Bahan Diskusi :
1. Haruskah perusahaan E diizinkan untuk menaikkan harga penawaran
sebesar $ 20.000 untuk kesalahan perhitungan elektrikal yang
dilakukan oleh sub kontraktor?
2. Perlukah arsitek memberitahu perusahaan E bahwa penawaran tersebut
sudah sah dan tidak dapat ditarik kembali atau diganti?
3. Perlukah arsitek memberitahukan kepada pemilik proyek bahwa
penawaran yang diberikan perusahaan E invalid dan menyarankan
pemilik proyek untuk mengalihkan penawaran kepada Perusahaan C
(penawar terendah kedua), daripada harus membayar $ 20.000
(tambahan biaya dari $ 47.702 - $ 67.702)?
4. Apakah (itu) cukup untuk menentukan tanggungjawab hukum di sini,
atau lakukan pertimbangan etis mempersulit pengambilan keputusan?
5. Apakah pada kenyataannya, mengerjakan suatu proyek publik dapat
mempersulit suatu pengambilan keputusan?
6. Apakah ada kemungkinan terjadinya konflik kepentingan di sini?
7. Apakah ada kemungkinan kasus ini dibawa ke pengadilan oleh pihak
lain?
1 Haruskah perusahaan E diizinkan untuk menaikkan harga penawaran
sebesar $ 20.000 untuk kesalahan perhitungan elektrikal yang dilakukan
oleh sub kontraktor?
Sesuai dengan :
Kaidah Tata Laku 3.105
Arsitek tidak dibenarkan untuk mengubah atau mengganti lingkup ataupun
target / program kerja suatu penugasan tanpa persetujuan Pengguna Jasa.
Kaidah Tata Laku 3.304
Arsitek berkewajiban untuk memberitahu pengguna jasa tentang kemajuan
pelaksanaan tugasnya dan masalah-masalah yang berpotensi
mempengaruhi kualitas, biaya dan waktu.
Jadi kami menyimpulkan bahwa untuk perizinan penaikan harga
penawaran HARUS dengan persetujuan pengguna jasa yang bersangkutan
karena pengguna jasa merupakan pemilik proyek. Arsitek tidak memiliki
wewenang untuk memberikan izin tanpa persetujuan pengguna jasa, arsitek
hanya wajib memberitahu pengguna jasa tentang progres proyek tersebut
apakah sudah mengalami kemajuan atau ada kendala yang dihadapi.
Perlukah Arsitek Memberitahu Perusahaan E Bahwa Penawaran
2 Tersebut Sudah Sah Dan Tidak Dapat Ditarik Kembali Atau Diganti?
Menurut pendapat kami bahwa arsitek tersebut harus
memberitahu perusahaan E bahwa penawaran yang
mereka buat sudah sah dan tidak dapat ditarik ataupun
diganti lagi, karena ini masuk kedalam Standar Etika 2.1
TATA LAKU yang dimana berisi
Arsitek wajib menjunjung tinggi tatanan hukum dan
peraturan terkait dalam menjalankan kegiatan
profesinya.
Apabila kesalahan Setiap perjanjian yang dibuat akan
menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang
membuat perjanjian. Timbulnya hak dan kewajiban
tersebut dinamakan dengan akibat hukum dari suatu
perjanjian/kontrak.
3
Perlukah arsitek memberitahukan kepada pemilik proyek bahwa penawaran yang
diberikan perusahaan Einvalid dan menyarankan pemilik proyek untuk mengalihkan
penawaran kepada Perusahaan C (penawar terendah kedua), daripada harus membayar
$ 20.000 (tambahan biaya dari $ 47.702 - $ 67.702)?