Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada. Tuhan yang maha Esa karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami motivasi dalam pembuatan tugas ini, terutama
Kepada Ir. Gersony Miri, ST., M.SI selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Kewirausahaan Teknik Sipil dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal.

Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi bagi pihak lain
dalam menambah ilmu yang berkaitan dengan bidang ilmu yang berkaitan, serta
dapat menambah wawasan kepada pembaca.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, diharapkan kritik dan
saran dari pihak yang membacanya.

Kakondongan, 19 Januari 2023

Kelompok 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontraktor merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
konstruksi pembangunan sebuah bangunan, jembatan, jalan raya, rumah tinggal,
dan lain sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tentunya memiliki risiko yang
cukup besar dalam pelaksanaannya dan dapat terjadi dimanapun dan kapanpun,
sehingga diperlukan tenaga kerja yang terampil untuk menghasilkan produk yang
berkualitas. tidak sedikit perusahaan konstruksi yang mengabaikan aspek-aspek
pentingnya prosedur dalam bekerja, contohnya perusahaan tidak memfasilitasi
sarana belajar tenaga kerja untuk mengetahui peraturan-peraturan yang sesuai
dengan pekerjaannya. Hal ini tentunya sangat perlu menjadi perhatian bagi semua
perusahaan konstruksi agar memperhatikan pentingnya peraturan yang terkait
dengan pekerjannya agar dapat menyelamatkan dirinya sendiri, orang lain, tempat
kerja, dan perusahaan.
Pekerjaan konstruksi didefinisikan sebagai keseluruhan atau sebagian
rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang
mencakup pekerjaan arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lain (UU No 18 tahun 1999). Keberhasilan suatu proyek akan susah
dicapai jika tidak ada keseimbangan antara berbagai aspek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis kontraktor?
2. Bagaimana tata cara dan pendirian usaha kontraktor?
3. Bagaimana Peraturan perundangan terkait jasa kontraktor?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui jenis-jenis kontraktor
2. Mengetahui tata cara dan pendirian usaha kontraktor
3. Mengetahui Peraturan perundangan terkait jasa kontraktor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Kontraktor
1. Kontraktor bidang arsitektural
Kontraktor bidang arsitektural paling sering digunakan masyarakat umum.
Pekerjaannya meliputi arsitektur bangunan yang berteknologi sederhana,
teknologi menengah, hingga teknologi tinggi, juga arsitektur interior,
lanskap, dan perawatannya.

2. Kontraktor bidang pekerjaan sipil


Jasa kontraktor sipil meliputi pembuatan jembatan, jalanan, pembangunan
jalur kereta api, landasan pesawat, jalan bawah tanah, terowongan,
bendungan, jaringan pengairan, dan saluran drainase. Pembuatan pelabuhan,
struktur bangunan gedung, konstruksi pabrik, dan tambang beserta
perawatannya dan pekerjaan penghancuran bangunan juga menjadi bagian
dari tugas jasa kontraktor bidang ini
.
3. Kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan
Sesuai namanya, kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan mengurus hal-
hal yang berhubungaan dengan rencana penataan perkotaan, meliputi
analisis dampak lingkungan, teknik lingkungan, bangunan pengolahan air
bersih, dan pengolahan limbah. Pengembangan wilayah, perpipaan air
bersih, perpipaan limbah, dan perawatannya juga diperhatikan oleh jasa
kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan.

4. Kontraktor bidang elektrikal


Jasa kontraktor elektrikal memiliki tanggung jawab terhadap kelistrikan
seperti instalasi pembangkit, instalasi listrik, jaringan transmisi dan
distribusi, sinyal, dan telekomunikasi kereta api, telekomunikasi dan sarana
bantu navigasi udara dan laut, penangkal petir, serta bangunan pemancar
radio.
5. Kontraktor bidang mekanikal
Jasa kontraktor mekanikal bertanggung jawab terhadap instalasi AC,
instalasi industri, instalasi minyak atau gas, konstruksi lift dan eskalator, dan
perpipaan termasuk perawatannya.

2.2 Tata Cara dan Syarat Pendirian Usaha Kontraktor


Tata cara pendirian kontraktor
1. Pemohon jasa kosntruksi datang untuk meminta informasi tentang alur
perizinan IUJK
2. Pihak terkait memberikan informasi kepada pihak yang datang, terkait
dengan pelayanan yang dibutuhkan, serta menyerahkan formulir
permohonan kepada pemohon
3. Setelah pemohon mengisi formulir, silahkan diserahkan kembali kepada
pihak terkait
4. Pihak terkait disini yaitu Front Office, menerima dan memeriksa berkas
tersebut. Jika sudah lengkap, maka akan diteruskan ke Back Office
5. Back Office membuat penjadwalan, perencanaan, dan eksekusi
pemeriksaan teknis
6. Jika berkas yang diberikan sesuai dengan kondisi lapangan, maka tim
yang datang akan membuat BAL atau Berita Acara Lapangan, dan surat
IUJK bisa mulai dicetak
7. IUJK yang sudah terbit, akan mendapat pengecekan terakhir oleh Kasi
Bidang Perizinan dan Non Perizinan, Kabid Bidang Perizinan dan Non
Perizinan, serta Sekretaris yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
8. Sekretariat membuat penomoran
9. Front Office menerima SK Izin tersebut
10. Menyerahkan SK Izin kepada pemohon

Syarat Pendirian Usaha Kontraktor


1. Mengisi formulir permohonan IUJK
2. Fotokopi akte pendirian badan usaha (khusus pemohon yang sudah
berbentuk badan usaha)
3. Fotokoppi SIUP, TDP, SITU, dan harus diperlihatkan dokumen aslinya
4. Daftar komisaris dan direksi perusahaan jasa konstruksi
5. Daftar tenaga karyawan non teknik tugas penuh
6. Daftar dan surat pernyataan tenaga teknik tugas penuh dan tidak penuh
7. Daftar peralatan, perlengkapan, dan kepemilikan alat-alat konstruksi
8. Data keuangan jasa konstruksi yang diajukan
9. Data pengalaman kerja atau jam terbang perusahaan jasa konstruksi
10. Pas foto ukuran 4x6 berjumlah 2 lembar bagi direktur atau kepala cabang
atau pemimpin perusahaan jasa konstruksi
11. Data luas ruangan kantor dan sertifikat kepemilikan
12. Fotokopi SBU dan harus diperlihatkan dokumen aslinya
13. Fotokopi NPWP
14. Fotokopi KTP pengurus perusahaan jasa kontruksi
15. Fotokopi KTP semua tenaga non teknik dan tenaga teknik
16. Surat pengalaman kerja teknik
17. Rekomendasi dari Dinas PU Kota tempat perusahaan jasa kontruksi
berada
18. Permohonan pengesahan NKTT
19. Fotokopi ijasah teknik
20. Fotokopi tanda bukti kenaggotaan Asosiasi Profesi Perorangan untuk
tenaga teknik jasa konstruksi
21. Fotokopi SIUJK untuk permohonan ulang
22. Fotokopi SIUJK kantor pusat untuk cabang

2.3 Peraturan perundangan terkait jasa kontraktor


Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau
pekerjaan konstruksi. Sektor jasa konstruksi merupakan kegiatan masyarakat
mewujudkan bangunan yang berfungsi sebagai pendukung atau prasarana
aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan guna menunjang terwujudnya tujuan
pembangunan nasional. Jasa Konstruksi diatur dengan UU tersendiri dan harus
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. UU Jasa Konstruksi terbaru saat
ini adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mencabut


Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, karena belum
dapat memenuhi tuntutan kebutuhan tata kelola yang baik dan dinamika
perkembangan penyelenggaraan jasa konstruksi. UU tentang Jasa Konstruksi
tahun 2017 disahkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Januari 2017. UU
No. 2 tahun 2017 diundangkan oleh Yasonna H. Laoly, Menkumham RI pada
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11. Dan Penjelasan
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dalam
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018 pada tanggal 12
Januari 2017 di Jakarta.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kontraktor merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang


konstruksi pembangunan sebuah bangunan, jembatan, jalan raya, rumah
tinggal, dan lain sebagainya. Pekerjaan konstruksi didefinisikan sebagai
keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau
pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya. UU Jasa Konstruksi terbaru saat ini adalah Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai