Anda di halaman 1dari 1

Nama : ongky zweily c.

Nim : 20a10048

Mata kuliah : p3a bubl

Potensi dan kendala

Potensi dalam Arsitektur:

1. Inovasi Desain: Arsitektur memiliki potensi besar untuk menghasilkan inovasi dalam desain bangunan dan ruang. Arsitek dapat menciptakan struktur yang
unik, fungsional, dan estetis yang menggabungkan teknologi, keberlanjutan, dan kebutuhan manusia.

2. Keberlanjutan: Arsitektur dapat memainkan peran penting dalam menciptakan bangunan yang berkelanjutan. Melalui penggunaan bahan bangunan ramah
lingkungan, energi terbarukan, pengelolaan air yang efisien, dan desain yang mengoptimalkan pencahayaan alami, arsitek dapat membantu mengurangi
dampak lingkungan dari bangunan.

3. Ruang Publik yang Membangun Komunitas: Arsitektur juga memiliki potensi untuk menciptakan ruang publik yang membangun komunitas. Taman, taman
kota, dan ruang terbuka lainnya dapat dirancang sedemikian rupa sehingga memfasilitasi interaksi sosial, kegiatan budaya, dan pertumbuhan komunitas.

4. Kesehatan dan Kesejahteraan: Desain arsitektur yang baik dapat berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan penghuni bangunan. Penggunaan
pencahayaan alami, ventilasi yang baik, aksesibilitas yang memadai, dan penempatan ruang dengan bijaksana dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan fisik dan mental.

Kendala dalam Arsitektur:

1. Anggaran Terbatas: Salah satu kendala utama dalam arsitektur adalah anggaran terbatas. Ketika proyek memiliki batasan anggaran yang ketat, arsitek harus
mencari solusi desain yang mencapai tujuan klien dengan sumber daya yang terbatas.

2. Regulasi dan Perizinan: Peraturan dan persyaratan perizinan dapat menjadi kendala dalam arsitektur. Setiap wilayah memiliki aturan dan standar yang
berbeda dalam hal zonasi, kepadatan, tinggi bangunan, dan aspek lainnya yang harus dipatuhi oleh arsitek dalam merancang proyek.

3. Perubahan Kebutuhan Pengguna: Kebutuhan pengguna bangunan dapat berubah seiring waktu, dan ini dapat menjadi kendala bagi arsitek. Arsitek harus
merancang bangunan yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna agar tetap relevan dalam jangka panjang.

4. Dampak Lingkungan: Meskipun arsitektur dapat berkontribusi pada keberlanjutan, beberapa praktik arsitektur masih dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan. Misalnya, pembangunan besar-besaran dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan habitat alami.

5. Konflik Estetika dan Keinginan Klien: Terkadang, terdapat konflik antara keinginan estetika arsitek dengan preferensi dan keinginan klien. Arsitek harus
dapat menavigasi tantangan ini dan menemukan titik temu yang memuaskan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai