Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Timbulnya Mashab Sosialisme


Pemikiranpemikiran mazhab klasik dinilai oleh para pemikir
ekonomi selanjutnya banyak terdapat kelemahankelemahan, dan
merugikan masyarakat, terutama banyak merugikan kaum buruh. Maka
kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan mazhab sosialisme.
Mazhab sosialisme dikatakan lahir dan berkembang sebagai reaksi
terhadap akibat buruk dari adanya revolusi industri. Revolusi industri
memang membawa kemajuan dan banyak kekayaan, sungguhpun pada
kenyataannya banyak dari rakyat terutama kaum buruh yang hidupnya tetap
miskin karena gaji buruh bukan hanya sangat rendah tetapi juga selalu
ditekan.
Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan dan
pengawasan publik terhadap alatalat produksi utama, adapun tujuannya
untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan adil.
Prinsip ajaran sosialisme prinsipprinsip ajaran sosialisme berakar
pada transformasi ekonomi, sosial, dan kultural selama abad 18 sampai 19.
Ide pokok lahirnya adalah dari suatu ketidak puasan manusia yang terus
menerus akan kondisi eksistensinya. Ketidak puasan itu tercermin dalam
hasrat mereka untuk mengatasi berbagai rupa kelangkaan, ketidak adilan,
dan pesoalan sosial serta kerinduan akan keadilan, kebahagian,
kesempurnaan.
Secara garis besar, faktorfaktor yang mendorong lahirnya sosialisme:
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat
(buruh)
3. Munculnya pemikiranpemikiran baru yang lebih terpelajar, dan
lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakatnya.
4. Adanya tuntutan tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil
revolusi Perancis.
Para tokoh pemikir sosialisme menyatakan bahwa sesungguhnya
kaum buruh (tenaga kerja) adalah sumber dari seluruh kekayaan, oleh sebab
itu kaum pekerja seharusnya mendapatkan seluruh hasil usahanya.
Sosialisme juga mempertahankan bahwa karena produksi adalah
usaha kolektif, dibawah sistem pabrik industri, maka kepemilikan berbagai
rupa alatalat produksi harus pula secara kolektif.
Dalam mazhab sosialisme ini sistem pemilikan dan pelaksanaan
kolektif atas faktorfaktor produksi (khususnya barangbarang modal),
biasanya oleh pemerintah. Kebanyakan sistem/mazhab ini bersifat utopia
dan sebagian besar pendukungnya adalah para filantropis (cinta kasih
sesama umat manusia) kelas menengah yang memiliki komitmen untuk
memperbaiki kehidupan para pekerja/buruh serta kaum miskin lainnya.

Pokok Pokok Pemikiran Mazhab Sosialis


Beberapa kesamaan dari pandangan kaum sosialis diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Semua kaum sosialis tidak mengakui gagasan mazhab klasik
mengenai harmoni kepentingan (harmony of interest).
2. Akibat dari pandangan pertama, kaum sosialis menentang konsep
laissezFair.
3. Kaum sosialis menolak hukum pasar (lois des debouches).
4. Kaum sosialis menyangkal konsep humanitas yang menjadi dasar
mazhab klasik yakni keyakinan akan kesempurnaan manusia.
5. Kaum sosialis membela tindakan kolektif dan kepemilikan umum
atas perusahaan oleh pemerintah pusat atau pemerintah lokal atau
koperasi dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa.
6. Tidak semua kaum sosialis sependapat bahwa negara merupakan
pengatur kegiatan ekonomi yang utama, masih ada juga kaum
sosialis yang menganggap bahwa mekanisme pasar masih sangat
dibutuhkan untuk melakukan efisien.
2.2. Sosialisme Utopis
Sosialisme utopis berkembang sejak sekitar tahun 1800an. Pada
umumnya pemikiran sosialis utopian menganggap ekonomi pasar kompetitif
itu tidak adil dan tidak rasional. Mereka mencoba konsep pengaturan sosial
sempurna. Mereka menawarkan dan mengajarkan kebersamaan universal
(universal togetherness), bukan perjuangan kelas (class struggle) dan
mengharapkan kaum kapitalis untuk bekerjasama untuk
pengimplementasian gagasannya.

2.3. Sosialisme Ilmiah


Lapisan sosial yang sanggup menuntaskan revolusi di atas adalah
kelas ploretariat. Pasalnya, hanya kelas inilah yang berkontradiksi sekaligus
memiliki relasi saling mensyaratkan dengan kapital. Kapital tidak bisa hidup
tanpa penghisapan proletariat dan ploretariat akan berhenti menjadi
ploretariat ketika kapital tidak ada. Kecenderungan kapitalisme untuk
mendorong perpindahan kepemilikan alatalat produksi dari swasta ke
negara di saat krisis, juga menunjukkan cara untuk menuntaskan revolusi ini,
yakni dengan pengambilalihan kekuasaan politik oleh kaum proletariat dan
peletakan kepemilikian alatalat produksi di bawah negara. Dengan
menghancurkan kapital yang menjadi syarat keberadaan dirinya, ploretariat
juga menghapuskan kelasnya sendiri sebagai ploretariat, dan dengan
demikian, menghapuskan perbedaan dan antagonisme kelas serta
menghapuskan negara sebagai alat dari kelas yang berkuasa. Pemerintahan
atas orangorang akan diganti dengan tata laksana halhal yang diarahkan
oleh proses produksi.
Gagasan tentang kepemilikan alatalat produksi oleh masyarakat
hanya mungkin diwujudkan jika kondisi riil untuk mewujudkannya memang
sudah ada. Selama kerja sosial secara total hanya menghasilkan produk yang
sedikit berlebih dari yang diperlukan oleh semua orang untuk bertahan
hidup, dan selama kerja yang diperlukan memakan seluruh atau hampir
seluruh waktu sebagian besar anggota masyarakat, maka selama itu
masyarakat berkelas akan terus ada. Hanya jika kekuatankekuatan
produktif yang ada sudah memadai, maka perwujudan sosialisme menjadi
mungkin. Dan sekarang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, kemungkinan
itu ada. Yang diperlukan saat ini adalah memberikan kelas ploretariat
pengetahuan akan kemungkinan ini dan tugas sejarahnya sebegai subyek
revolusioner. Inilah tugas dari ekspresi teoritik gerakan ploretariat :
sosialisme ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai