Anda di halaman 1dari 11

SK MAJELIS ARSITEK IAI

Nomor: 03/MJS-IAI/SK/VIII/1991

TENTANG:

KODE ETIK ARSITEK


MUKADIMAH
ALINEA 1
 Menyadari profesinya yang luhur,
arsitek membaktikan diri dalam
bidang Perencanaan dan
Pengelolaan lingkungan Binaan
dengan seluruh pengetahuan,
ketrampilan dan rasa tanggung
jawab yang dimilikinya
2
ALINEA 2
 Profesi yang berada di garda depan
kebudayaan manusia ini medorong
arsitek untuk bersama-sama dengan
profesi lainnya, menjaga dan
memelihara kemajuan
perkembangan dan pertumbuhan
kebudayaan agar intinya tetap
berada pada jalur yang positif.

3
ALINEA 3
Dengan mengaku diri profesional atas
kehendaknya sendiri, arsitek menyadari
keharusan untuk tunduk kepada
seperangkat kewajiban-kewajiban etis ,
sebagai landasan yang mengikat serta
sekaligus pedoman berpikir, bersikap dan
berprilaku dalam menjalankan tugas-tugas
keprofesiannya.
Demikianlah IAI dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab merumuskan Kode Etik
Arsitektur sebagai berikut:

4
PASAL 1
 Dalam menunaikan tugas
profesional yang dipercayakan
kepadanya, seorang arsitek
bertanggung (jawab) kepada diri
sendiri dan mitra kerja, profesi dan
ilmu pengetahuan, masyarakat dan
umat manusia serta bangsa dan
negara, sebagai pengabdian kepada
Tuhan YME

5
PASAL 2
 Dalam menunaikan tugas, seorang
arsitek membaktikan seluruh
kemampuan, ketrampilan,
pengetahuan dan perasaan yang
dimilikinya di dalam proses
pembangunan demi kesejahteraan
umat manusia lahir dan bathin,
dengan tetap menjaga kemandirian
berpikir dan kebebasan bersikap

6
PASAL 3
 Seorang arsitek harus
menempatkan diri, menata pikiran
dan hasil karyanya, bukan sebagai
tujuan melainkan sarana yang
digunakan secara maksimal dalam
mencapai tujuan kemanusiaan
dengan berupaya hemat sumber
daya serta menghindar dampak
negatif

7
PASAL 4
 Atas dasar kepercayaan atas
keutuhan integritas, keahlian,
kejujuran, kearifan dan rasa sosial
yang dilimpahkan kepadanya, maka
seorang arsitek mendahulukan
tanggungjawab dan kewajiban
daripada hak dan kepentingan diri
sendiri.

8
PASAL 5
 Tanpa mengurangi hak dan
kepentingan pemberi tugas, seorang
arsitek berusaha memahami dan
memperjuangkan kepentingan umat
manusia dan masyarakat pemakai,
sekalipun pihak ini bukan pemberi
imbalan jasa secara langsung

9
PASAL 6
 Arsitek sebagai budayawan harus
berupaya mengangkat nilai-nilai sosial
budaya melalui karyanya dan tidak
semata-mata menggunakan pendekatan
teknis

PASAL 7
• Pada tahap manapun dalam proses
pembangunan, arsitek harus
menunaikan tugasnya secara bijak dan
konsisten 10
 Ditetapkan di : Jakarta
 Tanggal : 28 Agustus 1991
 Ketua: Ir. Achmad Noe`man, IAI
 Wakil ketua: Dipl. Ing Han Awal, IAI
 Sekretaris: Ir. Adhi Moersid , IAI
 Anggota: Ir. Kemas Madani Idroes, IAI
• Dr. Ir. Mohamad Danisworo, IAI
• Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi, IAI
• Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, IAI
• Ir. Suhartono Susilo, IAI
• Prof Suwondo Bismo Sutedjo, Dipl. Ing, IAI
• Ir. Zaenudin Kartadiwiria, M.Arch, IAI

11

Anda mungkin juga menyukai