Anda di halaman 1dari 13

Kumpulan Ceramah Agama Islam , Isra' Mi'raj Nabi Muhammad

SAW Terbaru 2013


Pidato Singkat Tentang Isra Mi'raj

http://daus-maruddani.blogspot.com/2013/04/kumpulan-motivasi-mario-teguh-terbaru.html
di bulan rajab atau biasa kita kenal dengan bahasa rajaban. yang biasanya kaum muslimin
memperingatinya pada tanggal 27 rajab. untuk lebih jelasnya simak aja langsung tepat di bawah ini:

Segala puji hak mutlak milik ALLAH SWT semata yang dengan karunianya kita di berikan penerangan
cahaya keimanan di dalam hati untuk membedah semua ilmu yang terlihat ataupun yang tidak terlihat
secara kasat mata seperti ilmu di dunia nyata ataupun di dunia maya itu semua akan terlihat jelas dan
nyata kalau di sertai dengan kehendak oleh ALLAH SWT.

Shalawat dan Salam semoga terlimpah curahkan kepada nabi MUHAMMAD SAW yang menjadi suri
tauladan di setiap aspek kehidupan bagi umatnya.

tatkala kita ingin di akui umatnya maka tiada salahnya kita mengingat kembali salah satu kejadian yang
sangat istimewa dan satu satunya hamba ALLAH SWT yang mengalaminya yaitu Isra dan Mi'raj Nabi
Muhammad SAW.

Jamaah yang di rahmati ALLAH SWT disini saya akan menguraikan secara singkat history perjalanan
Isra Mi;raj yang sangat penting bagi kita semua karena dengan adanya peristiwa ini banyak sekali
pelajaran yang dapat di jadikan barometer dan acuan bagi kehidupan bahwa tidak ada yang tak mungkin
di pandangan ALLAH SWT.

Arti dari Isra dan Mi'raj yaitu penggabungan dua kata yang mempunyai arti di berjalankan dan di angkat
kelangit seorang hamba termulya yaitu Nabi Muhammad SAW oleh ALLH SWT sebagai bentuk kecintaan
Allah terhadap Nabi dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih hanya seperempat malam saja.

Coba kita bayangkan secara logika perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW dari masjid Haram yang ada di
kota Makah ke masjid Aqsa yang ada di palestina yang berjarak beribu-ribu KM di tambah dengan
perjalanan Mi'raj yaitu di angkatnya nabi dari bumi tepatnya dari masjid Aqsa ke langit ke tujuh sampai
sidrotulmuntaha hanya di tempuh beberapa jam saja. kalau di pikir secara logika yaitu tidak mungkin
semua itu bisa terjadi, namun kalau dipandang secara keimanan maka itu mungkin saja terjadi karena
cara mandangnya dengan cahaya keimanan di dalam hati yang begitu replek dan cepat menerimanya
seperti cepatnya cahaya matahari menembus permukaan bumi.

Begitu pula dengan kejadian Isra Mi'raj yang tidak lepas dengan sebuah cahaya atau lebih tepatnya ada
empat sumber cahaya yang menyebabkan kejadian itu sangat singkat dan cepat.berikut empat sumber
cahaya tersebut:

1. Adanya ALLAH SWT dzat yang memiliki cahaya


2. Adanya malaikat yang di ciptakan dari cahaya
3. Adanya Nabi Muhammad yang wajahnya bagaikan cahaya
4. Adanya Buraq yaitu kendaraan yang di pakai oleh nabi Muhammad SAW pada waku Isra Mi'raj
yang pada jidatnya di tulis nama Muhammad yang mengandung cahaya ke Nabian.

Namun yang lebih penting bagi kita semua selaku umatnya adalah membenarkan dan mengimankan
bahwa peristiwa Isra Mi'raj yang di alami oleh Nabi Muhammad SAW itu benar adanya dan sudah
menjadi suatu kepastian dari Allah SWT bagi hambanya. Jika Allah sudah berkehendak siapapun tidak
bisa menolak

Demikian yang bisa saya sampaikan meskipun sangat singkat namun udah-mudahan bisa bermanfaat
bagi kita semua. Ditutup dengan Do'a


ISRA MI'RAJ

TEKS CERAMAH ISRA MIRAJ SINGKAT


MENARIK
TIM27 IMTRA

Teks ceramah Isra Miraj ini pernah disampaikan di Masjid Raya Taman Yasmin Bogor. Jika
menurut anda bahan ceramah Isra Miraj ini menarik, silakan anda gunakan di masjid anda.
Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lillahi rabbil alamiin. Washolaatu
wasalaamu ala asrofil anbiyaa-i wal mursaliin. Sayyidinaa wamaulana
Muhammadin. Wa ala ash-haabi ajmain.

Yang kami muliakan para alim Bapak, Ibu serta hadirin sekalian yang saya hormati. Tiada
yang lebih pantas untuk disampaikan, kecuali rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT atas
kemurahan-Nya, hingga saat ini kita semua masih mendapatkan nikmat iman dan Islam. Semoga
kedua nikmat terbesar ini dapat kita raih hingga akhir hayat kita. Amin, ya robbal alamin.

Shalawat dan salam semoga tetap atas Rasul Muhammad SAW, manusia tersibuk yang tak
pernah meninggalkan kebiasaan shalat berjamaah di masjid. Teriring doa semoga kita selalu
dapat meneladaninya. Amin.
Hadirin yang dirahmati Allah
Tema ceramah Isra Miraj malam ini adalah: Dengan peringatan Isra Miraj, jadikan shalat
berjamaah di masjid sebagai kebiasaan keluarga.
Sangat ironis memang, apabila ada masjid besar tapi minat jamaahnya kecil. Namun
alhamdulillah, Masjid Raya Taman Yasmin ini jamaahnya sudah mulai meningkat. Shalat
Subuhnya sudah hampir 3 shaf, atau +/- 100 orang. Tapi jumlah ini kurang lebih baru 8% dari
yang seharusnya hadir.

Oleh karena itu, kami tidak henti-hentinya menghimbau untuk sama-sama memakmurkan
masjid. Baik himbauan melalui spanduk, bulelin GPKSB, stiker yang kami tempel di kendaraan-
kendaraan, dll. Termasuk melalui ceramah Isra Miraj pada kesempatan kali ini. Semuanya berisi
ajakan untuk shalat berjamaah di masjid.
Yang pasti, keberhasilan pembangunan sebuah masjid itu bukan dinilai dari megahnya
bangunan. Tapi dinilai dari jumlah shalat jamaahnya. Bukankah tujuan masjid dibangun adalah
untuk shalat berjamaah? Dengan demikian, kami sampaikan bahwa sebenarnya progres
pembangunan masjid kita sampai hari ini baru mencapai 8%. Karena jamaah Subuhnya baru 100
orang dari 1200 orang yang seharusnya hadir shalat berjamaah.

Hadirin yang dirahmati Allah


Saya ingin membacakan sebuah artikel Islam yang berjudul: Berapakah Jarak Surga Anda.
Artikel ini pernah dimuat di Buletin GPKSB edisi ke-12.
Masjidnya jauh Pak!, Demikian alasan banyak orang ketika ditanya: Kok sampeyan tidak
shalat berjamaah di masjid, Mas?. Termasuk anda juga, bukan? Semoga tidak
Coba ukur baik-baik, berapa meter jarak masjid anda? Kemudian, ukurlah jarak kantor anda dari
rumah

Ternyata jarak masjid hanya 700 meter (0,7 Km), nggak sampai satu kilo Sedangkan jarak
kantornya di Jakarta sampai 70 Km (100 x lipat!) plus macet, macet dan macet!

Mengapa 0,7 Km dianggap jauh? Padahal yang 70 Km plus MACET, tiap hari OK-OK saja!?
Mengapa untuk Upah yang kecil kita rela berpayah-payah berusaha menempuh jarak puluhan
kilo, tapi untuk Surga yang agung yang jaraknya nggak sampai satu kilo, kita enggan
mengusahakannya?

Mari kita simak hadits berikuti ini:


Shalatnya seorang pria berjamaah pahalanya 25 derajat dibanding sendirian di rumah atau di
pasar, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar rumah
dengan satu tujuan shalat berjamaah di masjid, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajat
dan diampuni satu dosanya, dan selama ia di majelis shalat tanpa hadats didoakan para malaikat,
Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia, dan dianggap mengerjakan shalat sepanjang
menunggu waktu shalat (HR Bukhari Muslim).

