Anda di halaman 1dari 10

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala
alihi washohbihi ajma'in. Amma ba'du.
Bapak ibu guru yang mulia dan sahabat-sahabatku yang berbahagia, Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam adalah Nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu
di antara keistimewaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akhlak beliau
yang sangat mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh
dunia sehingga kita harus berprilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam
yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat apresiasi dan
pujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah di
dalam Al-Qur'an sebagai berikut:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam 68:4)

Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam
perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya
yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam yang mulia sering mendapat cemoohan
dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka
hingga binasa.
Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu.
Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena
harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa
cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat
mata uang yang laku di mana pun.
Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya
akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.

Bapak ibu guru, sahabat-sahabat yang berbahagia.


Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya
untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas. Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
kebaikan-Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian serta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan
mengenai sosok manusia mulia se-alam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada
guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal
jujur. Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, perilaku terpuji
dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai
berikut:

‫ّللاۡ َكثِي ًرا‬


َٰ ٰ
‫اۡلخِ َۡر َوذَك ََۡر‬ ۡ‫ّللا َواليَو َم‬
َٰۡ َۡ ‫سن َۡة ِلِّ َمنۡ ك‬
‫َان يَر ُجوا‬ َ ‫ّللا اُس َوۡة َح‬
ِٰۡ ِۡ ‫لَقَدۡ كَانَۡ لَكُ ۡم فِىۡ َرسُو‬
‫ل‬

Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW., yaitu suri teladan bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah".
Tentunya mendapatkan gelar Al-Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang muslim.
Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan satu di antara dari akhlak mulia lainnya yang
harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas. Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
kebaikan-Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian serta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan
mengenai sosok manusia mulia se-alam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada
guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal
jujur. Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, perilaku terpuji
dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai
berikut:

‫ّللاۡ َكثِي ًرا‬


َٰ ٰ
‫اۡلخِ َۡر َوذَك ََۡر‬ ۡ‫ّللا َواليَو َم‬
َٰۡ َۡ ‫سن َۡة ِلِّ َمنۡ ك‬
‫َان يَر ُجوا‬ َ ‫ّللا اُس َوۡة َح‬
ِٰۡ ِۡ ‫لَقَدۡ كَانَۡ لَكُ ۡم فِىۡ َرسُو‬
‫ل‬

Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW., yaitu suri teladan bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah".
Tentunya mendapatkan gelar Al-Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang muslim.
Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan satu di antara dari akhlak mulia lainnya yang
harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas. Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
kebaikan-Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian serta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan
mengenai sosok manusia mulia se-alam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada
guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal
jujur. Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, perilaku terpuji
dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai
berikut:

‫ّللاۡ َكثِي ًرا‬


َٰ ٰ
‫اۡلخِ َۡر َوذَك ََۡر‬ ۡ‫ّللا َواليَو َم‬
َٰۡ َۡ ‫سن َۡة ِلِّ َمنۡ ك‬
‫َان يَر ُجوا‬ َ ‫ّللا اُس َوۡة َح‬
ِٰۡ ِۡ ‫لَقَدۡ كَانَۡ لَكُ ۡم فِىۡ َرسُو‬
‫ل‬

Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW., yaitu suri teladan bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah".
Tentunya mendapatkan gelar Al-Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang muslim.
Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan satu di antara dari akhlak mulia lainnya yang
harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas. Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
kebaikan-Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian serta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan
mengenai sosok manusia mulia se-alam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada
guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal
jujur. Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, perilaku terpuji
dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai
berikut:

‫ّللاۡ َكثِي ًرا‬


َٰ ٰ
‫اۡلخِ َۡر َوذَك ََۡر‬ ۡ‫ّللا َواليَو َم‬
َٰۡ َۡ ‫سن َۡة ِلِّ َمنۡ ك‬
‫َان يَر ُجوا‬ َ ‫ّللا اُس َوۡة َح‬
ِٰۡ ِۡ ‫لَقَدۡ كَانَۡ لَكُ ۡم فِىۡ َرسُو‬
‫ل‬

Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW., yaitu suri teladan bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah".
Tentunya mendapatkan gelar Al-Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang muslim.
Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan satu di antara dari akhlak mulia lainnya yang
harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas
Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.
Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
kebaikan-Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian serta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan
mengenai sosok manusia mulia se-alam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada
guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal
jujur. Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, perilaku terpuji
dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai
berikut:

‫ّللاۡ َكثِي ًرا‬


َٰ ٰ
‫اۡلخِ َۡر َوذَك ََۡر‬ ۡ‫ّللا َواليَو َم‬
َٰۡ َۡ ‫سن َۡة ِلِّ َۡمنۡ ك‬
‫َان يَر ُجوا‬ َ ‫ّللا اُس َوۡة َح‬
ِٰۡ ِۡ ‫لَقَدۡ كَانَۡ لَكُ ۡم فِىۡ َرسُو‬
‫ل‬

Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW., yaitu suri teladan bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah".
Tentunya mendapatkan gelar Al-Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang muslim.
Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan satu di antara dari akhlak mulia lainnya yang
harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala
alihi washohbihi ajma'in amma ba'du
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberi
kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat walafiat.
Sholawat dan salam mari kita panjat kepada Nabi Muhammad SAW. semoga beliau senantiasa
ditempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat paling tinggi di
akhirat. Amin.
Bicara tentang peringatan Maulid Nabi yang sedang kita rayakan hari ini, tentu tidak terlepas
dari perintah Allah SWT. kepada setiap hamba-Nya untuk senantiasa memuliakan dan
mencintai Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dalam Surat Al A'raf ayat 157 yang artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang
beruntung."

Oleh karena itulah, kita harus senantiasa mengingat Nabi Muhammad SAW. dan melaksanakan
segala anjuran yang beliau perintahkan kepada kita sebagai umat muslim. Dengan begitu, Insya
Allah kita akan menjadi umat terpilih yang berada dengan beliau di surga nanti. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala
alihi washohbihi ajma'in amma ba'du Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberi
kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat walafiat.
Sholawat dan salam mari kita panjat kepada Nabi Muhammad SAW. semoga beliau senantiasa
ditempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat paling tinggi di
akhirat. Amin.
Bicara tentang peringatan Maulid Nabi yang sedang kita rayakan hari ini, tentu tidak terlepas
dari perintah Allah SWT. kepada setiap hamba-Nya untuk senantiasa memuliakan dan
mencintai Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dalam Surat Al A'raf ayat 157 yang artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang
beruntung."

Oleh karena itulah, kita harus senantiasa mengingat Nabi Muhammad SAW. dan melaksanakan
segala anjuran yang beliau perintahkan kepada kita sebagai umat muslim. Dengan begitu, Insya
Allah kita akan menjadi umat terpilih yang berada dengan beliau di surga nanti. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala
alihi washohbihi ajma'in amma ba'du Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberi
kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat walafiat.
Sholawat dan salam mari kita panjat kepada Nabi Muhammad SAW. semoga beliau senantiasa
ditempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat paling tinggi di
akhirat. Amin.
Bicara tentang peringatan Maulid Nabi yang sedang kita rayakan hari ini, tentu tidak terlepas
dari perintah Allah SWT. kepada setiap hamba-Nya untuk senantiasa memuliakan dan
mencintai Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dalam Surat Al A'raf ayat 157 yang artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang
beruntung."

Oleh karena itulah, kita harus senantiasa mengingat Nabi Muhammad SAW. dan melaksanakan
segala anjuran yang beliau perintahkan kepada kita sebagai umat muslim. Dengan begitu, Insya
Allah kita akan menjadi umat terpilih yang berada dengan beliau di surga nanti. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala
alihi washohbihi ajma'in amma ba'du Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberi
kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat walafiat.

Sholawat dan salam mari kita panjat kepada Nabi Muhammad SAW. semoga beliau senantiasa
ditempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat paling tinggi di
akhirat. Amin.
Bicara tentang peringatan Maulid Nabi yang sedang kita rayakan hari ini, tentu tidak terlepas
dari perintah Allah SWT. kepada setiap hamba-Nya untuk senantiasa memuliakan dan
mencintai Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dalam Surat Al A'raf ayat 157 yang artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang
beruntung."

Oleh karena itulah, kita harus senantiasa mengingat Nabi Muhammad SAW. dan melaksanakan
segala anjuran yang beliau perintahkan kepada kita sebagai umat muslim. Dengan begitu, Insya
Allah kita akan menjadi umat terpilih yang berada dengan beliau di surga nanti. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai