Khutbah I
Artinya, “Barang siapa (berdiri) beribadah pada bulan Ramadhan dan berpuasa karena iman
dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu,” (Muttafaq
Alaih).
Dalam Kitab Syarhun Nawawi ‘ala Muslim, ibadah yang dilakukan di malam hari ini oleh
Imam An-Nawawi dikhususkan sebagai shalat tarawih.
Artinya, “Dan yang dimaksud (hadits) beribadah pada malam hari bulan Ramadhan adalah
dengan shalat tarawih.”
Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,
Shalat Tarawih memang sangat spesial karena hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan.
Banyak keutamaan dan manfaat yang dapat diambil dari ibadah sunnah muakkadah yang
dilakukan setelah shalat Isya ini. Manfaat itu bukan hanya bisa dirasakan secara jasmani saja,
namun ibadah shalat Tarawih yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah ini juga memiliki
manfaat psikis bagi jiwa dan rohani kita. Sehingga ibadah shalat Tarawih sangatlah bermanfaat
untuk menjadi asupan roh kehidupan kita.
Secara jasmani, Syekh Muhyiddin dalam Kitab as-Shawmu Fiqhuhu wa Asraruhu
menyebutkan:
Artinya, “Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu terdiri dari 20
rakaat, dan berfaidah menghancurkan makanan (dalam perut), membangkitkan semangat ibadah,
dan ampunan dosa-dosa.”
Sementara secara rohani, Syekh Muhammad Syamsul Haq Abu at-Thayyib menyebut bahwa
ibadah shalat tarawih juga bisa menghapus bukan hanya dosa kecil, namun juga akan memberi
ampunan atas semua dosa-dosa besar,
Artinya, “Yaitu, mulai dari dosa-dosa kecil, dan diharapkan ampunan dosa besar.”
Khubah II