Itulah agungnya fadilah shalat berjamaah di masjid. Pahalanya dilipatgandakan, dapat


meningkatkan derajat, mendatangkan ampunan, didoakan para malaikat dan pahala menunggu
iqamat.

Bukankah ini semua SANGAT PENTING untuk SELALU kita dapatkan, karena kematian dapat
menghampiri kita kapan saja secara tiba-tiba? Ayo shalat berjamaah di masjid! Jarak surga anda
amat dekat (Sumber artikel : akhmadtefur.com)

***

Hadirin yang berbahagia. Garis bawah untuk artikel ini adalah: Mengapa untuk Upah yang
kecil kita rela berpayah-payah berusaha menempuh jarak puluhan kilo, tapi untuk Surga yang
agung yang jaraknya nggak sampai satu kilo (dengan shalat berjamaah di masjid), kita enggan
mengusahakannya?
Semoga renungan ini bermanfaat untuk kita semua.

Harapan kami semua, sesuai tema ceramah Isra Miraj kali ini: Dengan peringatan Isra Miraj,
jadikan shalat berjamaah di masjid sebagai kebiasaan keluarga.
Mohon maaf bila ada kata-kata kami yang kurang berkenan. Terima kasih atas segala perhatian.
Billahi taufiq wal hidayah wassalamu alaikum wr wb. | Kata kunci: Teks Ceramah Isra Miraj
Nabi Muhammad SAW
Contoh Ceramah Pada Peringatan Isra Mi'raj

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya wal mursalin, waala alihi
washohbihi ajmain. Amma badu
Yang terhormat ......
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa bertemu
dengan bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah, yaitu bulan Ramadhan. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan kitanabi besar Muhammad Saw., pada keluarga dan
para sahabat beliau serta semua pengikut ajaran ajaran beliau. Karena lantaran beliaulah sehingga
kita mendapat petunjuk melalui ajaran ajaran islam, dan dengan demikian kita bisa membedakan
mana perkara yang haq dan mana perkara yang bathil.
hadirin yang saya hormati

Pada bulan Rajab kita senantiasa mengingat kembali peristiwa yang sangat besar, dimana
dalam peristiwa isra miraj itulah Rasululloh Saw menerima perintah sholat lima waktu yang asal
mulanya lima puluh waktu dalam sehari semalam.
Adapun yang dimaksud dengan isra dalam arti bahasa adalah perjalanan dimalam hari.
Namun yang dimaksud dalam agama islam adalah perjalanan Rasulullah saw. dimalam hari dari
Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang penuh berkah disekelilingnya. Hal tersebut sudah
difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quranul Karrim surat Al Isra ayat satu yang berbunyi :

Artinya : Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya[847] agar kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan
diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Setelah kita perhatikan sejenak, tentang ayat Al-Quran tersebut, maka kita bisa ambil
kesimpulan, bahwa apa yang difirmankan oleh Allah tersebut telah terbukti seperti kita saksikan pada
zaman sekarang ini, yakni disekeliling Masjidil Haram benar-benar diberkati dengan rizki yang
melimpah serta kewibawaan yang luar biasa sehingga setiap tahun berduyun-duyun orang
mengunjungi untuk menunaikan ibadah haji sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini.
Adapun yang dimaksud dengan miraj menurut arti bahasa adalah naik keatas dengan
menggunakan tangga, namun yang dimaksud menurut syariat agama islam adalah Allah menaikan
Rasulullah saw. dari Masjidil Aqsha sampai Sidratil Muntaha, yaitu suatu tempat yang paling tinggi
yang tak akan mampu manusia manapun, sekalipun menggunakan alat-alat canggih dalam kemajuan
teknologi yang serba canggih ini, selain Rasulullah saw. yang telah dikehendaki oleh Allah SWT.
Disanalah beliau menerima perintah shalat lima waktu yang semula lima puluh waktu dalam sehari
semalam, namun dengan kemurahan Allah dimohon keringanannya hingga tinggal lima waktu, yang
tidak mengurangi pahalanya lima puluh kali tersebut, yang wajib dikerjakan oleh beliau beserta
segenap umat beliau.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Tepat peristiwa Isra dan Miraj nabi besar Muhammad saw. terjadi dengan kehendak Allah
swt. pada malam dua puluh tujuh Rajab tahun 11 Hijriyah (setelah beliau diangkat menjadi Rasul
(utusan Allah).
Adapun hikmah dari peristiwa tersebut adalah menanamkan kekuatan batin beliau Rasulullah
saw. atas cobaan atau musibah yang menimpa pada beliau sepeninggalan paman, kakek serta istri
beliau yang tercinta yang semasa hidup mereka sebagai benteng terhadap serangan musuh-musuh
beliau yang berusaha menghentikan perjuangan beliau.
Selain menanamkan kekuatan batin terhadap beliau, juga memberikan ujian terhadap segenap
umat islam baik dizaman Rasulullah maupun dizaman sekarang. Dengan peristiwa Isra Miraj
tersebut akan nampak bagi siapa yang beriman secara murni, maka akan lebih tebal imannya dengan
peristiwa tersebut, karena peristiwa yang sehebat bagaimanapun tidak aka nada kesulitan apabila
dikehendaki Allah SWT. Dan bagi orang yang imannya tipis akan berubah menjadi murtad, karena
tidak percaya dengan peristiwa isra miraj tersebut apabila dipikir dengan akal.

Dengan demikian marilah kita pandai-pandai mengambil Itibar (contoh) yang baik, yaitu
mempertebal keimanan kita dengan mengembalikan semua kejadian yang sehebat manpun akan
mudah terjadi dengan kehendak serta kekuasaan Allah SWT. Adapun sebagai perwujudan bahwa
shalat itu merupakan kewajiban pokok bagi umat islam selaku umat Muhammad, maka bisa kita
perhatikan lewat sabda beliau yang artinya :
Shalat itu merupakan tiang agama (islam), maka barang siapa yang (telah) mendirikan shalat, maka
dia (termasuk orang) yang telah mendirikan (membangun) agama, dan barang siapa yang
meninggalkan shalat, maka dia (termasuk orang) yang sungguh-sungguh merobohkan agama
(islam).

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Setelah kita perhatikan isi hadits tersebut, maka kita bisa menyimpulkan bahwa siapapun
orangnya tidak boleh seenaknya meninggalkan kewajiban shalat, karena akibatnya merugikan diri
kita sendiri, yakni akan menjadi orang yang menyesal selama-lamanya diakhirat kelak jika tidak
secepatnya bertaubat (kembali) kepada Allah. Karena dianggap sebagai orang yang telah
merobohkan agama Allah (agama islam). Untuk itu marilah kita berusaha sebaik mungkin dalam
menunaikan kewajiban shalat sehari-hari dengan tulus ikhlas hanya mengharap keridhoan Allah
semata.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan, saya mohon maaf.

Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum Wr. Wb.


HIKMAH DARI
PERJALANAN ISRA DAN
MIRAJ
Perjalanan isra dan miraj merupakan perjalanan yang penuh berkah yang
menunjukkan betapa Maha Kuasanya Allah Subhanahu wa Taala.
Bagaimana seorang hamba Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam-,
bersama ruh dan jasadnya menempuh jarak ribuan bahkan jutaan kilometer
hanya dalam satu malam saja. Dan dalam perjalanan yang sedemikian cepat
tersebut, Allah kuasakan Nabi Muhammad mampu melihat keadaan sekitar
yang beliau lewati, baik kejadian atau keadaan saat isra maupun miraj.

Imam as-Suyuthi adalah di antara ulama yang menjelaskan beberapa


hikmah perjalanan isra miraj. Beliau mengatakan tentang hikmah
perjalanan isra dilakukan di malam hari karena malam hari adalah waktu
yang tenang menyendiri dan waktu yang khusus. Itulah waktu shalat yang
diwajibkan atas Nabi, sebagaimana dalam firman-Nya, Berdirilah shalat di
malam hari (QS. Al-Muzammil: 2) (as-Suyuthi, al-Khasha-is an-Nabawiyah
al-Kubra, Hal: 391-392).

Abu Muhammad bin Abi Hamzah mengatakan, Hikmah perjalanan isra


menuju Baitul Maqdis sebelum naik ke langit adalah untuk menampakkan
kebenaran terjadinya peristiwa ini dan membantah orang-orang yang ingin
mendustakannya. Apabila perjalanan isra dari Mekah langsung menuju
langit, maka sulit dilakukan penjelasan dan pembuktian kepada orang-orang
yang mengingkari peristiwa ini. Ketika dikatakan bahwa Nabi Muhammad
memulai perjalanan isra ke Baitul Maqdis, orang-orang yang hendak
mengingkari pun bertanya tentang ciri-ciri Baitul Maqdis sebagaimana yang
pernah mereka lihat, dan mereka pun tahu bahwa Nabi Muhammad belum
pernah melihatnya. Saat Rasulullah mengabarkan ciri-cirinya, mereka sadar
bahwa peristiwa isra di malam itu benar-benar terjadi. Kalau mereka
membenarkan apa yang beliau katakan tentang isra konsekuensinya mereka
juga harus membenarkan kabar-kabar yang datang sebelumnya (risalah
kenabian). Peristiwa itu menambah iman orang-orang yang beriman dan
membuat orang-orang yang celaka bertambah keras bantahannya (Ibnu
Hajar, Fathul Bari, 7: 200-201).
Dan termasuk hikmah perjalanan isra miraj Nabi shallallahu alaihi wa
sallam adalah isyarat bagi umat Islam agar menjaga bumi al-Quds dari para
penyusup dan orang-orang yang tidak senang terhadap Islam. Khususnya
bagi kaum muslimin saat ini, agar tidak merasa rendah, takut, dan lemah
dalam memperjuangkan al-Quds dari tangan orang-orang Yahudi (al-
Buthi, Fiqh ash-Shirah an-Nabawiyah, Hal: 113)

Adapun hikmah dari peristiwa miraj dimana Nabi shallallahu alaihi wa


sallam memilih susu daripada khamr menunjukkan fitrah dan murninya
ajaran Islam yang sesuai dengan tabiat manusia. Sedangkan peristiwa
terbukanya pintu langit yang sebelumnya terkunci, lalu
Jibril alaihissalam meminta untuk dibukakan, yang demikian agar alam
semesta mengetahui bahwa sebelum kedatangan Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam hal ini belum pernah dilakukan.
Sekiranya tidak demikian, mungkin orang akan menyangka bahwa pintu
langit senantiasa terbuka. Dan Allah Taala juga hendak mengabarkan
bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dikenal oleh penduduk
langit. Oleh karena itu, ketika pintu langit dibukakan, lalu Malaikat Jibril
mengatakan kepada penjaga langit bahwa ia bersama Muhammad, malaikat
penjaga tersebut bertanya, Apakah dia telah diutus? Bukan bertanya,
Siapa Muhammad? (as-Suyuthi, al-Khasha-is an-Nabawiyah al-Kubra, 391-
392).

As-Suyuthi melanjutkan, hikmah beliau dipertemukan dengan Nabi


Adam alaihissalam pada langit pertama karena Nabi Adam adalah nabi dan
manusia pertama. Di langit kedua bertemu dengan Nabi
Isa alaihissalam karena Nabi Isa adalah yang paling dekat masanya dengan
Nabi Muhammad alahima shalatu wa salam. Kemudian di langit ketiga
bertemu dengan Nabi Yusuf, karena umat Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam akan masuk ke dalam surga dengan penampilan serupawan Nabi
Yusuf. Berikutnya Nabi Idris, dikatakan bahwa beliaulah yang pertama kali
diangkat ke langit sebelum Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Kemudian
bertemu dengan Nabi Harun karena dia adalah saudara Nabi Musa yang
mendapinginya dalam berjuang. Setelah itu berjumpa Nabi Musa karena
keutamaan beliau pernah diajak berbicara oleh Allah. Dan terakhir adalah
Nabi Ibrahim karena beliau adalah bapak pilihan yakni bapak para nabi.

Imam al-Qurthubi menyatakan, pengkhususkan Nabi Musa dalam peristiwa


shalat. Ada yang mengatakan karena Nabi Musa adalah nabi yang paling
dekat posisinya saat Nabi Muhmmad turun. Ada juga yang mengatakan
umatnya lebih banyak dari umat nabi selainnya. Ada lagi yang berpendapat
karena kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah kitab yang
paling mulia kedudukan dan hukum syariatnya sebelum Alquran diturunkan.
Atau juga karena umat Nabi Musa dibebankan amalan shalat sebagaimana
umat nabi lainnya, lalu mereka merasa berat dengan syariat tersebut, maka
Nabi Musa kasihan dengan umat Nabi Muhammad. Pendapat terakhir ini
dikuatkan dengan riwayat tentang perkataan Nabi Musa,


Saya lebih mengetahui karakter manusia dibanding Anda.

Tidak heran Alquran banyak sekali memuat kisah Nabi Musa, tujuannya
adalah agar kita banyak-banyak mengambil hikmah dari perjalanan hidup
beliau, perjalanan dakwahnya, dll.

Pengkhususan syariat shalat melalui perjalanan miraj karena ketika Nabi


Muhammad shallallahu alaihi wa sallam miraj di malam itu, para malaikat
sedang beribadah. Di antara mereka ada yang berdiri dan tidak duduk, ada
yang terus rukuk dan tidak sujud, ada yang terus sujud dan tidak duduk,
maka Allah Subhanahu wa Taala mengumpulkan semua ibadah ini untuk
umat Nabi Muhammad. Seorang hamba menggabungkan berdiri, rukuk,
sujud, dan duduk dalam satu rakaat saja (Muhammad Amin bin Ahmad
Janki, ash-Shirah an-Nabawiyah min al-Fathi al-Bari, 1: 239-240).

Dengan perjalanan isra miraj ini, Allah menginginkan agar hamba dan
Rasul-Nya merasakan periode baru dalam berdakwah, sebagaimana Nabi
Musa juga mengalami periode baru dengan berangkat langsung mendakwahi
Firaun dan diangkatnya saudaranya Harun untuk mendampingi dakwahnya.
Nabi Musa sebelum diperintahkan untuk menemui Firaun telah Allah siapkan
dengan berbagai macam mukjizat dan keutamaan agar beliau siap. Allah
berfirman kepada Nabi Musa,



untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Kami yang sangat besar, Pergilah kepada Firaun; sesungguhnya ia telah
melampaui batas. (QS. Thaha: 23-24)

Sama halnya dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, Allah


persiapkan perjalanan dakwah beliau yang panjang dengan membawanya ke
suatu fase dimana dipertemukan dengan Jibril, para nabi, surga dan neraka,
agar kesabaran beliau kian tertempa dalam menghadapi lika-liku perjalanan
dakwah. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad,


Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan)
Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 18)

Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam diistimewakan dengan mengimami


para nabi dan dinaikkan menuju sidratul muntaha, suatu keistimewaan yang
tidak didapat oleh seoranng pun selain beliau.

Dan sebesar-besar hikmah dari perjalanan isra miraj adalah disyariatkannya


shalat. Dengan melaksanankan shalat wajib tersebut seorang hamba
menegakkan sebuah kewajiban ubudiyah yang mampu meredam hawa
nafsu, menanamkan akhlak-akhlak mulia di dalam hati, menyucikan jiwa
dari sifat penakut, pelit, keluh kesah, dan putus asa. Dengan shalat kita bisa
memohon pertolongan kepada Allah dari permasalahan yang kita hadapi.
Allah Taala berfiman,




Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-
Baqarah: 153)






Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia
amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu
tetap mengerjakan shalatnya. (QS. Al-Maarij: 19-23)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang yang senantiasa


berdiri (shalat) bermunajat kepada Rabbnya, sampai-sampai beliau
menemukan kenikmatan dalam mengerjakan shalat. Beliau bersabda,



Dan dijadikan penyejuk hatiku di dalam shalat.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bersemangat


dalam mengerjakan shalat dan tidak lalai dalam mengerjakannya. Semoga
shalat menjadi penyejuk hati kita dan jalan untuk mendekatkan diri kepada
Rabb kita. Amin..

Sumber: Islamstory.com

Oleh nurfitri Hadi


Artikel www.KisahMuslim.com

Anda mungkin juga menyukai