Mari, kita jaga dan tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan
mematuhi semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sungguh, siapa yang takwa, merekalah yang derajatnya tinggi di
hadapan Allah SWT.
Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga,
dan Semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini,
untuk Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
swt, Dengan cara mengerjakan semua kewajiban-kewajiban dan
Meninggalkan semua larangan, menambah ibadah, menguatkan
Keimanan, dan memantapkan keyakinan kepada-Nya. Sebab, tidak
ada Bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat selain
ketakwaan.
“Baik umat yang sudah ada pada zamannya maupun umat yang
ketika itu belum dilahirkan,” jelasnya. Kalimat salam dan doa
keselamatan yang diucapkan kepada Allah itu adalah
“Assalamualaina wa ala ibadillahis shalihin”. “Doa itu tidak berhenti
pada zaman itu saja, melainkan masih tetap berlaku hingga
sekarang,”
Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul
Maqdis lalu tiba di langit ketujuh merupakan perjalanan yang jauh
dan sulit diterima akal sehat karena butuh penjelasan secara logika.
Kendati begitu, peristiwa tersebut tertuang dalam Al-Quran Surah Al-
Isra ayat 1.
ُسْب َح اَن اَّلِذ ي َأْس َر ٰى ِبَعْب ِدِه َلْي اًل ِم َن اْل َمْس ِج ِد اْل َح َر اِم إِ َلى اْل َمْس ِج ِد اَأْلْق َص ى اَّلِذ ي َباَر ْك َنا َح ْو َلُه
ِلُنِر َيُه ِم ْن آَياتِ َناۚ ِإَّنُه ُهَو الَّسِميُع اْل َبِص يُر
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekeliling agar Kami perlihatkan ke arahnya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”