Anda di halaman 1dari 4

Bazlina Zahra

1102016043

PIDATO SINGKAT PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

12 Rabbiul Awal

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,


Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya pada saat ini kita dapat memperingati hari Mulid Nabi Muhammad
SAW dalam suasana cerah, sehat walafiat tak kurang sesuatu apapun.

Semoga salam dan rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang
benderang yaitu dengan tegaknya agama islam.

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Kota Makkah, pada tanggal
12 Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.

Kenapa disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika Rasulullah SAW. Dilahirkan oleh
Ibunya, Aminah, ada rombongan tentara gajah yang ingin menghancurkan Mekkah, yang ingin
memindahkan ka’bah ke Negeri mereka. Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan
dilemparkannya batu-batu ke bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.

Beliau dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah kepada umat-Nya yang pada waktu
itu masih di area kejahiliyahan. Beliau berkorban lahir dan batin tanpa mengharap imbalan.
Beliau hanya ingin menggiring umatnya dari kegelapan menuju terang benderang.

Pernahkah kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak berdakwah, hanya diam dan
membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan, sehingga sampai pada saat sekarang ini
kebodohan itu masih ditunaikan oleh kita sendiri?

Minuman keras bahkan narkoba diasumsi secara terang-terangan, pembunuhan di mana-mana,


bahkan aktivitas zina dilakukan secara bebas. Na’udzubillah.

Rasulullah SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman menderanya, beliau tidak pernah takut
kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau Pahlawan yang patut menjadi idola bagi kita
semua.

Bukan malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak meninggalkan bekas sejarahnya
untuk Agama Islam.

Sebagai Rasul dan juga kepala negara, Rasulullah juga senantiasa berusaha mendakwahkan islam
ke seluruh penjuru dunia dengan mengirim utusan-utusannya ke negeri-negeri di luar Madinah,
termasuk ke dua imperium besar yang sudah berusia ribuan tahun, yaitu Persia dan Romawi.
Maka, dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun, Rasulullah berhasil membuat wilayah Persia
yang seluas 7.400.000 km2 masuk ke dalam wilayah islam. Hingga hari ini, tidak ada satu pun
negara yang berkembang sepesat Daulah Islam.
Rasulullah benar-benar telah membesarkan nama islam. Bahkan sepeninggal Rasulullah, Daulah
Islam terus berkembang hingga memiliki luas 20.000.000 km2 dan wilayahnya terbentang hingga
dua per tiga dunia. Pada masa itu Islam benar-benar berjaya di mata dunia.

Maulid Nabi Muhammad SAW seharusnya dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali
kesadaraan persatuan umat dan juga semangat keagamaan serta membakar ghirah semangat
islam bagi kaum muslimin, khususnya anak muda ‘jaman now’ yang sekarang lebih hafal tanggal
ulang tahun artis idola ketimbang tanggal Maulid Nabi.

Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan yaitu mencari sahabat sholih yang selalu bisa
mengajak kita melakukan kebaikan. Sulit jika kita harus berpegang teguh pada islam sendirian.
Akan lebih mudah jika bergabung dalam jamaah karena kita akan menemukan sahabat-sahabat
taat yang juga berusaha untuk menjadi sholeh dengan berdakwah di jalan Allah.

Maka dari itu, kita sebagai umat Islam, umat yang telah digiring oleh Rasulullah dari kebodohan
menuju kebenaran, wajib bagi kita untuk berterimakasih kepadanya. Dengan bagaimana?
Dengan mengikuti setiap sunnahnya, dengan mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu,
Rasulullah akan mencintai kita. Maka syafa’atnya pun akan kita raih ketika hari akhirat tiba.
Rasulullah pun pernah berkata: “ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia termasuk
golonganku.”

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Pada hakikatnya, mempercayai kebenaran wahyu yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW dan mengikuti suri tauladan yang telah diberikan olehnya adalah merupakan inti daripada
Peringatan Maulud Nabi.

Dalam hal ini Allah telah berfirman dalam Surat Al-Ahzab : 21 :

‫َّللاَ َو ْال َي ْو َم ْاْل ِخ َر َوذَ َك َر ه‬


ً ‫َّللاَ َك ِث‬
‫يرا‬ َ ‫َّللاِ أُس َْوة ٌ َح‬
‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ َي ْر ُجو ه‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ِفي َر‬
‫سو ِل ه‬
Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-
yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā

Referensi: https://tafsirweb.com/7633-surat-al-ahzab-ayat-21.html

Artinya :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
(berdzikir) kepada Allah.”

Sungguh telah ada bagi kalian (wahai orang-orang yang beriman) pada perkataan rosululloh
sholallohu alaihi wasallam, perbuatannya dan keadaannya suri tauladan yang baik bagi kalian
yang baik untuk kalian teladani. Maka peganglah Sunnahnya, karena Sunnahnya dipegang dan
dijalani oleh orang-orang yang berharap kepada Allah dan kehidupan akhirat, memperbanyak
mengingat Allah dan beristigfar kepadaNya, serta bersyukur kepadaNya dalam setiap keadaan.

Dengan memperhatikan arti dan makna ayat-ayat tersebut diatas maka jelaslah bahwa
Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW ini, juga merupakan kesempatan untuk mawas diri
sampai dimana kesanggupan kita dalam mengikuti bimbingan dan suri tauladan yang telah
diberikan oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Dalam kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal yang perlu kita renungkan bersama
dalam rangka memetik suri tauladan yang telah dicontohkan dalam peri hidup dan kehidupan
Nabi Muhammad SAW. Banyak suri tauladan yang kita petik dari perjalanan hidup Nabi
Muhammad SAW baik sejak beliau masih muda maupun setelah diangkat sebagai Nabi, yaitu
antara lain tauladan tentang gaya hidup sehari-hari.

Kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, bukanlah
terletak pada kelezatan dan kemegahan hidup lahiriah, melainkan kebahagiaan dan kenikmatan
yang ditemukan dalam kesederhanaan. Tuntutan hidup sederhana yang didukung oleh
kepribadian yang teguh, budi pekerti yang luhur serta tingkah laku yang penuh kasih sayang dan
lemah lembut merupakan mahkota keindahan yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad
SAW.

Dengan memperhatikan berbagai riwayat kehidupan Nabi yang menggambarkan bagaimana


gaya hidup dan pergaulan beliau dengan orang-orang disekitarnya, maka kesemuanya
mencerminkan tingkah laku kesopanan dan kesederhanaan hidup.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang
benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu
datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan
dosa.

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu
ilaik.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai