u t b a h J u m a t S y a w a l ( 1 ) Menjaga Semangat Ramadhan Di Bulan Syawal


‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah‬‬
‫‪Mengawali ibadah itu sulit, memulai ibadah itu tidaklah mudah. Namun yang lebih sulit adalah‬‬
‫‪istiqomah dalam ibadah. Allah menjanjikan balasan yang besar untuk orang-orang yang‬‬
‫‪istiqomah. Allah menjanjikan Jannah bagi orang-orang yang konsisten dalam ibadah. Maka‬‬
‫‪untuk bisa menjadi istiqomah, kita lanjutkan nilai-nilai Ramadhan di luar Ramadhan. Kita‬‬
‫‪teruskan amalan selama Ramadhan dalam 11 bulan ke depan. Kita jaga spirit Ramadhan‬‬
‫‪tetap terjaga selama 11 bulan berikutnya. Semua kembali kepada kita, mari kita jadikan puasa‬‬
‫‪yang telah kita laksanakan sebagai ibadah yang dapat membentuk diri kita, mengampuni‬‬
‫‪dosa-dosa kita, melipatgandakan balasan amal ibadah kita dan balasan kebaikan untuk kita.‬‬
‫‪Semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa sebagaimana tujuan akhir ibadah puasa,‬‬
‫‪orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah Taala. Aamiin ya robbal’alamin.‬‬

‫الذك ّرَالح ّكي ّم‪َ.‬وتق َبل َّم ّ َنيَو ّمنكمَ‬


‫اتَو ّ‬ ‫نيَوّاياكم َّبما ّفي ّه َّمنَاآلي ّ‬
‫َباركَهللا َّليََولكم َّفيَالقر ّآنَالع ّظي ّمَونفع ّ‬
‫َالس ّميعَالع ّليم‪َ.‬وقلَربَاغ ّفرَوارحمَوانتَخير َ‬
‫َالر ّاح ّمينَ‬ ‫ّتلوته َّا َنهَهو َ‬
‫ّ‬
‫‪Khutbah kedua‬‬

‫ىَآل ّهَوأصح ّاب ّهَأه ّلَالصدقَالوفاَأ َماَبعد‪َ،‬‬ ‫َهللَوكفىَوأص ّليَوأس ّلمَعلىَس ّي ّدناَمح َم ٍدَالصطفىَوعل ّ‬ ‫ال حمد ّ‬
‫َهللا َالع ّل ّي َالع ّظي ّ َم ‪ .‬واعلمواَأ َن َهللا َأمركم َّبأم ٍر َع ّظي ٍم‪َ،‬أمركمَ‬ ‫فياَأ ُّيهاَالس ّلمون‪َ،‬أو ّصيكم َونف ّس ي َّبتقوى ّ‬
‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫ََّللاَوملئكتهَيص ُّلونَعل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ىَالن ّ َب ّيَياَأ ُّيهاَال ّذينَآمنواَصلواَ‬ ‫ّ‬ ‫ى‪َ:‬إن‬
‫ّبالصل ّةَوالسل ّمَعلىَن ّب ّي ّهَالك ّري ّمَفقالَتعال ّ‬
‫علي َّهَوس ّلمواَتس ّليما‪َ،‬‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫ّٰ َ‬
‫ىَآلَس ّي ّدن ّاَإبر ّاهيمَ‬
‫ىَآلَس ّي ّدناَمحم ٍدَكماَصليتَعلىَس ّي ّدن ّاَإبر ّاهيمَوعل ّ‬ ‫اللهمَص ّلَعلىَس ّي ّدناَمحم ٍدَوعل ّ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬
‫‪َ،‬فيَ‬
‫ىَآلَس ّي ّدن ّاَإبر ّاهيم ّ‬
‫ىَآلَس ّي ّدناَمحم ٍَدَكماَباركتَعلىَس ّي ّدن ّاَإبر ّاهيمَوعل ّ‬ ‫وبا ّركَعلىَس ّي ّدناَمحم ٍدَوعل ّ‬
‫الع ّالين َّإ َنكَح ّمي ٌدَم ّجي ٌَد‬
‫ّٰ‬
‫ات‪َ،‬اللهمَادفعَع َناَالبلءَوالغلءَ‬ ‫اتَاِلحي ّاء َّمنهمَواِلمو ّ َ‬ ‫اتَوالؤ ّم ّنينَوالؤ ّمن ّ‬ ‫الله َمَاغ ّفر َّللمس ّل ّمينَوالس ّلم ّ‬
‫َ‬ ‫والوباءَوالفحشاءَوالنكرَوالبغيَو ُّ‬
‫‪َ،‬منَبل ّدناَهذاَ‬ ‫اْلحن‪َ،‬ماَظهر ََّمنهاَوماَبطن ّ‬ ‫السيوفَاْلخت ّلفةَوالشدا ّئدَو ّ‬
‫‪َ،‬إ َنكَعلىَك ّلَش ي ٍءَق ّدي ٌَر‬ ‫َ‬
‫خاصةَو ّمنَبلد ّانَالس ّل ّمينَعامة ّ‬
‫َ‬
‫آلخر ّةَحسنةَ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اس ّرينَ‪.‬ربناَآ ّتنا َّفىَالدنياَحسنةَو ّفىَا ّ‬ ‫ربناَظلمناَانفسناَوإنَلمَتغ ّفرَلناَوترحمناَلنكونن َّمنَالخ ّ‬
‫ار‪.‬‬ ‫وقناَعذاب َ‬
‫َالن َّ‬ ‫ّ‬
‫َ‬
‫َ‪َ...‬إ َن َهللا َيأمر َّبالعد ّل َوا ّإلحس ّان َو ّإيت ّاء َّذي َالقربىَوينهىَع ّن َالفحش ّاء َوالنك ّر ََوالبغ ّي َلعلكمَ‬ ‫َهللا ّ‬
‫ّعباد َّ‬
‫َ‬
‫تذكرونَ‪َ,‬واذكرواَهللاَالع ّظيمَيذكركمَ‪,‬واشكروهَعلىَ ّنع ّم ّهَي ّزدكمَول ّذكَر ّ‬
‫َهللاَأكبرَ‬

‫‪3 | K h u t b a h J u m a t S y a w a l ( 1 ) Menjaga Semangat Ramadhan Di Bulan Syawal‬‬

Anda mungkin juga menyukai