Anda di halaman 1dari 3

Rahasia dan Keistimewaan Bulan Sya’ban

Segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan kita semua hidayah dan
inayah untuk terus istiqamah dalam melaksanakan shalat Jumat ini. Shalawat
dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw
yang telah mengorbankan segala waktunya hanya untuk menyebarkan Islam
dengan penuh kasih sayang, sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Semoga
kita bisa bersamanya kelak di hari kiamat, amin.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua
jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, dengan
memperbanyak ibadah dan kebajikan, serta menjauhi semua larangan-Nya.
Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk dibawa menuju akhirat selain
ketakwaan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Allah swt telah menciptakan dua belas bulan dalam satu tahun sebagai salah
satu tanda kekuasaan-Nya. Tentu, dalam setiap bulannya terdapat
keistimewaan dan rahasia yang tersirat di dalamnya. Dan sebaik-baiknya
manusia adalah mereka yang terus berupaya untuk memaksimalkan ibadah dan
kebaikan, khususnya di bulan-bulan yang dianggap mulia dalam Islam.

Saat ini kita telah memasuki salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam
Islam, yaitu bulan Sya’ban. Bulan yang sangat agung. Di dalamnya banyak
rahasia dan keistimewaan yang Allah khususkan hanya pada bulan ini. Oleh
karena itu, Rasulullah menegaskan bahwa di balik hikmah bulan ini disebut
dengan bulan Sya’ban adalah karena terdapat kebaikan yang sangat banyak.
Dalam riwayat Anas bin Malik, nabi bersabda :

Artinya, “Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang


sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di dalamnya, hingga ia
masuk surga.” (HR Anas bin Malik).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Rasulullah sebagai contoh dan teladan


bagi umat Islam selalu menjalani bulan ini dengan berpuasa. Bahkan jumlah
puasa yang dilakukannya melebihi bulan-bulan yang lain selain bulan
Ramadhan, ternyata ketika ditanya oleh para sahabat perihal semua itu, beliau
menjawab bahwa bulan ini merupakan bulan diangkatnya semua amal ibadah
kepada Allah.

Artinya, “Ini adalah bulan yang kerap dilalaikan oleh manusia darinya. Ia adalah
bulan di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan di mana amal-amal akan
diangkat kepada Tuhan alam semesta, maka aku senang amalku diangkat
ketika aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)

Selain itu, terdapat banyak kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi pada bulan
Sya’ban. Salah satunya adalah peristiwa perubahan arah kiblat dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsha Palestina, kemudian Allah kembalikan lagi seperti
semula, yaitu menghadap Masjidil Haram Makkah. Berkaitan dengan hal ini,
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Artinya, “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit,


maka Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka
hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana engkau berada,
hadapkanlah wajahmu ke arah itu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 144).

Hikmah dari peristiwa ini adalah Allah hendak mengetahui orang-orang yang
benar-benar beriman pada ajaran yang dibawa oleh nabi, dan orang-orang yang
ingkar kepadanya. Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-
Qur’an:

Artinya, “Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat)


kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan
siapa yang berbalik ke belakang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 143).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Dalam peristiwa perubahan arah kiblat,
umat Islam benar-benar diuji keimanannya oleh Allah. Tidak sedikit dari mereka
yang ingkar dan keluar dari ajaran Islam. Dan tidak sedikit pula yang
keimanannya justru semakin kuat dan mantap pada ajaran yang dibawa oleh
nabi. Oleh karenanya, saat ini menjadi momen yang sangat tepat untuk kembali
menguatkan keyakinan dan keimanan hanya kepada Allah semata.

Selain itu, bulan ini juga dikenal dengan bulan shalawat kepada Nabi
Muhammad. Umat Islam sangat dianjurkan untuk terus memperbanyak
membaca shalawat kepadanya. Hal ini karena seiring dengan turunnya firman
Allah swt, berupa perintah membaca shalawat:

Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi.


Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab
[33]: 56).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Demikian khutbah Jumat perihal rahasia dan keutamaan bulan Sya’ban.


Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bisa mengambil keuntungan
dan memaksimalkan bulan Sya’ban, dan tidak termasuk golongan orang-orang
yang menyia-nyiakan bulan mulia ini. Sekali lagi khatib mengingatkan untuk
terus meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah, sebab hanya dengan
ketakwaan seseorang bisa selamat di dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai